Cantik - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Cantik
Salabisasi: can-tik Kelas Kata: Nomina
Makna:
- Batu api; alat pembuat percikan api secara tradisional.
- Alat utama dalam proses pembuatan api menggunakan bahan-bahan pendukung seperti:
- Tempat penyimpanan alat-alat tersebut disebut belem cantik, yaitu kantong kecil dari kain katun.
- Dalam konteks budaya Gayo, cantik merupakan simbol teknologi tradisional yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi Utama:
- Digunakan untuk membuat api secara tradisional sebelum adanya korek api modern.
- Merupakan bagian dari peralatan ritual, perjalanan, dan aktivitas rumah tangga masyarakat Gayo.
Catatan Tambahan:
- Proses pembuatan api dengan cantik dilakukan dengan cara memukulkan atu cantik (batu) pada bĕsi cantik (logam), menghasilkan percikan yang jatuh ke rabuk (jamur), lalu ditiup hingga menjadi bara.
- Belem cantik biasanya dibawa oleh laki-laki dewasa, terutama saat berburu, bertani, atau melakukan perjalanan panjang.
nyantik
Salabisasi: nya-can-tik Kelas Kata: Verba
Makna:
- Membuat api secara tradisional dengan menggunakan cantik (batu), bĕsi cantik/mĕlèla (logam), dan rabuk (jamur).
- Secara kiasan: menyalakan semangat, menghidupkan sesuatu yang mati.
Fungsi Utama:
- Digunakan dalam konteks fisik (menyalakan api) maupun metaforis (menghidupkan suasana atau semangat).
Contoh Penggunaan:
- Nyantik rara – Membuat api dengan menggunakan batu api.
Catatan Tambahan:
- Kata ini termasuk dalam bentuk derivasi aktif transitif dari akar kata cantik.
belem cantik
Salabisasi: be-lem can-tik
Kelas Kata: Frasa nomina
Makna:
- Kantong kecil dari kain katun untuk menyimpan perlengkapan pembuat api (atu cantik, bĕsi cantik, rabuk).
Fungsi Utama:
- Menyimpan alat-alat pembuat api agar tetap kering dan siap pakai.
Perbandingan: Cantik, Melela, dan Rabuk
Aspek | Cantik | Melela | Rabuk |
---|---|---|---|
Kelas Kata | Nomina (kata benda) | Nomina (kata benda) | Nomina (kata benda) |
Arti Harfiah | Batu api; alat pembuat percikan api | Batu kuarsa atau silikat untuk menghasilkan percikan api | Jamur berpori; penyerap percikan api |
Fungsi Utama | Sumber batu untuk memicu percikan api | Alat pemukul/penghasil percikan api saat dipukulkan ke cantik | Penyerap percikan api, menjadi awal bara |
Komponen dalam Pembuatan Api Tradisional | Komponen 1: sumber percikan | Komponen 2: alat pemukul | Komponen 3: bahan penyerap percikan |
Proses Penggunaan | Dipukulkan dengan melela | Dipukulkan pada cantik untuk menghasilkan percikan | Ditiup setelah tertimpa percikan dari cantik & melela |
Simbol Budaya | Simbol teknologi tradisional dan kemandirian | Simbol ketahanan dan kekuatan material | Simbol daya serap dan transformasi energi |
Konteks Lain / Kiasan | Nyantik = menyalakan api atau semangatBelem cantik = wadah penyimpan alat api | — | Mĕrabuk = emosi yang mulai membara dari dalamNge mĕrabuk = sedang marah |
Hubungan Ketiga Kata Ini Ketiga kata ini memiliki fungsi integral dalam proses pembuatan api secara tradisional di masyarakat Gayo:
- Cantik adalah batu api yang menjadi sumber percikan.
- Melela adalah logam atau batu keras yang digunakan untuk memukul cantik agar menghasilkan percikan.
- Rabuk adalah jamur berpori yang menyerap percikan tersebut dan diubah menjadi bara melalui tiupan.
Secara bersama-sama: