Depet - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Depet
Salabisasi: de-pet
Kelas kata: Verba
Makna: Menemukan, mendapatkan, atau menemui sesuatu atau seseorang. Kata ini juga digunakan dalam konteks khusus seperti menangkap basah (memergoki) seseorang melakukan sesuatu, atau menemukan sesuatu yang hilang.
Fungsi Utama: Kata ini digunakan untuk menyatakan tindakan menemukan, mendapatkan, atau menemui sesuatu/seseorang, baik secara fisik maupun metaforis.
Contoh Penggunaan:
-
Aku mendepet rĕta ni jĕma mĕtĕtir
Saya menemukan sesuatu yang seseorang jatuhkan secara tidak sengaja. -
Benenmu kudepet bĕrjine
Saya memergoki istri Anda berbuat selingkuh. -
Aku mĕndepeten jĕma tengah ngĕrje
Saya menemukan orang-orang sedang merayakan pesta pernikahan. -
Krōku pé gere térdepet Aku ike blōh kam
Saya tidak tahu bagaimana saya akan mendapatkan nasi (makanan) jika kamu pergi. -
Bĕrsidepeten pri
Mereka saling menanyakan tentang tuduhan fitnah (gossip). -
Anak depeten
Anak-anak yang tertangkap basah melakukan sesuatu (misalnya mencuri atau berbohong). -
Kĕdepeten
Tertangkap basah (misalnya pasangan yang sedang bercinta, mencuri, atau berbohong). -
Iwadni pōndepeten ni urang tue
Menurut penilaian orang tua.
Catatan Tambahan:
-
Sinonim: Menemukan, mendapatkan, memergoki.
-
Variasi penggunaan:
- Mĕndepet: Bentuk verba aktif, misalnya aku mĕndepet (saya menemukan).
- Kudepet: Bentuk pasif, misalnya benenmu kudepet (istri Anda tertangkap basah).
- Térdepet: Refleksif, misalnya gere térdepet.
- Bĕrsidepeten: Interaksi sosial, misalnya bĕrsidepeten pri (saling menanyakan).
-
Konteks budaya:
- Dalam masyarakat Gayo, kata depet sering digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari, seperti menemukan barang yang hilang atau memergoki seseorang melakukan kesalahan.
- Frasa seperti kĕdepeten memiliki konotasi negatif dan sering digunakan untuk menggambarkan situasi memalukan atau pelanggaran norma sosial, seperti mencuri, berbohong, atau berbuat asusila.
- Dalam konteks ritual adat, frasa seperti [èdangan] depeten ni beru urum bei mengacu pada hidangan khusus yang disiapkan untuk pengantin dalam acara adat tertentu, menunjukkan bahwa kata ini juga memiliki makna positif dalam konteks budaya.
-
Aspek linguistik:
- Kata ini memiliki fleksibilitas tinggi dalam penggunaannya, dari konteks umum hingga spesifik. Misalnya, depet dapat digunakan untuk hal-hal konkret (seperti menemukan barang) maupun abstrak (seperti menemukan solusi atau informasi).
- Dalam konteks sosial, depet sering digunakan untuk menegaskan nilai-nilai moral, seperti pentingnya kejujuran dan tanggung jawab.
Informasi Budaya:
- Ungkapan seperti krōku pé gere térdepet aku ike blōh kam mencerminkan kekhawatiran akan ketidakpastian hidup, terutama dalam konteks tradisional di mana makanan adalah kebutuhan dasar yang sangat penting.
- Frasa bĕrsidepeten pri menunjukkan pentingnya komunikasi dan klarifikasi dalam masyarakat Gayo untuk menyelesaikan konflik atau tuduhan yang tidak berdasar.
- Ritual seperti [èdangan] depeten ni beru urum bei mencerminkan nilai-nilai kerja sama dan gotong royong dalam masyarakat Gayo, di mana persiapan makanan menjadi simbol kebersamaan dan kebahagiaan.