Roroh - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Ròròh
Salabisasi: ro-roh
Kelas Kata: Verba / Nomina (tergantung pada konteks)
Makna Umum
- Verba: Menginjak, menghancurkan dengan kaki, atau menapak sesuatu di bawah kaki.
- Nomina: Sesuatu yang diinjak, atau tempat di mana seseorang meletakkan kakinya.
Fungsi Utama
- Sebagai verba, digunakan untuk menyatakan tindakan fisik menginjak/menghancurkan sesuatu dengan kaki, baik secara harfiah maupun metaforis.
- Sebagai nomina, dapat merujuk pada objek atau permukaan yang menjadi tempat penginjakan, terutama dalam ritual adat.
Contoh Penggunaan dalam Kalimat (dengan Terjemahan)
Kalimat dalam Bahasa Gayo | Terjemahan |
---|---|
Nroròh kerépé | Menginjak rumput/rumputan |
Benedné irorohné satnini iòné | Ia menginjak istrinya di tempat itu tadi malam |
Tenòmbangku mane nge mbèh irorohi kōrō klam sine | Bibit padi yang saya tanam kemarin diinjak-injak oleh kerbau semalam |
Sĕmĕlah irorohen sĕmĕlah itatangen | Setengahnya diinjak dengan kaki, setengahnya ditarik ke atas (lihat: blah) |
Tei n anakmu teroroh aku sat n ini | Tadi saya menginjak kotoran anakmu |
Teroroh aku nipe ide né sane | Tidak sengaja Saya menginjak ular di jalan itu tadi |
Gere teroroh atang òya, musane | Jangan menginjak kayu mati itu, karena ada rohnya |
Umengku nge beroroh, nombagie mi we besilo | Rumput di sawahku sudah diinjak rata, tinggal ditanami saja |
Konteks Budaya dan Fungsi Ritual
- Dalam praktik pertanian tradisional, beroroh dilakukan sebelum menanam bibit padi (nombang) untuk memadatkan tanah.
- Dalam konteks adat perkawinan Gayo, terdapat istilah rerorohen, yaitu:
- Tumpukan campuran kulit pisang, daun bebesi, dan dedingin yang diletakkan di tangga masuk rumah adat.
- Mempelai pria harus menginjaknya saat memasuki rumah pengantin wanita, sebagai simbol “menyejukkan” diri agar tidak membawa gangguan gaib.
- Ada juga bentuk derivasi seperti pĕròròhen, yang berhubungan dengan prosesi pernikahan atau ritual adat lainnya.
Bentuk Derivasi
Bentuk | Makna |
---|---|
memeroroh / beroroh | Menginjak |
rerorohen | Tempat atau objek yang dijadikan alat ritual penginjakan |
perorohen | Objek ritual yang harus diinjak (lihat: puet) |
- Polifemik: Kata ini memiliki makna ganda antara fisik (penginjakan) dan simbolik (konteks ritual).
Perbandingan perjak dan roroh yang berkaitan dengan aktivitas fisik menginjak atau meratakan sesuatu dengan kaki, tetapi berbeda secara halus dalam konteks penggunaan, fungsi gramatikal, dan nuansa budaya.
Aspek | perjak | roroh |
---|---|---|
Kelas Kata | Verba | Verba / Nomina |
Makna Harfiah | Menginjak atau Meratakan tanah sawah dengan kaki sebelum menanam padi. | Menginjak/menghancurkan sesuatu di bawah kaki; bisa juga menjadi nomina untuk objek yang diinjak. |
Fungsi Utama | Aktivitas pertanian tradisional untuk mempersiapkan lahan sebelum penanaman padi (nombang). | Aktivitas fisik umum (menginjak), bisa bersifat harfiah maupun metaforis/ritual. |
Konteks Penggunaan | Umumnya dalam aktivitas pertanian. | Beragam: pertanian, ritual adat, kehidupan sehari-hari, dan interaksi dengan alam gaib. |
Perbedaan Kunci
1. Lingkup Penggunaan
- pĕrjak: Terbatas pada konteks pertanian tradisional. Namun saat ini sudah berkembang menjadi lebih luas
- ròròh: Lebih luas, mencakup:
- Aktivitas sehari-hari
- Ritual adat
- Gangguan gaib
- Simbolisme budaya
2. Kelas Kata
- pĕrjak: Hanya sebagai verba.
- ròròh: Bisa sebagai verba maupun nomina (misalnya rerorohen).
3. Nuansa Spiritual
- pĕrjak: Tidak memiliki konotasi spiritual, hanya aktivitas fisik.
- ròròh: Dapat menyiratkan gangguan gaib jika dilakukan di tempat keramat (misalnya gere teroroh atang òya).
4. Fungsi Ritual
- pĕrjak: Ritual kecil sebelum menanam padi.
- ròròh: Digunakan dalam ritual adat seperti pernikahan (rerorohen) dan pengusiran gangguan gaib.
Aspek | Kesimpulan |
---|---|
Kemiripan | Keduanya menggambarkan aktivitas fisik "menginjak" menggunakan kaki. |
Perbedaan Mendasar | pĕrjak lebih spesifik dalam konteks pertanian, sedangkan ròròh lebih luas dan multifungsi, termasuk dalam ritual dan konteks spiritual. |
Relevansi Linguistik | ròròh lebih kompleks secara linguistik karena fleksibilitas makna dan bentuk derivasinya. |