Mera - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

MĔRA

Salabisasi: mĕ-ra
Kelas Kata:

  1. Konjungsi/Adverbia
  2. Nomina (istilah teknis)

1

Makna:
Menunjukkan kecenderungan, keinginan, atau kemungkinan untuk melakukan sesuatu (serupa dengan "akan" atau "mungkin" dalam bahasa Indonesia).

Fungsi Utama:
Menyatakan niat, kesediaan, atau kemungkinan terjadinya suatu tindakan.

Contoh Penggunaan:

  1. Mĕra ke blōh urum aku: Apakah kamu mau pergi bersamaku?

  2. Aku gere mĕra aku blōh: Aku tidak mau pergi

  3. Idō-ku i pòlan ini gere mĕra i-bèrié: Polan yang meminjam dari ku tidak mau membayarnya

  4. Aku gere mĕra tik pé: Aku sama sekali tidak ingin

  5. Aku 'ni gere mĕra mbis: Aku tidak bisa tidur

  6. Gere mĕra jeger: tidak mau sembuh

  7. Mĕra(-mĕra) le bĕta 'sal: Mungkin saja benar

  8. Mĕra le gèh mĕra gere: Mungkin datang, mungkin tidak

  9. Mĕra le nge dĕkat gèh anakku [ari rantō]: tampaknya anakku akan datang kemabli dari rantau

  10. Nti ikĕkawat kayu e, kòna mĕra jĕma: Jangan ayunkan tongkat itu, nanti bisa terkena orang lain

Catatan Tambahan:

  • Sinonim: malé (lihat entri terpisah), tetapi mĕra lebih umum dalam konteks kemungkinan atau keinginan tidak pasti.
  • Dalam beberapa dialek, bentuk mĕra-mĕra digunakan untuk menekankan ketidakpastian (e.g., mĕra-mĕra = "mungkin sekali").

2

Makna:
Istilah teknis yang merujuk pada hadiah uang yang diberikan keluarga calon pengantin pria kepada ibu wanita yang diinginkan, sebagai bagian dari negosiasi awal pernikahan ("supaya dia mau").

Fungsi Utama:
Simbol upaya meyakinkan atau memuluskan proses pernikahan dalam budaya lokal.

Contoh Penggunaan:

  • Pĕmĕra: Hadiah yang diberikan agar "mera" (mau) memenuhi keinginan si pemberi

Variasi Penggunaan:

  • Reduplikasi (mĕra-mĕra) untuk menekankan ketidakpastian.
  • Bentuk intensifikasi seperti mĕra(a)n (e.g., mĕra(a)n = "lebih mungkin").

Perbandingan antara male dan méra

Aspek Perbandingan Male Méra
Kelas Kata 1. Nomina (benda) 2. Verba (kata bantu) 1. Konjungsi/Adverbia 2. Nomina (istilah teknis)
Makna Utama 1. Kalung dari daun puding dan bunga (ritual pemakaman). 2. Kata bantu masa depan. 1. Kecenderungan, kemungkinan, atau keinginan. 2. Hadiah uang untuk negosiasi pernikahan.
Fungsi Utama 1. Simbol upacara adat pemakaman. 2. Menyatakan rencana, kepastian, atau hampir terjadi. 1. Menyatakan niat, kesediaan, atau ketidakpastian. 2. Simbol sosial dalam pernikahan.
Contoh Penggunaan (Nomina) Male: Anak-anak malé diletakkan di peti mati. Bĕnang: Benang dari malé dibawa pulang. Pĕmĕra: Keluarga menyiapkan pĕmĕra untuk memuluskan pernikahan.
Contoh Penggunaan (Verba) Aku malé blōh: Aku akan berangkat. Ranté a malé mĕtus: Tali hampir putus. Aku gere mĕra aku blōh: Aku tidak ingin pergi. Gere mĕra jeger: Pasien tidak sembuh-sembuh.
Variasi Penggunaan - Reduplikasi: malé-malé (sangat hampir). - Penyatuan vokal (e.g., iunuhné dari iunuhen-é). - Reduplikasi: mĕra-mĕra (mungkin sekali). - Intensifikasi: mĕra(a)n (lebih mungkin).
Sinonim - méra (lihat entri terpisah). - malé (lihat entri terpisah).
Antonim - kajō (tidak akan), nanti (kemungkinan tidak). - kajō (tidak akan), nanti (kemungkinan tidak).
Konteks Budaya 1. Ritual pemakaman: menghormati almarhum. 2. Pola pikir tentang masa depan sebagai kepastian. 1. Negosiasi pernikahan: nilai sosial dan ekonomi antar-keluarga. 2. Pola pikir tentang ketidakpastian dan keinginan.

Penjelasan Tambahan

  1. Méra lebih bersifat abstrak, menyatakan ketidakpastian atau niat kuat.
  2. Kedua kata ini memiliki sinergi makna, tetapi digunakan dalam konteks yang berbeda: male untuk kepastian ritual, sementara méra untuk ketidakpastian atau niat.