tulu - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Tulu
Salabisasi: tu-lu
Kelas kata: Numeralia (Bilangan) / Adjektiva (Bilangan Ordinal)
Makna:
- Numeralia/Cardinal: Tiga (digunakan untuk menyatakan jumlah).
- Contoh: tulu lō = tiga hari, tulu ringgit = tiga ringgit.
- Adjektiva/Ordinal: Ketiga atau terkait dengan kelompok tiga (khususnya dalam konteks sosial/budaya).
- Contoh: si Tulu = triad pemimpin (reje, imem, tue).
- Bentuk Majemuk: tulōn = hari setelah besok (hari ketiga) atau tiga kali.
- Contoh: tulōn malé blōh [aku](./Aku#aku = aku akan pergi hari setelah besok (tiga hari lagi).
Fungsi Utama:
- Menyatakan jumlah (tulu lō, tulu paké).
- Merujuk pada posisi urutan (kĕtulu) atau kelompok sosial (si Tulu).
- Menghitung frekuensi (ntulōn blit) atau durasi (tulōn malé).
Contoh Penggunaan:
- Tulu lō → Tiga hari.
- Tulu paké → Tiga orang.
- Tulu ringgit → Tiga ringgit.
- Si Tulu → Triad pemimpin (reje, imem, tue) yang memegang kekuasaan di Gayo.
- Tulōn malé blōh aku → Aku akan berangkat tiga hari lagi (hari setelah besok).
- Ntulōn blit nge aku kĕrje → Aku telah menikah sebanyak tiga kali.
Catatan Tambahan:
-
Variasi Bentuk:
- tulōn: bentuk turunan untuk durasi/frekuensi (tulōn malé = tiga hari lagi, ntulōn blit = tiga kali).
- kĕtulu: bentuk ordinal (kedua dalam urutan).
-
Konteks Budaya:
- Si Tulu: Merupakan institusi adat Gayo yang terdiri dari tiga jabatan kunci (reje = penguasa, imem = pemuka agama, tue = pemuka adat). Mereka bertanggung jawab atas keputusan hukum, ritual, dan pertahanan wilayah.
- Tulōn dalam Perhitungan Harian: Digunakan untuk menghitung hari atau frekuensi dalam narasi tradisional dan transaksi lokal.
-
Sinonim:
- tige (kata bilangan dasar dalam Gayo standar), tetapi tulu lebih umum dipakai dalam konteks formal/adat (si Tulu).
Perbandingan Definisi tulu dan tige dalam Bahasa Gayo
Perbedaan
Aspek tulu tige Mandiri Bisa digunakan mandiri (tulu lō). Hanya dalam bentuk majemuk (tige bulen). Fungsi Adat Simbol sosial (si Tulu). Hukum adat (tigen). Verba Tidak memiliki bentuk kerja. Memiliki bentuk kerja (mĕnige, tigen). Konteks Temporal Menghitung hari (tulōn). Menghitung jumlah (kĕtige). Makna Dasar
-
tulu:
- Numeralia dasar untuk angka "tiga", digunakan secara mandiri sebagai kata bilangan (tulu lō = tiga hari, tulu paké = tiga orang).
- Dapat berfungsi sebagai adjektiva (si Tulu = triad pemimpin: reje, imem, tue).
-
tige:
- Numeralia untuk angka "tiga", tidak digunakan secara mandiri. Hanya muncul dalam bentuk majemuk (tige bulen = tiga bulan, tige ratus = tiga ratus).
- Digunakan dalam konteks formal/adat (kĕtige = ketiga) atau aktivitas agraris/ritual.
Penggunaan Gramatikal
-
tulu:
- Bentuk mandiri: tulu lō, tulu ringgit.
- Bentuk ordinal: tulōn (hari setelah besok/hari ketiga).
- Fungsi temporal: tulōn malé (tiga hari lagi), ntulōn blit (tiga kali).
-
tige:
- Bentuk majemuk: tige bēlas (13), tige puluh tige (33).
- Bentuk ordinal: kĕtige (ketiga).
- Kata kerja: mĕnige (melakukan ulang untuk ketiga kalinya), tigen (melibatkan pihak ketiga dalam hubungan utang).
Konteks Budaya dan Fungsi
-
tulu:
- Simbol sosial: Merujuk pada institusi adat si Tulu (triad pemimpin Gayo).
- Waktu: Digunakan untuk menghitung hari (tulōn) atau frekuensi (ntulōn blit).
- Ritual: Tidak disebutkan konteks khusus selain perhitungan waktu dan jumlah.
-
tige:
- Hukum adat: tigen merujuk pada praktik melibatkan pihak ketiga dalam penyelesaian utang (misalnya, transfer utang ke pihak yang memiliki utang pada pemberi utang).
- Teknik agraris: Digunakan dalam proses pengolahan padi (mĕnige padi = menumbuk padi untuk ketiga kalinya).
- Objek fisik: tali bĕrtige = tali tiga lapis (lebih kuat).
Contoh Penggunaan
-
tulu:
- Tulu ringgit → Tiga dollar.
- Si Tulu → Triad pemimpin (reje, imem, tue).
- Tulōn malé → Hari setelah besok (tiga hari lagi).
-
tige:
- Tige bēlas → Tiga belas.
- Tige puluh tige → Tiga puluh tiga.
- Utangku nge kutigen ku pĕridonku → Aku telah menyerahkan utangku kepada debitor lain.
-
tulu adalah bilangan dasar dengan penggunaan luas dalam kehidupan sehari-hari, termasuk simbol sosial (si Tulu) dan perhitungan waktu (tulōn).
-
tige lebih spesifik dalam konteks formal/adat (hukum utang) dan teknis agraris (penumbukan padi), serta tidak digunakan secara mandiri.
-
Keduanya merujuk pada angka "tiga", tetapi tulu lebih umum dalam percakapan sehari-hari, sementara tige lebih khusus dalam struktur formal atau ritual.
Catatan Tambahan: