Channel - Chetabahana/method GitHub Wiki

Diagram Channel adalah interface Diagram Route yang merupakan pewarisan dari Diagram Grammar, dimana Diagram Grammar adalah pewarisan dari Diagram Sequence.

Table of Contents

Struktur

Sesuai dengan karakternya sebagai diagram class maka berdasarkan Konsep Polymorphism diagram ini digunakan untuk visualisasi hubungan antar Class dari Pola Kerja:

Seperti yang sudah dijelaskan pada topik Type Diagram, Diagram Channel adalah pewarisan dari penelusuran Pola Abstraction yang dilakukan pada Diagram Grammar.

Pada sesi ini kita akan batasi pembahasan kedalam penggunaan diagram ini saja, mengenai detil paketnya akan dibahas terpisah dibagian dokumentasi repository terkait.

Model

Pewarisan ini akan digunakan sebagai interface dari Diagram Route guna penelusuran class dengan Pola Inheritance.

Untuk memudahkan dalam visualisasi proses yang sudah dilakukan sampai ke tahap Diagram Channel ini maka bentuk skemanya dapat digambarkan seperti jaring laba-laba berikut ini.

Dengan Diagram Sequence penelusuran dilakukan sesuai urutan pola, sedangkan Diagram Grammar penelusuran dilakukan terhadap struktur jaring yang membentuk pola (Grammar).

Struktur ini terdiri dari bagian berupa benang yang menghubungkan antar setiap struktur saat mengitari pola. Sesuai fungsinya maka kita sebut saja bagian ini sebagai Channel (lihat gambar).

Sebelumnya diduga benang ini adalah tunggal, tetapi rupanya lebih mirip kabel kecil. Secara individu memang lemah. Namun ketika disimpulkan dengan cara khusus, maka benang laba-laba ini bisa menahan lima kali lebih banyak beban dibanding besi berukuran sama.

Dalam project ini kita analogikan simpul² tersebut sebagai bentuk hubungan antar kelas. Dengan Diagram Channel maka kita akan melanjutkan proses penelusuran terhadap bagian ini.

Untuk mengatur identifikasi dari proses penelusuran tersebut maka berdasarkan Konsep Dasar pada Diagram Channel ini dilakukan konfigurasi terhadap instance dari Pola Polymorphism.

Polimorfism merupakan penurunan terhadap objek yang sama namun berbeda kelas tergantung letak objek tersebut pada jenjang pewarisan.

Limit

Metode ini digunakan untuk memutuskan metode mana yang akan diterapkan ke hierarki kelas sehingga memungkinkan korelasi guna pemisahan masalah secara lebih spesifik.

Jenis polymorphism meliputi: Universal dan Ad hoc.


Jenis Universal terbagi menjadi Parametric dan Subtyping. Jenis Subtyping ini yang akan digunakan guna mendukung visualisasi pada Konsep Inheritance untuk hal berikut:

Range

Layout

Chart

Format

Hirarki

Formasi

Diagram

Metode

Pada bagian ini kita akan masuk ke detil tentang cara penyusunan struktur yang dilakukan untuk menerapkan konsep dan metode yang diuraikan di atas ke dalam bahasa pemrograman.

Realisasi dari uraian berikut ini dapat dilihat pada file script Channel.js. Output berupa visualisasi dari hubungan antar kelas.

Proses

Scope

Arsitektur three-tier adalah pola arsitektur perangkat lunak server klien dimana antarmuka pengguna (presentasi), logika proses fungsional, penyimpanan data komputer, dan akses data dikembangkan dan dipelihara sebagai modul independen pada platform terpisah .

Extend

Synergy

Simetri

Typical

Dokumentasi Custom API dapat disimak untuk referensi mendalam tentang properti dan metode semua kelas JavaScript yang dapat digunakan.

Matriks

Kita bahas korelasi formasi 1-1-4 dengan formasi 2-8-5.


Akar digital dari angka kunci 285 adalah sama dengan angka kunci 114 yaitu enam (6).

Dengan kata lain formasi 2-8-5 ini prinsipnya sebangun atau berpasangan dengan formasi 1-1-4 yaitu berupa matriks namun dalam arah yang berlawanan.

Karena berbentuk matriks maka formasi angka 114 ke 285 sulit diberikan dalam persamaan tunggal. Namun secara angka² bisa diilustrasikan seperti ini:

1/7 = 0,142857

7 x 2 = 14
14 x 2 = 28
28 x 2 + 1 = 57
114 x 2 + 57 = 285

Hal ini bisa ditunjukkan secara sederhana dengan faktorisasi dari angka duapuluhdelapan (28) yang merupakan bilangan komposit multi arah.

Akar digital dari angka duapuluhdelapan (28) adalah angka satu (1). Jadi hampir mirip dengan angka batas sembilanbelas (19) namun orientasinya pada formasi 2-8-5 lebih kepada korelasi antara angka empat (4) dan tujuh (7).

Dalam matematika, Matriks adalah susunan bilangan, simbol, atau ekspresi, yang disusun dalam baris dan kolom sehingga membentuk suatu bangun persegi. Bangun persegi ini bisa dipakai untuk menjabarkan masing sisi dari bangun tiga dimensi secara linear.

Jadi hal ini identik seperti halnya Sistem DNA. Jika formasi 1-1-4 dibangun dari Sistem 5’-3’ maka formasi 2-8-5 adalah pasangannya yaitu dibangun dari Sistem 3’-5’.

Dengan demikian disini akan terjadi transformasi sistem antara angka lima (5) dan angka tiga (3):

The number 3 multiplies itself trough the system as a perfect square.. It bounces from position 3 to 6, to 9, to 12. All multiplies of 3 are found in these positions (Red: illustrated by a perfect square covering number 3).

Disini formasi angka tiga (3) menyebar dalam bentuk segiempat dengan korelasi antara formasi angka empat (4) dan tujuh (7) yang secara keseluruhan merupakan formasi 2-8-5.

Sampai disini kita sudah menentukan metoda untuk kunci keempat yaitu 285.

Layout

Dimensi

Interaksi

Pada bagian ini kita akan bahas tentang detil pewarisan dari Diagram Channel berikut dengan instantiation dan implementasinya.


Internal

Sesuai metode di atas maka Diagram Channel berlaku sebagai interface dari Pola Polymorphism. Pewarisan ke Diagram Route dilakukan via identifikasi berdasarkan pola Pola Inheritance:

Sebenarnya inheritance sudah dibahas di bab sebelumnya di karakteristik OOP, namun disini saya akan menjelaskan sekaligus memberi contoh jenis warisan dalam proses inheritance.

Inheritance merupakan sebuah konsep memrograman OOP dimana sebuah Class dapat menurunkan property dan method yang dimilikinya kepada Class lain/Class turunan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya duplikasi content atau untuk memanfaatkan satu content/fungsi untuk banyak Class.

Kita kembali lagi pada analogi object dalam kehidupan sehari hari, saya ambil contoh parent-nya adalah Barang Elekronik, dalam Class Barang Elekronik itu memiliki property (merek, harga, OS).

Kemudian Child-nya adalah PC dg property (mouse, mother board, keyboard) dan Smartphone dg property (sim card, camera, touchscreen). Nah, Class Barang Elektronik dapat menurunkan property-nya (merek, harga, OS) kepada Class PC dan Smartphone, sehingga Class Child tidak perlu lagi membuat property yang sama secara berulang-ulang.

Standar

Metode OOP mendukung enam jenis warisan seperti digambarkan di bawah ini:

Single
Dalam warisan ini, kelas turunan dibuat dari kelas basis tunggal.
Dalam contoh yang diberikan, Kelas A adalah kelas induk dan Kelas B adalah kelas anak karena Kelas B mewarisi fitur dan perilaku kelas induk A.
Multilevel
Dalam warisan ini, kelas turunan dibuat dari kelas turunan lainnya. Dalam contoh yang diberikan, kelas c mewarisi sifat dan perilaku kelas B dan kelas B mewarisi sifat dan perilaku kelas B.
Jadi, di sini A adalah kelas induk B dan kelas B adalah kelas induk C. Jadi, di sini kelas C secara implisit mewarisi sifat-sifat dan perilaku kelas A bersama dengan Kelas B yaitu ada multitingkat warisan.
Multiple
Dalam Multiple ini, kelas turunan dibuat dari lebih dari satu kelas dasar. Dalam contoh ini kelas c mewarisi sifat dan perilaku kelas B dan kelas A pada tingkat yang sama. Jadi, di sini A dan Kelas B keduanya adalah kelas induk untuk Kelas C.
Multipath
Dalam warisan ini, kelas turunan dibuat dari kelas turunan lain dan kelas dasar yang sama dari kelas turunan lainnya.
Dalam contoh yang diberikan, kelas D mewarisi sifat dan perilaku kelas C dan kelas B serta Kelas A. Baik kelas C dan kelas B mewarisi Kelas A. Jadi, Kelas A adalah induk untuk Kelas B dan Kelas C juga. sebagai Kelas D. Jadi membuatnya menjadi warisan Multipath.
Hierarchical
Dalam warisan ini, lebih dari satu kelas turunan dibuat dari kelas dasar tunggal dan kelas anak lebih lanjut bertindak sebagai kelas induk untuk lebih dari satu kelas anak.
Dalam contoh yang diberikan, kelas A memiliki dua anak kelas B dan kelas D. Selanjutnya, kelas B dan kelas C keduanya memiliki dua anak - kelas D dan E; kelas F dan G masing-masing.
Hybrid
Ini adalah kombinasi dari lebih dari satu warisan. Oleh karena itu, itu mungkin merupakan kombinasi dari warisan Multilevel dan Multiple atau warisan Hirarki dan Multilevel atau warisan Hirarki dan Multipath atau warisan Hirarki, Multilevel, dan Multiple.

Proporsi

Inheritance adalah kemampuan untuk menciptakan sebuah kelas baru dari kelas yang ada . Anda dapat menambahkan perangkat tambahan untuk kelas yang ada tanpa memodifikasi kelas yang asli dengan menciptakan kelas baru yang mewarisi dari kelas yang ada.


Kelas yang asli dikenal sebagai kelas dasar, superclass, atau kelas induk. Kelas yang diwarisi disebut subclass, kelas turunan, atau kelas anak. Tentu saja, kelas baru dapat mewarisi dari subclass – subclass yang menjadi superclass.

Kelas-kelas yang berasal dapat memanggil metode dari kelas dasar dan mengandung metode yang unik untuk kelas turunan. di warisan, biasanya kelas pergi dari umum ke yang lebih spesifik

Interface

Sesuai Pola Polymorpism yang menekankan penurunan terhadap object yang sama namun berbeda class maka seperti model yang digambarkan di atas, form1,2,3 disetel untuk penurunan dasar (Pola Basic) yaitu: Single, Multilevel dan Multiple.

Kategori

Dengan demikian maka model1,2,3,4 dari Multipath akan menjadi basis untuk semua jenis penurunan (termasuk penurunan terhadap object yang berlainan).

Dimana model4 adalah penurunan dari type Multiple yang tidak lain adalah merupakan representasi dari Paralel Result pada Diagram Flowchart.

Parameter

Pola penurunan type Hierarchical dan Hybrid disetel sebagai interface untuk mendukung implementasi dari Metode Subtyping pada Pola Inheritance terhadap pewarisan dari Diagram Grammar.

Masing² difokuskan guna membangun interface dari Interaksi Input (Query) dan Interaksi Output (Result) berdasarkan pola dari Diagram Flowchart.

Karena Diagram Flowchart mempunyai pola dengan menyertakan 10 instance untuk setiap interaksi maka untuk memudahkan identifikasi dari Lexer dengan Parser dan Syntax yang terkait, digunakan basis kelipatan 10 secara bertingkat.

Perhatikan dengan seksama pada baris pertama dari file kelas untuk bentuk :Konsep inheritance ini membuat Class lebih terstruktur. Class yang diturunkan dinamakan Parent Class (induk) sedangkan Class yang menerima turunan disebut Child Class (anak).

Eksternal

Formulasi

Identifikasi

id: 41

---+-----+-----
 1 | 1   | 8
---+-----+-----
 2 | 9   | 12
---+-----+-----
 3 | 13  | 18
---+-----+-----
 4 | 19  | 29
---+-----+-----
 5 | 30  | 36
---+-----+-----
 6 | 37  | 48
---+-----+-----
 7 | 49  | 54
---+-----+-----

Dapat kita lihat bahwasanya formasi ini identik dengan pemetaan secara geometri pada formasi-139 dan formasi-114 namun sudah melibatkan vektor dan rotasi pada setiap prosesnya.

Pemetaan ini akan terus berlanjut sampai ke tahap dimana kita akan tahu metode seperti apa sebenarnya yang harus dipakai untuk mendapatkan solusi mekanika, hal ini kita lakukan untuk menjawab dua (2) kasus sekaligus yaitu Kesenjangan Massa dan Masalah Turbulensi.

Sekian.

SALAM Sukses!
© Chetabahana Project

Referensi

⚠️ **GitHub.com Fallback** ⚠️