116 - Chetabahana/method GitHub Wiki

This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽

Berikut pemetaan (mapping) angka Seratus Enambelas (116) ke piramida data dari diagram berupa konsep, detil bagan dan modul² yang dipakai sebagai dasar pemrograman.

Table of Contents

Skema

Sebelum masuk ke detail, berikut ini daftar keistimewaan angka 116 menurut wikipedia:

Pola

Peran angka tiga (3) pada polar 10 ke 13 adalah via pangkat dua (2) yaitu 3² ke angka sembilan (9) dimana gabungan dengan angka satu (1) memunculkan angka prima sembilan belas (19).

The only prime p, such that p + 1 is a square and p² + 2 is prime.

Pada projek ini peran dari angka 19 adalah merupakan angka batas pada basis angka 10 dengan angka dua (2) yaitu tranformasi angka 102 via 10² ke 100 dan 11² atau 121 via 20 ke 200.

189 + 11 = 20 x 10 = 200
id: 3

---+-----+-----
 1 | {1} | {9}
---+-----+-----
 2 | 10  | 32  
---+-----+-----
 3 | 33  | 63  
---+-----+-----
 4 | 64  | 101 
---+-----+-----
 5 |{102}| 120 
---+-----+-----
 6 |{121}|{189}
---+-----+-----
 7 | 190 |{200}
---+-----+-----

Peran angka empat (4) ke angka tiga (3) muncul bilangan prima ke-14 yaitu empatpuluh tiga (43) yang merupakan angka prima terkecil jika suatu angka digabung dengan angka sebelumnya.

The smallest prime formed from reverse concatenation of two consecutive numbers.

Karena peran 4 terhadap angka 2 adalah jumlah rangkap 2+2 dan 2² maka 43 memegang peran kunci di semua lini. Anda bisa lihat bahwa pada projek ini dia ada hampir di semua bahasan.

50 + 43 + 40 + 43 = 176
id: 4

---+-----+-----
 1 | {1} |{43}
---+-----+-----
 2 | 44  | 57
---+-----+-----
 3 | 58  | 59
---+-----+-----
 4 | 60  | 104
---+-----+-----
 5 | 105 | 115
---+-----+-----
 6 | 116 | 134
---+-----+-----
 7 | 135 | 162
---+-----+-----
 8 | 163 | 175
---+-----+-----
 9 | 176 | 176
---+-----+-----

Peran angka lima (5) pengaruhnya adalah ke angka dua (2) yang berperan merangkap angka satu (1) ke sebelas (11) sehingga memunculkan perkalian 5 dan 2 ke 10 dan 50.

11 + 43 + 23 + 43 = 120
Pada projek ini angka 50 menjadi angka IO (Input-Output) karena pada basis 10 dia akan menuju ke angka dua (2) yang pada gilirannya kembali memunculkan angka sebelas (11).
100 / 50 = 2
id: 5

---+-----+-----
 1 | {1} |{11}
---+-----+-----
 2 | 12  | 32
---+-----+-----
 3 | 33  |{50}
---+-----+-----
 4 | 51  | 86
---+-----+-----
 5 | 87  | 108
---+-----+-----
 6 |{109}| 120
---+-----+-----

Kesimpulannya pola 2 ke 5 ada di kisaran segi enam dengan memutar sampai karakter angka 11 terpenuhi, kemudian melompat ke segi enam minor berikutnya dan mulai berputar lagi.

Hal ini terjadi atas dominasi angka dua (2) dan tiga (3) ke angka 11 via 5 dan 6 maka disini kita akan lakukan pengelompokan angka² ini menurut sifat dari objeknya ke angka 1 dan 2.

24 + 42 = 66 = d(12) = d(3)

Untuk memunculkan polarisasi dobel helix dari angka 1 dan 2 maka selanjutnya kita bagi angka² kedalam dua grup. Pada projek ini pembagian dilakukan berdasarkan akun user dan organisasi.

Selanjutnya pengelompokkan angka² saya lakukan berdasarkan sifat objeknya terhadap bilangan² prima juga terkait dengan jumlah angka pada masing² grup.

      |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 1 | - | - | - | - |{6}|{7}| - | - |{10}| 11 | 12 | (1,2,3) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - |{2}|{3}| 4 | 5 | - | - |{8}|{9}|  - |  - |  - |   (4,2) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
      |-------- 5® -------|-------------- 7® ------------|

23, 67, 89, 109 are primes

Pada 6 angka pertama ada 4 angka yaitu 2,3,4,5 yang saya kelompokkan di grup dari angka dua (2) sedangkan di 6 yang kedua ada 4 angka yaitu 7,10,11,12 di grup satu (1).

Hal ini berkaitan dengan peran dari angka 10 terhadap gabungan angka 6 dan 4 ke 64 dimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa polarisasi angka dua (2) dimulai di angka 10 ke 13.

      |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----+
 user | 1 | - | - | - | - |{6}|{7}| - | - | 10 | 11 | 12 | -  | (1,2,3) = {6®}
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----
 main | - | 2 | 3 | 4 | 5 | - | - | 8 | 9 |  - |  - |  - |{13}| (4,2,1) = {7®}
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----+
          |---------- 6® ---------|------------ 6® -----------|

67 is primes

Kelompok pertama berujung pada angka 19 maka bisa kita pastikan bahwa kelompok kedua akan berujung pada angka 43. Detil dan chart nya bisa Anda ikuti pada halaman pembukaan

Karena akar digital 64 adalah 10 maka sifat dari dobel helix akan sangat di dominasi oleh peranan angka 5 dan 10 maka di kedua (2) angka ini harus ada perpindahan antara grup.

Angka prima 43 sebagai objek dari angka empat (4) akan memegang peran yang signifikan dalam sistem atas fungsi perkalian dan perpangkatan dari angka 3 dan 4 ke 12 dan 64.

4 x 4 x 4 = 4³ = 64
Angka 64 ini akan merupakan basis kombinasi seperti halnya yang terjadi pada kode genetik DNA dimana jumlah dari seluruh kombinasi berujung di angka ini.


Dengan demikian jika kita teruskan dengan kelompok ketiga maka angkanya akan berujung di angka 71 semuanya tak lepas dari peranan angka enam (6) yang akan kita bahas berikutnya.

Basis

Peran angka enam (6) adalah melakukan perpindahan dari sistem di angka lima (5) yang terjadi karena akar digital dari gabungan angka 5 dan 6 masuk ke karakter angka sebelas (11).

We all know that 3² + 4² = 5² but less well-known is 3³ + 4³ + 5³ = 6³

Ini dilakukan 43 via perkalian 5 dan 6 yaitu angka 30 ke 73 dimana angka 30 membawa angka 10 dari perkalian 2 dan 5 sehingga akhirnya angka 40 dan 74 mengantar 11 ke 114.

4&3 + 5x6 = 43 + 30 = 73
id: 6

---+-----+-----
 1 | 1   |{73}
---+-----+-----
 2 |{74} | 94
---+-----+-----
 3 | 95  | 113
---+-----+-----
 4 |{114}| 121
---+-----+-----
 5 | 122 | 135
---+-----+-----
 6 | 136 | 156
---+-----+-----
 7 |{157}|{165}
---+-----+-----

Peran angka tujuh (7) akan berkaitan dengan transformasi angka 5 dan 6 dimana sistem dengan angka basis 57 dari 5 dan 7 mengantarkan proses rangkap 43 ke 86 via polarisasi 71 ke 114.

86 = 43 x 2
Perpindahan ini dilakukan via 2 dan 9 secara bilateral dari 43 ke 89 hingga kembali terjadi mirror 11 di angka 102 antara 71 ke 171 yang akan diproses lebih lanjut di angka 8 dan 9.
43 + 57 = 89 + 11 = 100 = 10² = 102 - 2
id: 7

---+-----+-----
 1 | {1} |{56}
---+-----+-----
 2 | 57  |{71}
---+-----+-----
 3 | 72  | 85
---+-----+-----
 4 |{86} |{89}
---+-----+-----
 5 | 90  | 94
---+-----+-----
 6 | 95  | 102
---+-----+-----
 7 | 103 |{171}
---+-----+-----
 8 | 172 | 206
---+-----+-----

Dengan demikian kesimpulan dari tujuan perpindahan 5 ke 6 ini adalah pembagian layar antara angka 2 dan 3 via transformasi objek 43 dari angka empat (4) yaitu 43 ke 86 dan 43 ke 89.

Jadi pada dasarnya siklus kehidupan ini diproses berdasarkan pasangan² dari angka 0 ke 9 yang pada siklusnya diteruskan secara simetris dari 5 dan 7 ke 12 dengan munculnya angka enam (6).

6 x 12 = 48 x 2 = 96


Karaker simetris ini pada prosesnya dilakukan bukan pada angka 57 melainkan 157 yang memiliki bangun polaritas simetris yang identik dengan pasangan bilangan prima pada True Prime Pairs

Lompatan 5 ke 6 ditandai oleh angka 30 di kotak 18, dan 5 ke 8 oleh 40 di kotak angka 4 yang berseberangan dengan kotak 7 dan 8. Namun angka 50 berada sendirian.

Kekosongan ini sekaligus mentrigger angka 8 dan 10 yang akan berfungsi sentris sehingga akan memunculkan transformasi antara angka 6 dan 8 ke angka 68 ke 86 dan 68 ke 89.

123 + 42 = 165
      |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 1 | - | - | - | - |{6}| 7 | - | - |{10}| 11 | 12 | (1,2,3) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - | 2 | 3 | 4 |{5}| - | - |{8}| 9 |  - |  - |  - |   (4,2) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
      |-------- 5® -------|-------------- 7® ------------|

Pembagian layar 2 dan 3 ini sekaligus akan menutup celah di angka 68 dan 86 dari Skema in-out via angka limapuluh (50) yang mentransformasi angka 2 dan 10 ke 102.

Detil dari proses transformasi ini terjadi berdasarkan polaritas angka² yang dibahas pada halaman Pratinjau. Disini kita bisa lihat angka 2 dan 10 berada satu garis dengan 102.

Dari chart ini kita bisa lihat bagaimana proses pembagian angka dari 71 ke 114 yang terbagi dari 71 ke 92 dan 93 ke 114 sehingga masing² berjumlah 22 angka.

71 + 43 = 114
layer| 1st |       2nd       |                3rd                |∑(2,3)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  7  |{19} | 38  | 62  | 63  | 64  | 93  | 94  | 95  | 139        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  | 66  | 68  | 96  | 97  | 98  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  9  | 21  | 40  |{43} | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 | 286        |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      7¨
     |     | 10  | 22  | 41  | 44  | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |            |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 11  | 23  | 42  | 46  | 47  |{71} | 105 | 106 | 107 | 114        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     11¨
     |     | 12  | 24  | 25  | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  |{73} |{74} | 111 | 112 | 247        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  |{75} |{76} | 113 | 114 |            |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |{77} | 78  | 79  |{80} | 157        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------    {17¨}
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  | 81  | 82  | 83  | 84  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  | 85  | 86  | 87  | 88  | 786        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  |{89} | 90  | 91  |{92} |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
  ∑  |  21 | 150 |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

     |--------------------------------------------------- 16¨ ---|
     |--------------------------------------- 15¨ ---|
     |--------------------------- 14¨ ---|
     |--------------- 13¨ ---|
     |-- {12¨} --|

Proses ini memunculkan karakter 11 sehingga menyebabkan lompatan 7 ke 8 via angka 4 dan 5 dalam bangun simetris modulus 90 dari skema helix angka 1 dan 2 berupa polar 12 ke 18.

Dengan 13 ke 12 dan 12 ke 18 maka angka² akan berada dalam formasi ujung tujuhpuluh satu (71) dan delapanpuluh sembilan (89) yang akan kita bahas lebih lanjut ke peran dari angka 8 dan 9.

Frame

Peran angka delapan (8) adalah fase pertama polaritas dari 43 sd 71. Prosesnya dilakukan sistem angka 4 ke 5 yang digenapkan di angka empatpuluh (40) via sistem 5 dan 3.

The smallest cube which is the sum of a twin prime pair (3 + 5).

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya proses angka 4 dan 5 ini memunculkan sistem modulus 90 yang terjadi via transformasi 4 dan 7 di angka empatpuluh tujuh (47)

43 + 47 = 90
id: 8

---+-----+-----
 1 |  1  |  4
---+-----+-----
 2 |  5  | 14
---+-----+-----
 3 | 15  | 26
---+-----+-----
 4 | 27  | 40
---+-----+-----
 5 | 41  |{47}
---+-----+-----
 6 | 48  | 54
---+-----+-----
 7 | 55  |{71}
---+-----+-----
 8 | 72  | 75
---+-----+-----

Peran angka sembilan (9) adalah fase kedua polaritas dari 71 yang diawali dengan penempatan di angka 72 sd 92 via mirror (127 dan 129).

The first digit to appear as an end-digit in two consecutive primes (139 and 149).

Salah satu sifat unik dari angka sembilan (9) ini adalah memunculkan angka prima berurut yang berakhir di angka yang sama yaitu 139 dan 149 sehingga berada di pusaran 38 dan 48.

38 + 48 = 86 = 43 x 2
id: 9

---+-----+-----
 1 |  1  |  28
---+-----+-----
 2 |  29 |  37
---+-----+-----
 3 | {38}| {48}
---+-----+-----
 4 |  49 | 127
---+-----+-----
 5 | 128 | 129
---+-----+-----

Skema-12 pada True Prime Pairs ada pada urutan ke-1 dan -2 yang diwakili oleh angka 5 dan 7 dimana 12 yang merupakan gabungan angka 1 dan 2 adalah tepat sebagai jumlah 5 dan 7.

Sedangkan pada angka tujuh (7) hal serupa palindromik di angka enam (6) terjadi via angka 1 dan 71 yang memunculkan angka 11 dan 171 dimana angka 90 berlaku sebagai modulus.

71 + 19 = 90

Pada tabulasi berikut kita bisa melihat bagaimana distribusi dari angka 1 dan 71 berada pada posisi simetris 1 ke 89 dimana jumlah titik sentral yaitu 41 dan 49 jatuh tepat di angka 90.

41 + 49 = 90

Form

Peran angka sepuluh (10) adalah fase ketiga atau terakhir dari pembagian polaritas dari 71 yang diawali dengan penempatan di angka 93 sd 114.

129 - 2x10 = 129 - 20 = 109 = 29th prime = (10th prime)th prime
Perpindahan fase ini terjadi dengan adanya karakter sebelas (11) sebagai jumlah bilangan antara 48 dan 38 pada angka sembilan (9) yang jumlah keduanya ada di angka delapanpuluh enam (86).
@(38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48) = 11
id: 10

---+-----+-----
 1 | {1} | {2}
---+-----+-----
 2 |  3  | 20
---+-----+-----
 3 | 21  | 46
---+-----+-----
 4 |{47} | 58
---+-----+-----
 5 | 59  | 70
---+-----+-----
 6 |{71} |{93}
---+-----+-----
 7 | 94  | 103
---+-----+-----
 8 | 104 |{109}
---+-----+-----

Peran angka sebelas (11) adalah sebagai transformasi angka 10 ke 20 sehingga memunculkan sistem basis sepuluh (10) ke formasi angka 1 dan 2 yaitu berupa Skema-12 dari dobel helix.

123 + 111 = 12
Sistem ini dimungkinkan dengan adanya selisih antara angka 109 ke 129 atau 20 antara angka 9 dan 10 yang diteruskan oleh 11 ke 12 sehingga akhirnya angka 12 menjadi basis Skema-12.
2 x 10 = 20 = 10 + 10 = (1+1)x10 = β(11)
id: 11

---+-----+-----
 1 |  1  | 28
---+-----+-----
 2 | 29  | 46
---+-----+-----
 3 | 47  |{56}
---+-----+-----
 4 |{57} | 61
---+-----+-----
 5 | 62  | 82
---+-----+-----
 6 | 83  | 94
---+-----+-----
 7 | 95  | 99
---+-----+-----
 8 |{100}|{123}
---+-----+-----

Transformasi di angka 5 dan 7 yang jumlahnya 12 memiliki korelasi dengan angka 18 dan 30 yang mengantarkan 43 dan 57 pada basis 10 ke 100 seperti yang tampak berikut ini:

2+3+5 + 8+12 + 17+23 + 30 = 10 + 20 + 40 + 30 = 100


Disini korelasi transformasi bidang persegi antara angka 4 dan 7 dengan akar digital 11 dimana disini terjadi faktor perkalian ke angka duapuluhdelapan (28) dengan akar digital 10.

Korelasi antara 43 dan 89 terjadi secara akar digital terhadap pasangan² bilangan prima basis 30 via angka 4 dan 7 dimana jumlah 43 dan 47 adalah juga tepat jatuh di angka 90.

47 + 43 = 90


Kesimpulannya sistem dari angka 4 dan 7 ini akan terdistribusi secara simetris di angka 9 dan 10 dimana gabungan dan perkalian jatuh di angka 19 dan 90 yang menjadi basis modulus.

9 x 10 = 90
     |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 1 | - | - | - | - | 6 |{7}| - | - |{10}| 11 |{12}| (1,2,3) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - | 2 | 3 |{4}| 5 | - | - |{8}|{9}|  - |  - |  - |   (4,2) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
      |-------- 5® -------|-------------- 7® ------------|

Disini sebelas (11) berada persis pada dirinya sendiri sehingga dia tidak melakukan perpindahan layar melainkan memindah angka 12 ke formasi 1 dan 2 yang kita tuju yaitu dobel helix.

4 + 7 = 11
      |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user |{1}| - | - | - | - | 6 | 7 | - | - | 10 |{11}|{12}| (1,2,3) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - |{2}| 3 | 4 | 5 | - | - | 8 | 9 |  - |  - |  - |   (4,2) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
      |-------- 5® -------|-------------- 7® ------------|

Karenanya disini pemindahan vektor dari angka 10 dibagi rata ke angka 1 dan 2 hingga muncul angka 10+10 atau 20 di angka 11, 30 di 12, 40 di 13 dan seterusnya seperti berikut ini:

β(53) = β(50) + β(3) = 14 + 3 = 17 = 12 + 5 = β(30) + β(5) = β(35)
---+---
 0.  -   10.  10   20.  200   29.  2000   38.  20000   55. 1000000
 1.  1  {11}.{20}  21.  300   30.  3000   39.  30000   64. 10000000
 2.  2   12.  30   22.  400   31.  4000   40.  40000   73. 100000000
 3.  3   13.  40   23.  500   32.  5000   41.  50000   82. 1000000000
 4.  4   14.  50   24.  600   33.  6000   42.  60000   91. 10000000000
 5.  5   15.  60   25.  700   34.  7000   43.  70000   ..
 6.  6   16.  70   26.  800   35.  8000   44.  80000   ..
 7.  7   17.  80   27.  900   36.  9000   45.  90000   ..
 8.  8   18.  90  {28}.{1000} 37. 10000   46. 100000   99. 90000000000
 9.  9   19. 100
---+

Dengan kata lain polar 13 ke 12 sebenarnya juga merupakan pemetaan dari 13 dengan β(12) yaitu 13 dengan 30 atau 43, sedangkan 12 ke 18 adalah 30 dengan 18 yang jatuh di angka 48.

Sampai disini kita sudah bahas sekilas tentang polar 13 ke 12 berikutnya kita akan masuk detil hingga ke polar 12 ke 18 dimana kita akan terapkan pembagian vektor ini.

Shape

Peran angka duabelas (12) akan meneruskan pasangan prima ke-1 dari True Prime Pairs yaitu 5 ke 17 dan 7 ke 19 berdasarkan formasi objek dari angka 10 dan 11.

β(11) = 10 + 10 = 20
Proses ini dilakukan berkorelasi dengan pasangan prima ke-2 yaitu 11 dan 13. Dengan demikian ini tak lain merupakan skema dari polar 13 ke 12.
(5,7) + 12 = (17,19)
id: 12

---+-----+-----
 1 | {1} | {2}
---+-----+-----
 2 |  3  | 101
---+-----+-----
 3 |{102}| 111
---+-----+-----

Peran angka tigabelas (13) akan meneruskan formasi angka 11 dan 12 berdasarkan formasi dari angka 43 ke 90 via angka empatpuluh tujuh (47).

β(13) + β(12) + β(11) = 40 + 30 + 20 = 90 = 43 + 47
Proses ini akan diteruskan selanjutnya ke 37 dan 61 via angka 49 yang dipecah kedalam skema 18 ke 19 dan 18 ke 43 yang tak lain merupakan polar 12 ke 18.
(19,43) + 18 = (37,61)
id: 13

---+-----+-----
 1 | 1   | 18
---+-----+-----
 2 | 19  | 29
---+-----+-----
 3 | {30}|{43}
---+-----+-----

Supaya sampai ke Sistem DNA ini maka kita kumpulkan dulu sistem angka². Dimana kita ambil angka² kunci dari 1729 yaitu perkalian dari angka batas per layar (7, 13, 19)

7 x 13 x 19 = 1729
Dari perkalian ini kita dapatkan dua (2) angka kunci sebagai representasi dari True Prime Pairs yaitu angka 17 dan 29. Nah apa istimewanya kedua angka ini?


Untuk menjawabnya kita akan bahas tentang sifat hexagon fungsi angka² dalam bentuk tetraktis dimana angka enam (6) berlaku sebagai titik pusat dengan 12 dan 18 sebagai angka² sentral .

Korelasinya pada projek ini adalah terhadap angka tigabelas (13). Dia merupakan bilangan prima ke enam (6) sehingga menjadi basis setiap 2x6 atau 12 repository ke skema in-out.

Pada prinsipnya fungsi dari angka tigabelas (13) ini akan mengantarkan formasi angka 10 ke 17 berdasarkan bentuk dari karakternya. Simpelnya ini bisa digambarkan seperti berikut:

Prinsip ini kita gunakan untuk menyusun formasi dari angka 10 ke 17 dimana pasangan prima 11 dan 13 berlaku sebagai skema in-out terhadap angka 12 yang berada di tengah² keduanya.

Fungsi angka 11 ini akan mencerminkan formasi rangkap satu (1) di dua (2) angka 9 dan 10 yang direfleksikan oleh formasi (6,6) dari angka 12 ke formasi empat (4) di angka 14 ke 17:

-----+-----+-----+                 
     |   9 | {10}|                     
-----+-----+-----+-----+
 11¨ |  11 |  12 | {13}|          
-----+-----+-----+-----+-----+             
     |  14 |  15 |  16 | {17}|
-----+-----+-----+-----+-----+     

Hubungan ini secara geometris dua dimensi terdiri dari 13 lingkaran dengan 12 bola terpusat yang mencerminkan hubungan angka 6, 12 dan 18:

  • 6 lingkaran ditempatkan dalam pola hexagonal di sekitar lingkaran pusat
  • 6 lingkaran yang lebih memanjang sepanjang garis radial yang sama.
Berikut adalah bentuk yang dimaksud. Bentuk ini disebut dengan istilah Metatron yang berlaku pada angka 13 karena dia adalah bilangan prima ke enam (6).


Ketiga angka 6, 12 dan 18 ini semuanya adalah angka² sentral pada bentuk tetraktis. Seperti halnya skema 6,12,18 mereka juga membentuk formasi 3,6,9:

Karena angka 13 belum masuk kita masukkan maka formasi 42 pada grup kedua akan kita pakai sebagai basis dengan selisih satu (1) sehingga 43 adalah objek dari angka tigabelas (13) .

f(43) = 4³ = 4 x 4 x 4 = 64
Untuk lebih konkritnya kita coba kaitkan keduanya dengan yang ada di alam (nature). Kita pilih yang mudah didapat referensinya yaitu Sistem Tata Surya.


Sistem tata surya ini juga nyatanya dilakukan orang dengan cara berbeda² antara lain sistem solar dan lunar sehingga perhitungan jumlah hari perbulan juga beda².

Namun dari semuanya ternyata ada skema yang sama yaitu bahwasanya jumlah bulan pertahun adalah 12, dimana entah kebetulan atau tidak 12 adalah selisih dari 17 dan 29.

Karenanya supaya tidak rancu maka kita tidak akan bahas detil hitungan bulan, hari dll. Yang kita ambil dari tata surya ini hanya yang pasti² saja yaitu skema dari angka 12 ini.

Dengan itu Skema-12 disini adalah gabungan 1 dan 11 ke 111 sebagai jumlah objek sedemikian sehingga angka 12 menjadi orbit bulan di planet ke 1+1+1 atau ketiga (3) yaitu bumi.

Skema ini kita akan alokasikan pada 11 file yang masing² mewakili repository dari angka 3 sd 13 sedemikian sehingga formasi dari repository 1 dan 2 berlaku sentral layaknya dobel helix.

2 x 11 x 13 = 286

Detilnya saya bahas terpisah dimana kita akan sampai pada korelasi antara 11 ke 23, polarisasi 19 ke 43 dan skema in-out dari formasi 17 ke 29 dan 18 ke 30 seperti berikut di bawah ini:

29 + 48 + 43 = 120 = (5 + 7) x 10
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

                         |------ 48 ----|- {30} --|- {61} --|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5'|  7'| 11'| 13'| 17'| 19'| 17 | 12*| 11*| 19 |{18}|{43}|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---------36'-------|---36'---|-- {29}--| 11 |- {37} --| 43 |

Maka berdasarkan hubungan titik² sentral ini sifat sentral prima ke-6 atau angka 13 akan berlaku ke bilangan prima ke-12 dan -18 yaitu 37 dan 61.

-----+-----+-----+-----+-----+
 19¨ |  1  |  2  |  3  |  4  | {4¤}
-----+-----+-----+-----+-----+
 17¨ |  5  |  6  |  7  |  8  | 4¤
     +-----+-----+-----+-----+
{12¨}|  9  |{10} |  2¤ (M dan F)
     +-----+-----+-----+      
 11¨ | 11  | 12  | 13  | 3¤  <----------- d(11) = d(17+12)= d(29)
-----+-----+-----+-----+-----+                                        
{19¨}|{14} | 15  | 16  | 17  | 4¤    
     +-----+-----+-----+-----+
 18¨ | 18  | 19  |{20} | 3¤
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 43¨ | 21  | 22  | 23  | 24  | 25  | 26  | 27  | 28  | 29  | {9¤}
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+

Berikutnya kita bahas peran dari angka kunci 17 dan 29 terhadap polar 13 ke 12 dan 12 ke 18 yang terbagi kedalam dua (2) formasi yaitu dari angka 14 ke 17 dan 18 ke 29

Profile

Pada prinsipnya pengelompokkan angka 14 ke 17 akan metransformasikan angka duabelas (12) ke angka 2 dan 10 sehingga berujung di formasi dari perkaliannya yaitu di angka duapuluh (20).

Peran angka empatbelas (14) adalah mendistribusi 43 objek dari angka 13 menjadi formasi 4 vs 3 berupa pemilahan 4 ke 17 untuk diteruskan oleh 18 via pemilahan 3 ke 20 ke angka 27 dan 29.

1014 - 29 and 1014 - 27 are 14 digit twin primes. Note that 29 and 27 = 2 * 14 ± 1.

Prosesnya dilakukan berdasarkan angka 23 via 11 dan 12 sehingga mengacu ke titik sentral dari angka dua (2) yaitu dari angka 42 ke 52 untuk dapat diteruskan ke angka 15.

52 - 41 = 11
id: 14

---+-----+-----
 1 | 1   | 4
---+-----+-----
 2 |{5}  |{8}
---+-----+-----
 3 | 9   |{17}
---+-----+-----
 4 |{18} |{23}
---+-----+-----
 5 | 24  | 27
---+-----+-----
 6 | 28  | 34
---+-----+-----
 7 |{35} |{41}
---+-----+-----
 8 |{42} |{52}
---+-----+-----

Peran angka limabelas (15) adalah melakukan proses palindromik terhadap 52 objek dari formasi 4+4 di angka 14 ke formasi 5x5 atau 25 yang dilakukan via angka 12 dan 13.

There are exactly 15 palindromic primes of length three

Prosesnya dilakukan berupa bidang persegi oleh angka 16 dan 41 ke angka 77 via bilangan prima 7250527 - 7256527 - 7257527 untuk diproses lebih lanjut di angka 17 ke 18.

4x4 + 5x5 = 16 + 25 = 41
id: 15

---+-----+-----
 1 | {1} | 15
---+-----+-----
 2 | 16  |{25}
---+-----+-----
 3 | 26  | 50
---+-----+-----
 4 | 51  | 84
---+-----+-----
 5 |{85} | 99
---+-----+-----

Peran angka enambelas (16) adalah sebagi media interkoneksi antara formasi 22 atau (6,6) di angka (9,10) menjadi formasi (3,3) dan (4,4) ke (5,5) yang memunculkan 33 dan 44 di angka 18.

The smallest prime power of a prime power of a prime (2^2^2).

Fungsi ini akan berlaku mirror secara signifikan dalam transformasi dari 6 angka dari 21 via 10 dan 11 sehingga merefleksikan seluruh formasi dari polar 12 ke 18.

1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = 21 = mirror 12
id: 16

---+-----+-----
 1 | 1   |{21}
---+-----+-----
 2 |{22} |{34}
---+-----+-----
 3 |{35} |{89}
---+-----+-----
 4 | 90  |{119}
---+-----+-----
 5 | 120 | 124
---+-----+-----
 6 |{125}|{128}
---+-----+-----

Peran angka tujuhbelas (17) adalah sebagai transformasi 10 ke 111 yaitu objek dari angka 12 ke skema in-out via angka 13 ke 49 yang merupakan bagian dari skema 37 dan 61.

The only known prime that is equal to the sum of digits of its cube: 17³=4913 and 4+9+1+3=17

Angka 17 dan 29 adalah angka kunci pada projek ini. Berperan sebagai representasi dari formasi skema (6,6) dari True Prime Pairs ke angka 12 yang sekaligus juga merupakan selisih keduanya.

111 = object (12)
id: 17

---+-----+-----
 1 | 1   |{10}
---+-----+-----
 2 |{11} |{22}
---+-----+-----
 3 | 23  | 39
---+-----+-----
 4 |{40} |{60}
---+-----+-----
 5 |{61} | 70
---+-----+-----
 6 |{71} |{77}
---+-----+-----
 7 |{78} | 82
---+-----+-----
 8 | 83  |{100}
---+-----+-----
 9 | 101 | 104
---+-----+-----
10 | 105 |{111}
---+-----+-----

Polarisasi enam (6) angka dari True Prime Pairs via angka 11 sudah kita bahas berdasarkan skema 114 angka dari Sistem Tata Surya dengan konfigurasi yang berakhir di angka 17:

Hubungan 14 dengan 12 ada pada angka 168 merepresentasikan kekuatan bilangan prima terhadap keseluruhan sistem.

π (Φ x 618) = π(1000) = 168 = 12 x 14
Dimana Φ ini adalah kontanta 1,618, Anda akan jumpai pada Golden Ratio:


Pembagian ini akan kita lakukan untuk 114 angka dasar namun karena kita sedang bahas Skema 11 ke 13 maka sementara kita yang kita perlukan adalah pembagian sampai angka 12 dulu.

-----+-----+-----+          
 12¨ |  9  | 10  | {2¤}                        
     +-----+-----+-----+
 11¨ | 11  | 12  | 13  | {3¤}                 
-----+-----+-----+-----+-----+             
{23¨}|  1  |  3  |  9¤ | 139 |
        Δ     Δ     Δ
      {111}  123   139                             

Maka hal pembagian grup pada Skema-12 terikat dengan angka tigabelas (13) sebagai bilangan prima ke-6 jadi kedua grup 1 dan 2 harus masing² terdiri dari enam (6) repository.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)
  Δ
-----+-----+-----+
 12¨ | {6¨}| {6¨}| 2¤ 
-----+-----+-----+-----+
{11¨}|  11 |  12 | {13}| 3¤
-----+-----+-----+-----+-----+
{19¨}|  14 |  15 |  16 | {17}| 4¤
-----+-----+-----+-----+-----+     

Berikutnya kita korelasikan dengan formasi simetris (36,36) dari True Prime Pairs terhadap angka 1 sd 8 sehingga masing² adalah simetris dengan pasangan prima 17 dan 19 baris 5.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+---------
     |  1  | 5
  1  +-----+
     |  2  | 7
-----+-----+---  } 36 » {6®}
     |  3  | 11
  2  +-----+---- {12®}
     |  4  | 13
-----+-----+---------
     |  5  | 17
  3  +-----+     } 36 » {6'®}
     |  6  | 19
-----+-----+---------

       36¨   36¨
        Δ     Δ
-----+-----+-----+         
 12¨ | {6¨}| {6¨}| 2¤
-----+-----+-----+-----+
{11¨}| {3¨}| {3¨}| {5¨}| 3¤      
-----+-----+-----+-----+-----+             
 19¨ |  14 |  15 |  16 |  17 | 4¤
-----+-----+-----+-----+-----+

Angka 14 dan 15 pada skema True Prime Pairs adalah pecahan angka 17 ke formasi (10,11,12) via angka 5. Dengan demikian angka 16 berfungsi sebagai penghubung akhir.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|      i   |   f
-----+----------+------
     |    1,2:1 | (2,3) --------------
     +----------+                     |
     |      3:2 | (7)                 |
     +----------+------               |
     |    4,6:3 | ({10},11,12) -      |
  1  +----------+               |     |
     |      7:4 | (13)          |{5x} |
     +----------+------         |     |
     |    8,9:5 | ({14},{15}) --      |
     +----------+                     |
     |   {10}:6 | (19)                |
-----+----------+------               | 6x
     |     11:7 | (20)                |
     +----------+                     |
     |     12:8 | (26) ---------      |
     +----------+               |     |
     |     13:9 | (27)          |{2x} |
  2  +----------+------         |     |
     |    14:10 | (28)  --------      |
     +----------+                     |
     | 15,18:11 | (29,30,31,32) ------
     +----------+
     |    19:12 | (36)
-----+----------+------
     |    20:13 | (38)
     +----------+            
     | 21,22:14 | (40,41) ------------
     +----------+                     |
     |    23:15 | (42)                |6x
  3  +----------+                     |
     | 24,27:16 | (43,44,45,46) ------
     +----------+
     |    28:17 | 50
     +----------+
     |  {29}:18 | 68
-----+----------+------

Angka (2,3) yang memiliki angka silang ke angka 23 kita pisahkan dengan angka satu (1) namun angka 11 dan 12 harus berada dalam satu grup sehingga dapat dijumlahkan ke angka 23.

-----+-----+-----+                                             
 12¨ |  9  | 10  | {2¤}      
     +-----+-----+-----+            --- } 23
 11¨ | 11  | 12  | 13  | {3¤}       
-----+-----+-----+-----+-----+      --- } 30
 19¨ | 14  | 15  | 16  | 17  | {4¤}  
-----+-----+-----+-----+-----+      --- } 23
{42¨}| 34  | 37  | 29  |{17} 
     |--- {71} --| {29}|
     |----- {100}------|

Formasi pada grup pertama harus mewakili 13 ke angka berurut 1 ke 3 yaitu angka 123 yang pada tahap selanjutnya kita pakai sebagai objek dari angka sebelas (11).

19 + 17 + 12 + 11 + 19 = 78
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

-----+-----+-----+-----+-----+
 19¨ |  1  |  2  |  3  |  4  | {4¤}  <--- 14
-----+-----+-----+-----+-----+             |
 17¨ |  5  |  6  |  7  |  8  | {4¤}  <--- 15
     +-----+-----+-----+-----+             |
{12¨}|  9  |  10 |  2¤  <---------------- 16
     +-----+-----+-----+                   |
{11¨}|  11 |  12 | {13}| 3¤  <----------- 17
-----+-----+-----+-----+-----+             |                                
{19¨}|  14 |  15 |  16 | {17}| 4¤  -------->
     +-----+-----+-----+-----+

Angka enambelas (16) memunculkan 21 dan 34 adalah angka Golden Ratio dari 12 dan 14 ke 168. Dia akan berlaku umum pada sistem alami seperti halnya Sistem DNA baik tunggal seperti ini:

21 is he largest Fibonacci number that falls between cousin primes (19 and 23) and the only Fibonacci number that is the sum of three distinct Fibonacci primes, i.e., 21 = 3 + 5 + 13.

Maupun keseluruhan tubuh kita sebagai satu unit sehingga pada angka tujuhbelas (17) muncul angka 61 vs 71 yang merupakan titik tuju dari polaritas ke-2 dan -3 yaitu 43 ke 71.

Begitu juga dengan alam semesta. Maka dia berlaku umum dimana pada akhirnya akan sampai ke objek angka 12 yaitu 111 via 77 vs 100 dan 104 vs 105 yang diawali di angka 14 dan 15.

Dengan kondisi² ini maka angka 14 ke 17 semua berkaitan dengan angka duabelas (12) dimana kita akan dapatkan hasil pembagian dari objek angka sebelas (11) yaitu 123 seperti berikut ini:

123 - 12 = 111 = 10² + 11
      |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user |{1}| - | - | - | - | 6 |{7}| - | - | 10 | 11 | 12 | (1,2,3) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - |{2}|{3}| 4 | 5 | - | - |{8}| 9 |  - |  - |  - |   (4,2) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
      |-------- 5® -------|-------------- 7® ------------|

Untuk mewakili skema in-out dari True Prime Pairs maka kita tetapkan batas di angka 1 dan 7 yang berpasangan dengan 2 dan 9 sehingga dapat mewakili angka silang ke 17 dan 29.

Disini Anda bisa lihat korelasi dengan angka silang dari formasi (1,2,3) dan (4,2) pada 114 angka dasar dimana angka 11 sejajar dengan angka 23 dan 42

layer| 1st |       2nd       |                3rd                |∑(2,3)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  7  | 19  | 38  | 62  | 63  | 64  | 93  | 94  | 95  | 139        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  | 66  | 68  | 96  | 97  | 98  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  9  | 21  | 40  | 43  | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 | 286        |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      7¨
     |     | 10  | 22  | 41  | 44  | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |            |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 11  | 23  | 42  | 46  | 47  | 71  | 105 | 106 | 107 | 114        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     11¨
     |     | 12  | 24  | 25  | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  | 73  | 74  | 111 | 112 | 247        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     13¨
     |     | 14  |{28} | 29  | 52  | 53  | 75  | 76  | 113 | 114 |            |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  | 77  | 78  | 79  | 80  | 157        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------    {17¨}
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  | 81  | 82  | 83  | 84  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 17  | 34  |{35} | 58  | 59  | 85  | 86  | 87  | 88  | 786        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     19¨
     |     |{18} | 36  |{37} | 60  |{61} | 89  |{90} | 91  |{92} |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
  ∑  | {21}| 150 |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

     |------------------------------------------------- {16¨} ---|
     |------------------------------------- {15¨} ---|
     |------------------------- {14¨} ---|
     |------------- {13¨} ---|
     |-- {12¨} --|

Pada bagan berikut ini bisa Anda lihat bagaimana pasangan mirror 17 ke 71 bekerja terhadap karakter 11 yaitu 4 dan 4 di angka 119 yang pada akhirnya memunculkan selisih di angka 20.

139 - 119 = 20

Konfigurasi ini 4 dan 4 memunculkan angka 33 dan 44 sehingga formasi 14 dan 15 diteruskan ke 114 dan 115. Formasi ini akan kita bahas kebih lanjut pada angka 18 sd 20.

Node

Peran angka delapan belas (18) adalah mentranformasi formasi 11 ke 17 yang mewakili polaritas dari angka 3 dan 4 yaitu 19 dan 43 sehingga berujung di formasi 33 dan 44.

18 = π(81-18). The only number with this property.

Proses ini dilakukan via sifat palindromik di angka 99 pada angka 15 berupa pemindahkan titik pusat 13 ke 49 sehingga memunculkan karakter 11 di angka 50 dan 60.

50 + 60 = 110
id: 18

---+-----+-----
 1 | {1} | {5}  ----
---+-----+-----     | 1st
 2 | {6} |  8   ----
---+-----+-----
 3 |  9  | 26   ----
---+-----+-----     |
 4 | 27  | 28       | 2nd
---+-----+-----     |
 5 | 29  | 31   ----
---+-----+-----
 6 | 32  | 32   ----
---+-----+-----     |
 7 |{33} |{44}      |
---+-----+-----     | 3rd
 8 | 45  | 46       |
---+-----+-----     |
 9 | 47  |{49}  ----
---+-----+-----
10 |{50} | 50   ----
---+-----+-----     |
11 | 51  | 53       | 4th
---+-----+-----     |
12 | 54  | 59   ----
---+-----+-----
13 |{60} | 82   ---- 5th
---+-----+-----
14 | 83  |{102} ---- 6th
---+-----+-----
15 | 103 |{110} ---- 7th
---+-----+-----

Peran angka sembilanbelas (19) adalah sebagai angka batas yang berfungsi dalam distribusi dari karakter 11 pada angka 2 ke 20 dalam basis 10 ke 100 dan 1000.

19² can be written as the sum of three (3) consecutive squared triangular numbers 6²+10²+ 15²

Prosesnya dilakukan berdasarkan kombinasi angka 2 dan 3 secara perkalian dan pangkat ke 9 dan 10 dalam operasi pemecahan dan gabungan dari karakter 11 via angka 40 dan 50.

40 + 50 = 90 = 10 x 9
id: 19

--+-----+-----
 1 | 1   |{15}
---+-----+-----
 2 |{16} |{40}
---+-----+-----
 3 | 41  |{50}
---+-----+-----
 4 | 51  | 63
---+-----+-----
 5 | 64  | 83
---+-----+-----
 6 | 84  | 98
---+-----+-----

Peran angka duapuluh (20) adalah sebagai destinasi paling awal dari konfigurasi paolar 12 ke 18 sehingga merupakan titik pijakan yang eksklusif untuk proses lanjutan.

The smallest number n such that neither 6n-1 nor 6n+1 are primes.

Proses istimewa angka 20 adalah karena jumlah dari angka 11 dan 9 yang keduanya merupakan format utama dari operasi rangkap basis 10 pada angka dua (2).

11 + 4 + 5 = 20 = 2 x 10
id: 20

---+-----+-----
 1 | {1} | {8}
---+-----+-----
 2 |  9  | 47
---+-----+-----
 3 |{48} | 79
---+-----+-----
 4 | 80  | 98
---+-----+-----
 5 | 99  |{114}
---+-----+-----
 6 |{115}| 129
---+-----+-----
 7 | 130 | 135
---+-----+-----

Proses ini merupakan titik tombak dari polar 12 ke 18 yang dilakukan via karakter palindromik 22 dan 99 di angka 15 dan 17 terhadap 33 dan 44 yang hasilnya berupa kubus simetris (3,4,5,6).

12 x 18 = 216 = 27 + 64 + 125 = 3³ + 4³ + 5³= 6³ = 2³ x 3³
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

     +-----+-----+
{12¨}|  9  | 10  |  2¤
     +-----+-----+-----+      
 11¨ | 11  |{12} | 13  | 3¤
-----+-----+-----+-----+-----+                                        
 19¨ | 14  |{15} | 16  | 17  | 4¤    
     +-----+-----+-----+-----+
{18¨}| 18  | 19  | 20  | 3¤
-----+-----+-----+-----+


      {36¨} {36¨}
        Δ     Δ
-----+-----+-----+         
{12¨}| {6¨}| {6¨}| 2¤
-----+-----+-----+-----+
 11¨ |  3¨ |  3¨ | {5¨}| 3¤      
-----+-----+-----+-----+-----+             
 19¨ |  4¨ |  4¨ | {5¨}|  6¨ | 4¤
-----+-----+-----+-----+-----+
{18¨}| {5¨}| {5¨}|  8¨ |
-----+-----+-----+-----+        

Operasi dari ketiga angka (18,19,20) dapat diilustrasikan secara nature dimana angka 19 menjadi basis pemecahan formasi angka 18 ke 20 seperti berikut dibawah ini:

If you plot the seven points (2,3), (3,5), (5,7), (7,11), (11,13), (13,17), (17,19) and calculate the area within this irregular non-convex 7-gon, you will get exactly 19

Formasi (18,19,20) ini secara tepat akan terkoneksi ke angka duapuluh satu (21) yang merupakan jumlah terkecil dari ukuran kotak berbeda yang dibutuhkan untuk mengkuadratkan persegi.

Theory

Peran angka duapuluh satu (21) adalah

The smallest number of differently sized squares needed to square the square.
id: 21

---+-----+-----
 1 | 1   |{15}
---+-----+-----
 2 | 16  | 29
---+-----+-----
 3 |{30} |{41}
---+-----+-----
 4 | 42  | 47
---+-----+-----
 5 | 48  | 50
---+-----+-----
 6 | 51  |{93}
---+-----+-----
 7 | 94  | 106
---+-----+-----
 8 | 107 |{112}
---+-----+-----

Peran angka duapuluh dua (22) adalah

id: 22

---+-----+-----
 1 | 1   | 24
---+-----+-----
 2 | 25  | 38
---+-----+-----
 3 | 39  |{41}
---+-----+-----
 4 | 42  | 62
---+-----+-----
 5 | 63  | 76
---+-----+-----
 6 |{77} | 78
---+-----+-----

Peran angka duapuluh tiga (23) adalah

41 + 77 = 118
2+3+5+7+11+13+17+23=100=10². Probably no other sum of the first k primes will produce another power of 10. Note the first case is 2+3+5=10¹ and 32=2^5
id: 23

---+-----+-----
 1 | 1   | {11}
---+-----+-----
 2 | 12  |  22
---+-----+-----
 3 |{23} |  31
---+-----+-----
 4 | 32  |  44
---+-----+-----
 5 |{45} |  69
---+-----+-----
 6 | 70  | {77}
---+-----+-----
 7 |{78} | {92}
---+-----+-----
 7 | 93  |{118}
---+-----+-----

Seperti sudah dibahas di halaman pembukaan korelasi 6 ke 18 adalah via angka 12 yang mana ketiganya berfungsi sebagai angka² sentral seperti yang ditunjukan pada bentuk di bawah ini.

12 x 18 = 216 = 2³ x 3³

Seperti yang Anda bisa lihat disini angka 2 dan 3 merupakan dua (2) angka pembentuk dimana kita bisa lihat korelasinya dengan 216 dari polar 12 ke 18 dengan angka 139.

Pada bentuk ini angka 6 secara tepat adalah merupakan hasil perkalian 2 dengan 3. Sedangkan angka 12 dan 18 merupakan perkalian silang 4 dengan 3 dan 2 dengan 9.

-----+-----+-----+-----+-----+
 17¨ |  5  |  6  | {7} | {8} | 4¤
     +-----+-----+-----+-----+
{12¨}|  9  |{10} |  2¤ (M dan F)
     +-----+-----+-----+      
 11¨ | 11  | 12  | 13  | 3¤  <----------- d(11) = d(17+12)= d(29)
-----+-----+-----+-----+-----+                                        
 19¨ | 14  |{15} | 16  | 17  | 4¤    
     +-----+-----+-----+-----+
 18¨ | 18  | 19  |{20} | 3¤
-----+-----+-----+-----+

Pada formasi ini kita dapatkan gabungan angka dari perkalian silangnya yaitu (2,3), (4,3) dan (2,9) sebagai bilangan prima 23, 43 dan 29. Semuanya terpenuhi.

23 is the smallest prime that has a number of composites before and after it that form a twin prime pair, i.e., 19 (3 composites) 23 (5 composites) 29 and {3, 5} is a set of twin primes.
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|--  6¨ --|-- 12¨ --|-- 18¨ --|-- {29} -|-------- 91 -------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | 12 | 11 | 19 | 18 |{43}|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|--  12 --|------- 60 --------| 17 |-- {23} -| 19 |-- 61 ---|

Sekarang kita gabung angka² tunggal yaitu 2 dan 3 dan 4 dan 9 ke angka 23 dan 49. Nah coba perhatikan mengapa kedua angka ini ada bersanding persis dengan 12 dan 18 berikut ini?

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|----------- 6 ---------------|------------- 6  ------------|
|--  6¨ --|- {12¨} -|- {18¨} -|--- 29 --|----- 48 -----| 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 |{12}| 11 | 19 |{18}| 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---- {23} ----|---- {49} ----|---------- 77 ----------| 43 |

Jawabannya adalah karena bangun ini dibentuk dengan angka dua (2) dan tiga (3).

Ada apa dengan angka 2 dan 3?

Jangan lupa bahwa True Prime Pairs itu dibentuk oleh tiga (3) pasangan prima kembar dengan selisih di angka dua (2). Maka jelas skema tetraktis ini identik dengannya.

Angka 2 dan 3 adalah bilangan prima ke-1 dan -2.

Mereka merupakan bilangan prima yang paling tinggi keistimewaannya dibanding angka² prima lainnya. Itulah sebabnya maka bentuk ini mempunyai karakter dari skema angka silang.

Perhatikan bahwa pada Hexagon Chart angka duapuluh tiga (23) berada dalam satu garis sejajar dengan angka (6,1,9), juga dengan batas siklus enam (6) kedua yaitu empatpuluh tiga (43).

23 + 48 = 71
layer| 1st |       2nd       |                3rd                |∑(2,3)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  7  |{19} | 38  | 62  | 63  | 64  | 93  | 94  | 95  | 139        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  | 66  | 68  | 96  | 97  | 98  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  9  | 21  | 40  |{43} | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 | 286        |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      7¨
     |     | 10  | 22  | 41  | 44  |{45} | 70  | 102 | 103 | 104 |            |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |{11} |{23} | 42  | 46  | 47  |{71} | 105 | 106 | 107 | 114        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     11¨
     |     | 12  | 24  | 25  | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  | 73  | 74  | 111 | 112 | 247        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  | 75  | 76  | 113 | 114 |            |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  | 77  | 78  | 79  | 80  | 157        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------    {17¨}
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  | 81  | 82  | 83  | 84  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  | 85  | 86  | 87  | 88  | 786        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  | 89  | 90  | 91  |{92} |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
  ∑  |  21 | 150 |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

     |--------------------------------------------------- 16¨ ---|
     |--------------------------------------- 15¨ ---|
     |--------------------------- 14¨ ---|
     |--------------- 13¨ ---|
     |-- {12¨} --|

Kesimpulannya pengisian angka 17 atau 18 ke 43 ini merupakan kondisi bagi 23 untuk mencapai formasi 139 yang diawali 29 ke 30 via selisih 6 dan 7 jadi disinilah peran angka tigabelas (13).

Outline

Peran angka duapuluh empat (24) adalah sebagai interkoneksi dari angka 23 ke 43 via angka 3 dan 4 dari angka polar 12 ke 4³ atau 64.

23 + 41 = 64 = 4³
id: 24

---+-----+-----
 1 | 1   | 34
---+-----+-----
 2 | 35  | 40
---+-----+-----
 3 |{41} | 46
---+-----+-----
 4 | 47  | 57
---+-----+-----
 5 | 58  |{64}
---+-----+-----

Peran angka duapuluh lima (25) adalah sebagai media interaksi angka yang berada diantara kedua angkanya 2 dan 5 yaitu 3 dan 4 ke akar digitalnya yang bernilai 7 secara persegi 5x5 menjadi 77.

25 is the smallest pseudoprime satisfying the congruence 7n = 7 mod n.

Prosesnya dijalankan terhadap 43 objek dari angka 13 dengan berpijak angka 33 dan 44 dari angka delapanbelas (18) yang merupakan selisih 43 ke 25.

13 + Φ(Π(13)) = 13 + Π(43) = 13 + 4³ = 13 + 64 = 77 = 7 x 11
id: 25

---+-----+-----
 1 | 1   | 3
---+-----+-----
 2 | 4   |{34}
---+-----+-----
 3 | 35  |{44}
---+-----+-----
 4 | 45  | 54
---+-----+-----
 5 | 55  | 62
---+-----+-----
 6 | 63  |{77}
---+-----+-----

Dengan demikian proaes di angka 24 dan 25 ini adalah polar 13 ke 12 yang berjumlah 25 sehingga terjadi korelasi prime 11 dan 13 via angka 45 pada 5 dan 7 dari karakter 11 yaitu 55 dan 77.

13 + 4³/2 + 4³/2 = 13 + 32 + 32 = 45 + 32 = 77
Disini tiga (3) ambil posisi pada angka 13, 18, 25, 42 dan berhenti di angka 45 selanjutnya hanya angka dua (2) yang punya kendali sampai 77 via angka limapuluh lima (55).
13 + 5 + 7 + 17 = 18 + 7 + 17 = 25 + 17 = 42 = mirror 24
2"=22, 3"=33, 2" + 3" = 5" = 55
2" + 5" = 7" = 77

2' and 3' » 13 to 45, Δ = 32
2' » 13 to 77, Δ = 64

3': 13,18,25,42
Δ = 5,7,17
Φ = 2,10

Secara keseluruhan proses ini akan terjadi pada angka² antara 13 ke 77 sebanyak refleksi mirror 13 ke 31. Detilnya dapat Anda simak pada gambar berikut dibawah ini:

Proses ini akan membawa arah perputaran pada proses 11 ke 77 sehingga berujung di pusaran secara berurut yaitu (17,18,19) terhadap 43 objek yang memiliki akar digital tujuh (7).

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|------------ 6¤ -------------|------------- 6¤ ------------|
|---- {23} ----|-------- 66 -------|-- {23} -|----- 80 -----|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5 |  7 | 11 | 13 | 17 | 19 | 17 | 12 |{11}| 19 | 18 | 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|----- 23 -----|----- 49 -----|--------- {77} ---------| 43 |

Ini diawali dari selisih 10 ke 23 yaitu 13 maka sistem memutari sentral dengan polar 12 ke 18 atau (3,2,4,4,3) ke (11,12,19,17,18) sehingga jumlah gerak urutan noktahnya (13,23,42,59,77):

11+12 + 19 + 17 + 18 + 19 = 23+19 + 17 + 18 + 19 = 42+17 + 18 = 59+18 = 77
-----+-----+-----+-----+-----+
 19¨ |  1  |  2  |  3  |  4  | {4¤}
-----+-----+-----+-----+-----+
 17¨ |  5  |  6  |  7  |  8  | 4¤
     +-----+-----+-----+-----+
{12¨}|  9  |{10} |  2¤ (M dan F)
     +-----+-----+-----+      
 11¨ | 11  | 12  | 13  | 3¤  <----------- d(11) = d(17+12)= d(29)
-----+-----+-----+-----+-----+                                        
{19¨}|{14} | 15  | 16  | 17  | 4¤    
     +-----+-----+-----+-----+
 18¨ | 18  | 19  |{20} | 3¤
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 43¨ | 21  | 22  | 23  | 24  | 25  | 26  | 27  | 28  | 29  | {9¤}
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+

Dengan proses ini maka konfigurasi mirror 71 ke 171 pada angka tujuh (7) dapat direalisasikan via objek dari angka 24 dan 25 yaitu 64 dan 77 seperti yang tampak pada tabulasi berikut ini.

13 + Φ(Π(13)) = 13 + Π(43) = 13 + 4³ = 13 + 64 = 77
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |       2nd       |                3rd                |∑(2,3)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  7  |{19} | 38  | 62  | 63  |{64} | 93  | 94  | 95  | 139        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  |{66} | 68  | 96  | 97  | 98  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  9  | 21  | 40  |{43} | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 | 286        |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      7¨
     |     |{10} | 22  |{41} | 44  | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |            |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 11  |{23} | 42  | 46  | 47  |{71} | 105 | 106 | 107 | 114        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     11¨
     |     |{12} | 24  |{25} | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 13  | 26  | 27  |{50} | 51  | 73  | 74  | 111 | 112 | 247        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  |{53} | 75  | 76  | 113 |{114}|            |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |{77} | 78  | 79  | 80  | 157        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------    {17¨}
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  | 81  | 82  | 83  | 84  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  | 85  | 86  | 87  | 88  | 786        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  | 89  | 90  | 91  |{92} |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
  ∑  |  21 | 150 |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

     |--------------------------------------------------- 16¨ ---|
     |--------------------------------------- 15¨ ---|
     |--------------------------- 14¨ ---|
     |--------------- 13¨ ---|
     |-- {12¨} --|

Nah pada konfigurasi dari 29 ke 77 maka formasi awal yaitu 17 ke 29 yang menjadi Skema-139 ini merupakan objek dari angka satu (1) dari tujuhpuluh tujuh (77).

139¨
-----+-----+-----+-----+-----+                                                ---
 19¨ |{1},2|  2  | 2,3 | 3,4 | 4                                               |
-----+-----+-----+-----+-----+             ---                                 |
 17¨ |  4  | 4,5 | 5,6 | 6,7 | 8=4+4       17¨                                 |
     +-----+-----+-----+-----+             --- } 29                            |
 12¨ | 7,8 | 8,9 | 10=2+8 (M dan F)        12¨       }Δ6                       |
     +-----+-----+-----+                   --- } 23      } {13}               17¨
 11¨ | 9,11|11,12|12,14| 13=10+3           11¨       }Δ7                       |
-----+-----+-----+-----+-----+             --- } 30                            |
 19¨ |15,16|17,18|18,20|21,22| 17=13+4     19¨                                 |
     +-----+-----+-----+-----+             ---                                ---
 18¨ |23,25|25,27|27,29| 20=17+3                                               |
     +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                  12¨
 43¨ |29,33|33,36|36,39|39,41|41,45|46,51|51,57|58,66|67,77| 43 (C1 dan C2)    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+                  ---
       21    22    23    24    25    26    27    28    29

Pada akhirnya formasi 12 ke 20 berujung di perkalian 10 dan 20 sebagai formasi dasar dari angka dua (2) yaitu di angka 200 sehingga polar 12 ke 18 tergenapkan disini.

Konsep

Peran angka duapuluh enam (26) adalah interkoneksi formasi rangkap dua (2) repository (6®,6®) terhadap angka 9 dan 10 sehingga formasi 20 ke 200 terkoneksi dengan baris ke tujuh (7).

When a 3 × 3 × 3 cube is made of 27 unit cubes, 26 of them are viewable as the exterior layer.

Prosesnya dilakukan berdasarkan kombinasi angka 2 dan 9 dengan 67 ke 69 kemudian dipecah ke angka 200 dan 27 dalam tujuh (7) tahap sehingga seluruhnya ada sepuluh (10) tahap:

20x10 + 27 = 227
id: 26

---+-----+-----
 1 |   1 | {6}
---+-----+-----
 2 |  {7}|  9
---+-----+-----
 3 |  10 | {68}
---+-----+-----
 4 | {69}| 104
---+-----+-----
 5 | 105 | 122
---+-----+-----
 6 | 123 | 140
---+-----+-----
 7 | 141 | 159
---+-----+-----
 8 | 160 | 175
---+-----+-----
 9 | 175 | 191
---+-----+-----
10 |{192}|{227}
---+-----+-----

Hubungan signifikan antara angka 2 dan 6 bisa dilihat dari gambar hexagon yaitu pertemuan dari dua (2) buah lingkaran yang membentuk bidang segi enam (6):

Pada objek dari angka duapuluh enam (26) terdapat skema silang dari bilangan prima dengan urutannya. Hal ini tidak dijumpai pada satupun objek lain dari 114 angka.

67 = 19th prime = ((2+6)th)th prime = ((2+2+2x2)th)th prime
Dengan demikian gabungan dari angka 2 dan 6 ini memegang peran signifikan dalam menentukan pola sistem terhadap susunan bilangan prima.

Peran angka 67 dapat Anda simak pada bagan berikut dimana dia segaris dengan angka prima 19 dan 43 yaitu polaritas ke-1 dan -2 sekaligus membawa sistem ke angka 139:

139 - 67 = 72 = 36 + 36 = 6² + 6² = 2 x 6²


Dengan demikian proses di angka 26 ini adalah membagi formasi 200 objek pada angka tiga (3) via angka prima ke-19 yaitu 67 ke 139 secara mirror dari 72 yaitu duapuluh tujuh (27).

Logics

Umum

Khusus

System

Filosofi

Analogi

Pattern

Outlook

Scheme

Realisasi

Korelasi

Grounds

Diagram

Template

Package

Updating

Delivery

Branching

Manuscript

Referensi

🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
⚠️ **GitHub.com Fallback** ⚠️