Me - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

1

Salabisasi : |

Kelas Kata : Suffix (akhiran) kata ganti kepemilikan untuk orang kedua tunggal/jamak.

Makna : Akhiran yang menunjukkan kepemilikan atau hubungan dengan orang kedua (kamu/kalian). Dapat diterjemahkan sebagai "milikmu" atau "punyamu".

Fungsi Utama: Digunakan untuk menunjukkan kepemilikan suatu objek atau hubungan dengan subjek orang kedua. Biasanya ditambahkan pada akhir kata benda untuk menandai kepemilikan.

  • Anakmè : Anakmu / anak-anakmu.
  • Ku ini kam bédnmè : Kemari kalian semuanya
  • Isěsakitkam dirimè : Kamu berpura-pura sakit
  • Siběběru òya jěròh kĕn benen mè : Gadis itu cocok menjadi istrimu

Catatan Tambahan:

  • Suffix atau biasanya digunakan dalam konteks formal atau semi-formal dalam percakapan sehari-hari.
  • Variasi penggunaan dapat ditemukan dalam dialek tertentu di wilayah Gayo, misalnya penyingkatan menjadi saja tanpa variasi vokal panjang.

2

MĚ atau mu

Salabisasi : mě- | mu-
(m- sebagai variasi dalam konteks tertentu)

Kelas Kata: Prefiks (awalan) yang membentuk adjektiva, partisip bentuk lampau, kata keadaan, dan verba intransitif/refleksif.

  1. Pembentukan Kata dengan Awalan "MĚ-"

    • Perubahan Bentuk Awalan:
      Awalan "MĚ-" bisa berubah menjadi bentuk lain tergantung pada huruf awal kata dasar:
      • mu-: Digunakan sebelum kata dasar yang dimulai dengan huruf vokal.
      • m-: Digunakan sebelum kata dasar yang dimulai dengan huruf "p" (misalnya: misep dari isep, mayu dari ayu).
      • mupòlòk dari mpólók adalah contoh lain.
  2. Fungsi dalam Pembentukan Adjektiva (Kata Sifat)
    Awalan "MĚ-" digunakan untuk membentuk kata sifat dengan arti:

    • "Memiliki" atau "berisi sesuatu" yang merujuk pada makna dari kata dasarnya. Contohnya mirip dengan awalan "ber-" dalam bahasa Indonesia.
  3. Pembentukan Kata Kerja Pasif atau Netral

    • Membentuk kata kerja atau partisip pasif tanpa menunjukkan pelaku tertentu (agens). Dalam hal ini, bisa berfungsi serupa dengan awalan "ter-" dalam bahasa Indonesia, yang menunjukkan sesuatu yang terjadi tanpa disengaja atau tanpa pelaku yang jelas.
  4. Pembentukan Kata Sifat yang Menunjukkan Keadaan

    • Digunakan untuk menunjukkan keadaan tertentu atau perubahan tingkat sifat, misalnya "sudah menjadi sesuatu" atau "sudah mencapai tingkat tertentu."
    • Kadang-kadang, kata yang dibentuk memiliki makna perbandingan (comparatif), yang bisa diperkuat dengan akhiran "-en._"
  5. Pembentukan Kata Kerja Intransitif, Medial, dan Refleksif

    • Serupa dengan awalan "ber-" dalam bahasa Indonesia, awalan "MĚ-" juga membentuk kata kerja intransitif (tidak membutuhkan objek), medial (menunjukkan proses), atau refleksif (menunjukkan tindakan yang kembali pada pelaku).

contoh

  • MutangMemiliki utang (bandingkan dengan berutang).
  • MugěralMemiliki nama (bandingkan dengan bergěral).
  • MěgahTerkenal, masyhur, berwibawa.
  • MunahmaMemiliki gelar (bandingkan dengan bergelar).
  • MalakBerkeringat (kata dasar alak berarti keringat).
  • MuwahMenghasilkan buah (wah).
  • M(ě)akalBerakal, cerdas (bandingkan dengan berakal).
  • MutanòhMemiliki tanah (tanòh berarti tanah).
  • MupiutMemiliki cicit (bandingkan dengan berpiut, piut berarti cicit).
  • MěguneBerguna, bermanfaat.
  • MuharěgöBerharga atau bernilai tinggi.
  • MuweihMengandung air, digunakan dalam kalimat ara ke muweih (mublō) tikikApakah ada sedikit air (sirih) untuk saya?
  • MubětihSudah tahu (bandingkan dengan terbětih).
  • MublahTerbelah atau terpisah (belah berarti membelah).
  • MubliSudah dibeli (beli berarti membeli).
  • MukurukSudah digali (kuruk berarti menggali).
  • MulangisYang menjadi hak atau diperebutkan (bandingkan dengan terlangis).
  • MětěnahSudah dipesan
  • MutanòmTertanam, bersembunyi di dalam tanah (misalnya, gaya rumah yang terbenam).
  • MutěkarTerlempar, terbuang (bandingkan dengan tertěkar atau kětěkar).
  • MutirōSudah diminta kembali, dipanggil kembali (misalnya, barang yang dipinjam).
  • MutasōSudah disimpan, disembunyikan.
  • MupariSudah diletakkan di tempat yang sesuai.
  • MěluahTerlepas, sudah terurai.
  • MubahSudah berubah, berubah bentuk atau sifat.
  • MutèlongSudah terbakar.
  • Mutěngkah pumungkuSaya tidak sengaja melukai tangan saya dengan parang/pisau (mutěngkah berarti terbacok, melukai atau membuat luka pada diri sendiri).
  • MutukerTertukar, keliru tukar (bandingkan dengan kětuker).
  • Nge murancung kayuKayu sudah diraut tajam menjadi bentuk runcing (murancung berarti runcing).
  • MuyōSudah agag sore, sudah sampai waktu senja atau malam.
  • MusaraSudah menjadi satu, bersatu.
  • MubinuhSudah bertumpuk-tumpuk, menjadi gundukan atau tumpukan.
  • MudisSudah menjadi rata, seimbang, atau sama.
  • MupautSudah melengkung, bengkok, atau melintir.
  • MuběltakSudah pecah, terbuka dengan keras atau tiba-tiba.
  • MudòdòhSudah miring, condong ke satu sisi.
  • Muosöp – *Hampir hilang, mulai menghilang, namun belum sepenuhnya lenyap.
  • M(u)òlòkSemakin parah, memburuk (bandingkan dengan kata dasar òlòk, yang berarti parah).
  • MukōlSedikit lebih besar dibandingkan sebelumnya, bertambah besar.
  • MuacéhDengan cara atau gaya khas Aceh, seperti orang Aceh.
  • MulagutMenjadi lebih diinginkan, lebih diminati dibanding sebelumnya.
  • MutěduhMulai tenang, sedikit mereda dari kondisi sebelumnya
  • MutrangMenjadi lebih jelas, mulai tampak lebih nyata.
  • Mudělé / Mudělènbertamah, sudah menjadi jumlah tertentu, terkumpul lebih banyak dari sebelumnya.
  • MurěgenMenjadi lebih berharga, meningkat nilainya atau memberikan hasil uang lebih banyak.

Kata Kerja yang Menunjukkan Tindakan Spesifik:

  1. MicingBuang air besar (bahasa kasar).
  2. MòncòsBuang air kecil (pipis).
  3. MunggusMengisap batang tebu.
  4. ManakMelahirkan anak atau beranak (digunakan untuk binatang).
  5. MangukMengangguk dengan kepala.
  6. MangasMengunyah sirih.
  7. MayuMembuat anyaman, mengepang, atau membuat barang dari bahan yang dikepang.
  8. MêsangkaBerlari cepat atau lari menjauh dengan tergesa-gesa.
  9. Mudětum (atau Běrdětum)Mengeluarkan suara gemuruh atau ledakan (suara dětum).
  10. MukiletBersinar, berkilauan, atau bercahaya terang.

Kesimpulan
Kata-kata di atas memperlihatkan fungsi awalan mě- yang beragam:

  • Moeosöp, mutěduh, mutrang, dll., menunjukkan perubahan keadaan secara bertahap (menjadi lebih tenang, jelas, atau menghilang).
  • Kata kerja seperti micing, manguk, mayu, dan mukilet memperlihatkan tindakan fisik atau aktivitas spesifik.
  • Beberapa kata menekankan perbandingan (misalnya, murěgen berarti lebih berharga atau meningkat nilainya).

Makna ini dekat dengan fungsi awalan seperti me-, ter-, atau ber- dalam bahasa Indonesia modern.

Prefiks MĚ- atau MU- dalam bahasa Gayo adalah elemen morfologis yang sangat produktif, digunakan untuk membentuk berbagai jenis kata, termasuk adjektiva, partisip lampau neuter, kata keadaan, dan verba intransitif/refleksif. Berikut adalah poin-poin utama terkait prefiks ini:

  1. Fungsi Utama:

    • Adjektiva: Menunjukkan kepemilikan atau atribut tertentu (contoh: "mutang" → "berhutang").
    • Partisip Lampau Neuter: Menggambarkan kondisi tanpa menyebut pelaku tindakan (contoh: "mublah" → "terbelah").
    • Kata Keadaan: Mengindikasikan perubahan keadaan atau kualitas tertentu, sering kali bermakna komparatif (contoh: "mukōl" → "lebih besar").
    • Verba Intransitif/Refleksif: Membentuk kata kerja yang menekankan tindakan internal atau refleksif (contoh: "mayu" → "menenun").
  2. Variasi Fonetik:

    • Prefiks ini dapat muncul sebagai mě-, mu-, atau hanya m-, tergantung pada fonetika kata dasar. Misalnya:
      • "Misep" dari "isep" (hisap).
      • "Mayu" dari "ayu" (menjalin).
      • "Mupòlòk" atau "mpòlòk" dari "pòlòk" (patah).
  3. Sinonim dan Alternatif:
    Prefiks mě- sering memiliki fungsi mirip dengan běr-, tetapi lebih menekankan hasil atau kondisi daripada proses.

Ringkasan Penting:

Prefiks mě- atau mu- adalah alat morfologis yang fleksibel dan kaya makna dalam bahasa Gayo, digunakan untuk menggambarkan kepemilikan, kondisi, perubahan, dan tindakan. Pemahaman mendalam tentang elemen ini tidak hanya penting untuk linguistik, tetapi juga untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat Gayo.

Kesimpulan Akhir:
Prefiks mě- adalah salah satu elemen inti dalam bahasa Gayo yang mencerminkan kompleksitas dan kekayaan budaya lokal. Dengan mempelajari prefiks ini, kita dapat lebih memahami struktur bahasa Gayo serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.


3

Salabisasi :mĕ-

Kelas Kata : Prefiks (awalan) untuk membentuk bentuk dasar kata kerja aktif (verba).

Makna : Prefiks mĕ- digunakan untuk membentuk kata kerja aktif dari kata dasar. Namun, dalam banyak kasus, prefiks ini dapat dihilangkan tergantung pada struktur fonetik kata dasar atau konteks penggunaannya.

Fungsi Utama: Fungsi awalan ini serupa dengan me- dalam bahasa Indonesia modern, yang membentuk kata kerja aktif dari kata dasar.

  1. Pembentukan Verba Aktif: Prefiks mĕ- digabungkan dengan kata dasar untuk membentuk kata kerja aktif yang menunjukkan tindakan atau aktivitas.
  2. Perubahan Fonemis: Pada beberapa kata, gabungan mĕ- dengan konsonan tertentu menghasilkan perubahan fonemis, seperti penambahan neusklank (ng, y, n, m) sebelum suku kata pertama kata dasar.
  3. Keteraturan dan Peniadaan: Prefiks ini sering kali tidak digunakan jika kata dasar sudah memiliki awalan lain (misalnya pě-, pěr-, pu-, atau pěti-). Namun, pada kata-kata tertentu dengan konsonan awal l, r, atau nasal, mĕ- tetap digunakan.

2. Contoh Kata dengan dan tanpa Awalan Mě-

  • (Mě)nangkap dari angkapambil/pungut/kumpul.
  • (Mě)nikót dari ikòtikat.
  • (Mě)nèlès dari èlèssayat.
  • (Mě)nósah dari òsahmemberi.
  • Měnei dari e + akhiran -imembawa.
  • (Mě)ngukir dari ukirmengukir.
  • (Mě)ngguel dari guelmembunyikan.
  • (Mě)nyangkul dari cangkulalat penangkap ikan.
  • (Mě)njantar dari jantarmemasak sayur.
  • Měnyanya dari nyanyasemakin susah.
  • (Mě)něnah dari těnahmemesan.
  • Měrěbus dari rěbusmerebus.
  • (Mě)nyabung dari sabungbertaruh, beradu.
  • (Mě)ng(h)ukum dari hukummenghukum.

3. Kata Dasar Satu Suku Kata dengan Awalan Mě-

Kata dasar satu suku kata sering kali diubah menjadi dua suku kata dengan tambahan bunyi awal ĕ yang tidak bertekanan, lalu menerima nasal n di depannya:

  • (Mě)něsah dari sahmencuci.
  • (Mě)nětus dari tusmemotong.
  • Měněng(g)ōken dari nggōk + akhiran -ěnmeng iya-kan (menggōk).
  • Měněngkipi dari ngkip + akhiran -imememnuhi.
  • (Mě)němbah dari mbahmembawa.
  • (Mě)nós dari tós – *membuat