Ke - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

1

ke
Kata tanya (interogatif)

  1. Fungsi Utama:

    • Kata ke adalah kata tanya yang digunakan dalam bahasa Gayo untuk membentuk pertanyaan. Biasanya diletakkan setelah kata utama dalam kalimat untuk menandai bahwa kalimat tersebut bersifat interogatif (bertanya).
    • Dalam beberapa kasus, ke dapat diucapkan sebagai k’ sebelum vokal, tergantung pada dialek atau konteks pengucapan.
  2. Penggunaan dalam Kalimat:

    • Konfirmasi: Digunakan untuk meminta konfirmasi atau klarifikasi tentang sesuatu.
      • Contoh:
        • Nge ke tasak krō? : Apakah nasi sudah matang?
        • Bèta ke? — Bĕta le : Apakah begitu? — Ya, begitu
  • Pilihan: Digunakan untuk menanyakan pilihan antara dua kemungkinan.

    • Contoh:
      • Atawa blōh ke wé atawa lĕgih? : Apakah dia pergi atau tidak?
      • Kune òya, bulet ke, tèlak ke? : Bagaimana bentuknya, bulatkah atau pipih?
  • Keberadaan: Digunakan untuk menanyakan keberadaan sesuatu.

    • Contoh:
      • Ara ke gere ke? : Apakah ada atau tidak?
      • "Ara nsèn ke?" : Apakah masih ada [misalnya, nasi]?
  • Kemampuan atau Kondisi: Digunakan untuk menanyakan kemampuan, kondisi, atau situasi tertentu.

    • Contoh:
      • Mukancit ke kin awahmu, gere ke nè těrbohko běrcakap? : terkunci kah mulut mu, tidak mampu kah kamu berbicara?
  1. Konteks Budaya:
    • Kata ke sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, termasuk dalam permainan anak-anak seperti petak umpet.
      • Contoh:
        • Nge ke? — Nge le _Sudahkah ? — Sudah..

Sinonim

  • Kah (dalam bahasa Indonesia, memiliki fungsi serupa).

*Contoh Kalimat Lengkap *

  1. "Ah sungguh k(e) ama : Oh, apakah benar begitu, Ayah?

  2. Si geip e ke atawa si dĕkat a ke? : Yang jauhkah di sana atau yang dekatkah?

  3. Kite rei ke upuhte, nti ke die rei? : kita ambilkah pakaian kita. atau tidak usah?

Catatan

  • Ke adalah salah satu kata tanya paling umum dalam bahasa Gayo dan memiliki fleksibilitas tinggi dalam penggunaannya.
  • Penempatan ke di akhir frasa atau kalimat mencerminkan struktur linguistik khas bahasa Gayo, yang sering kali menempatkan elemen penegas atau penanda pertanyaan di bagian akhir.
  • Kata ini juga mencerminkan budaya komunikasi yang interaktif, di mana pertanyaan sering digunakan untuk membangun dialog atau memastikan pemahaman bersama.

2

ke
Kata penghubung (konjungsi)

  1. Fungsi Utama:

    • Kata "ke dalam konteks ini merupakan singkatan atau bentuk tereduksi dari ike, yang berarti "jika" atau "dalam hal".
    • Dalam pengucapan sehari-hari, ike sering kali melemah menjadi atau ke, terutama dalam percakapan informal.
  2. Penggunaan dalam Kalimat:

    • Kondisional: Digunakan untuk menyatakan kondisi atau kemungkinan tertentu.
      • Contoh:
        • Ke nge tasak krō, kite mangan : Jika nasi sudah matang, kita makan
        • Ke ara nsèn, kite bli mien : kalau ada uang, kita beli lagi

Catatan Linguistik

  • "Ke" sebagai bentuk tereduksi dari "ike" adalah contoh bagaimana bahasa Gayo mengalami proses pelemahan fonetik dalam pengucapan sehari-hari.
  • Meskipun bentuknya lebih pendek, makna dan fungsinya tetap dipertahankan, menunjukkan bahwa bahasa Gayo memiliki mekanisme efisien untuk menyampaikan informasi tanpa kehilangan konteks.