Porak - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Pòrak
Salabisasi: pò-rak
Kelas kata: Adjektiva
Makna:
- Panas atau hangat, baik secara fisik maupun dalam arti simbolis.
- Dalam konteks simbolis, merujuk pada sesuatu yang membawa bencana, berbahaya, atau memiliki konotasi negatif (mirip dengan "panas" dalam bahasa Melayu).
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan kondisi fisik (seperti suhu) atau situasi yang dianggap tidak menguntungkan atau berbahaya.
Contoh Penggunaan:
-
Weih pòrak: air panas.
-
Pòrak lō: waktu paling panas pada siang hari (sekitar jam 8 pagi sampai jam 4 sore).
-
Pòrak-lō klam: Siang dan malam (sepanjang waktu).
-
Lō pòrak bĕsilō: hari sangat terik (matahari bersinar terang, tanpa awan).
-
Pòrak até: hati panas → marah, tersinggung, atau naik pitam.
-
Pòrak pumué: "tangan panas" → orang ini membawa sial dalam pekerjaan; apa pun yang dia sentuh gagal.
-
Kampung òya tĕngah pòrak bĕsilō: kampung itu sedang dilanda perang atau konflik hebat.
-
Si pòrak itawari: yang panas (berbahaya) telah dinetralisir
-
Wali porak: wali yang sedang dalam kondisi marah besar atau menolak terlibat dalam akad nikah
-
Pórak wé bebuet: orang itu sangat bersemangat atau rajin bekerja (panas dalam arti positif: penuh gairah dan tekun).
Kata kerja dan bentuk turunan:
-
Mémorak: menjadi panas atau menyebabkan panas.
-
Iporaké péridodné: dia memaksa orang yang berutang agar segera membayar dengan cara yang keras atau mengintimidasi.
-
Iporakié bueté: dia melakukan pekerjaannya dengan penuh semangat atau kerja keras.
-
Iporakné lujué: dia menaruh pisaunya di bawah matahari.
-
Nti berpòrak: jangan duduk atau berjalan di bawah terik matahari (jangan kena panas).
-
Bĕrsiporaken buet: berlomba-lomba menyelesaikan pekerjaan, adu cepat kerja.
-
Kĕpòraken: dalam keadaan terpapar panas; merasa sangat panas.
Catatan makna simbolik: Kata porak mencakup lebih dari sekadar arti fisik "panas". Dalam budaya dan kepercayaan lokal, panas bisa berarti:
-
Membawa sial atau berbahaya (seperti "tangan panas" yang membawa kegagalan).
-
Kemarahan atau konflik (hati panas, kampung panas).
-
Namun juga bisa berarti semangat atau gairah tinggi (dalam kerja, contohnya pórak wé bebuet).
Perbandingan :
definisi dari kata pòrak, pĕsam, dan sĕjuk berdasarkan makna, konteks penggunaan, dan implikasi budaya dalam bahasa Gayo:
Aspek | Pòrak | Pĕsam | Sĕjuk |
---|---|---|---|
Arti Dasar | Panas, ekstrem | Hangat, moderat | Dingin, menyegarkan |
Konotasi | Negatif (berbahaya, bermasalah) | Positif (nyaman, transisi) | Positif (menenangkan, menyegarkan) |
Konteks Fisik | Suhu tinggi (weih pòrak) | Suhu sedang (weih pĕsam) | Suhu rendah (weih sĕjuk) |
Konteks Simbolis | Konflik, kemarahan, bencana | Kesejahteraan, kenyamanan | Ketenangan, kebahagiaan |
Ritual Adat | Perlu dinetralkan (si pòrak itawari) | Digunakan untuk kenyamanan (mandi, minum) | Diidamkan sebagai simbol keseimbangan |
Contoh Budaya | Emosi marah (pòrak até), nasib buruk | Air hangat untuk mandi atau obat | Udara dingin di Danau Laut Tawar |
1. PÒRAK
Definisi:
- Panas atau hangat, baik secara fisik maupun simbolis.
- Dalam arti simbolis, merujuk pada sesuatu yang membawa bencana, berbahaya, atau memiliki konotasi negatif (mirip dengan "panas" dalam bahasa Melayu).
Konteks Penggunaan:
- Digunakan untuk menggambarkan suhu tinggi (weih pòrak: air panas) atau situasi yang dianggap tidak nyaman, seperti kemarahan (pòrak até: marah), kegagalan (pòrak pumué: nasib buruk), atau konflik (kampung òya tĕngah pòrak: desa sedang dalam peperangan).
Implikasi Budaya:
- Pòrak sering dikaitkan dengan kondisi ekstrem yang memerlukan penenangan atau netralisasi melalui ritual seperti tawari (menyejukkan).
- Istilah ini mencerminkan pandangan masyarakat tentang hubungan antara suhu dan emosi/situasi sosial, di mana "panas" sering dianggap sebagai sumber masalah atau ketidaknyamanan.
2. PĔSAM
Definisi:
- Hangat (tidak terlalu panas, moderat).
- Menggambarkan suhu yang nyaman atau sedang dalam keadaan transisi menuju lebih hangat.
Konteks Penggunaan:
- Digunakan untuk menyebut kondisi fisik yang hangat, seperti air hangat (weih pĕsam), tubuh yang terasa hangat (pĕsam tunié: tubuh terasa hangat), atau cuaca yang mulai hangat (lo nge pĕsam: sekitar pukul 7-8 pagi).
Implikasi Budaya:
- Pĕsam memiliki konotasi positif karena sering dikaitkan dengan kenyamanan, seperti air hangat untuk mandi atau minum.
- Istilah ini mencerminkan kebiasaan masyarakat Gayo untuk menjaga kesehatan dengan menghindari suhu ekstrem, seperti menggunakan air hangat untuk meredakan penyakit atau memberikan kenyamanan kepada orang sakit.
3. SĔJUK
Definisi:
- Dingin atau sejuk, baik secara fisik maupun dalam arti simbolis.
- Dalam arti simbolis, merujuk pada sesuatu yang menenangkan, menyegarkan, atau membawa kenyamanan (mirip dengan "dingin" dalam bahasa Melayu).
Konteks Penggunaan:
- Digunakan untuk menggambarkan suhu rendah (weih sĕjuk: air dingin) atau situasi yang dianggap nyaman, damai, atau positif (sĕjuk atéa: merasa senang atau puas).
- Juga digunakan untuk menggambarkan kondisi medis seperti demam dingin (sĕjuken: menggigil karena kedinginan) atau wilayah dengan suhu rendah (i Laut sĕjuk: di Danau Laut Tawar udara terasa dingin).
Implikasi Budaya:
- Sĕjuk sering dikaitkan dengan harmoni, keseimbangan, dan ketenangan dalam kehidupan.
- Wilayah seperti Danau Laut Tawar identik dengan suasana sĕjuk yang damai, sehingga menjadi simbol kenyamanan dan kedamaian dalam budaya Gayo.
Kesimpulan
- pòrak: Melambangkan kondisi ekstrem yang sering dianggap bermasalah atau berbahaya, baik secara fisik maupun emosional.
- Pĕsam: Mewakili keseimbangan dan kenyamanan, sering digunakan dalam konteks praktis seperti memanaskan air atau meredakan ketidaknyamanan ringan.
- Sĕjuk: Menjadi simbol ketenangan, kesegaran, dan harmoni, baik dalam konteks fisik (suhu rendah) maupun metaforis (kebahagiaan, kedamaian).