Geleng - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

GĔLÊNG

Salabisasi: gĕ-lêng
Kelas Kata: Adjektiva / Verba

Makna:

  1. Adjektiva: Kondisi miring atau condong ke satu sisi, sering digunakan untuk menggambarkan posisi benda atau fenomena alam yang tidak lurus atau simetris.
  2. Verba: Menjadi miring atau condong ke satu sisi.

Fungsi Utama:

  • Menggambarkan posisi fisik benda yang tidak seimbang atau cenderung ke satu arah.
  • Digunakan dalam konteks literal (seperti posisi benda) maupun metaforis (seperti pergerakan matahari atau instruksi moral).

Contoh Penggunaan:

  1. Mata n lō nge gèlèng ruhul : Matahari mulai lewat waktu shalat dzuhur (condong ke barat) (sekitar pukul tiga sore).

  2. Mu-gèlèng kuren-ku i kĕlilikné : Panci nasi saya miring di atas tungku

  3. Nti mu-gèlèng-gèlèng imbah : Jangan biarkan miring kesana-kemari dibawa

Catatan Tambahan:

  • Sinonim: Untuk makna "miring", sinonimnya adalah condong, menyamping, atau tidak lurus.
  • Antonim: Lawan katanya adalah timbang (seimbang) atau tegak (lurus).

Perbandingan antara nĕraca, gèlèng, dan timbang

Aspek Nĕraca Gèlèng Timbang
Definisi Alat timbangan tradisional dengan dua baki untuk menimbang emas/opium. Miring ke satu sisi; tidak seimbang. Seimbang, lurus, atau simetris.
Kelas Kata Nomina Adjektiva Adjektiva (seimbang), Verba (menimbang/mempertimbangkan)
Fungsi Utama Menimbang benda berharga secara akurat. Menggambarkan ketidakseimbangan fisik atau metaforis. Menjelaskan kesetaraan, keseimbangan, atau proses penimbangan.
Penggunaan Literal - Nĕraca ni mas (timbangan emas) - Mata n lō nge gèlèng ruhul (matahari condong ke barat). - Timbang bagié (dibagi rata)
Antonim - Timbang Gèlèng

Catatan Tambahan:

  1. Nĕraca adalah alat fisik yang merepresentasikan konsep timbang (keseimbangan) dalam praktik sehari-hari, terutama dalam transaksi ekonomi dan adat.
  2. Gèlèng dan timbang adalah antonim yang mencerminkan dualitas dalam budaya Gayo, seperti keseimbangan alam, moral, atau sosial.
  3. Timbang pasang (setara) sering digunakan dalam konteks sosial (misalnya, dua pemimpin yang sederajat) atau dalam seni tradisional (didòng).