Jema - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

Jěma

jě-ma
Kelas kata: Nomina
Makna:

  1. Manusia
  2. Orang, individu, atau kelompok manusia.
  3. "Orang lain" atau "pihak lain" dalam konteks sosial.

Fungsi Utama:

  • Menunjuk entitas manusia secara umum atau spesifik, baik sebagai individu maupun kolektif.
  • Digunakan dalam konteks naratif, budaya, atau percakapan untuk membedakan manusia dari makhluk lain atau merujuk pada kelompok sosial.

Contoh Penggunaan:

  • Banta Amat gere ibětihé jěma òya malèkat.
    "orang tidak tahu kalau Banta Amat adalah malaikat" - metafora orang yang sangat baik seperti malaikat

  • Nge kuderet jema bedne, kol kucak, rawan, benen
    "orang-orang keluar semua, besar - kecil, lelaki dan perempuan"

  • ***Ara sara kekebaren jema sedang a ***
    "Ada kisah tentang orang-orang zaman dahulu."

  • mujěma (ada orangnya), kampung e gere bérjĕma = "kampung yang tidak berpenghuni"

  • Jema berladang nyanya pedih besilo, dele uren "sulit sekali petani bercocok tanam di ladang karena musim hujan"

  • Nengon jema bedidong "Menonton pertunjukan didong" - *secara harfiah "melihat orang berdidong"

  • Jeroh jema kerje tengah nyang ulen "Waktu yang baik untuk menikah adalah saat bulan sedang naik"

  • Jema bersende nti bersakit ate "Jangan marah saat orang bercanda"

  • *Jema bloh ku ranto "Orang pergi merantau"

  • Ni jema gere beta buete "kalau orang lain bukan seperti itu dilakukan"

  • Variasi konteks:

    • Jěma rawan (laki-laki), jěma benen (perempuan).
    • Jěma měnusuh (pencuri), jěma rěndah (orang rendahan, merujuk pada kelas sosial yang masih terkait asal-usul perbudakan).
    • Jěma běrladang (petani), jěma běrsěnde (orang yang bercanda).

Konteks Budaya:

  • Jěma mencerminkan konsep manusia dalam kosmologi Gayo, yang membedakan antara manusia, alam, dan entitas spiritual.
  • Penggunaan jěma sědang a ("orang zaman dulu") dalam cerita rakyat menunjukkan peran kata ini sebagai penghubung dengan tradisi lisan dan sejarah leluhur.
  • Dalam konteks sosial, jěma rěndah menggambarkan struktur kelas masyarakat Gayo yang masih mempertahankan memori tentang asal-usul temuluk (perbudakan), meski kini sudah tidak ada lagi

Informasi Tambahan:

  • Kata Jěma sering digunakan dalam proverbia atau nasihat, seperti jěroh jěma kěrje těngah nyang ulen ("menikah saat bulan purnama dianggap baik").
  • Perbandingan dengan bahasa Batak (jolma) menunjukkan akar linguistik bersama dalam rumpun Austronesia, tetapi penggunaan budayanya unik dalam konteks Gayo.