Terden - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
TERDEN
- Salabisasi: ter-den
- Kelas Kata: Nomina
Makna
- Bagian sawah yang dibagi sepanjang lebar ladang, sehingga menghasilkan kolom vertikal atau jalur memanjang.
- Digunakan bersama dengan benyer dan tĕmpèh untuk menggambarkan struktur dan pengelolaan sawah.
Fungsi Utama Digunakan dalam:
- Pertanian, untuk menjelaskan pembagian horizontal atau vertikal sawah.
- Penjelasan teknis tentang pengairan dan pengaturan benih.
Contoh Penggunaan
-
Benyer n ume
→ Barisan tanaman padi sepanjang arah panjang sawah. -
Terden n ume
→ Bagian-bagian sawah yang dipisahkan menurut lebarnya.
Catatan Tambahan
- Sinonim: Benyer (1) — jika dibagi sepanjang panjang sawah
- Antonim: Tĕmpèh — jika dibagi sepanjang lebar sawah
Bentuk Turunan
Bentuk | Makna |
---|---|
Benyer | Barisan/petak tanaman, rumah, atau benda bernilai |
Terden | Jalur atau bagian sawah sepanjang lebar |
Tĕmpèh | Petak sawah sepanjang panjang sawah |
Numen / Umen | Menggarap sawah |
Bĕrume | Menjadi petani, bertani |
Pĕnumen | Alat atau tenaga untuk menggarap sawah |
Ume – Benyer – Terden – Tĕmpèh
📊 Perbandingan Makna:Aspek | Ume | Benyer | Terden | Tĕmpèh |
---|---|---|---|---|
Arti Dasar | Sawah | Barisan | Bagian sepanjang lebar sawah | Bagian sepanjang panjang sawah |
Fungsi Budaya | Sumber hidup, ritus pertanian | Penyusunan tanaman | Pembagian fisik sawah | Satuan pengelolaan dan irigasi |
Contoh Kalimat | Ume ròh = sawah kosong | Benyer n ume = barisan tanaman padi | Terden n ume = jalur-jalur sawah | Tĕmpèh n oemengkot = petak besar sawah |
Konteks Adat | Tempat pelaksanaan ritual pertanian | Deret tanaman yang diberkati | Jalur air dan tanam | Satuan kerja dan hasil panen |
Penjelasan Nilai-nilai Lokal dan Konteks Budaya
- Ume adalah pusat kehidupan agraris Gayo, tempat produksi pangan dan simbol kemakmuran.
- Benyer, terden, dan tĕmpèh merupakan unit pengelolaan fisik sawah, yang mencerminkan sistem pertanian yang sangat terstruktur dan efisien.
- Konsep pembagian sawah ini menunjukkan bahwa masyarakat Gayo memiliki pengetahuan agraris yang mendalam, termasuk pengelolaan air (patal), penanaman (numen), dan distribusi hasil (bĕrume).