Sejuk - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

Sĕjuk

Salabisasi: sĕ-juk
Kelas kata: Adjektiva

Makna:

  1. Dingin atau sejuk, baik secara fisik maupun dalam arti simbolis.
  2. Dalam konteks simbolis, merujuk pada sesuatu yang menenangkan, menyegarkan, atau membawa kenyamanan (mirip dengan "dingin" dalam bahasa Melayu).

Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan kondisi fisik (seperti suhu) atau situasi yang dianggap nyaman, damai, atau positif.

Contoh penggunaan dan maknanya:

  • Weih sĕjuk: air dingin.

  • Krō sĕjuk: nasi dingin (misalnya nasi sisa pagi yang dimakan siang hari tanpa dipanaskan).

  • I Laut sĕjuk: Di daerah Laut (sekarang Aceh Tengah dan Bener Bener Meriah), iklimnya dingin

  • Sĕjuk atéa nèngòn anaké nge kōl-kōl bédné: hatinya sejuk (bahagia, puas) melihat anak-anaknya sudah besar semua.

  • Sĕjuk pumué: "tangan dingin" → ia membawa keberuntungan; apa pun yang ia kerjakan selalu berhasil.

  • Sakit pòrak-sĕjuk: menderita demam "panas-dingin" (kemungkinan besar mengacu pada malaria atau demam dengan menggigil dan berkeringat secara bergantian).

  • Wali sĕjuk: wali yang "dingin" secara emosional → bukan orang tua atau wali utama, tapi wali yang netral, biasanya yang ditunjuk jika wali sah terlalu "panas" (marah atau tidak setuju).

Kata kerja dan bentuk turunan:

  • Sĕjuken / njĕjuken: mendinginkan (biasanya air panas).

  • Sĕjuken (kata kerja pasif): merasa kedinginan / mengalami demam dingin.

  • Klam sine aku nomé kĕsĕjuken: semalam saat aku tidur, aku kedinginan sekali.

Makna simbolik: Kata sĕjuk tidak hanya berarti suhu rendah secara fisik, tetapi juga bisa menggambarkan:

  1. Ketenangan hati (damai, puas, bahagia).

  2. Keberuntungan (orang yang "dingin tangannya", selalu berhasil).

  3. Keadaan netral atau terkendali dalam konflik atau emosi.


Perbandingan :

definisi dari kata pòrak, pĕsam, dan sĕjuk berdasarkan makna, konteks penggunaan, dan implikasi budaya dalam bahasa Gayo:

Aspek Pòrak Pĕsam Sĕjuk
Arti Dasar Panas, ekstrem Hangat, moderat Dingin, menyegarkan
Konotasi Negatif (berbahaya, bermasalah) Positif (nyaman, transisi) Positif (menenangkan, menyegarkan)
Konteks Fisik Suhu tinggi (weih pòrak) Suhu sedang (weih pĕsam) Suhu rendah (weih sĕjuk)
Konteks Simbolis Konflik, kemarahan, bencana Kesejahteraan, kenyamanan Ketenangan, kebahagiaan
Ritual Adat Perlu dinetralkan (si pòrak itawari) Digunakan untuk kenyamanan (mandi, minum) Diidamkan sebagai simbol keseimbangan
Contoh Budaya Emosi marah (pòrak até), nasib buruk Air hangat untuk mandi atau obat Udara dingin di Danau Laut Tawar

1. PÒRAK

Definisi:

  • Panas atau hangat, baik secara fisik maupun simbolis.
  • Dalam arti simbolis, merujuk pada sesuatu yang membawa bencana, berbahaya, atau memiliki konotasi negatif (mirip dengan "panas" dalam bahasa Melayu).

Konteks Penggunaan:

  • Digunakan untuk menggambarkan suhu tinggi (weih pòrak: air panas) atau situasi yang dianggap tidak nyaman, seperti kemarahan (pòrak até: marah), kegagalan (pòrak pumué: nasib buruk), atau konflik (kampung òya tĕngah pòrak: desa sedang dalam peperangan).

Implikasi Budaya:

  • Pòrak sering dikaitkan dengan kondisi ekstrem yang memerlukan penenangan atau netralisasi melalui ritual seperti tawari (menyejukkan).
  • Istilah ini mencerminkan pandangan masyarakat tentang hubungan antara suhu dan emosi/situasi sosial, di mana "panas" sering dianggap sebagai sumber masalah atau ketidaknyamanan.

2. PĔSAM

Definisi:

  • Hangat (tidak terlalu panas, moderat).
  • Menggambarkan suhu yang nyaman atau sedang dalam keadaan transisi menuju lebih hangat.

Konteks Penggunaan:

  • Digunakan untuk menyebut kondisi fisik yang hangat, seperti air hangat (weih pĕsam), tubuh yang terasa hangat (pĕsam tunié: tubuh terasa hangat), atau cuaca yang mulai hangat (lo nge pĕsam: sekitar pukul 7-8 pagi).

Implikasi Budaya:

  • Pĕsam memiliki konotasi positif karena sering dikaitkan dengan kenyamanan, seperti air hangat untuk mandi atau minum.
  • Istilah ini mencerminkan kebiasaan masyarakat Gayo untuk menjaga kesehatan dengan menghindari suhu ekstrem, seperti menggunakan air hangat untuk meredakan penyakit atau memberikan kenyamanan kepada orang sakit.

3. SĔJUK

Definisi:

  • Dingin atau sejuk, baik secara fisik maupun dalam arti simbolis.
  • Dalam arti simbolis, merujuk pada sesuatu yang menenangkan, menyegarkan, atau membawa kenyamanan (mirip dengan "dingin" dalam bahasa Melayu).

Konteks Penggunaan:

  • Digunakan untuk menggambarkan suhu rendah (weih sĕjuk: air dingin) atau situasi yang dianggap nyaman, damai, atau positif (sĕjuk atéa: merasa senang atau puas).
  • Juga digunakan untuk menggambarkan kondisi medis seperti demam dingin (sĕjuken: menggigil karena kedinginan) atau wilayah dengan suhu rendah (i Laut sĕjuk: di Danau Laut Tawar udara terasa dingin).

Implikasi Budaya:

  • Sĕjuk sering dikaitkan dengan harmoni, keseimbangan, dan ketenangan dalam kehidupan.
  • Wilayah seperti Danau Laut Tawar identik dengan suasana sĕjuk yang damai, sehingga menjadi simbol kenyamanan dan kedamaian dalam budaya Gayo.

Kesimpulan

  • pòrak: Melambangkan kondisi ekstrem yang sering dianggap bermasalah atau berbahaya, baik secara fisik maupun emosional.
  • Pĕsam: Mewakili keseimbangan dan kenyamanan, sering digunakan dalam konteks praktis seperti memanaskan air atau meredakan ketidaknyamanan ringan.
  • Sĕjuk: Menjadi simbol ketenangan, kesegaran, dan harmoni, baik dalam konteks fisik (suhu rendah) maupun metaforis (kebahagiaan, kedamaian).