Se - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

SE

1. Sĕ

Salabisasi: se Kelas Kata: Prafix / Numeralia (pronomina numeralia)

Makna:

  1. Satu; digunakan sebagai awalan (pra-fix) sebelum benda atau satuan ukuran untuk menyatakan jumlah tunggal.
  2. Dalam beberapa kasus, mengalami sandhi menjadi: sĕn- sebelum bunyi vokal atau konsonan tertentu, sĕm- dan sĕng-

Fungsi Utama:

  • Digunakan sebagai penunjuk jumlah tunggal sebelum nomina yang bersifat terhitung.
  • Lebih umum muncul dalam konteks tradisional, seperti satuan ukuran, alat adat, atau benda fisik tertentu.
  • Bisa menggantikan bentuk sara dalam situasi yang memerlukan penekanan lebih kuat pada bilangan “satu”.

Contoh Penggunaan:

  • Sĕringgit – Satu ringgit (uang logam).
  • Sĕkupang – Satu kupang (uang kuno atau mata uang lokal).
  • Uph sĕkayu – Satu balok kayu.
  • Òròs sĕnaré – Satu are beras.
  • Òròs sĕngkal – Satu cangkir beras.
  • Uph sĕnĕta – Satu hasta kain tenun.
  • Sĕbulen – Satu bulan.
  • Sĕniyòn – Satu malam.
  • Sĕngkĕkaburen – Satu petak sawah.
  • Sĕtaun – Satu tahun.
  • Sĕjemat – Satu minggu.
  • Sĕger – Sekali; satu kali.
  • Gulé sĕnèlès – Seiris potongan daging atau ikan.
  • Kapur sĕmpalit – Satu gores kapur sirih.
  • Kònyèl sĕntaka – Satu potong kunyit.
  • Pinang sĕnsĕmbir – Sebagian buah pinang (sekali bersirih).
  • Bĕnang sĕnlie – Sehelai benang.
  • Krō sĕnsuep – Satu suap nasi.
  • Bakō sĕnsugi – Segumpal tembakau.
  • Blō (kĕrtas) sĕnrèsèk – Selembar daun sirih (atau kertas).
  • Kònyèl sĕnggècèp – Sebagian kunyit yang dipotong dengan gunting pinang.
  • Pōa sĕjòntok – seujung jari garam.
  • Bĕdil sĕmpucuk – Satu pucuk senapan.
  • Awal sĕnsisir – Satu sisir pisang.
  • Kayu sĕngkĕmbĕk – Satu ikat kayu bakar.

Catatan Tambahan:

  • merupakan bentuk lama dari bilangan "satu", lebih sering muncul dalam konteks tradisional atau sastra lisan.
  • biasanya tidak berdiri sendiri tetapi selalu bergabung dengan kata berikutnya dalam bentuk praix.
  • Sandhi nasal (n, m, ng) terjadi karena perubahan fonetik agar lebih mudah diucapkan:
    • sĕ + nĕtasĕnĕta
    • sĕ + palitsĕmpalit
    • sĕ + ngkulsĕngkul

2. Sĕ

Salabisasi: se Kelas Kata: Partikel relatif / Konjungsi / Penegas identitas

Makna:

  1. Bentuk sandhi dari si, digunakan dalam frasa tanya atau relatif ketika si tidak diucapkan secara jelas atau tanpa penekanan.
  2. Dalam beberapa konteks, bisa juga berarti "yang mana" atau "mana".
  3. Muncul dalam bentuk:
    • s' (sebelum vokal)
    • sĕlo – saat; ketika (bentuk derivasi dari si + lo)
    • sĕsi – mana saja (dari si si)
    • sĕrupe – sama dengan..., mirip dengan...

Fungsi Utama:

  • Digunakan dalam percakapan harian maupun narasi adat untuk menyatakan hubungan waktu, kondisi, atau pilihan.
  • Juga digunakan dalam frasa relatif untuk menunjukkan kesamaan atau pertautan makna antar klausa.

Contoh Penggunaan:

  • Kĕné sĕ dĕlé – Yang lain berkata demikian.
  • Sagih = si agih – Dia berkata demikian.
  • S'òpat = si òpat – yang empat.
  • Sĕsi si jĕròh? – Mana yang lebih baik?
  • Sĕrupe urum... – Sama seperti..., mirip dengan...
  • Sĕtapak – Satu tapak; satu langkah; lihat entri tapak.
  • Sĕlawit – Sepanjang itu; lihat entri lawit.
  • Sĕbĕt n ini – Seperti ini; sesuai dengan ini.
  • Sĕmĕsé – Demikian; begitu.
  • Sĕmĕta – Demikian; begitu; lihat entri mĕta.

Catatan Tambahan:

  • Sĕ (2) memiliki fungsi gramatikal yang lebih abstrak dibanding sĕ (1).
  • Kadang-kadang muncul dalam bentuk reduplikasi: sĕ-sĕ, sĕ si, dll., untuk memberikan nuansa refensial atau penguatan makna.

Perbandingan vs sara

Frasa Makna Fungsi Utama
sĕringgit satu ringgit bilangan tunggal dalam konteks moneter
sara ringgit satu ringgit sama dengan sĕringgit; lebih lazim hari ini
sĕtapak satu tapak ukuran panjang atau jejak
saratapak satu tapak varian dengan reduplikasi
sĕmĕsé demikian menyatakan cara atau keadaan
sara jĕma seseorang menyebut individu dalam kelompok

3. Sé

Salabisasi: sé Kelas Kata: Partikel relatif / Penegas hubungan kepemilikan atau kondisi

Makna:

  1. Bentuk sandhi dari , digunakan setelah partikel ni atau kĕn untuk menyatakan "kepada dia", "miliknya", atau "dalam kondisinya".
  2. Menunjukkan hubungan antara subjek dan objek dalam sebuah peristiwa.
  3. Digunakan untuk menegaskan posisi atau milik dalam konteks tindakan atau pemberian.

Fungsi Utama:

  • Digunakan dalam frasa-frasa adat, percakapan formal, atau narasi sejarah untuk menyatakan hubungan kepemilikan, distribusi, atau kondisi.
  • Bisa juga muncul sebagai penegas waktu atau situasi tertentu.

Contoh Penggunaan:

  • Ni sé pé bĕta we – Dia pun begitu juga - ia sama seperti itu.
  • Ni sé òya, ni aku ini – Ini untuk dia, itu untuk saya.
  • Ni sé lime, naku òpat – Lima untuk dia, empat untuk saya.
  • Luah kĕn sé pri tengah a – Ia memenangkan perkara dari masa lalu.
  • Ini kĕn sé ósahkō kasé – Berikan ini padanya nanti.

4. Sé

Salabisasi: sé Kelas Kata: Partikel penegas tempat / Demonstratif

Makna:

  1. Di sini; pada titik ini; saat ini.
  2. Bentuk varian dari si, digunakan untuk menyatakan lokasi fisik atau temporal di mana pembicara berada.
  3. Kadang-kadang digunakan untuk mengawali pernyataan penting dalam debat atau cerita rakyat.

Fungsi Utama:

  • Digunakan dalam konteks penunjukan tempat atau waktu saat ini.
  • Juga digunakan dalam narasi adat atau ritual sebagai penegas bahwa sesuatu sedang disampaikan atau terjadi “di sini dan sekarang”.

Contoh Penggunaan:

  • Sé lingé – Di sini kamu mendengarnya (misalnya suara tembakan).
  • Sé le kite bédnte pri ni reje – Beginilah (di sini) saya menyampaikan pesan resmi dari reje kepada semua orang.
  • Bōh sé kite ini bédnte kōl kucak, tue mude, kune pakatte ini – Saya akan menyampaikan hal ini di sini, di hadapan kita semua, besar maupun kecil, tua maupun muda.
  • Sé kō bédnmu si bebujang – Dengarkan kalian semua anak muda!
  • Sawah sé (atau sawah bĕsilō sé) gere ilón ulak anakku ari rantō, taun sine blōhé – Sampai hari ini, anakku belum pulang dari pantai, meskipun sudah setahun ia pergi.
  • Sat sé we lépasé – Baru saja ia lewat di sini.
  • nge kusèn ku jĕma dĕlé pri òya - Sudah kusampaikan kepada masyarata (orang banyak)

Catatan Tambahan:

  • Kata ini memiliki fungsi mirip dengan si, tetapi lebih sering digunakan dalam konteks lokal dan langsung.
  • Dalam sastra lisan Gayo, digunakan untuk memberikan tekanan pada momen atau tempat saat sesuatu disampaikan atau terjadi.

ton pĕnĕsèn

Salabisasi: ton pe-ne-se-en

Kelas Kata: Nomina

Makna:

  • Tempat atau forum pertemuan saudere (tokoh adat) untuk memberikan legitimasi terhadap keputusan reje atau menyelesaikan perselisihan.

Fungsi Utama:

  • Digunakan dalam konteks musyawarah adat atau penyelesaian sengketa.

Contoh Penggunaan:

  • guru didòng bĕrsisèn kuderet masing-masing: guru didong yang membawa perselisihan mereka ke forum pĕnĕsèn untuk diselesaikan oleh masyarakat.

Fungsi Utama:

  • Digunakan dalam konteks debat adat (didong) untuk menyerahkan keputusan kepada pihak netral.