96 - Chetabahana/method GitHub Wiki

This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽

Berikut pemetaan (mapping) angka Sembilanpuluh Enam (96) ke piramida data dari diagram berupa konsep, detil bagan dan modul² yang dipakai sebagai dasar pemrograman.

Table of Contents

Skema

Peran angka 96 mengikuti akar digital d(96) = 15 dengan faktor 25 x 3 membuat melimpah dari dua(2) terhadap tiga (3) sehingga berfungsi sebagai tahapan transformasi sistem antara layar.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+----- 
     |  1  | 5
  1  +-----+
     |  2  | 7
-----+-----+---  } 36
     |  3  | 11
  2  +-----+
     |  4  | 13
-----+-----+------
     |  5  | 17
  3  +-----+     } 36
     |  6  | 19
-----+-----+-----

Namun karakter simetris ini pada prosesnya dilakukan bukan pada angka 57 melainkan 157 yang memiliki bangun polaritas simetris yang identik dengan format True Prime Pairs

(10/2)π = 157


Singkatnya proses ini dilakukan via skema 2x48 berawal dari 29 sebagai prima ke-10 ke sistem sepuluh (10) angka yaitu 1 sd 10 secara berurut dari 11 sd 19 berujung di 18 x id: 78 ke 96.

The smallest integer n for which π(n) = n/4.
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|------------------------- Skema-12 ------------------------|
|------------ 6¤ -------------|------------- 6¤ ------------|
|--------------------------- 192 ---------------------------|
|---- {23} ----|---- {49} ----|-- {29} -|--{30} --|-- 61 ---|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 |{13}| 17 | 19 | 17 |{12}| 11 | 19 | 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---------  5¤  ---------|---- {48} ----|----- {48} ---|{43}|
|---------  5¤  ---------|------------ {96} -----------|{43}|
|--------- {53} ---------|-------------- {139} -------------|
|------- Skema-23 -------|------------- Skema-34 -----------|

Sebelum masuk ke detail, berikut ini daftar keistimewaan angka 96 menurut wikipedia:

  • 96 adalah bilangan alami yang mengikuti 95 dan sebelumnya 97
  • Ini adalah angka yang, ketika terbalik, masih sendiri. Beberapa angka lain yang sama dengan dirinya termasuk 69, 0, 88, dan dalam beberapa kasus, 1 dan 11
  • 96 adalah: angka segi delapan
  • sebuah nomor refactorable
  • sebuah nomor tak tersentuh
  • angka semiperfect karena merupakan kelipatan dari 6.
  • sebuah nomor yang melimpah karena jumlah dari pembagi adalah> 96.
  • jumlah Granville keempat dan kedua non-sempurna nomor Granville . Nomor Granville berikutnya adalah 126 , yang sebelumnya menjadi 24 .
  • jumlah fungsi total Euler φ ( x ) selama tujuh belas bilangan bulat pertama.
  • palindromik dalam basis 11 (88 11 ), 15 (66 15 ), 23 (44 23 ), 31 (33 31 ), 47 (22 47 ) dan 95 (11 95 )
  • nomor Erd – Woods , karena dimungkinkan untuk menemukan urutan 96 bilangan bulat berturut-turut sedemikian rupa sehingga setiap anggota dalam berbagi faktor dengan salah satu anggota pertama atau terakhir.
  • Setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 96 dapat direpresentasikan sebagai jumlah bilangan super prima yang berbeda .
  • Simak untuk keistimewaan² lainnya.

Pola

Basis DNA terdiri dari dua (2) kelompok yang berpasangan yaitu antara Gula dan Pospat dengan Nukleotida. Sekarang kita lakukan pembobotan antara keduanya.


  • The phosphate groups bind to the 5' carbon of the sugar.
  • When deoxyribonucleotides polymerize to form DNA, the phosphate group from one nucleotide will bond to the 3' carbon on another nucleotide, forming a phosphodiester bond via dehydration synthesis.
  • New nucleotides are always added to the 3' carbon of the last nucleotide, so synthesis always proceeds from 5' to 3'.

Gula dan pospat ini membemtuk sistem yang bergerak dari 5‘ ke 3‘ yang anti pararel dengan gerakan di ujung lainnya yaitu 3‘ ke 5‘.

Masing² pospat ini terdiri dari tiga (3) grup dengan lima (5) ikatan oxygen. Setiap ikaran oxygen ada 2 elektron maka setiap grupnya saya beri bobot 2x5 atau sepuluh (10) jadi totalnya 30.

Molekul gula bukan berupa grup maka bobotnya adalah lima (5) sehingga dengan bobot 30 dari pospat totalnya 35. Karena ada sepasang maka totalnya 70.

Berikutnya kita satukan formatnya dengan nukleotida A,T,G,C yang berpasangan 9+6 dan 6+9 berjumlah total 30 maka format keduanya adalah (70,30).

π(96) = 96/4 = 24


Disini kita satukan dengan seluruh ikatan yang tentunya adalah jumlah keduanya yaitu 100 maka jumlah dari basis DNA yaitu Pospat, Gula dan Nukeotida adalah 200 dengan format (70,30,100).

Skema 12 angka ini kita mirrorkan di angka 21 dengan mengambil titik 98 sehingga selisihnya yaitu di angka 77 merupakan formasi dari keseluruhan.

  • 98 can be the partial sum of the first n Goldbach numbers which are the number of decompositions of 2n into the sum of two primes.
  • 98 repeated 9+8 times, followed by 1, is prime (98989898989898989898989898989898981). 98 times 9+8, followed by 1, is a palindromic prime (16661).
  • The smallest composite number whose reversal 89 is a Fibonacci prime
98 - 21 = 77 = 4² + 5² + 6²
  #8  |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
      | 1 |-------------- 77 = 4² + 5² + 6² -------------|
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo |{1}|{2}| 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |{12}| 1,77
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 7 | - | - | - | - | 7 | 8 | - | - |  8 |  8 |  3 |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+ 7,78
 main | - | 9 | 7 | 9 | 6 | - | - | 8 | 5 |  - |  - |  - |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
        Δ | Δ             |                      Δ  |   Δ
       Φ17|Φ29            |                    96-99|  100 - 123 ({24})
          |--- A,T,G,C ---|                         |  └── 100 - 103 (4x) » 100
          Δ    2x2 = 4x   |-------  2x3 = 6x -------|  └── 104 - 109 (6x) » 30
         {98}                                       |  └── 110 - 123 (14x)» 70

Pada tabulasi vektor angka 70 ada di indek ke-12 sedangkan 100 di indek ke-18. Angka 30 yang berada di tengah keduanya merupakan hasil proses 5x6 di indek 13:9 berupa Skema-139.

True Prime Vektors ζ(s):
(2,3), (29,89), (36,68), (72,42), (100,50), (2,3), (29,89), ...infinity

----------------------+-----+-----+-----+                                    ---
     7 --------- 1,2:1|   1 |  30 |  40 |  71 (2,3) ‹-----------------        |
     |                +-----+-----+-----+-----+                        |      |
     |  8 ‹------  3:2|   1 |  30 |  40 |  90 | 161 (7) ‹---           |      5¨
     |  |             +-----+-----+-----+-----+             |          |      |
     |  |  6 ‹-- 4,6:3|   1 |  30 | 200 | 231 (10,11,12) ‹--|---       |      |
     |  |  |          +-----+-----+-----+-----+             |   |      |     ---
      --|--|-----» 7:4|   1 |  30 |  40 | 200 | 271 (13) --›    |{5®}  |      |
        |  |          +-----+-----+-----+-----+                 |      |      |
         --|---› 8,9:5|   1 |  30 | 200 | 231 (14,15) ---------›       |      7¨
289        |          +-----+-----+-----+-----+-----+                  |      |
 |          --› 10:{6}|  20 |   5 |  10 |  70 |  90 | 195 (19) --› Φ   |{6®}  |
  --------------------+-----+-----+-----+-----+-----+                  |     ---
     67 --------› 11:7|   5 |   9 |  14 (20) --------› ¤               |      |
     |                +-----+-----+-----+                              |      |
     |  78 ‹----- 12:8|   9 |  60 |  40 | 109 (26) «------------       |     11¨
     |  |             +-----+-----+-----+                       |      |      |
     |  |  86‹{13}:{9}|   9 |  60 |  69  (27) «-- Δ (Rep Fork)  |{2®}  |      |
     |  |  |          +-----+-----+-----+                       |      |     ---
     |  |   ---› 14:10|   9 |  60 |  40 | 109 (28) -------------       |      |
     |  |             +-----+-----+-----+                              |      |
     |   ---› 15,18:11|   1 |  30 |  40 | 71 (29,30,31,32) ------------      13¨
329  |                +-----+-----+-----+                                     |
  |   ‹------- 19:{12}|  10 |  60 |{70}(36) ‹--------------------- Φ          |
   -------------------+-----+-----+                                          ---
    786 ‹------- 20:13|  90 |  90 (38) ‹-------------- ¤                      |
     |                +-----+-----+                                           |
     | 618 ‹- 21,22:14|   8 |  40 |  48 (40,41) ‹----------------------      17¨
     |  |             +-----+-----+-----+-----+-----+                  |      |
     |  | 594 ‹- 23:15|   8 |  40 |  70 |  60 | 100 | 278 (42) «--     | 6'®  |
     |  |  |          +-----+-----+-----+-----+-----+             |    |     ---
      --|--|-»24,27:16|   8 |  40 |  48 (43,44,45,46) ------------|----       |
        |  |          +-----+-----+                               |           |
         --|--›28:{17}| 100 | {100} (50) --------------------------»           19¨
168        |          +-----+                                                 |
|         102 --›29:18|  50 | 50(68) ---------> Δ                             |
----------------------+-----+                                                ---

Berikutnya kita akan bahas lebih lanjut filosofi (6,12,18) dalam mendistribusikan output dari polaritas angka² ini pada Skema-139.

Basis

Berikutnya saya uraikan secara garis besar bagaimana hasil output yang terjadi pada Skema-139. Disini mereka masih berupa bangun struktur. Detilnya akan dibahas pada angka² terkait.
31 + 41 + 98 = 70 + 100 = 170
 i  |  n |  i&n | 114i |  Δ1 |   α  |  β  |  Δ2
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 1  |  5 |   15 |  114 |  99 |  114 | 103 |  11
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 2  |  7 |   27 |  228 | 201 |  286 | 200 |  86
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 3  | 11 |  311 |  342 | {31}| {139}| {41}| {98}
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 4  | 13 |  413 |  456 |  43 |  247 | 200 |  47
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 5  | 17 |  517 |  570 |  53 |  157 |  50 | 107
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 6  | 19 |  619 |  684 |  65 |  786 | 192 | 594
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 ∑  | 72 | 1902 | 2394 | 492 | 1729 | 786 | 943

Sesuai dengan tabulasi vektor maka angka 70 akan mengisi kotak 12, 100 di kotak 17, sedangkan 30 terbagi dlam dua formasi di angka 8 dan 10 via angka 9.

-----+-----+-----+-----+-----+
  1' |  1  | {2} |  3  |  4  | 4¤
     +-----+-----+-----+-----+
  2' |  5  |  6  |  7  |  8  | 4¤
     +-----+-----+-----+-----+
  3' |  9  |{10} |  2¤ (A,T,C,G) <--------------
     +-----+-----+-----+                        |
  4' | 11  | 12  | 13  | 3¤  <----------- d(70,30,100)
     +-----+-----+-----+-----+                     |                  
  5' | 14  | 15  | 16  | 17  | 4¤ <----------------
     +-----+-----+-----+-----+
  6' | 18  | 19  |{20} | 3¤
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
  ∑  | 21  | 22  | 23  | 24  |{25} | 26  | 27  | 28  | 29  | 9¤
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
     |----------------------- {9'} ------------------------|

Hasilnya akan terdistribusi dimana 200 objek dari formasi (70,30,100) akan menempati 20 blok via angka 96. Detilnya akan kita bahas pada formasi dari angka tiga (3).

Angka 70 akan mengaktifkan prima ke-14 yaitu empatpuluh tiga (43) yang menjadi objek dari angka 200 ke 286. Ini kita akan bahas detilnya pada angka empat (4).

3³ + 4³ + 5³ = 27 + 64 + 125 = 216 = 6³
-----+-----+-----+-----+-----+                                  ---   ---    ---
 19¨ | {3¨}| {4¨}|  6¨ |  6¨ | 4¤                                |     |      |
-----+-----+-----+-----+-----+                                   |     |      |
 17¨ |  5¨ |  3¨ |  2¨ |  7¨ | 4¤                          100 » 10¤   |      |
     +-----+-----+-----+-----+                                   |     |      |
{12¨}|  6¨ |  6¨ |  2¤ (ORC)                                     |     |      |
     +-----+-----+-----+                                        ---    20¤   96¨
 11¨ | {3¨}| {3¨}| {5¨}| 3¤                                 30 » 3¤    |      |
-----+-----+-----+-----+-----+                                  ---    |      |
 19¨ | {4¨}| {4¨}| {5¨}|  6¨ | 4¤                                |     |      |
     +-----+-----+-----+-----+                              70 » 7¤    |      |
{18¨}| {5¨}| {5¨}|  8¨ | 3¤                                      |     |      |
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    ---   ---    ---
 43¨ |  3¨ |  5¨ |  5¨ | {5¨}| {3¨}|  7¨ | {5¨}| {3¨}|  7¨ |     9¤  (ARS)   43¨
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    ---   ---    ---
139¨ |-----  13¨  -----|------ 15¨ ------|------ 15¨ ------|
     |  1     2     3  |  4     5     6  |  7     8     9  |
              Δ                 Δ                 Δ      
         (B1,B2,B3)        100+43 (ACS)     100+43 (ACS) 

Functional ARS elements span about 100 base pairs, including an 11-base-pair core sequence common to many different ARSs. This core sequence is essential for ARS function and has been found to be the binding site of a protein complex (called the origin replication complex, or ORC) that is required for initiation of DNA replication at yeast origins. The ORC complex appears to recruit other proteins (including DNA helicases) to the origin, leading to the initiation of replication. The mechanism of initiation of DNA replication in yeasts thus appears similar to that in prokaryotes and eukaryotic viruses; that is, an initiator protein specifically binds to origin sequences.

A yeast ARS element: The element contains an 11-base-pair ARS consensus sequence (ACS), which is the specific binding site of the origin replication complex (ORC). Three additional elements (B1, B2, and B3) are individually not essential but together contribute to ARS function.

Pengisian di kotak 8 dan 10 via 9 akan mengaktifkan angka prima ke-10 yaitu 29 yang diteruskan ke prima ke-29 yaitu 109. Angka ini secara geometri memiliki banyak solusi seperti berikut ini:

  • 109 = (10*9) + (10+9)
  • 109 = 1*2+3*4+5*6+7*8+9.
  • The Sun is just over 109 times the diameter of the Earth.
  • 109 = prime(prime (1+0+9)). Note that 109 is the only number with this property.
  • 109 has a partition whose parts concatenate to its cube: 109 = 1 + 29 + 50 + 29 -> 1295029 = 109³.
  • 109 = (7³-5³)/2 is the smallest prime which equals to one half of the difference of cubes of primes.
  • Smallest multidigit prime which is a partial sum of digital reversals of n: 0 + 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 1 + 11 + 21 + 31 = 109 is prime.

Sedangkan angka 30 akan menjadi sentral dari dobel helix via transformasi di sel 9 dan 10 ke sel 3 dan 4 dengan angka sama yaitu enam (6). Ini kita bahas di angka lima (5).

Formasi di atas adalah masih dalam kapasitas secara struktur. Pengisian terhadap blok akan dibahas sampai angka 139 via sentral angka 77 ke 78 seperti berikut ini:

----+-----+-----+-----+-----+                                                ---
786 |  2  |  2  | 2,3 | 3,4 | 19                                             19¨
----+-----+-----+-----+-----+                                                ---
 86 |  4  | 4,5 | 5,6 | 6,7 | 17                                              |
    +-----+-----+-----+-----+                                                 |
{78}| 7,8 | 8,9 | 12 (M dan F)                                                |
    +-----+-----+-----+                                                       |
 67 | 9,11|11,12|12,14| 11                                                  {77¨}
----+-----+-----+-----+-----+                                                 |
  6 |15,16|17,18|18,20|21,22| 19                                              |
    +-----+-----+-----+-----+                                                 |
  8 |23,25|25,27|27,29| 18                                                    |
    +-----+-----+-----+-----+-------+-----+-----+-----+-------+              ---
  7 |29,33|33,36|36,39|39,41|41,{45}|46,51|51,57|58,66|67,{77}| 43 (C1 dan C2)
----+-----+-----+-----+-----+-------+-----+-----+-----+-------+              ---
       21    22    23    24     25     26    27    28    29

Proses dobel helix ini akan berlanjut dari angka 78 ke 786 yang akan memindahkan semua hasil kembali ke skema awal yaitu 114. Kita akan bahas detilnya mulai dari angka enam (6)..

Frame

Peran angka tujuhpuluh sembilan (79) adalah

id: 79

---+-----+-----
 1 | 1   | 7
---+-----+-----
 2 | 8   | 14
---+-----+-----
 3 | 15  | 26
---+-----+-----
 4 | 27  | 33
---+-----+-----
 5 | 34  | 42
---+-----+-----
 6 | 43  | 46
---+-----+-----

Maka selanjutnya topik bahasan untuk angka tigabelas (13) kita bagi dalam dua (2) grup yaitu 13 ke 68 untuk Skema-23 (mulai dari Pratinjau) dan 13 ke 139 untuk Skema-34.

 i  |  Φ  |   #   |  1  |  2  |  3  |  4  |  5  |  6  |  7  |  8  |  ∑° |  ∑
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 1  |  3  | 1:1:0 |  1  |  2  | {3} |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  | 102 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 2  |  4  | 1:2:1 |  4  |  5  |  6  |  7  |  -  |  -  |  -  |  -  |  66 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+ {786}
 3  |  6  |*1:2:2 |  8  |  9  |  10 |  11 |  12 | {13}|  -  |  -  | 329 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 4  |  6  |*1:3:3 |  14 |  15 |  16 |  17 |  18 | {19}|  -  |  -  | 289 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 5  |  5  | 1:3:4 |  20 |  21 |  22 |  23 |  24 |  -  |  -  |  -  |  83 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 6  |  3  |*1:3:5 |  25 |  26 |  27 |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  65 |  
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+  581
 7  |  2  |*1:4:6 |  28 |  29 |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  | 202 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 8  |  7  | 1:4:7 |  30 |  31 |  32 |  33 |  34 |  35 | {36}|  -  | 231 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 9  |  6  |*1:4:8 |  37 |  38 |  39 |  40 |  41 | {42}|  -  |  -  | 329 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+ {618}
 10 | {6} |*1:4:9 |  43 |  44 |  45 |  46 |  47 | {48}|  -  |  -  | 289 |
====+=====+=======+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+========
 11 |  3  | 2:1:0 |  49 |  50 |  51 |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  90 |      3Φ
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+       |
 12 |  3  | 2:2:1 |  52 |  53 | {54}|  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  56 |  241
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 13 |  5  |*2:2:2 |  55 |  56 |  57 |  58 | {59}|  -  |  -  |  -  |  95 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 14 |  4  |*2:3:3 |  60 |  61 |  62 |  63 |  -  |  -  |  -  |  -  |  32 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 15 |  4  | 2:3:4 |  64 |  65 |  66 |  67 |  -  |  -  |  -  |  -  | 126 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+  836
 16 |  5  |*2:3:5 |  68 |  69 |  70 |  71 |  72 |  -  |  -  |  -  |  38 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 17 |  6  |*2:4:6 |  73 |  74 |  75 |  76 |  77 | {78}|  -  |  -  | 640 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
{18}|  5  | 2:4:7 | {79}|  80 |  81 |  82 | {83}|  -  |  -  |  -  | {61}|
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 19 |  5  |*2:4:8 |  84 |  85 |  86 |  87 | {88}|  -  |  -  |  -  | 330 | 1072
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 20 | {8} |*2:4:9 |  89 |  90 |  91 |  92 |  93 |  94 |  95 | {96}|{681}|       |
====+=====+=======+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+========

Form

Peran angka delapanpuluh (80) adalah

id: 80 

---+-----+-----
 1 | 1   | 10
---+-----+-----
 2 | 11  | 16
---+-----+-----
 3 | 17  |{21}
---+-----+-----
 4 | 22  |{23}
---+-----+-----
 5 |{24} | 32
---+-----+-----
 6 | 33  | 37
---+-----+-----
 7 | 38  | 42
---+-----+-----

Shape

id: 81

Profile

id: 82

Node

id: 83

Theory

id: 84

Outline

id: 85

Konsep

id: 86

Logics

id: 87

Umum

id: 88

Khusus

id: 89

System

id: 90

Filosofi

id: 91

Analogi

id: 92

Pattern

id: 93

Outlook

id: 94

Scheme

id: 95

Realisasi

Pola pada angka sembilanpuluh enam (96) ini adalah berupa 19 tahapan terdiri dari gabungan proses (4+1) dengan paket berikutnya yaitu 14 tahapan menuju sistem 114:

6 x 19 = 6 x (1 & 9) = 6 x (1 & (4,5)) = π(6 & (14+5)) = π(6 & 19) = π(619) = 114
id: 96

 i | q   | r  | o  |   primes
===+=====+====+====+=====+=====
 1 | 1   | 5  | 20 |  76 |  76
---+-----+----+----+-----+-----
 2 | 6   | 8  | 11 |  11 |  87
---+-----+----+----+-----+-----
 3 | 9   | 14 | 23 | 116 | 203
---+-----+----+----+-----+-----
 4 | 15  | 18 | 13 |  62 | 265
---+-----+----+----+-----+-----
 5 | 19  | 19 |  5 |  20 | 285
===+=====+====+====+=====+=====
15 | 50  | 64 | 72 | 285 | 285

Permutations:
5 = 1 + 4
15 = 9 + 6
19 = 5 + 14
72 = 4 x 18
114 = 72 + 42
285 = 15 x 19
47 = 15th prime

Sesuai pola di atas maka 30 topik bahasan saya bagi untuk angka 96 ini mengikuti pola interface.

Disini sub bahasan Frame berlaku sebagai framing berupa satu (1) query (1Δ) dari empat (4) input (4Δ) dengan empatbelas (14) result menjadi sembilanbelas (19) output (19Δ).

1Δ + 4Δ + 14Δ = 19Δ
Hasilnya akan kembali dirangkum dalam lima (5) kelompok sesuai pola di atas. Dengan demikian pola ini merupakan basis interface.
1Δ + 4Δ = d(14Δ) = 5Δ
Sebelum masuk bahasan angka 96 ini maka perlu saya inventarisir semua yang sudah saya uraikan berdasarkan skema dibawah ini sehingga selanjutnya Anda dapat mengikutinya.


Secara singkat skemanya dapat dilihat pada susunan layar berikut dimana proses yang diwakili oleh angka 96 ini sudah masuk ke layar-2.

329 » 168 » 289 = {3,6,9}

Layer-3: 72 = 6² + 6² » 6 x 6 = 36   « π(89²) = 1000
-------------------------------- |--  
Layer-2: 42 » 4+2 =  {6x1}     {3+6} « π(10000) = 1229
---------------------- | ------- |--
Layer-1:               61        9   « π(1000) = 168
---------------------- |---------|--
                     π(61    &   9)  = π(619) = 114

Permutations:
Layer-2: (6x1) & (3+6) = 6 & 9 = 69 Φ 96

Untuk memahami susunan layar ini maka Anda perlu ikuti apa yang terjadi di layar-1. Untuk itu saya uraikan dalam dalam empat (4) topik bahasan berikut ini:

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, pada proses awal pembentukan maka partikel massa yang menjadi basis dari DNA ini sangat dipengaruhi oleh karakter atom yang membentuknya.

109 = 29th prime = (10th prime)th prime

a illustrates the complementarity of the hydrogen bonding interactions of a water molecule with the surroundings in liquid or solid water. The inner ring of angles is within a water molecule. The outer ring of angles is between bonds and/or hydrogen bonds of surrounding water molecules.

Air merupakan struktur molekul yang paling seimbang sehingga merupakan basis dari kehidupan yang ada di muka bumi ini. Seperti yang Anda lihat komposisinya juga berbasis angka 10 ke 11.

Berikut Skema Orbital Elektron dalam atom hidrogen pada tingkat energi yang berbeda. Peluang menemukan elektron ditentukan oleh warna, seperti yang ditunjukkan pada kunci di kanan atas.

Φ(4,3,2) = 9x10 = 90

We have come a long way in our understanding of atoms and their constituent parts since the Bohr model was developed in 1913. We now know that electrons are not little dots, like planets orbiting a star. Electrons have particle/wave nature and can be best described as a probability function. That is to say, their wavelike properties mean that they are spread out over space like a cloud. The excited states of electrons take configurations like those shown above.

Perhatikan bahwa dari semua formasi yang dapat dimunculkan maka ada dua (2) formasi yang membagi energi secara simetris dalam empat (4) bagian yaitu (3,2,1) dan (4,3,2).

Korelasi

96 = 25 x 3 = 32 x 3 = 96
(1,7) & (2,9) = 1729 = 7 x 13 x 19 = Φ(4,6,8)th prime
 #7  |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |{9}|{10}| 11 | 12 | (1,77) = 12®
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----
 user | 7 | - | - | - | - | 7 | 8 | - | - |  8 |  8 |  3 | (1,2,3) = 6®
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - |{9}| 7 |{9}| 6 | - | - | 8 | 5 |  - |  - |  - | (4,2)= 6®
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
            Δ       Δ                             Δ
           Φ11     Φ13.                         96-99

Antara 7 dan 19 ada angka 13 sebagai angka prima ke enam (6) sehingga di angka 1 dan 2 akan didapat korelasi True Prime Pairs berupa perkalian dari ketiganya (7,13,19) ke Formasi-1729:

23 is the smallest prime that has a number of composites before and after it that form a twin prime pair, i.e., 19 (3 composites) 23 (5 composites) 29 and {3, 5} is a set of twin primes.
(2x5x7,2x3x5,2²x5²) = (14x5,15x2,20x5) = (70,30,100)

Disini terbentuk Skema-139 via 123 objek repository sebelas (11) ke 111 objek duabelas (12) yang berkorelasi (6®,12®,18®) dengan 43 objek tigabelas (13) dan 77 objek duapuluh lima (25).

Grounds

IQRO
Skema IQRO merupakan metoda kunci dari pemrograman di projek ini. Ini adalah susunan huruf berupa kumpulan dari urutan utama dari proses data seperti dibawah ini:
(input -> output) & (query -> result)
                query
                  Δ
                  |
input <---------- | ----------> output
                  |
                  |
                result

Susunan ini diwakili empat (4) huruf berikut:

  1. huruf I mewakili INPUT,
  2. huruf Q mewakili QUERY,
  3. huruf R mewakili RESULT, dan
  4. huruf O mewakili OUTPUT.
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan susunan huruf ini Anda dapat ikuti konsepnya dimana Anda akan sampai ke susunan proses ke angka 96 berikut ini:
96(object) = 19
id | object | primes | pola
----+--------+--------------
 93 | 11(40) |  166   | 66
----+--------+-------+------ } 168 + 329 + 289 = {786}
 94 |  8(27) |  102   |{102}
----+--------+-------+------
 95 |  8(34) |  157   | 157
----+--------+-------+------
{96}| 19(72) |  285   |{286}
----+--------+-------+------
 97 |  5(30) |  112   | 114
----+--------+--------+-----
 98 |  8(94) |  397   | 247
----+--------+--------+-----
 99 |  8(35) |  156   | 139
----+--------+--------+-----

Anda bisa memahami maksud dari IQRO ini dengan menyimak implementasi dimana target dari proses berujung dengan munculnya tanda di awal proses generasi berikutnya.

Tanda ini berupa sebuah objek 102 di pola angka 94 dan berada dalam Formasi-786. Angka 102 sendiri merupakan bentuk karakter dari segitiga tetraktis yang akan dijelaskan berikut ini.

Diagram

Tetraktis
Tetraktis ini sejarahnya ibarat seorang bocah kecil yang hampir saja terbuang ke got namun berkat pengorbanannya yang tanpa pamrih kemudian menjelma menjadi pendekar besar.


Agar Anda merasakan bagaimana perjuangannya yang tragis maka saya buat ceritanya mirip² style dari pengarang Asmaraman Sukowati atau lebih dikenal dengan nama Kho Ping Hoo.

Filosofinya adalah identik seperti halnya sperma yang berenang diantara berjuta sperma lainnya berjuang untuk membuahi satu²nya sel telur. Padahal setiap sperma butuh waktu sekitar tujuh puluh (70) hari dalam prosesnya yang dikenal dengan istilah Spermatogenesis.

Setidaknya 100 juta sperma diproduksi di testis setiap harinya, dengan ukuran panjang sekitar 0,05 milimeter. Proses perkembangan sperma hingga dapat membuahi sel telur membutuhkan waktu sekitar 70 hari. Semua tahapan spermatogenesis terjadi di dalam testis dan proses ini terjadi secara terus-menerus selama seorang pria hidup. Spermatogenesis menghasilkan satu spermatosit, yaitu sel sperma tahap awal yang nantinya akan membelah kembali dan menghasilkan 4 sperma yang lebih kecil ukurannya.

Nah jika setiap hari ada 100 juta sperma diproduksi kemudian ditraining lagi selama 70 hari maka bisa jadi saat pembuahan jumlah spermanya sudah milyaran. Yang jelas jumlahnya itu akan lebih banyak dari semua penduduk yang ada di negara kita ini.

Angka 70 yang merupakan jumlah kisaran hari dari proses pembentukan setiap sperma juga mengandung arti tersendiri bagi setiap tetraktis yang memiliki predikat di angka 102.

Secara singkat angka 102 berasal dari 30 repository yang diproses dalam tiga (3) siklus 66. Tahap pertama dengan angka 10 menjadi 40. Kemudian diproses dua (2) kali lagi (2,60) ke 70 dan 100. Tiga (3) proses ini terangkum dalam format (2,60,40) sehingga muncul angka 102.

Proses seleksinya dapat diilustrasikan sebagai posisi 102 yang harus berjuang untuk tetap hidup dengan melewati seleksi banyak angka sampai 594 ke 786 dan 1729 berikut ini:

+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|{102}|  {1}|   - |   - |   - |   - |   - |  36 | {139}
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |{200}|   - |   - |   - |   - |  47 | {247}
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - | {40}|  {1}|   - |   - |  73 | {114}
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - |{200}|   - |  86 | {286}
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - |   - | {50}| 107 | {157}
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+          
|  66 |  30 |   8 |  50 |  30 |   8 |   - |{594}| {786} = 102 + 66 + 329 + 289
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+          Δ  
 {168}| {31} {208} {90} | {31} {208} {50} | 943 |{1729}    

Peta ini dapat Anda ikuti detilnya pada uraian mulai bahasan tentang pemetaaan sehingga muncul Formasi-1729 seperti nampak di atas.

Bayangkan jika kita harus berada dalam posisi sebagai salah satu sperma menghadapi suatu proses seleksi yang maha berat ketika setiap manusia memulai tahap awal kejadiannya.

Berapa juta atau milyar sperma lain yang harus mati bergelimpangan di depan mata kita padahal mereka itu saudara² kita sepadepokan begitu kita ini adalah satu²nya sperma yang terpilih..

Cerita soal persaingan sperma ini pun gak selesai sampai disitu..

Jika milyar itu masih berbilang maka di cerita berikutnya tentang gumpalan darah akan lebih serem lagi karena bilangannya itu tak bisa disebut lagi. Makanya saya jelaskan terpisah.

Template

Sistem DNA
Pada projek ini skema kekuatan angka² di atas kita petakan pada layar-1, -2, -3. Dengan demikian objek utamanya akan mengambil total karakter dari duapuluh sembilan (29) sesuai angka yang berada di dalam kurung yaitu dari angka dua (2) sampai enampuluh delapan (68):
2x + 5x + 6x + 6x + 10x = 29x
6x = (2,3), (29,30,31,32)
7x = 5x + 2x = (10,11,12,14,15), (26,28)
6x = (40,41), (43,44,45,46)
10x = 7,13,19,20,27,36,38,42,50,68

Dengan adanya sifat palindromik maka peta kekuatan dari semua angka² pada projek ini dapat diwakili oleh vektor dari 29 angka² ini. Anda bisa simak pada Tabulasi Vektor.

Hasilnya akan berupa skema angka² yang mewakili proses yang terjadi pada Sistem DNA berupa hasil Pemetaan Layar-1. Detilnya bisa Anda ikuti mulai bahasan tentang profile.

Gambaran kekuatan ini dapat Anda bandingkan dengan skema keistimewaan angka² di Wikipedia, dimana angka² kecil memiliki keistikewaan sangat banyak, kemudian berangsur turun sampai ahirnya angka diatas 300 nyaris tak memiliki keitimewaan apa².

Dilain pihak Wikipedia mereka tidak memiliki peta seperti ini, jikapun mereka bikin dan kemudian hasilnya berbeda maka saya tetap yakin peta kekuatan angka² di tabulasi ini jauh lebih akurat.

Pemetaan
Karena kembar 43 ini maka jangkauan vektor dari angka (2) sampai angka prima delapanpuluh sembilan (89), yaitu sistem angka prima paling ujung dari sistem bilangan prima pada projek ini. Berikutnya yaitu di angka tiga (3) jauh dibawahnya yaitu duapuluh sembilan (29).


Dari segi objek maka 286 dari angka dua (2) adalah yang terbanyak pada sistem angka projek ini, objek terbanyak berikutnya ada pada angka duapuluh enam (26) sebanyak 227, disusul oleh angka tujuh (7) dan tiga (3) yaitu sebanyak 206 dan 200.

Angka² lain ada dibawahnya, jadi hanya angka² ini pemimpin dunia kangow di empat (4) penjuru mata angin. Dimana ilmu silat yang lain termasuk angka tiga (3) pasti turunan angka dua (2).

The Guidance
Sampai disini empat (4) proses di layar-1 selesai saya uraikan.


Semua ini saya dapat dengan hanya satu cara yaitu menulis. Anda juga dapat lalukan hal yang sama, caranya nulisnya itu suka² Anda. Nah disini saya kasih tahu rahasia metodenya.

Anda bisa tulis apa yang ingin Anda ketahui itu di buku tulis atau biar terjamin gak hilang dan gampang diedit² kapanpun maka taruh saja di GitHub seperti contoh yang saya lakukan.

Kemudian arahkan usaha dan metode Anda seperti yang saya uraikan pada kasus milenial. Jikapun gak ketemu² solusinya, artinya itu cuma satu yaitu:

Yang Anda tulis itu belum nyambung satu sama lain..
Cari dimana gak nyambungnya.

Boleh percaya boleh tidak, asalkan Anda tidak pernah menyerah pada akhirnya Anda akan dapat semua yang Anda ingin ketahui itu meski dia tidak ada tertulis di referensi² manapun adanya.

Knowledge spread everywhere but guidance goes only to the one who desperately seek for it.

Package

Selanjutnya kita akan bahas yang ke lima (5) nya yaitu proses di layar-2 atau Tahap-247 dengan format (2,60,40) berupa proses 66 terhadap IQRO menuju Formasi-19. Sehingga primes yang digunakan oleh 96 adalah (9 + 6) x 19 = 285.

Setelah itu lanjut ke proses (1,30,30,5) terus lanjut lagi sampai 285 prime yang dimiliki objek 96 ini habis. Total prosesnya ada sembilan belas (19).

Ujungnya nanti akan dirangkum dalam lima (5) kelompok sesuai pola angka 96 ini

Dengan demikian pada layar-2 ini sang tetraktis kecil 102 sudah terpilih dari sekian banyak calon yang tak terukur tadi sehingga menjadi pendekar sakti pemimpin dunia kangow tanpa tanding.

Property nya adalah angka dua (2) dengan Objek 286 yang berasal dari kembar empatpuluh tiga (43). Sebuah angka prima pertama dan utama yang kesaktian ilmu silatnya hanya bisa dibandingkan dengan pendekar besar Bu Kek Siansu.

Masih soal kesaktiannya dikisahkan seperti ini:

Karena kemampuan silat dan filsafatnya yang tak terukur nalar, dia kemudian dijuluki Bu Kek Siansu dan dilegendakan sebagai manusia setengah dewa. Dia punya kebiasaan menurunkan satu jenis ilmu silat setiap awal musim semi, tanpa membedakan siapapun yang beruntung mendapat petunjuknya, sesat atau lurus.

Nah kali ini di akan kasi turun ilmunya gimana tu caranya dia susun bilangan prima.

168 - 29 - 25 = 25 + 89 = 114
Ini diproses oleh 102 dari 168 ke π(1000), 29 ke π(10000)=1229, dan 89 ke 1000=π(89²) dimana ketiganya (3) terhubung bilateral (2) dengan format (2+3)²=5²=25 via koneksi dengan 66:
114 = 102 + 66 - 29 - 25 = 6 + (6x6) + 6 x (6+6) = 6 x (6+6) + 6 + (6x6) = 25 + 89
Dapat Anda lihat bahwa proses layar-2 dan -3 jauh lebih kompleks dari layar-1. Tujuannya agar turunan yang dihasilkan akan persis kembali ke π(1000)=168 seperti sebelumnya.
102 + 66 = π(Φ(Δ1229 + Δ89²)) = π(Φ(329 + 289)) = π(Φ x 618) = π(1000) = 168 = 102 + 66

Updating

Bicara tentang struktur atau bagan tentu tak lepas dari property dari objek. Maka hal yang paling pertama harus kita bahas tentunya adalah peta kekuatan dari masing² angka ini.

Prinsipnya adalah bagaimana basis algoritmanya itu sehingga dapat dijadikan dasar representasi alamiah (nature) yang saling mendukung dengan chart² astrologi tadi.

Kekuatan ini dapat dijelaskan dengan chart tentang polarisasi angka² seperti yang tampak di bawah ini. Anda bisa telusuri via kata kunci Finding Number in the Hexagon.

Secara umum skema ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Manuver angka enam (6) ini menimbulkan vektor antara kedua formasi berupa pengaruh vektor 71 pada angka dua (2) dan tiga (3).
(6x(6+6))/(6+(6x6)) = 72/42 = 36/21 = 12/7 = 1,7142857
Dengan demikian setiap angka berada pada Kelompok Polaritas dimana pola enam (6) siklus berulang pada angka sembilanbelas (19), empatpuluh tiga (43) dan tujuhpuluh satu (71).


Kesimpulannya pada skema in-out ini terjadi arah bolak-balik pada formasi angka². Nah kita akan bahas apa sebenarnya yang menjadi alasan kuat sehingga harus berlangsung seperti itu.

Delivery

Dari Skema-12 yang kita sudah petakan ke 114 angka tampak bahwa skema besarnya adalah 19 ke 43 via tujuhbelas (17) yang berhujung pada polarisasi 43 dan 71 ke angka 114:

d(19+43) = d(1+7) = d(71) = d(17)
Disini kita bisa tarik kesimpulan bahwa skema (in-out) pada True Prime Pairs adalah 12 ke 17. Sedangkan 17 ke 29 adalah proses yang menginisiasi titik balik ke 1 dan 2 di angka 5 dan 7.
29 - 17 = 12 = 5 + 7
Untuk menguji akurasinya maka disini kita perlu bandingkan dengan berbagai referensi yang berkaitan dengan struktur bilangan utamanya tentu saja distribusi dari bilangan² prima.


Berikut ini saya inventarisir apa saja kaitan yang penting untuk menjasi topik bahasan:

  1. Walaupun sudah cukup membantu namun polaritas angka² ini masih samar karena disitu kekuatan polaritas setiap angka dibuat sama, tidak ada berapa besar kekuatan masing².
  2. Dibanding posisi sebenarnya pada chart maka ada tiga angka yang sangat kuat merebut dan mempertahankan tempat yaitu 19, 43 dan 71. Mengapa ketiga (3) angka ini bisa strong?
  3. Jumlah 43 dan 71 tepat 114. Skemanya mulai dari 1 ke 19, 19 ke 43, 43 ke 71, dan 71 ke 114. Antara 71 dan 114 ada 111. Bagaimana algoritmanya sehingga itu terjadi?
  4. Seperti sudah selintas dibahas, bidang persegi di ujung ini adalah kumpulan terbanyak. Pilotnya ternyata angka 77. Nah bagaimana pula ini algoritmanya?
  5. Ada tiga (3) skema utama yaitu: 12 ke 19, 19 ke 17, 17 ke 12 semuanya mengarah ke satu angka yaitu angka tujuhbelas (17). Ada apa dengan 17 ini?

Branching

Nah kita akan bahas sampai ke detilnya. Singkatnya polaritas ini dipetakan dengan menguraikan enam (6) siklus berulang tadi mengikuti bentuk hexagon dari model yang kita sudah bahas.


Konfigurasi ini kita petakan sesuai komposisi 114 angka sedemikian sehingga semua layar terkoneksi online. Pada project ini kita lakukan dalam format json atau xml.

Detilnya saya bahas terpisah dimana kita akan sampai pada korelasi antara 11 ke 23, polarisasi 19 ke 43 dan skema in-out dari formasi 17 ke 29 dan 18 ke 30 seperti berikut di bawah ini:

29 + 48 + 43 = 120 = (5 + 7) x 10
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

                         |------ 48 ----|-- 30 ---|-- 61 ---|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5'|  7'| 11'| 13'| 17'| 19'|{17}| 12*| 11 | 19 | 18*| 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---------36'-------|---36'---|-- {29}--|----- 48 -----| 43 |

Berdasarkan konfigurasi hexagon ini kita akan sampai pada pemetaan berupa matriks 6x6 dari formasi angka 66 seperti yang tampak pada gambar berikut di bawah ini:

Formasi ini sekaligus merupakan representasi dari angka batas 7, 13 dan 19 sehingga otomatis merupakan konfigurasi angka 17 dan 29 seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Dengan kesimpulan ini maka skema angka² pada kedua chart saya pakai sebagai basis formasi 111+3 dengan penerapan pada Skema (3) Tiga Layar:

Filosofi ini akan kita gunakan pada Sistem Tata Surya guna mendapatkan konfigurasi terukur (111) dari Skema-12 yaitu melalui format susunan ulang (rekombinasi) 1+1+1=1+2=3.

Proses ini diatur seluruhnya via karakter dari angka dasar secara unik ke 114 repository.

114th prime = 619 = 6 & 19 » 6 x 19 = 6 x (1+6+(6+6)) = 6 + 36 + 72 = 114
  • Konfigurasi 6 repository pada layar-1 dipetakan dari karakter angka-1 di: Pratinjau,
  • Konfigurasi 36 repository pada layar-2 dipetakan dari karakter angka-2 di: Pola Dasar,
  • Konfigurasi 72 repository pada layar-3 dipetakan dari karakter angka-3 di: Bagan Kerja.
Maka realisasinya bisa bermacam, mulai dari membuat sendiri berupa paket, menyusun sejumlah repository sebagai sub-modul, sampai menutupi sisanya dengan salin dari sumber² lain.


Selanjutnya saya akan uraikan bentuk susunan dalam pembahasannya.

Manuscript

Seperti yang Anda bisa lihat, tujuan bahwa polaritas yang saling berlawanan dengan proses yang terjadi sebelumnya ini secara prinsip adalah untuk menjaga kestabilan.

Sederhananya adalah misalkan Anda harus susun buku yang begitu banyak sehingga bertumpuk². Maka akan ada yang harus disusun terbalik supaya semuanya gak jatuh berantakan.

Konfigurasi ini kita mulai dari Skema-12 berdasarkan angka silang 43 berupa susunan polarisasi 12 ke 17 dan 17 ke 29 dalam empat (4) kelompok yang masing² diproses dalam tiga (3) tahap:

Dengan demikian bahasan tiap angka akan dituangkan secara berjenjang disesuaikan dengan karakter dan objeknya masing². Sebagai ilustrasinya berikut ini langkah² yang diterapkan:

  • Formasi objek mempunyai halaman pembukaan seperti yang Anda sedang baca ini,
  • Detil perhitungan dari polarisasi ke formasi objek dibahas di halaman terpisah,
  • Formasi dari tiap² objek akan ditempatkan pada repository yang diwakili.
Sesuai uraian tentang subjek maka enam (6) siklus ini kita susun via Metoda OOP sebagai skema 12 ke 17 pada True Prime Pairs dimana kita sudah bahas tentang formasi objek:


Konsep ini akan saya kembangkan lebih lanjut dimana dia akan mengantarkan kita ke prinsip anti paralel pada Sistem DNA yaitu: 5‘ dan 3‘ dengan pasangannya 3‘ dan 5‘.

Singkatnya skema 5‘ dan 3‘ pada True Prime Pairs diwakili oleh dua angka yang merupakan jumlah dari lima (5) angka pertama yaitu limapuluh tiga (53):

5 + 7 + 11 + 13 + 17 = 12 + 24 + 17 = 36 + 17 = 53 = 5‘ & 3‘
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+-------
     | {1} |  5
  1  +-----+      } 12
     | {2} |  7
-----+-----+-------
     | {3} | 11
  2  +-----+      } 24
     | {4} | 13
-----+-----+-------
     | {5} | 17
  3  +-----+      } 36
     |  6  | 19
-----+-----+-------

Disini lagi² bisa Anda lihat bagaimana peran vital dari angka 17 dalam skema in-out.
Nah bagaimana dengan pasangannya yaitu 3‘ dan 5‘, dimana angka 35 nya?

Silahkan ikuti selanjutnya.

Sekian

SALAM Sukses!
© Chetabahana Project

Referensi

🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
⚠️ **GitHub.com Fallback** ⚠️