13 - Chetabahana/method GitHub Wiki

This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽

Berikut ini pemetaan (mapping) angka Tigabelas (13) kedalam piramida data dari diagram berupa konsep, detil bagan dan modul² yang dipakai sebagai dasar pemrograman.

Table of Contents

Skema

Keistimewaan dari angka tigabelas (13) pada projek ini adalah dia merupakan bilangan prima ke enam (6) sehingga menjadi basis setiap repository untuk skema in-out.

Sebelum masuk ke detail, berikut ini daftar keistimewaan angka 13 menurut wikipedia:

  • 13 ( tiga belas ) adalah bilangan alami setelah 12 dan sebelumnya 14 .
  • Aspek-aspek folkloric yang mencolok dari angka 13 telah dicatat dalam berbagai budaya di seluruh dunia: satu teori adalah bahwa ini disebabkan oleh budaya yang menggunakan kalender lunar-solar (ada sekitar 12,41 bulan per tahun solar, dan karenanya 12 "bulan yang sebenarnya" ditambah bulan ketiga belas yang lebih kecil, dan sering kali bertele-tele). Ini dapat disaksikan, misalnya, dalam "Dua Belas Hari Natal" tradisi Eropa Barat.
  • Angka 13 adalah bilangan prima keenam, emirp terkecil (perdana yang berbeda perdana ketika digit-nya terbalik), satu dari hanya tiga bilangan prima Wilson yang dikenal, angka Fibonacci, angka yang menyenangkan, angka persegi terpusat ketiga, angka keberuntungan . [6]
  • Sama dengan jumlah kuadrat dari digit kuadratnya sendiri di pangkalan 4 dan 83.
  • Angka terkecil yang kekuatan keempatnya dapat ditulis sebagai jumlah dari dua angka kuadrat berurutan (119² + 120²).
  • Karena 5² + 12² = 13², (5, 12, 13) membentuk triple Pythagoras .
  • Ada 13 padatan Archimedean seperti yang biasanya dihitung, meskipun beberapa termasuk gyrobicupola persegi memanjang sebagai keempat belas.
  • Sebuah torus standar dapat diiris menjadi 13 buah dengan hanya 3 potongan pesawat.
  • Ada juga 13 cara berbeda untuk menyelesaikan tiga kuda tercepat dalam pacuan kuda , memungkinkan ikatan, sebuah fakta yang dapat diekspresikan secara matematis dengan 13 menjadi nomor Bell urutan ketiga
  • Simak untuk keistimewaan² lainnya.

Pola

Identik dengan bahasan angka duabelas (12) tentang pola angka 1 ke 2 maka angka 13 adalah 1 ke 3. Berikut ini pola dari angka 13, uraian sampai ke pola ini bisa Anda ikuti di Pratinjau.

Berdasarkan pola ini maka pembahasan untuk angka 13 terbagi menjadi tiga (3) bagian yang semuanya berhubungan dengan angka limapuluh (50):

Pada Skema 3 Layar angka 50 ini merupakan angka pertama dari layar-3 sejajar dengan angka 13. Hubungan signifikan dari kedua angka adalah via bilateral angka sembilan (9) dari Skema-12:
(12+13) + (12+13) = 2 x 25 = 50
Baik di Wikipedia maupun Situs² Angka, tidak ada tercatat hubungan khusus antara 13 dan 50. Namun pada bagan Prime Hexagon berikut mereka ada dalam posisi bersebelahan.


Bagan ini sudah kita bahas pada halaman Pratinjau tadi. Ini adalah hubungan angka² yang disusun berdasarkan polaritas pada bilangan² prima.

Jika hanya satu bagan mungkin bisa dibilang ini suatu kebetulan saja. Tapi coba perhatikan pada Hexagon Chart berikut mereka ini posisinya berada pada satu garis.

Sejauh yang saya bisa cermati pada kedua bagan ini maka kesesuaian pada posisi dari angka 13 dan 50 ini tidak saya temukan ada pada angka² lain.

Jadi antara angka 13 dan 50 ini pasti ada hubungan yang signifikan. Karenanya kita akan bahas secara detil bagaimana hubungan kedua angka ini.

Basis

Korelasi angka 13 dan 50 ini kita mulai dengan menelusuri sifat tiga (3) pasang bilangan prima yang dikenal sebagai bilangan prima kembar yaitu bilangan prima dengan selisih dua (2):


Ketiga pasang bilangan ini kita petakan kedalam tiga (3) layar sehingga membentuk konfigurasi yang kita sebut dengan istilah True Prime Pairs yang bentuk hubungan simetris (36,36).

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+------
     |  1  | 5
  1  +-----+
     |  2  | 7
-----+-----+---   } 36
     |  3  | 11
  2  +-----+
     |  4  | 13
-----+-----+------
     |  5  | 17
  3  +-----+      } 36
     |  6  | 19
-----+-----+------

Guna menyederhanakan dalam pembahasan berikutnya kita susun formasi ketiga layar ini secara horizontal dengan enam (6) kotak (lihat simbol ¤):

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--- 12 --|--- 24 --|---36 ---|
+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 |
+----+----+----+----+----+----+
|---------36 -------|---36 ---|
|------------ 6¤ -------------|

Pada halaman pembukaan sudah dijelaskan bahwa setiap formasi yang mengacu ke konfigurasi True Prime Pairs akan berlaku prinsip in-out. Ini termasuk skema replikasi seperti berikut ini:

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---12 ---|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| {5}| {7}| 11 | 13 | 17 | 19 |  ? |  ? |  ? |  ? |  ? |  ? |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--------- {5¤} ---------|-------------- {7¤} --------------|
|------------------------- 12¤ -----------------------------|

Ini adalah replikasi dari Skema-12 dimana angka ke-1 dan -2 yaitu 5 dan 7 disini berlaku sebagai jumlah objek yaitu 12 yang juga merupakan gabungan angka 1 dan 2.

Selanjutnya kita akan hitung nilai angka²nya.

Frame

Skemanya berpijak pada polarisasi dimana bilangan² mengisi segi enam dengan cara memutar sampai bilangan prima terpenuhi kemudian lompat ke segi enam minor berikutnya.

Disini mereka akan terkait terhadap angka keenam atau terakhir dari True Prime Pairs yaitu sembilan belas (19) dalam peranannya sebagai angka batas.

Hal ini sekaligus merupakan konfirmasi dengan Kelompok Polaritas yaitu pola enam (6) siklus berulang pada angka sembilanbelas (19), empatpuluh tiga (43) dan tujuhpuluh satu (71).

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|----------- 6¤ --------------|------------- 6¤ ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 |{19}| ?  | ?  | ?  | ?  | ?  |{43}|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|------------------------- 12¤ -----------------------------|

Kelompok pertama berujung pada angka 19 maka bisa kita pastikan bahwa kelompok kedua akan berujung pada angka 43. Detil dan chart nya bisa Anda ikuti pada halaman pembukaan

Dengan demikian jika kita teruskan dengan kelompok ketiga maka angkanya akan berujung di angka 71. Namun kita akan fokus terhadap kelompok kedua ini terlebih dahulu.

Berikutnya kita akan hitung berapa nilai angka pada masing² kotak lainnya.

Form

Langkah pertama tentunya kita berpijak pada angka yang menjadi dasar dari kelompok bilangan katenannya kita hitung dahulu jumlah keenam kotak secara totalnya.

Karena pengelompokkan ini adalah dalam dua (2) grup sedangkan batas kotaknya adalah 12 maka batas akhirnya dapat kita tentukan dari jumlah 5 kotak pertama:

∑(n) < 53 x 12/5 = 127.2
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---------- 53 ----------| 19 |----------- ∑(n) ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| 5  | 7  | 11 | 13 | 17 | 19 |  ? |  ? |  ? |  ? |  ? | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--------- {5¤} ---------|-------------- {7¤} --------------|
|------------------------- 12¤ -----------------------------|

Sedangkan untuk batas awalnya kita bisa ambil jumlah dari empat (4) kotak yaitu 60 sehingga jumlah yang enam (6) kotak bisa dipastikan lebih besar dari 6/4 nya:

∑(n) > 60 x 6/4 = 90
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---12 ---|------- 60 --------|----------- ∑(n) ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| 5  | 7  | 11 | 13 | 17 | 19 |  ? |  ? |  ? |  ? |  ? | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|-- 2¤ ---|------ {4¤} -------|------------ {6¤} -----------|
|------------------------- 12¤ -----------------------------|

Karena jumlah pada skema in-out adalah perkalian angka enam (6) maka seperti halnya 12 dan 60 jumlah yang cocok pada batas 90 ke 127,2 adalah: 96, 102, 108, 114, 120 dan 126.

Nah dengan angka² ini kita bisa dapatkan jumlah seluruh kotak dengan menambahkan ke 12 dan 60 atau 72. Kemudian kita pilih yang akar digital nya mewakili Skema-12 yaitu angka 12:

72 + 96 = 168 = d(1+6+8) ≠ d(12)
72 + 102 = 174 = d(1+7+4) = d(12) √
72 + 108 = 180 = d(1+8+0) ≠ d(12)
72 + 114 = 186 = d(1+8+6) ≠ d(12)
72 + 120 = 192 = d(1+9+2) = d(12) √
72 + 126 = 198 = d(1+9+8) ≠ d(12)

Disini kita dapatkan dua angka yaitu 174 dan 192 yang akar digitalnya sama² 12, kita cek lebih lanjut yang mana dari keduanya yang bisa habis dibagi dengan 12:

(72 + 102) / 12 = 174 / 12 = 14.5
(72 + 120) / 12 = 192 / 12 = 16    √

Maka kita dapatkan jumlah dari enam (6) kotak yang kita bahas adalah 120. Disini Anda bisa lihat bahwa konfigurasi ini mewakili Skema-12 dimana angka 12 diwakili 1x60 dan 2x60:

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|----------- 6 ---------------|------------- 6  ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | ?  | ?  | ?  | ?  | ?  | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|-- {12} -|------ {1x60} -----|----------- {2x60} ----------|

Selanjutnya kita tempatkan nilai dari kelompok ke-2 sebagai variabel dari x1 sd x5 dimana jumlah semuanya yaitu 77 mempunyai dua (2) angka 7 dan akar digital empatbelas (14).

x1 + x2 + x3 + x4 + x5 = 120 - 43 = 77
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|----------- 6 ---------------|------------- 6  ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | x1 | X2 | x3 | x4 | x5 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|-- 12 ---|------- 60 --------|--------- {77} ---------|{43}|

Berdasarkan pasangan angka 7 ini maka dapat kita simpulkan bahwa 5 kotak x1 sd x5 ini berlaku sebagai input ke angka 7 yang pertama sedangkan 43 output dari angka 7 yang kedua.

Shape

Perhatikan bahwa angka 43 adalah gabungan 4 dan 3 yang jumlahnya adalah tujuh (7). Karenanya di kotak x1 sd x5 ini harusnya juga ada formasi dari dua (2) angka 5 yaitu 55.

Maka format rangkap dari angka prima seperti 55 dan 77 ini akan berlaku sistemik jadi kita bahas terpisah. Disini kita akan bahas tentang bagaimana skema in-out nya.

Berarti di x1 sd x5 ini kita kembali mendapatkan ke formasi 5 dan 7 dari Skema 12. Karena itu kita lihat lagi susunannya dimana akan kita dapatkan pasangan 53 dan 96 seperti berikut ini:

77 + 19 = 96
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---------- 5¤ ----------|--------------- 7¤ ---------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | x1 | X2 | x3 | x4 | x5 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--------- {53} ---------|----------- {96} ------------| 43 |

Karena Skema-12 adalah in-out maka berdasarkan angka 96 ke 192 disini akan berlaku skema replikasi terhadap 36 dan 60 pada batas angka ke-1 dan -2 yaitu x1 dan x2:

36 + 60 = 96
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---------------------- 192 = 96 x 2 -----------------------|
|------- 72 = {36} x 2 -------|------ 120 = {60} x 2  ------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | x1 | x2 | x3 | x4 | x5 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---------- 53 ----------|-- {36} -|------ {60} -------| 43 |

Dengan demikian kita dapatkan nilai dari x1 yaitu selisih 19 dan 36 atau tujuhbelas (17).

36 - 19 = 17
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---------------------- 192 = 96 x 2 -----------------------|
|------- 72 =  36 x 2 --------|------- 120 = 60 x 2  -------|
|----------- {36¨} -----------|----------- {60¨} -----------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 |{17}| 19 |{17}| x2 | x3 | x4 | x5 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---------- 53 ----------|-- 36 ---|------  60 --------| 43 |

Jadi angka 17 ini berperan ganda yang terpisah oleh 19 sebagai angka batas pada kedua (2) kelompok dimana jika kita gabung 19 dan 2 akan muncul kembali angka 192.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|----------- {6¤} ------------|----------- {6¤} ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 |{19}| 17 | X2 | x3 | x4 | x5 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|------------ 72 -------------|------------ 120 ------------|
|-------------------------- {192} --------------------------|     

Angka 36 dan 60 ini pada Hexagon Chart berada sejajar tidak terpisahkan angka lain. Korelasi ini sekaligus mengkonfirmasi Skema-12 terwakili angka 72 dan 120 ke 192 sebagai jumlah total 12 kotak. Perhatikan juga bahwa angka (1,9,2) berada dalam satu segitiga.

Sampai tahap ini sudah dua (2) angka kita tentukan nilainya. Tersisa empat (4) angka yaitu x2 sd x5 yang berjumlah 60 dimana di Hexagon Chart angka ini ada pada jajaran 6, 18, 36, 60, dan 90.

Fungsi 36 ke 60 sudah kita bahas. Lalu bagaimana dengan 6, 18 dan 90?
Nah apa peran mereka disini? Apakah ada hubungannya?

Silahkan ikuti selanjutnya.

Profile

Seperti sudah dibahas di halaman pembukaan korelasi 6 ke 18 adalah via angka 12 yang mana ketiganya berfungsi sebagai angka² sentral seperti yang ditunjukan pada bentuk di bawah ini.

8 x 12 = 96

Korelasi angka 12 dan 18 dapat dilihat pada True Prime Pairs dimana dalam area ini ada hal yang spesifik yaitu bahwasanya jumlah angka² ujung adalah sama dengan jumlah angka² tengah:

11 + 19 = 13 + 17 = 30
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--  6¨ --|------  30¨ -------|----------- {60¨} -----------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | x2 | x3 | x4 | x5 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--- 12 --|------ {60} -------|------------ 120 ------------|  

Perhatikan bahwa pada kelompok kedua jumlah dari angka ujung yaitu 17 dan 43 adalah 60 sama dengan jumlah semua angka tengah. Maka hal ini akan berlaku di keempat angka x2 sd x5.

x2 + x5 = x3 + x4 = 60/2 = 30
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--  6¨ --|-- 12¨ --|-- 18¨ --|----------- {60¨} -----------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | x2 | x3 | x4 | x5 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--  12 --|------ {60} -------| 17 |------- {60} ------| 43 |

Karenanya berdasarkan skema replikasi maka angka ujung dari 60 pada kelompok kedua yaitu x2 dan x5 harus sama dengan angka tengah layar dari 60 pada kelompok pertama.

x2 + x5 = 12 + 18 = 30
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--  6¨ --|- {12¨} -|- {18¨} -|------------ 60¨ ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 |{12}| x3 | x4 |{18}| 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--  12 --|------- 60 --------| 17 |-------  60 -------| 43 |

Konsekuensinya hal ini juga harus berlaku pada x3 dan x4 dimana angka tengah dari 60 pada kelompok kedua adalah angka ujung pada 60 di kelompok pertama yaitu 11 dan 19.

x3 + x4 = 11 + 19 = 30
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--  6¨ --|-- 12¨ --|-- 18¨ --|------------ 60¨ ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 |{11}| 13 | 17 |{19}| 17 | 12 |{11}|{19}| 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--  12 --|------- 60 --------| 17 |-------  60 -------| 43 |

Maka jika kita korelasikan lagi dengan Skema-12 dan angka 192 maka disini kita dapatkan angka 19 berada di dua tempat dari kelompok 5 dan 7 jadi berlaku identik seperti halnya angka 17.

Sampai tahap ini kita sudah dapatkan semua nilai yang kita bahas seperti yang dituangkan di halaman pembukaan. Namun sejauh ini belum nampak hubungan 13 dan 50.

Dari semua angka True Prime Pairs maka 13 ini juga satu²nya angka yang belum bisa tersentuh. Mengapa bisa demikian? Nah kita akan bahas di sesi selanjutnya

Node

Angka 13 adalah salah satu dari tiga angka batas dari ketiga layar pada True Prime Pairs yaitu (7, 13, 19) dimana perkalian dari angka² ini adalah 1729.

Jika kita telusuri akar digital dari faktorisasi angka 1729 maka ini kita akan dapatkan bahwa angka 13 dan 19 merupakan dua angka yang mendominasi.

1729 / 7 = 13 x 19 = 247 = d(2+4+7) = d(13)

Pada halaman pembukaan kita sudah bahas adanya sifat spesifik berkenaan angka² batas. Disini kita dapatkan dua (2) angka kunci yaitu angka 17 dan 29.

1729 = 10³ + 729 = 1 + 1728 = 1 & 729 = 17 & 29
Dengan angka 17 ini maka dominasi 13 pada Skema-12 diwakili oleh pasangan 13 dan 17 yang berada di kelompok pertama yaitu sebagai bagian dari formasi True Prime Pairs.
13 + 17 = 30
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--  6¨ --|-- 12¨ --|-- 18¨ --|-- {29} -|-------- 91 -------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 |{13}|{17}| 19 |{17}| 12 | 11 | 19 | 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--  12 --|------- 60 --------| 17 |--- 23 --| 19 |-- 61 ---|

Namun dikelompok kedua yang muncul adalah 17 dan 12 jadi kemana dominasi angka 13 nya? Apakah masuk di angka 29? Nah berikut ini kita akan telusuri kembali model tetraktis.

Theory

Berikutnya kita akan bahas tentang sifat hexagon fungsi angka² dalam bentuk di atas dimana angka 6, 12 dan 18 adalah angka² sentral dimana angka enam (6) sebagai titik pusat.

Pada bentuk ini angka 6 secara tepat adalah merupakan hasil perkalian 2 dengan 3. Sedangkan angka 12 dan 18 merupakan perkalian silang 4 dengan 3 dan 2 dengan 9.

Pada formasi ini kita dapatkan gabungan angka dari perkalian silangnya yaitu (2,3), (4,3) dan (2,9) sebagai bilangan prima 23, 43 dan 29. Semuanya terpenuhi.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--  6¨ --|-- 12¨ --|-- 18¨ --|-- {29} -|-------- 91 -------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | 12 | 11 | 19 | 18 |{43}|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--  12 --|------- 60 --------| 17 |-- {23} -| 19 |-- 61 ---|

Sekarang kita gabung angka² tunggal yaitu 2 dan 3 dan 4 dan 9 ke angka 23 dan 49. Nah coba perhatikan mengapa kedua angka ini ada bersanding persis dengan 12 dan 18 berikut ini?

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|----------- 6 ---------------|------------- 6  ------------|
|--  6¨ --|- {12¨} -|- {18¨} -|--- 29 --|----- 48 -----| 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 |{12}| 11 | 19 |{18}| 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---- {23} ----|---- {49} ----|---------- 77 ----------| 43 |

Jawabannya adalah karena bangun ini dibentuk dengan angka dua (2) dan tiga (3).

Ada apa dengan angka 2 dan 3?

Jangan lupa bahwa True Prime Pairs itu dibentuk oleh tiga (3) pasangan prima kembar dengan selisih di angka dua (2). Maka jelas skema tetraktis ini identik dengannya.

Angka 2 dan 3 adalah bilangan prima ke-1 dan -2.

Mereka merupakan bilangan prima yang paling tinggi keistimewaannya dibanding angka² prima lainnya. Itulah sebabnya maka bentuk ini mempunyai karakter dari skema angka silang.

Perhatikan bahwa pada Hexagon Chart angka duapuluh tiga (23) berada dalam satu garis sejajar dengan angka (6,1,9), juga dengan batas siklus enam (6) kedua yaitu empatpuluh tiga (43).

Mungkin Anda berpikir saya mengada². Menganggap skema silang angka² ini suatu kebetulan. Namun suatu kebetulan yang beruntun apalagi presisi itu pasti ada penjelasan logisnya.

Nah berikut ini akan saya buktikan bahwa angka 13 menjadikan skema ini logis.

Outline

Kubus Metatron adalah contoh geometris dua dimensi yang dibuat dari 13 lingkaran yang sama. Bentuknya 12 bola di sekitar 13, yang mencerminkan hubungan angka 6, 12 dan 18:

  • 6 lingkaran ditempatkan dalam pola hexagonal di sekitar lingkaran pusat
  • 6 lingkaran yang lebih memanjang sepanjang garis radial yang sama.
Berikut adalah bentuk yang dimaksud. Bentuk ini akan berlaku pada angka 13 karena dia adalah bilangan prima ke enam (6).


Ketiga angka 6, 12 dan 18 ini semuanya adalah angka² sentral pada bentuk tetraktis. Seperti halnya skema 6,12,18 mereka juga membentuk formasi 3,6,9:

Maka berdasarkan hubungan titik² sentral ini sifat sentral prima ke-6 atau angka 13 akan berlaku ke bilangan prima ke-12 dan -18 yaitu 37 dan 61.

Pada Skema-12 angka 37 dan 61 ini adalah gabungan 18 dengan 19 dan 43 dimana selisihnya dengan 49 yaitu 12 ke 24 akan membentuk pasangan hexagon 2x48 ke 96 dan 192.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---------- 5¤ ----------|--------------- 7¤ ---------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | 12 | 11 | 19 | 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--- 12 --|--- 24 --| 17 |----- 48 -----|------ 48 ----| 43 |
|---------- 53 ----------|------------ 96 -------------| 43 |
|--------------------------- 192 ---------------------------|
|--------------------------- 12¤ ---------------------------|

Proses dari 12 dan 24 ke 192 ini akan kembali membentuk formasi-60 via selisih dari 96 dan 36. Maka kesimpulannya semua ini bisa terjadi via fungsi 13 sebagai angka in-out.

Semuanya terjadi karena terjadi transformasi titik pusat 13 ke 49 dimana kedua angka ini adalah angka prima yang berada dalam satu tempat baik pada sistem sistem-18 maupun -30:

37 + 12 = 61 - 12 = 49 = 7 x 7 = d(13)

Nah sampai disini Anda bisa lihat bahwa skema silang benar adanya.
Lalu dimana hubungannya dengan angka 50?

Perhatikan bahwa pada formasi 60 ini kita sudah sampai ke angka ujung yaitu 11 dan 19 berarti tahap berikutnya adalah tahap dari angka tengahnya yaitu 13 dan 17.

Nah ini terjadi via proses 1 dan 7 dari angka 17 dimana angka 49 yang terikat dengan 13 adalah merupakan perkalian dengan dua angka tujuh (7) dari angka 77 maka proses disini adalah:

1² + 7² = 1 + 49 = 50
Sampai disini angka yang kita tuju yaitu 13 dan 50 sudah tercapai. Ini juga sekaligus merupakan tahap akhir enam (6) siklus dari kelompok ke-2. Kita akan masuk ke kelompok ke-3.

Konsep

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya maka pada kelompok ke-3 kita akan berhubungan dengan angka tujuhpuluh satu (71). Prosesnya terkait angka 7 dari 49 ke 77 ini.

Karena rangkap tujuh (7) atau angka tujuhpuluh tujuh (77) ini sudah berada di formasi maka tentu proses berikutnya adalah rangkap dari angka satu (1) yaitu sebelas (11).

71" = 7" & 1" = 77 & 11
Pada halaman pembukaan sudah saya ulas bahwa angka 11 merupakan basis ke 111 Objek dari angka 12 ke 23 dimana komposisinya ke Skema-12 mendominasi angka 13.
11 + 12 = 23
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|------------ 6¤ -------------|------------- 6¤ ------------|
|---- {23} ----|-------- 66 -------|-- {23} -|----- 80 -----|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | 12 |{11}| 19 | 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|-- 12 ---|------- 60 --------|---------  77  ---------| 43 |

Dengan demikian kesimpulan dari skema in-out dari angka 13 adalah melakukan formasi replikasi dari enam (6) angka True Prime Pairs ke tujuh (7) dari Skema-12 yaitu via angka sebelas (11):

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|------------ 6¤ -------------|------------- 6¤ ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 |{11}| 13 | 17 | 19 | 17 | 12 |{11}| 19 | 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---------- 5¤ ----------|--------------- 7¤ ---------------|

Dari uraian² di atas bisa kita ambil kesimpulan bahwa skema besar dari angka 13 ini merupakan kelanjutan dari formasi angka duabelas (12) yang berpijak dari angka 1 dan 2 via 10 ke 11.

Berikutnya kita akan fokuskan pembahasan kita pada keterkaitan ini.

Logics

Dari sekian banyak literatur tentang hubungan Sistem DNA dengan angka sebelas (11) dengan tigabelas (13) saya temukan sebuah artikel yang bisa dijadikan referensi.

Artikel ini berjudul:
Quantum DNA Activation & Attunement

Secara tema sepertinya tidak dipublikasikan di wikipedia atau di suatu badan organisasi lainnya, jadi menurut saya ini adalah hasil interpretasi.

Yang menarik adalam bahwa dalam artikelnya itu dibahas tentang angka prima kembar (11, 13).

The Diagram below, as studied during our Crystal Light Healing® Practitioner & Teachers Courses, shows our double helix (2 strands) of DNA as well as the 11 Energetic Bodies that surround each DNA Helix – representing our 13 levels of DNA consciousness through Metatron’s Cube (also referred to as our 11:11 Genetic Code).

Dua tingkat pertama, berhubungan dengan 2 untai DNA fisik yang menciptakan heliks ganda. 11 tingkat berikutnya berhubungan dengan 11 Badan Energetik (tingkat aura) yang mengelilingi DNA.

The first two levels, relate to the 2 strands of physical DNA creating the double helix. The next 11 levels relate to the 11 Energetic Bodies (auric levels) that surround the DNA.

  1. Whilst each of the 11 energetic bodies of our DNA appear to be separate layers built on top of each other (a little like Russian Babushka dolls), in actual fact each outer layer contains all layers directly beneath it.
  2. There are many people on Earth that refer to this DNA configuration as 12 stranded DNA (Physical DNA + 11 additional strands). This appearance of 12 strands may result as a holographic phenomenon when viewing the energetic bodies of DNA remotely.
  3. However, Crystal Light Healing® remains true to the teachings of our ancient ancestors, thus the structure of our DNA is the physical DNA double helix + the 11 energetic bodies, creating 13 levels of consciousness held within our DNA.
  4. Our ancient ancestors consciously worked with the 2 physical strands of DNA + the 11 energetic bodies of DNA (thus the 13 levels of DNA consciousness) in order to activate aspects of their DNA that in today’s terms are referred to as ‘junk DNA’.
  5. Each energetic body of the DNA relates to one or more junk ‘codons’ on the DNA – referred to as DNA Light Codes. Just like our ancient ancestors, we have the same potential to turn ‘on’ our Light Codes and awaken those aspects of our DNA that are ‘asleep’.
  6. As all 64 DNA Light Codes are ACTIVATED and then ATTUNED over time, we begin to experience changes within our physical, emotional/mental and spiritual ways of beingness.
Artikel ini menyertakan gambar tentang formasi angka 23 yang berlaku sebagai jumlah kromosom pada setiap inti sel seperti ini:

Dia menerangkan bahwa sebelumnya formasi ini hanya menyimpan informasi genetik yang berfungsi sebagai otak perilaku sel dalam melakukan sesuatu.

Selebihnya dikatakan bahwa dari sekian banyak unit sel yang ada pada manusia hanya 5% saja yang berfungsi seperti ini sedangkan selebihnya merupakan DNA Sampah (Junk DNA).

Umum

Artikel ini mengungkap pengetahuan baru bahwa DNA di dalam inti setiap sel berlaku unit respons yang 'membaca' pesan dari lingkungan dan 'memberi tahu' DNA bagaimana menanggapinya.

Jadi, 'lingkungan' yang menghambat atau mendorong berfungsinya DNA, dan lingkunganlah yang memiliki kapasitas untuk memprogram ulang / mengaktifkan DNA yang tidak berfungsi.

Artikel ini memberikan referensi pembentukan energi kristal berdasarkan 13 lingkaran pada bentuk kubus metatron yang sudah kita bahas pada bagian sebelumnya.

Kemudian menyimpulkan formasi 1 sd 64 angka² yang merupakan urutan kode dari aktivasi Sistem DNA dalam merespon lingkungan sebagai berikut:

Sayangnya tidak saya temukan penjelasan logis darimana formasi ini berasal, namun karena 23 dan 64 ini merupakan angka kunci jadi saya anggap tidak ada salahnya dijadikan referensi.

Berkenaan dengan benar tidaknya apa yang dituangkan tidak akan saya bahas itu terserah pendapat Anda masing², yang akan kita bahas adalah skema angka² ini.

Khusus

Pada halaman pembukaaan dibahas korelasi angka 11 dengan bilangan prima 23 sebagai angka kelima sehingga kedua angka ini kita tempatkan sejajar.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |     f    
-----+-----+-----+-----     ---
     |     |  7  | 19        |  
     + {1} +-----+-----      5¨
     |     |  8  |           |
  1  +-----+-----+-----     --- 6¨
     |     |  9  |           |
     + {2} +-----+-----      7¨
     |     | 10  |           |
-----+-----+-----+-----     ---
     |     |{11} | 23        |
     +  3  +-----+-----     11¨
     |     | 12  |           |
  2  +-----+-----+-----     --- 12¨
     |     | 13  |           |
     +  4  +-----+-----     13¨
     |     | 14  |           |
-----+-----+-----+-----     ---
     |     | 15  |           |
     +  5  +-----+-----     17¨
     |     | 16  |           |
  3  +-----+-----+-----     --- 18¨
     |     | 17  |           |
     +  6  +-----+-----     19¨
     |     | 18  | 36        |
-----+-----+-----+-----     ---
     |{6¤} | 12¤ | 12¤ |
     |--  18¤  --|
     |----- {30¤} -----|

Berdasarkan formasi 6,12,18 ini saya melihat korelasinya dengan formasi 1,2,3 pada kromosom dimana aktivasinya dimulai dari angka tengahnya yaitu angka dua (2):

Angka 2 ini berlaku sebagai dua (2) unit dari angka satu (1) secara berpasangan yaitu ke angka 11 yang kemudian melakukan proses dengan angka 12 ke angka 23.

Nah yang jadi masalah adalah dari 11 dan 12 ini mana yang terbagi 2 mana yang 3, ya kan.. Untuk menjawabnya maka kita telusuri kembali konfigurasi 60 yang kira sudah bahas sebelumnya.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--  6¨ --|- {12¨} -|-- 18¨ --|------------ 60¨ ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | 12 |{11}| 19 | 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--  12 --|------- 60 --------| 17 |-------  60 -------| 43 |

Dari formasi 60 kanan, blok (11,19) merupakan angka tengah, dia akan ambil angka ujung formasi 60 dari True Prime Pairs yaitu 11 ke 13 dan 17 ke 19, dimana blok 11 ambil yang 11 ke 13:

-----+-----+-----+-----+                                                      ---
 11¨ | 11  |{12} | 13  | 3¤                                                  {11¨}
-----+-----+-----+-----+                                                      ---
        Δ           Δ

Angka 23 disini membentuk formasi silang 2 dan 3 ke bilangan prima ke-5 yaitu 11 ke formasi 17 yang dilakukan secara secara bolak-balik dari susunan 123 ke 321.

Dari skema ini Anda lihat bahwa jumlah kotaknya ada lima (5). Jika kita tarik dari angka 13 maka prosesnya dimulai dari angka sembilan (9) dimana 11 berlaku sebagai angka tengah.

-----+-----+-----+                                                            ---
 12¨ | {9} | 10  | 2¤                                                          |
     +-----+-----+-----+                                                     {23¨}
 11¨ | 11  | 12  |{13} | 3¤                                                    |
-----+-----+-----+-----+                                                      ---

Pada skema kromosom Anda bisa lihat bahwa 23 merupakan jumlah dari 11 dan 12 yang masing² terbagi 2 dan 3 kelompok dimana posisi kromosom-9 tepat berada di tengah.

Dengan demikian saya berkesimpulan bahwa istilah The 13 Levels of DNA Consciousness pada artikel di atas adalah 13 Level proses pembentukan kromosom dari 22 ke 23:

-----+-----+-----+                                                            ---
 12¨ | 9   | 10  |       2¤                                                    |
     +-----+-----+-----+                                                     {23¨}
 11¨ | 11  | 12  |{13} | 3¤                                                    |
-----+-----+-----+-----+----                                                  ---
 23¨ | 20  | 22  | 13  | 5¤
  Δ          Δ

Sedangkan DNA Light Code adalah formasinya. Jadi yang diuraikan disini adalah formasi dari Level-1 atau urutan 1 & 2 dimana batasnya ada di formasi (19,36):

-----+-----+-----+                                               ---
 12¨ | 9   | 10  | ∑(2¤)=19                                       |
     +-----+-----+-----+                                        {23¨}
 11¨ | 11  | 12  | 13  | ∑(3¤)=36                                 |
-----+-----+-----+-----+----                                     ---
 23¨ | 20  | 22  | 13  | ∑(5¤)=55
  Δ          Δ

Jadi skema True Prime Pairs sudah muncul pada bagian terkecil ini dimana 19 dan 36 membawa unit ini angka 55 yaitu pasangan rangkap dari angka 77 yang sudah kita bahas.

Berikutnya saya akan uraikan Level-3 yaitu urutan 3 & 4.

System

Seperti sudah dibahas pada halaman pembukaan, pada urutan 3 dan 4 akan berbatasan dengan angka 23 dan 30 seperti ditunjukkan sebagaimana berikut ini:

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |     f    
-----+-----+-----+-----     ---
     |     |  7  | 19        |  
     +  1  +-----+-----      5¨
     |     |  8  |           |
  1  +-----+-----+-----     --- 6¨
     |     |  9  |           |
     +  2  +-----+-----      7¨
     |     | 10  |           |
-----+-----+-----+-----     ---     } 18¨
     |     | 11  |{23}       |
     + {3} +-----+-----     11¨
     |     | 12  |           |
  2  +-----+-----+-----     --- 12¨
     |     | 13  |           |
     + {4} +-----+-----     13¨
     |     | 14  |           |
-----+-----+-----+-----     ---     } 30¨
     |     | 15  |{30}       |
     +  5  +-----+-----     17¨
     |     | 16  |           |
  3  +-----+-----+-----     --- 18¨
     |     | 17  |           |
     +  6  +-----+-----     19¨
     |     | 18  | 36        |
-----+-----+-----+-----     ---
     |{6¤} | 12¤ | 12¤ |
     |--  18¤  --|
     |----- {30¤} -----|

Jumlah dari formasi 2 ke 3 dan 3 ke 4 adalah 12 maka dari skema kromosom ini saya melihat bahwa filosofinya adalah perubahan formasi dari 23 ke 30 pada Skema-12.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---------- 5¤ ----------|--------------- 7¤ ---------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | 12 |{11}|{19}| 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---- {23} ----|--{30} --|-- 36 ---|-- {23} -|----- 80 -----|

Berdasarkan Skema-12 formasinya merupakan formasi 11 dan 19 ke angka 30 maka perpindahan ini harus mewakili proses dari 13 ke 17 dimana korelasi 23 ke 30 adalah via angka 12:

Karena 23 merupakan silang 2 ke 3 maka 30 ini harus mewakili formasi 3 ke 4 dari 13 ke 17 jadi di blok 19 yang kita susun harus kita teruskan sebanyak empat (4) kotak:

-----+-----+-----+                                                            ---
 12¨ |  9  | 10  | 2¤                    12¨                                  12¨
     +-----+-----+-----+                ---  } 23                             ---
 11¨ | 11  | 12  | 13  | {3¤}            11¨                                   |
-----+-----+-----+-----+-----+          ---  } 30                             30¨
 19¨ | 14  | 15  | 16  | 17  | {4¤}      19¨                                   |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                ---

Dengan demikian secara keseluruhan gabungan urutan 1 & 2 dengan 3 & 4 akan berupa formasi (2,3,4) berupa sembilan (9) proses dari angka 9 ke 17.

Setelah urutan 3 dan 4 di Level-3 maka berikutnya kita masuk ke Level-4 yaitu urutan 5, disini dia berlaku sebagai urutan tunggal. Nah mengapa terjadi seperti itu?

Filosofi

Urutan 5 tidak lain adalah pola 5 angka pada formasi 5 dan 7 dari Skema-12 maka pada urutan ini sistem memasuki skema in-out dimana korelasinya adalah di angka 29 dan 30.

Pada konfigurasi dari formasi 30 ada hubungan in-out antara bilangan² prima dimana angka 15 berlalu sebagai sentral. Ini merupakan basis bahwa 15 dan 30 mereka ini sejajar.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |        f        |
-----+-----+-----+-----+-----+    ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |
     +  1  +-----+-----+-----+     5¨
     |     |  8  | 20  | 39  |     |
  1  +-----+-----+-----+-----+    --- 6¨
     |     |  9  | 21  | 40  |     |
     +  2  +-----+-----+-----+     7¨
     |     | 10  | 22  | 41  |     |
-----+-----+-----+-----+-----+    ---    } 18¨
     |     | 11  | 23  | 42  |     |
     +  3  +-----+-----+-----+    11¨
     |     | 12  | 24  | 25  |     |
  2  +-----+-----+-----+-----+    --- 12¨
     |     | 13  | 26  | 27  |     |
     +  4  +-----+-----+-----+    13¨
     |     | 14  | 28  |{29} |     |
-----+-----+-----+-----+-----+     ---   } 30¨
     |     | 15  |{30} | 31  |     |
     + {5} +-----+-----+-----+    17¨
     |     | 16  | 32  | 33  |     |
  3  +-----+-----+-----+-----+    --- 18¨
     |     | 17  | 34  | 35  |     |
     +  6  +-----+-----+-----+    19¨
     |     | 18  | 36  | 37  |     |
-----+-----+-----+-----+-----+    ---
     |{6¤} | 12¤ | 12¤ | 12¤ |
     |--  18¤  --|
     |-------- {42¤} --------|

Posisi angka 15 ini terhadap bilangan² prima yang bepasangan akan berada di urutan ke-5 baik diurut dari kiri maupun kanan, maka pada formasi 29 dan 30 ini dia berlaku tunggal.

Jika kita kembalikan ke formasi True Prime Pairs proses dari angka 5 ke 17 dengan angka 29 dan 30 pada Skema-12 ini dapat ditunjukkan dengan formasi berikut ini:

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|------------ 6¤ -------------|------------- 6¤ ------------|
|----- 23 -----|--- 30 --| 19 |-- 29 ---|-- 30 ---|--- 61 --|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| {5}|  7 |11  | 13 |{17}| 19 |{17}| 12 | 11 |{19}| 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---------- 5¤ ----------|--------------- 7¤ ---------------|

Hasilnya akan berupa proses dari angka 5 ke 17 sehingga formasinya merupakan formasi angka 12 yang dilanjut oleh 29 dan 30 ke angka 17:

-----+-----+-----+-----+-----+                                                ---
 17¨ |  5  |  6  |  7  |  8  | {4¤}                                            |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                29¨
{12¨}|  9  | 10  | 2¤                                                          |
     +-----+-----+-----+                                                      ---
 11¨ | 11  | 12  | 13  | {3¤}                                                  |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                30¨
 19¨ | 14  | 15  | 16  | 17  | 4¤                                              |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                ---

Angka 17 ini ada pada urutan ke-5 jadi sebenarnya angka 5 disini meski berlaku tunggal namun mempunyai peran ganda sehingga dia dapat secara utuh merepresentasikan formasi 17.

Berikutnya kita akan bahas Level-5 yaitu urutan 6 & 7.

Analogi

Skema pemetaan ini akan kita bahas detil kaitannya dengan Sistem DNA dimana ternyataformasi output ketiga layar (1 ke 3) dari input di angka 10 tadi terwakili oleh formasi 13 ke 17 seperti ini:

Pemetaan ini kita lakukan secara berurut via angka 36 dengan arah putaran 6,12,18 (berlawanan jarum jam) sehingga terkorelasi antara pasangan angka mirror 48 dan 84:

Formasi dari skema delapan (8) bilangan kembar ke angka 4 dan 2 kemudian ke peran tunggal angka 5 dapat dikorelasikan dengan urutan 1,2,4,8 dari model berikut (sebelah kiri):

Karenanya angka 6 berlaku sebagai titik pusat sedangkan angka 12 dan 18 merupakan in-out dengan urutan secara hexagon yaitu 12, 4, 2, 3, 9, dan 18.

2 + 3 + 4 + 9 + 12 + 18 = 48
  1. polaritas 12 ke 13: diwakili objek silang (sub) angka 12 yaitu (4,3) atau 43 objek,
  2. polaritas 13 ke 14: sub 18 terhadap 12 via sub 6 yaitu 23 dengan 29 atau 52 objek,
  3. polaritas 14 ke 15: sub 9 terhadap 18 via sub 6 ke 3 yaitu 15 dengan 84 atau 99 objek,
  4. polaritas 15 ke 16: sub 3 terhadap 9 via sub 12 ke 18 yaitu 34 dengan 94 atau 128 objek,
  5. polaritas 16 ke 17: sub 2 terhadap 3 via sub 6 ke 9 yaitu 82 dengan 29 atau 111 objek,
  6. polaritas 17 ke 18: sub 4 terhadap 2 kembali 180° ke polaritas 17 dengan 29 yaitu 6,12,18.
Dari susunan (18,29,43) Anda bisa lihat bahwa peran 14 dan 15 akan membawa 17 ke 35 dimana angka 23 yang menjadi perantara adalah merupakan jumlah kromosom pada manusia.
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  | 20  | 39  |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {12¨}
     |     |  9  | 21  | 40  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  | 22  | 41  |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  | 42  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  | 25  |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- 
     |     | 13  | 26  | 27  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  |     |     |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {36¨}
     |     | 17  | 34  |{35} |     |     |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36 | 37  |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |------ 30¤ ------|--------- 48¤ ---------|
     |----------42¤ ---------|

Korelasinya akan terjadi dimana angka 11 kembali berlaku sebagai sentral:

-----+-----+-----+-----+-----+                                                ---
 17¨ |  5  |  6  |  7  |  8  | {4¤}                                            |
     +-----+-----+-----+-----+                                                 2*
 12¨ |  9  | 10  | 2¤ (M dan F)                                                |
     +-----+-----+-----+                                                      ---
{11¨}| 11  | 12  | 13  | 3¤                                                    |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                 |
 19¨ | 14  | 15  | 16  | 17  | 4¤                                              3*
     +-----+-----+-----+-----+                                                 |
 18¨ | 18  | 19  | 20  | {3¤}                                                  |
     +-----+-----+-----+                                                      ---

Berikutnya kita akan bahas Level-6 yaitu urutan 8 & 9.

Pattern

Skema angka 12 ke 18 ini membagi 96 dalam 2x48 hexagon sehingga urutan proses dari urutan 5 akan berupa formasi (17,18,19):

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---------- 5¤ ----------|--------------- 7¤ ---------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 |{12}| 11 | 19 |{18}| 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--- 12 --|--- 24 --| 17 |----- 48 -----|------ 48 ----| 43 |
|---------- 53 ----------|------------ 96 -------------| 43 |

Sedangkan angka tengah 12 dan 18 karena berada di layar-3 maka keberadaannya diwakili dengan hasil perkalian ke angka 5 yaitu ke angka 60 dan 90.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  | 20  | 39  |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {12¨}
     |     |  9  | 21  | 40  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  | 22  | 41  |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  | 42  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  | 25  |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- 
     |     | 13  | 26  | 27  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  |     |     |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {36¨}
     |     | 17  | 34  | 35  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  |{36} | 37  |{60} |     |     |{90} |     |{92} |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |------ 30¤ ------|--------- 48¤ ---------|
     |--- 18¤ ---|--------------------- {96¤} -------------------|

Penentuan angka 90 ini juga dapat dilakukan dengan basis noktah dari tetraktis dimana maka jumlah seluruh noktah berikut dengan hexagon yaitu 48 akan mengisi kotak sampai layar-3.

6 + 36 + 48 = 90

Skema (6,12,18) dan (30,60,90) ini sebenarnya juga merupakan representasi dari (3,6,9). Nah sekarang Anda bisa lihat bagaimana konfigurasinya itu berlangsung pada setiap proses.

-----+-----+-----+-----+-----+                                        ---
 19¨ |  1  |  2  |  3  |  4  | {4¤}                                    |
-----+-----+-----+-----+-----+                                         |
 17¨ |  5  |  6  |  7  |  8  | 4¤                                     48¨
     +-----+-----+-----+-----+                                         |
{12¨}|  9  | 10  | 2¤ (M dan F)                                        |
     +-----+-----+-----+                                              --- } {96¨}
 11¨ | 11  | 12  | 13  | 3¤                                            |
-----+-----+-----+-----+-----+                                         |
 19¨ | 14  | 15  | 16  | 17  | 4¤                                     48¨
     +-----+-----+-----+-----+                                         |
{18¨}| 18  | 19  | 20  | {3¤}                                          |
     +-----+-----+-----+                                              ---

Sampai tahap ini kita sudah sampai kedalam urutan jumlah kotak dari tiga (3) kotak di blok 11 ke (12,19,17,18,19) dengan jumlah kotak sebanyak (2,4,4,3,4) yaitu tujuhbelas (17).

Berikutnya kita akan bahas Level-7 yaitu urutan 10.

Outlook

Sampai tahap ini kita sudah isikan kotak sampai angka 20. Angka ini ada pada skema-23 yang pertama kali kita bahas dimana dia tepat berada di posisi 11 angka dari angka sembilan (9).

-----+-----+-----+                                                            ---
 12¨ | {9} | 10  | ∑(2¤)=19                                                    |
     +-----+-----+-----+                                                     {23¨}
 11¨ | 11  | 12  | 13  | ∑(3¤)=36                                              |
-----+-----+-----+-----+----                                                  ---
 23¨ | 20  | 22  | 13  | ∑(5¤)=55
       Δ     Δ

Angka 9 ini ada pada blok 12 yang mewakili angka silang 4 dan 3. Karena sama² berlaku sentral maka skema silang 2 dan 9 dari blok 18 akan membagi blok 43 kedalam 9 kotak.

Titik temu antara kedua skema ini ada pada gabungan penjumlahan 12 dan 18 yaitu 30, jadi disini mereka akan berkolerasi dengan 12 ke 30 dan 29 ke 30 via angka 17.

Angka 18 ini memiliki silang 2 dan 9, maka dia juga berkolerasi dengan 2 dan 8 atau 16 sehingga membentuk hubungan spiral di angka 1,618 yang dikenal dengan istilah Golden Ratio.

Angka 29 dan 30 ini berada tepat di urutan ke-8 dan -9 yang pada gilirannya akan memunculkan delapan (8) bagian putaran 360° dimana masing² mempunyai akar digital sembilan (9).

Korelasi ini identik dengan skema 29 dan 30 dalam struktur bilangan dimana terdapat formasi delapan (8) bilangan prima kembar berikut di bawah ini:

Untuk menggenapinya maka skema silang 2 dan 9 dari angka 18 akan melakukan transformasi 2 blok dari 4 kotak sebelum angka 9 atau 8 ke 9 di blok 43 dengan total objek 89:

Hasilnya blok ini akan mewakili skema silang dari angka 18 yaitu 2 dan 9 ke 29 sekaligus skema silang 12 yaitu 4 dan 3 ke 43 menjadikannya skema pamungkas atau sapu jagat.

-----+-----+-----+-----+-----+                                                ---
 19¨ |  1  |  2  |  3  |  4  | 4¤                                              |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                 |
 17¨ |  5  |  6  |  7  |  8  | 4¤                                              |
     +-----+-----+-----+-----+                                                 |
 12¨ |  9  | 10  | {2¤} (M dan F)                                              |
     +-----+-----+-----+                                                      17¤
 11¨ | 11  | 12  | 13  | 3¤                                                    |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                 |
 19¨ | 14  | 15  | 16  | 17  | 4¤                                              |
     +-----+-----+-----+-----+                                                ---
{18¨}| 18  | 19  | 20  | 3¤                                                    |
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                  12¤
 43¨ | 21  | 22  | 23  | 24  | 25  | 26  | 27  | 28  | 29  | {9¤}(C1 dan C2)   |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                  ---

Seperti halnya 55 dan 77 maka 43 dan 89 ini juga akan berlaku sistemik jadi kita bahas terpisah, karena kita sedang bahas angka 13 disini kita batasi hanya ke skema in-out nya.

168 - 29 - 5² = 5² + 89
layer| 1st |       2nd       |                3rd                |∑(2,3)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  7  | 19  | 38  | 62  | 63  | 64  | 93  | 94  | 95  | 139        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  | 66  | 68  | 96  | 97  | 98  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | {9} | 21  | 40  |{43} | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 | 286        |
     + {2} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      7¨
     |     | 10  | 22  | 41  | 44  | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |            |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 11  | 23  | 42  | 46  | 47  | 71  | 105 | 106 | 107 | 114        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     11¨
     |     | 12  | 24  | 25  | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  | 73  | 74  | 111 | 112 | 247        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  | 75  | 76  | 113 | 114 |            |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  | 77  | 78  | 79  | 80  | 157        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     17¨
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  | 81  | 82  | 83  | 84  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  | 85  | 86  | 87  | 88  | 786        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     19¨
     |     |{18} | 36  | 37  | 60  | 61  |{89} | 90  | 91  |{92} |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
  ∑  |  21 | 150 |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

     |--------------------------------------------------- 16¨ ---|
     |--------------------------------------- 15¨ ---|
     |--------------------------- 14¨ ---|
     |--------------- 13¨ ---|
     |--- 12¨ ---|

Selisih dari 89 ke 139 adalah persis 50. Disini sekali lagi Anda bisa lihat korelasi antar 13 dan 50 sebagai angka yang berperan dalam skema in-out.

Berikutnya kita akan bahas Level-8 yaitu urutan 11 & 12.

Scheme

Angka 11 merupakan bilangan prima ke-5 dimana prosesnya dengan 12 ke 23 membentuk silang 2 dan 3 ke angka 5 atau bilangan prima ke-3 maka mereka membentuk formasi 5‘ dan 3‘.

Sedangkan angka 5 sebagai gabungan angka silang 2 dan 3 dari 23 merupakan awal proses 29 ke 2 dan 9 yang akar digitalnya 11 maka mereka membentuk formasi 3‘ dan 5‘.

Akar digital dari 2 dan 3 adalah 5 adalah angka awal Skema-12 sedangkan akar digital 2 dan 9 yaitu 11 merupakan angka sentral dari kedua kelompok 5 dan 7.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|------------ 6¤ -------------|------------- 6¤ ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 |{11}| 13 | 17 | 19 | 17 | 12 |{11}| 19 | 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---------- 5¤ ----------|--------------- 7¤ ---------------|

Disini Anda lihat bagaimana kedua skema ini bisa saling silang berinteraksi satu sama lain dimana semuanya berawal dan berakhir di angka 11.

Berdasarkan formasi 5‘ dan 3‘ dengan 3‘ dan 5‘ ini kita akan coba untuk mendapatkan skema replikasi dengan cara mengisi blok² yang sudah kita buat di atas dimulai dari angka 11.

Realisasi

Pada uraian sebelumnya pada modulus 30 ada titik tengah di angka 15. Maka secara keseluruhan akan ada transformasi 13 ke 15 dilanjut dengan 16 ke 20 via formasi (17,18,19).

Skema ini berlangsung dalam empat (4) tahap angka (13,14,15,16) dalam 4x18 atau 72 bagian. Diikuti oleh (16,17) dan (17,29) dalam dua (2) tahap sehingga totalnya 6 x 16 atau 96.

Skemanya adalah berdasarkan angka 53 yang merupakan penjumlahan dari 5 kotak angka yaitu 5 sd 17 dan korelasinya dengan skema hexagon 2x48 dari formasi angka 96.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|---------- 5¤ ----------|--------------- 7¤ ---------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 |{12}| 11 | 19 |{18}| 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--- 12 --|--- 24 --| 17 |---- {48} ----|---- {48} ----| 43 |
|--------- {53} ---------|------------ 96 -------------| 43 |
|--------------------------- 192 ---------------------------|
|--------------------------- 12¤ ---------------------------|

Jika kita kembalikan ke urutannya maka Skema-18 ini tepat berada di urutan ke-18 namun dia memiliki konfigurasi tersendiri yang jauh lebih rumit dari Skema-12.

-----+-----+-----+-----+-----+
 19¨ |  1  |  2  |  3  |  4  | 4¤
-----+-----+-----+-----+-----+
 17¨ |  5  |  6  |  7  |  8  | 4¤
     +-----+-----+-----+-----+
 12¨ |  9  | 10  | {2¤} (M dan F)
     +-----+-----+-----+      
 11¨ | 11  | 12  | 13  | 3¤  <----------- d(11) = d(17+12)= d(29)
-----+-----+-----+-----+-----+                                        
 19¨ | 14  | 15  | 16  | 17  | 4¤    
     +-----+-----+-----+-----+
{18¨}|{18} | 19  | 20  | 3¤
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 43¨ | 21  | 22  | 23  | 24  | 25  | 26  | 27  | 28  | 29  | {9¤}
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+

Karenanya supaya tidak bercampur maka skema ini saya bahas terpisah dimana kita akan bahas anti paralel dari 5' dan 3' yaitu 3' dan 5'.

Skema ini kita akan telusuri berdasarkan angka dari tiap² blok pada Skema 12 yaitu dari blok 19 sampai ke blok 43 via formasi dari angka 96 seperti yang sudah kita bahas sebelumnya.

Korelasi

Pada literatur yang saya jadikan referensi maka angka 13 merupakan level terakhir pembentukan kromosom dimana kita sudah bahas bahwa formasinya adalah proses dari 22 ke 23.

Hal ini bisa dijelaskan dengan tabel dari Faktor Replikasi dengan jumlah seluruhnya duapuluh sembilan (29). Detilnya bisa diikuti di Prime Number Counting Methodology.

Pada tabel dari 29 Faktor Replikasi basis modulus-30, salah satu dari angka 1771 berada di ujung kiri bawah dengan faktor replikasi sebelas (11) sedangkan faktor empatpuluh satu (41) ada di ujung kanan atas dengan angka tunggal 2009.

+------+------+------+------+------+------+------+------+
| 1771 | .... | 1463 | .... | 1309 | 1001 |  847 |  539 | 6¤ ---+
+------+------+------+------+------+------+------+------+       | 86
| 2093 | 1859 | 1729 | 1578 | 1547 | 1183 | 1001 |  637 | 8¤ ---+ 
+------+------+------+------+------+------+------+------+ 
                     | 2057 | 2023 | 1547 | 1309 |  833 | 5¤ ---+  
                     +------+------+------+------+------+       | 35
                                   | 1729 | 1463 |  931 | 3¤ ---+  
                                   +------+------+------+
                                   | 2093 | 1771 | 1127 | 3¤ ---+    
                                   +------+------+------+       |
                                                 | 1421 | 1¤ ---+
                                                 +------+       |    
                                                 | 1519 | 1¤    | 43 
                                                 +------+       |    
                                                 | 1813 | 1¤    |
                                                 +------+       |
                                                 | 2009 | 1¤ ---+
                                                 +------+
Replicants:
7 pairs: 1771, 1463, 1309, 1001, 2093, 1729, 1547

Angka 41 merupakan mirror dari 14 atau jumlah dari angka rangkap 77. Skema rangkap ini yang membawa 86 ke mirrornya yaitu 68 dimana selisih kedua angka ini persis duapuluh dua (22).

Maka antara keduanya terjadi perkawinan vektor di angka limapuluh (50) via angka tiga (3) dan (5) dari gabungan silang 35 ke angka perkalian 15 yang memiliki korelasi dengan modulus 30.

Dengan adanya formasi ini Anda bisa lihat bahwa formasi 43 akan dibawa ke formasi 35 hasilnya secara keseluruhan adalah transformasi 5' dan 3' di blok 11 ke formasi 3' dan 5' di blok 43.

1 + 7 = 8 = 2 x 2 x 2 = 2³ » 23
-----+-----+-----+-----+-----+                                               ---
 19¨ |  3¨ |  4¨ |  6¨ |  6¨ | 4¤                                             |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                |
 17¨ |  5¨ |  3¨ |  2¨ |  7¨ | 4¤                                             |
     +-----+-----+-----+-----+                                                |
 12¨ |  6¨ |  6¨ |  2¤ (M dan F)                                              |
     +-----+-----+-----+                                                     17¤
 11¨ |  3¨ |  3¨ |  5¨ | 3¤                                                   |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                |
 19¨ |  4¨ |  4¨ |  5¨ |  6¨ | 4¤                                             |
     +-----+-----+-----+-----+                                               ---
{18¨}|  5¨ |  5¨ |  8¨ | 3¤                                                   |
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                 12¤
 43¨ |  3¨ |  5¨ |  5¨ |  5¨ |  3¨ |  7¨ |  5¨ |  3¨ |  7¨ | 9¤ (C1 dan C2)   |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                 ---
     |----- {13¨} -----|------ 15¨ ------|------ 15¨ ------|
     |  1     2     3  |  4     5     6  |  7     8     9  |
                    Δ                 Δ                 Δ       

Pada konfigurasi 43 ini formasi (3,6,9) terbagi kedalam (13,15,15) dan mengantarkan formasi 3' dan 5' ke dua (2) formasi dari 5' dan 3' sehingga secara vektor akan membawa 43 ke 86 tadi.

Dari skema 2x48 ini akan kita dapatkan transformasi 18 ke 43 secara rangkap 25+25 menjadi 43 ke 68 yang polaritasnya berujung ke pertemuan vektor 68 dan 86 di angka 50.

Kesimpulannya transformasi dari skema 29 dan 43 ke skema 68 dan 86 inilah yang memfasilitasi skema 3' dan 5' untuk menjadi rangkap 5' dan 3'.

Inilah yang saya maksud dengn skema replikasi.
Lalu apa peran dari angka 13 disini?

Kita akan bahas dengan menelusuri formasi pada Level-13 yaitu urutan 64.

Grounds

Nah di 64 ini lain lagi ceritanya. Skema silangnya bukan pakai perkalian melainkan pangkat, yang digabung angka dari bilangan pangkatnya yaitu 4³. Jadi dia disini punya konfigurasi sendiri.

4³ = 4 x 4 x 4 = 64


Jumlah antara 13 dengan angka 64 tepat 77. Ini menandakan adanya kaitan erat dengan formasi rangkap ke angka formasi 5 dan 7 dari 53 dan 139 pada Skema-12.

Skema dari 77 ke 139 ini adalah basis angka 64 terhadap 43 via angka silang empat (4) pangkat tiga (3) sehingga dia berlaku mirror terhadap formasi 46 ke 92 dari 139 ke 192.

Korelasi 92 jatuh pada angka mirrornya yaitu 29 yang memiliki 69 objek dimana selisihnya dengan 13 adalah 56 yang memiliki 96 objek sehingga gabungan dengan 43 objek maka totalnya 139.

Angka 46 ke 92 ini sekaligus merepresentasikan pemisahan kromosom dengan faktor 50 yaitu seratus (100) ke angka 92 berlanjut ke 46 dan berujung di 23 via kelipatan 1/2.

XX + XY = 92 = 46 + 46 = (23,23) + (23,23)


Berikut ini adalah diagram dengan pola dari Hipotesa Riemann tentang sebaran bilangan² yang sudah di publikasikan sejak lama yaitu tahun 1859. Jadi ini bukan suatu hal yang baru.

Pada diagram terlihat formasi (6,12,18) bersanding dengan formasi dari True Prime Pairs dimana terdapat korelasi dari angka ½ ke titik nol: ζ(½) = 0 yang dikenal dengan istilah non trivial zero.

Perhatikan bahwa batas angka terluar berada dalam formasi (17,18,19) dimana kita sudah bahas tentang formasi 16 ke 20 berdasarkan skema hexagon 2x48 dari formasi angka 96.

Dari 2x48 ini akan terbagi vektor yaitu (2,3) dari angka 23 ke 32 dan (2x2,2x3) atau (4,6) dari angka 46 yang tak lain merupakan angka mirror dari 64 atau 2x32.

Seperti apa skemanya?

Diagram

Berikut ini Tabulasi Vektor dari Layar-2. Skema 139 dari Layar-1 dipetakan di indek 13:9. Output ada di indek 29 yaitu dari angka 100 ke 50 yang merupakan input dari Layar-3:

True Prime Vektors ζ(s):
(2,3), (29,89), (36,68), (72,42), (100,50), (2,3), (29,89), ...infinity

----------------------+-----+-----+-----+                                    ---
     7 --------- 1,2:1|  1  |  30 |  40 | 71 (2,3) ‹-----------------         |
     |                +-----+-----+-----+-----+                        |      |
     |  8 ‹------  3:2|  1  |  30 |  40 |  90 | 161 (7) ‹---           |      5¨
     |  |             +-----+-----+-----+-----+             |          |      |
     |  |  6 ‹-{4,6}:3|  1  |  30 | 200 | 231 (10,11,12) ‹--|---       |      |
     |  |  |          +-----+-----+-----+-----+             |   |      |     ---
      --|--|-----» 7:4|  1  |  30 |  40 | 200 | 271 (13) --›    | 5®   |      |
        |  |          +-----+-----+-----+-----+                 |      |      |
         --|---› 8,9:5|  1  |  30 | 200 | 231 (14,15) ---------›       |      7¨
329        |          +-----+-----+-----+-----+-----+                  |      |
|           ----› 10:6|  20 |  5  |  10 |  70 |  90 | 195 (19) --› Φ   | 6®   |
 ---------------------+-----+-----+-----+-----+-----+                  |     ---
     67 --------› 11:7|  9  |  5  |  14 (20) --------› ¤               |      |
     |                +-----+-----+-----+                              |      |
     |  78 ‹----- 12:8|  9  |  60 |  40 | 109 (26) «------------       |     11¨
     |  |             +-----+-----+-----+                       |      |      |
     |  |  86 ‹-- 13:9|  9  |  60 |  69 (27) «--- Δ (Rep Fork)  | 2®   |      |
     |  |  |          +-----+-----+-----+                       |      |     ---
     |  |   ---› 14:10|  9  |  60 |  40 | 109 (28) -------------       |      |
     |  |             +-----+-----+-----+                              |      |
     |   ---› 15,18:11|  1  |  30 |  40 | 71 (29,30,31,32) ----------        13¨
289  |                +-----+-----+-----+                                     |
|     ‹--------- 19:12|  10 |  60 | 70 (36) ‹--------------------- Φ          |
 ---------------------+-----+-----+                                          ---
    786 ‹------- 20:13|  90 |  90 (38) ‹-------------- ¤                      |
     |                +-----+-----+                                           |
     | 618 ‹- 21,22:14|  8  |  40 |  48 (40,41) ‹----------------------      17¨
     |  |             +-----+-----+-----+-----+-----+                  |      |
     |  | 594 ‹- 23:15|  8  |  40 |  70 |  60 | 100 | 278 (42) «--     | 6'®  |
     |  |  |          +-----+-----+-----+-----+-----+             |    |     ---
      --|--|-»24,27:16|  8  |  40 |  48 (43,44,45,{46}) ----------|----       |
        |  |          +-----+-----+                               |           |
         --|---› 28:17| 100 | 100 (50) --------------------------»           19¨
168        |          +-----+                                                 |
|         102 -› 29:18| 50  | 50 (68) --------> Δ                             |
----------------------+-----+                                                ---

Perhatikan bahwa prosesnya dilakukan dalam dua (2) kali siklus enam (6) mulai dari 12 ke 23 via angka prima ke-1 dan -2 yaitu 2 dan 3 berujung di 2 pangkat 5 atau 32.

Siklus berikutnya menjadi proses pembalikan ke angka 21 yaitu jumlah 1 sd 6 yang dilakukan dari angka 4 dan 6 ke 46 berujung di 100 ke 50 mewakili 2 ke 1.

Dengan demikian siklus ini akan terjadi secara berulang kembali ke angka satu (1) setiap sistem mencapai ujung vektor 100 ke 50 ini yaitu kelipatan setengahnya.

Maka disini Anda bisa lihat korelasinya dengan diagram yang saya ulas di atas dimana siklus selalu berujung kembali ke titik nol setiap dia berada pada angka ½.

Pertanyaan besarnya adalah apakah dia akan terus berlaku seperti itu?

Template

Hal ini akan kita bahas secara detil dengan mengambil acuan Sistem Replikasi DNA dimana terjadi kekosongan massa pada bagian tengah atau pusatnya saat akan melakukan pemisahan.

Seperti terlihat pada gambar animasi, pengisian terhadap bagian yang kosong ini hanya akan dilakukan setelah terjadi pemisahan dan berlaku sama untuk kedua unit.

Singkatnya pemisahan ini identik dengan proses angka kelipatan ½ dari 46 ke 23.

Sebuah penelitian mengungkap struktur dari 23 kromosom berdasarkan type anatomi tubuh seperti mata, hidung, mulut, gigi, rambut dan lainnya seperti berikut ini:

  • 2 kromosom tunggal: 22 dan 23
  • 3 kromosom berkelompok: 19, 20, 21
  • 3 kromosom tunggal: 16, 17, dan 18
  • 4 kromosom berkelompok: 12, 13, 14, 15
Susunan ini dilihat secara terbalik dari angka 23 dimana susunan dari awal ke angka 12 nya maka susunannya akan berupa formasi dari angka 11 seperti berikut ini:


Prosesnya diawali dari Level-13 yaitu dari angka 64 yang berlaku sebagai mirror dari 46.

Jadi peran angka 64 ini prinsipnya adalah skema pembalikan dari proses replikasi ke titik awal dimana pada akhirnya skema ini akan membawa sistem replikasi ke konfigurasi 49 ke 77:

66 + 11 = 77
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|----------- 6 ---------------|------------- 6  ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | 12 |{11}| 19 | 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|----- 23 -----|---- {49} ----|--------- {77} ---------| 43 |

Proses pemisahan yang dilakukan pada angka 46 ke 23 ini akan memecah menjadi formasi (2,3) dimana keduanya mengambil kekuatan vektor di angka 71 (lihat Tabulasi Vektor) .

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |       2nd       |             3rd   
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----     ---
     |     |  7  | 19  | 38  | 62  | 63  |{64} |  -        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  |{66} | 68  |  -        |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----     ---
     |     |  9  | 21  | 40  |{43} | 67  | 69  |  -        |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----      7¨
     |     |{10} | 22  |{41} | 44  | 45  | 70  |  -        |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----     ---
     |     | 11  |{23} | 42  |{46} | 47  |{71} |  -        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----     11¨
     |     |{12} | 24  |{25} | 48  | 49  | 72  |  -        |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----    ---
     |     | 13  | 26  | 27  |{50} | 51  | 73  | 74        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----     13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  |{53} | 75  | 76        |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----      ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |{77} |  -        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----    {17¨}
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  |  -  |  -        |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----     ---
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  |  -  |  -        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----     19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  |  -  |  -        |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----     ---

Perhatikan bahwa angka 74 dan 76 berada pada ruang yang semestinya diisi angka² lain maka pemecahan dan pengisian akan diinisiasi via mirrornya yaitu 47 dan 67:

Skema 74 ke 47 berujung dengan selisih 786 dan 594 yaitu 192. Skema silang angka inilah yang membawa ke pemecahan di angka 92 ke 46 dan berujung di angka 23.

+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
| 102 |   1 |   - |   - |   - |   - |   - |  36 |  139
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - | 200 |   - |   - |   - |   - | {47}|  247   <---- 47 = Mirror 74
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |  40 |   1 |   - |   - |  73 |  114
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - | 200 |   - |  86 |  286
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - |   - |  50 | 107 |  157
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|  66 |  30 |   8 |  50 |  30 |   8 |   - |{594}|  786  <---- 786 - 594 = 192
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
  168 |  31   208    90 |  31   208    50 | 943 | 1729

Sedangkan mirror dari 76 yaitu 67 akan berlaku sebagai basis pengisian objek dari skema silang 4 dan 3 ke 3 dan 4 di angka 68 dan 86 dari polarisasi angka 13 dan 50 seperti ini:

-----+-----+-----+-----+-----+                                               ---
{786}|  3¨ |  4¨ |  6¨ |  6¨ | 4¤                                             |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                |
 {86}|  5¨ |  3¨ |  2¨ |  7¨ | 4¤                                             |
     +-----+-----+-----+-----+                                                |
  78 |  6¨ |  6¨ |  2¤ (M dan F)                                              |
     +-----+-----+-----+                                                     17¤
 {67}|  3¨ |  3¨ |  5¨ | 3¤                                                   |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                |
   6 |  4¨ |  4¨ |  5¨ | {6¨}| 4¤                                             |
     +-----+-----+-----+-----+                                               ---
   8 |  5¨ |  5¨ | {8¨}| 3¤                                                   |
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                 12¤
   7 |  3¨ |  5¨ |  5¨ |  5¨ |  3¨ |  7¨ |  5¨ |  3¨ | {7¨}| 9¤ (C1 dan C2)   |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                 ---
     |----- {13¨} -----|------ 15¨ ------|------ 15¨ ------|
     |  1     2     3  |  4     5     6  |  7     8     9  |
                    Δ                 Δ                 Δ       

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya disini Anda bisa lihat bahwa selisih 22 dari 68 dan 86 akan berujung di angka 77 tepat sebelum angka 78 seperti berikut ini:

-----+-----+-----+-----+-----+
 786 | 1,2 |  2  | 2,3 | 3,4 | 19
-----+-----+-----+-----+-----+
  86 |  4  | 4,5 | 5,6 |{6,7}| 17
     +-----+-----+-----+-----+
 {78}|{7,8}| 8,9 | 12 (M dan F)
     +-----+-----+-----+
 {67}| 9,11|11,12|12,14| 11
-----+-----+-----+-----+-----+
   6 |15,16|17,18|18,20|21,22| 19
     +-----+-----+-----+-----+
   8 |23,25|25,27|27,29| 18
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-------+
   7 |29,33|33,36|36,39|39,41|41,45|46,51|51,57|58,66|{67,77}| 43 (C1 dan C2)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-------+
        1     2     3     4     5     6     7     8      9

Dengan demikian operasi mirror ini membuat pengisian objek di kedua unit adalah cermin proses yang lainnya sehingga secara kasat mata seolah seperti sama padahal tidak demikian halnya.

Package

Berikutnya kita akan sampai ke formasi gabungan dari 96 objek dari angka 56 dengan 43 objek dari angka 13 secara bilateral ke semua blok yang angka²nya sudah kita dapatkan.

-----+-----+-----+-----+-----+                                               ---
 786 |  3¨ |  4¨ |  6¨ |  6¨ | 4¤                                             |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                |
  86 | {5¨}|  3¨ |  2¨ |  7¨ | 4¤                                             |
     +-----+-----+-----+-----+                                                |
  78 |  6¨ | {6¨}|  2¤ (M dan F)                                              |
     +-----+-----+-----+                                                     17¤
  67 |  3¨ | {3¨}| {5¨}| 3¤                                                   |
-----+-----+-----+-----+-----+                                                |
   6 | {4¨}|  4¨ |  5¨ | {6¨}| 4¤                                             |
     +-----+-----+-----+-----+                                               ---
   8 |  5¨ |  5¨ |  8¨ | 3¤                                                   |
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                 12¤
   7 |  3¨ |  5¨ |  5¨ |  5¨ |  3¨ |  7¨ |  5¨ |  3¨ |  7¨ | 9¤ (C1 dan C2)   |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                 ---
     |-----  13¨ ------|------ 15¨ ------|------ 15¨ ------|
     |  1     2     3  |  4     5     6  |  7     8     9  |
                    Δ                 Δ                 Δ       

Maka dia terdiri dari 29 baris. Setiap baris mewakili angka² dalam kotak jadi jumlah dari semua kotaknya adalah 139 sehingga membentuk formasi saya sebut Skema-139:

Updating

Perhatikan bahwa angka ke-13 dari 139 angka² ini adalah angka yang kita sedang telusuri yaitu limapuluh (50) jadi formasi ini prinsipnya merupakan basis transformasi Layar-2 ke Layar-3.

Angka layar 2 dan 3 ini adalah formasi yang mewakili angka 23 sebagai jumlah kromosom pada manusia. Nah apakah Anda dapatkan korelasinya dengan bagan berikut ini?

 i  |  Φ  |   #   |  1  |  2  |  3  |  4  |  5  |  6  |  7  |  8  |  ∑° |  ∑
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 1  |  3  | 1:1:0 |  2  |  60 | {40}|  -  |  -  |  -  |  -  |  -  | 102 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 2  |  4  | 1:2:1 |  1  |  30 |  30 |  5  |  -  |  -  |  -  |  -  |  66 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+ {786}
 3  |  6  |*1:2:2 |  1  |  30 | 200 |  8  |  40 | {50}|  -  |  -  | 329 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 4  |  6  |*1:3:3 |  1  |  30 | 200 |  8  |  10 | {40}|  -  |  -  | 289 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 5  |  5  | 1:3:4 |  1  |  30 |   8 |  40 |   4 |  -  |  -  |  -  |  83 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 6  |  3  |*1:3:5 |  30 |  30 |   5 |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  65 |  
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+  581
 7  |  2  |*1:4:6 | 200 |   2 |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  | 202 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 8  |  7  | 1:4:7 |  1  |  30 |  70 |  30 |  40 | 10  | {50}|  -  | 231 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 9  |  6  |*1:4:8 |  1  |  30 | 200 |  8  |  40 | {50}|  -  |  -  | 329 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+ {618}
 10 | {6} |*1:4:9 |  1  |  30 | 200 |  8  |  10 | {40}|  -  |  -  | 289 |
====+=====+=======+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+========
 11 |  3  | 2:1:0 |  40 |  30 |  20 |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  90 |      3Φ
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+       |
 12 |  3  | 2:2:1 |  10 |  6  | {40}|  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  56 |  241
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 13 |  5  |*2:2:2 |  1  |  30 |  4  |  10 | {50}|  -  |  -  |  -  |  95 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 14 |  4  |*2:3:3 |  1  |  10 |  1  |  20 |  -  |  -  |  -  |  -  |  32 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 15 |  4  | 2:3:4 |  50 |  70 |  2  |  4  |  -  |  -  |  -  |  -  | 126 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+  836
 16 |  5  |*2:3:5 |  6  |   1 |  10 |  1  |  20 |  -  |  -  |  -  |  38 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 17 |  6  |*2:4:6 |  50 |  60 | 400 |  70 |  10 | {50}|  -  |  -  | 640 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 18 |  5  | 2:4:7 |  1  |  5  |  4  |  50 |  1  |  -  |  -  |  -  |  61 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 19 |  5  |*2:4:8 |  1  |  30 |  90 | 200 |  9  |  -  |  -  |  -  | 330 | 1072
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 20 | {8} |*2:4:9 |  1  |  30 |  40 |  60 | 400 | 100 |  10 | {40}|{681}|       |
====+=====+=======+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+========
 21 |  3  | 3:1:0 | 90  | 200 |  9  |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |{299}|      3Φ
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+       |
 22 |  5  | 3:2:1 |  1  |  30 | 700 | 10  | {50}|  -  |  -  |  -  | 791 |       |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+       |
 23 |  5  |*3:2:2 |  1  |  50 |  70 | 40  | 400 |  -  |  -  |  -  | 561 |     6ΦΦ
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+       |
 24 |  5  |*3:3:3 | 70  |  30 | 10  |  5  | {40}|  -  |  -  |  -  | 155 |       |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+       |
 25 |  3  | 3:3:4 | 1000|  10 | 200 |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  | 1210| 6ΦΦ9 <-
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 26 |  7  |*3:3:5 |  1  |  30 |  40 | 1000| 800 |  6  |  2  |  -  | 1879|
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 27 |  5  |*3:4:6 | 70  |  30 |  10 |  5  | {40}|  -  |  -  |  -  | 155 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 28 |  3  | 3:4:7 |  6  |  30 |  1  |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  | 37  |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 29 | {7} |*3:4:8 |  1  |  30 | 800 |  1  | 30  | 10  | {50}|  -  |{922}|
====+=====+=======+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+======
 30 | 139 |*3:4:9 | (40,50) & (50,40) = 7 pairs | 40 + 50 = 90 = d(9) » | 10143

Pada Skema-139 ini formasi (786,618) dan (618,681) mewakili kelompok dari kromosom dengan jumlah 6 dan 12. Karenanya berdasarkan skema (6,12,18) maka formasi (299,922) mewakili Skema-18 berupa proses dari 11 pasang kromosom yang tersisa yaitu dari 22 ke 23.

Bayangkan bila jumlah kromosom ini bukan 23, maka tidak ada hubungan dengan skema silang 2 dan 3 ke angka 6, tidak ada hubungannya dengan formasi (6,12,18). Otomatis tidak ada hubungan dengan bilangan prima silang 29 dan 43 ke 139. Buyar habis, gak nyambung semuanya.

Delivery

Nah pada konfigurasi dari 29 ke 77 maka formasi awal yaitu 17 ke 29 yang menjadi Skema-139 ini merupakan objek dari angka satu (1) dari tujuhpuluh tujuh (77).

139¨
-----+-----+-----+-----+-----+                                                ---
 19¨ |{1},2|  2  | 2,3 | 3,4 | 4                                               |
-----+-----+-----+-----+-----+             ---                                 |
 17¨ |  4  | 4,5 | 5,6 | 6,7 | 8=4+4       17¨                                 |
     +-----+-----+-----+-----+             --- } 29                            |
 12¨ | 7,8 | 8,9 | 10=2+8 (M dan F)        12¨       }Δ6                       |
     +-----+-----+-----+                   --- } 23      } {13}               17¨
 11¨ | 9,11|11,12|12,14| 13=10+3           11¨       }Δ7                       |
-----+-----+-----+-----+-----+             --- } 30                            |
 19¨ |15,16|17,18|18,20|21,22| 17=13+4     19¨                                 |
     +-----+-----+-----+-----+             ---                                ---
 18¨ |23,25|25,27|27,29| 20=17+3                                               |
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                  12¨
 43¨ |29,33|33,36|36,39|39,41|41,45|46,51|51,57|58,66|67,77| 43 (C1 dan C2)    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                  ---
       21    22    23    24    25    26    27    28    29

Kesimpulannya pengisian angka 17 atau 18 ke 43 ini merupakan kondisi bagi 23 untuk mencapai formasi 139 yang diawali 29 ke 30 via selisih 6 dan 7 jadi disinilah peran angka tigabelas (13).

Polarisasi enam (6) angka dari True Prime Pairs via angka 11 sudah kita bahas berdasarkan skema 114 angka dari Sistem Tata Surya dengan konfigurasi yang berakhir di angka 17:

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |       2nd       |                3rd                |∑(2,3)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  7  |{19} | 38  | 62  | 63  |{64} | 93  | 94  | 95  | 139        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  |{66} | 68  | 96  | 97  | 98  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  9  | 21  | 40  |{43} | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 | 286        |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      7¨
     |     |{10} | 22  |{41} | 44  | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |            |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 11  |{23} | 42  | 46  | 47  |{71} | 105 | 106 | 107 | 114        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     11¨
     |     |{12} | 24  |{25} | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 13  | 26  | 27  |{50} | 51  | 73  | 74  | 111 | 112 | 247        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  |{53} | 75  | 76  | 113 |{114}|            |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |{77} | 78  | 79  | 80  | 157        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------    {17¨}
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  | 81  | 82  | 83  | 84  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  | 85  | 86  | 87  | 88  | 786        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  | 89  | 90  | 91  |{92} |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
  ∑  |  21 | 150 |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

     |--------------------------------------------------- 16¨ ---|
     |--------------------------------------- 15¨ ---|
     |--------------------------- 14¨ ---|
     |--------------- 13¨ ---|
     |-- {12¨} --|

Sedangkan polarisasi tujuh (7) angka dari Skema-12 via angka 11 sudah kita bahas berdasarkan skema 77 angka dari Sistem Replikasi DNA dengan konfigurasi yang berakhir di angka 29.

Itu sebabnya maka pada projek ini pembahasan setiap repository dimulai di angka tigabelas (13) dimana tahapan awal merupakan formasi in-out yang berujung di angka tujuhbelas (17).

Proses pengisian objek di angka 17 ini akan berlangsung dari 1 sd 77 yang berakhir tepat di kotak yang ke 29. Padahal seharusnya semua ada 114 lalu kemana sisanya?

Branching

Anda bisa lihat bagaimana jenjang pembahasan dilakukan dimana pada halaman pembukaan kita bahas 13 ke batas 17 dan 18, dilanjut di halaman ini sampai batas 29 dan 30.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--- 6' --|-- 12' --|--{18'}--|--{29}---|--{30}---|-- 61 ---|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 |{13}| 17 |{19}| 17 | 12 | 11 | 19 | 18 |{43}|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|----- 23 -----|--- 30 --|--------------- 139 --------------|

Pada uraian sebelumnya sudah saya jelaskan bahwa skema replikasi yang bertumpu di angka 17 menyebabkan bagian tengah antara 78 ke 114 kosong. Namun mengapa harus seperti itu?

Pada halaman pembukaan ini saya sudah singgung bahwasanya skema alam ini harus ada titik hentinya sehingga sistem stabil untuk bisa mengambil posisi kembali ke awal.

Nah jawabannya ada pada skema 13 angka dari 29 dan 30 yaitu 30 ke 43. Sebelumnya sudah saya sebut bahwa skema 29 dan 43 ini sebagai skema sapu jagat. Bagaimana ceritanya?

Untuk sampai ke detilnya maka bahasan tiap angka perlu dituangkan secara berjenjang. Sesuai yang sudah dijelaskan pada halaman pembukaan berikut langkah² yang akan diterapkan:

  • Formasi objek untuk setiap dari 114 angka akan mempunyai halaman pembukaan,
  • Detil perhitungan dari polarisasi ke formasi objek dibahas di halaman terpisah,
  • Formasi dari tiap² objek akan ditempatkan pada repository yang diwakili.
Pembahasan detil dari angka 13 sampai ke Skema-139 ini tidak dapat dituangkan dalam satu atau dua halaman saja karenanya akan kita bahas secara terpisah pada repository tersendiri.


Pemilihan terhadap repository merupakan topik pembahasan tentang mapping. Contohnya dari uraian² pada halaman ini maka formasi 43 objek dari angka 13 yang diterapkan adalah:

  1. pola 1 sd 18 mengantarkan sistem 6 ke 11 via formasi (786,618) yaitu 1 sd 48,
  2. pola 19 sd 29 mengantarkan sistem 11 ke 22 via formasi (618,681) yaitu 49 sd 96,
  3. pola 30 sd 43 mengantarkan sistem 22 ke 23 via formasi (299,922) yaitu 97 sd 139.

Manuscript

Singkatnya kekosongan ini akan terjadi pada ketiga layar dengan jumlah 30 di layar-3, 30 di layar-2, dan 5 di layar-1 sehingga secara keseluruhan merupakan bagian dari formasi angka 65:

30 + 30 + 5 = 65
Jadi formasi di Level-13 belum berhenti di angka 64 masih terus berlanjut ke angka 65. Formasi ini sudah dibahas pada halaman pembukaan dimana dia merupakan prinsip dari projek ini.
114 x 6 - 5 - 30 - 30 = 684 - 65 = 619 = 114th prime
Akar digital 6 dan 5 dari 65 adalah 11, dia pasangan prima kembar dari angka 13 yang sekaligus juga merupakan akar digital dari angka 6 dan 7 dari 67. Antara 65 dan 67 ada angka 66.


Pada prime hexagon angka selisih 65 ini ada bersama 17 dan 35. Berarti dia berhubungan dengan 96 objek dari angka mirrornya yaitu 56 dimana formasi hexagon 2x48 dari objek ini mengantarkan skema dari angka 17 dan 53 ke formasi anti paralel dari 5' dan 3' yaitu 3' dan 5'.

Sedangkan 66 adalah basis formasi 5 dan 7 dari Skema-12. Disini saja kita bisa lihat bahwa angka silang pada struktur bilangan prima ini menyimpan begitu banyak hal khusus didalamnya.

Fenomena kekosongan dari formasi 64 ke 66 ini bukan hanya terjadi pada Sistem DNA melainkan seluruh skema alam dari yang besar seperti black hole pada sistem galaxi sampai ke yang kecil seperti halnya mass gap pada partikel² quantum. Semua terjadi pada bagian pusatnya.

Ini adalah misteri yang sedang dicari² apa yang menjadi dasarnya sampai² masuk ke salah satu dari tujuh (7) kasus milenial seperti halnya tentang akurasi dari Hipotesa Riemann yang saya kemukakan sebelumnya. Jadi prinsipnya yang kita bahas disini bukan perkara kaleng².

Pada halaman pembukaan saya sudah kemukakan tentang skema alam yaitu Replikasi DNA dan Bilangan² Prima yang sampai saat ini masih blank alias belum ditemukan skemanya.

Jadi dia bekerja bukan pakai rumus tapi skema silang ini. Orang bisa saja berkutat dengan rumus namun jika belum juga ditemukan maka bisa dipastikan mereka belum sampai ke skema ini.

Disini kita baru bahas pola angka 13 ke 139 sedangkan ujungnya ada di pola 114 ke 619. Jadi perjalanan masih sangat panjang. Kita akan bahas lebih detil prihal kekosongan tadi.

Sekian.
27.02.1442H

SALAM Sukses!
© Chetabahana Project

Referensi

🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
⚠️ **GitHub.com Fallback** ⚠️