Rabuk - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Rabuk
Salabisasi: ra-buk Kelas Kata: Nomina
Makna:
- Jamur api; jenis jamur lunak dan berpori yang digunakan bersama mĕlèla dan cantik untuk membuat percikan api secara tradisional.
- Bahan pembuat api yang disimpan dalam wadah khusus bernama pluk n rabuk, yaitu salah satu jenis pluk.
Fungsi Utama:
- Digunakan sebagai bahan pembantu dalam proses pembuatan api secara tradisional.
- Dapat juga menjadi simbol dalam perumpamaan emosi manusia (lihat frasa nge mĕrabuk).
Catatan Tambahan:
- Dalam masyarakat Gayo tradisional, rabuk merupakan komponen penting dalam alat pembuat api sebelum adanya korek api modern.
- Jamur ini biasanya dijemur hingga kering dan disimpan dalam pluk n rabuk, sebuah wadah kayu atau bambu kedap udara agar tetap awet dan tidak rusak.
- Rabuk sering dipadukan dengan mĕlèla dan cantik untuk menghasilkan percikan yang dapat menyalakan rumput kering atau kayu bakar.
mĕrabuk
Salabisasi: me-ra-buk Kelas Kata: Verba
Makna:
- Sedang menyala dari dalam; mulai menggelegak (secara harfiah seperti bara api yang mulai membara).
- Secara kiasan: sedang sangat marah, emosi yang belum meledak tapi sudah terasa panasnya.
Fungsi Utama:
Digunakan untuk menggambarkan kondisi internal seseorang atau benda yang sedang “menyala” atau “bersimpati”.
Contoh Penggunaan:
- Nge mĕrabuk : Sedang menyala dalam dirinya, ia akan segera marah besar.
Perbandingan: Cantik, Melela, dan Rabuk
Aspek | Cantik | Melela | Rabuk |
---|---|---|---|
Kelas Kata | Nomina (kata benda) | Nomina (kata benda) | Nomina (kata benda) |
Arti Harfiah | Batu api; alat pembuat percikan api | Batu kuarsa atau silikat untuk menghasilkan percikan api | Jamur berpori; penyerap percikan api |
Fungsi Utama | Sumber batu untuk memicu percikan api | Alat pemukul/penghasil percikan api saat dipukulkan ke cantik | Penyerap percikan api, menjadi awal bara |
Komponen dalam Pembuatan Api Tradisional | Komponen 1: sumber percikan | Komponen 2: alat pemukul | Komponen 3: bahan penyerap percikan |
Proses Penggunaan | Dipukulkan dengan melela | Dipukulkan pada cantik untuk menghasilkan percikan | Ditiup setelah tertimpa percikan dari cantik & melela |
Simbol Budaya | Simbol teknologi tradisional dan kemandirian | Simbol ketahanan dan kekuatan material | Simbol daya serap dan transformasi energi |
Konteks Lain / Kiasan | Nyantik = menyalakan api atau semangatBelem cantik = wadah penyimpan alat api | — | Mĕrabuk = emosi yang mulai membara dari dalamNge mĕrabuk = sedang marah |
Hubungan Ketiga Kata Ini Ketiga kata ini memiliki fungsi integral dalam proses pembuatan api secara tradisional di masyarakat Gayo:
- Cantik adalah batu api yang menjadi sumber percikan.
- Melela adalah logam atau batu keras yang digunakan untuk memukul cantik agar menghasilkan percikan.
- Rabuk adalah jamur berpori yang menyerap percikan tersebut dan diubah menjadi bara melalui tiupan.
Secara bersama-sama: