Pri - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Pri
-
Salabisasi: Pri
-
Kelas kata: Nomina
-
Makna: Kata, ucapan, atau pernyataan; diskusi, pembicaraan; masalah, perselisihan.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menyebut hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi verbal, baik dalam konteks percakapan biasa maupun formal
-
Contoh:
- Pri Gayo ini → "Ini adalah kata dalam bahasa Gayo."
- Prié ku aku manè, lang malè gèh ku ini → "Dia bilang kepadaku kemarin, bahwa dia akan datang besok"
- Aku ara pringku manè urum wé "kemarin aku berbicara dengannya" - pri = menyampaikan
- Prié manis pědih : "dia memiliki cara berbicara yang sopan dan baik"
- pri ni tĕtue: "Nasehat orang-orang tua"
- Anakmu nge ke bĕrpri? : "anakmu sudah bisa berbicara?"
- Pri sakit nge iprédné ku aku: "Dia telah mengancamku dengan kata-kata kasar"
-
Catatan Tambahan:
- Kata ini memiliki variasi makna tergantung pada konteks, dalam penggunaannya, pri dapat berarti kata atau ucapan dalam percakapan sehari-hari.
- Bĕrprén berarti berbicara bersama atau berunding, pembentukan kata Bĕr + Pri + en
-
Makna: Pri dapat berarti perdebatan, sengketa, atau kasus hukum yang dibawa ke hadapan pemimpin atau hakim.
Contoh:
- Mbōh pri : "mengajukan perkara atau menyampaikan kasus" untuk kata mboh berasal dari mu + boh
- Wè si mbōh pri ku reje:"dia mengajukan perkara kepada reje"
- Nòs pri atau nòs-nòs pri : "membuat masalah, sering kali untuk memprovokasi konflik."
- Kòna pri : "terlibat dalam suatu kasus atau sengketa."
- Pri kōl : "perkara penting yang harus diputuskan oleh reje"
- Pri kucak : "sengketa yang diselesaikan di antara saudere (sesepuh) atau pĕtue (penatua/adat)."
Catatan : Mpu ni pri adalah sebutan bagi pemimpin dalam musyawarah atau penyelesaian sengketa, biasanya seorang reje atau pĕtue.
Pĕpri
-
Salabisasi: Pĕ-pri
-
Kelas kata: Verba
-
Makna: Berbicara, mendiskusikan, atau membahas sesuatu.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan tindakan berbicara atau membicarakan suatu topik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
-
Contoh Penggunaan:
- Pri òya nti pĕprikam i arapen kami, cinō òya → "Jangan bicarakan hal itu di hadapan kami, itu dilarang."
-
Catatan:
- Variasi penggunaan: Dapat digunakan dalam konteks formal maupun informal.
Tĕrpri
-
Salabisasi: Tĕr-pri
-
Kelas kata: Verba
-
Makna: Berbicara tanpa tujuan tertentu atau berbicara secara spontan.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan percakapan ringan atau obrolan santai tanpa agenda khusus.
-
Contoh Penggunaan:
- Tĕrpri aku urum kam mulō kĕjep, ara ke jĕma bĕrjuel kōrō i kam sō → "Mari kita ngobrol sebentar, apakah ada orang di desamu yang menjual kerbau?"
-
Catatan Tambahan:
- Konteks budaya: Refleksi dari interaksi sosial yang santai dalam masyarakat Gayo, sering digunakan untuk membangun hubungan interpersonal.
Pupri-Pri
-
Salabisasi: Pu-pri-pri
-
Kelas kata: Verba
-
Makna: Terus-menerus berbicara atau mengoceh tanpa henti.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang banyak bicara, sering kali tanpa substansi.
-
Contoh Penggunaan:
- ***Wé pupri-pri *** → "Dia terus-menerus berbicara" - dengan siapa saja - tukang ngomong
-
Catatan Tambahan:
- Konteks budaya: Sering digunakan dengan nada humor atau kritik terhadap seseorang yang dianggap terlalu banyak bicara.
Pémri
-
Salabisasi: Pé-mri
-
Kelas kata: Nomina
-
Makna: Alat atau cara untuk berbicara, khususnya dalam konteks memberikan uang kepada pemimpin adat agar mendapatkan keputusan yang diinginkan dalam suatu sengketa.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan praktik korupsi atau suap dalam sistem adat.
-
Contoh Penggunaan:
- Ringgit sĕpuluh kuòsan ku reje ken pĕmri ni tanóhku → "Saya memberikan sepuluh ringgit kepada reje untuk memutuskan sengketa tanah saya dengan keputusan yang menguntungkan"
-
Catatan Tambahan:
- Konteks budaya: Istilah ini mencerminkan dinamika politik dan hukum dalam masyarakat Gayo, termasuk potensi praktik tidak adil dalam penyelesaian konflik.
Berikut adalah tabel yang menjelaskan perbedaan kata "pri" berdasarkan kelas katanya, termasuk variasi dan contoh kalimat beserta artinya:
Kelas Kata | Variansi | Contoh Kalimat | Arti |
---|---|---|---|
Kata Benda (Nomina) | pri | Pri Gayo ini | "Ini adalah kata dalam bahasa Gayo." |
pĕprén | pĕprénku urum pólan ge 'ilen mungge. | "Perselisihanku dengan polan belum selesai." | |
pupri-pri | **we pupri-pri ** | "Dia selalu mengobrol tanpa henti." | |
Kata Kerja (Verba) | prii (mĕmrii) | aku iprii pòlan ikudukenku | "polan membicarakan aku di belakangku." |
bĕrpri | Anakmu nge ke bĕrpri. | "Anakmu sudah bisa berbicara." | |
bĕrprén | Gere nè bĕrsiprén aku urum wé. | "Kami tidak lagi berbicara atau berunding satu sama lain." | |
mĕmrii | wé mĕmrii pri pudah a. | "Dia membangkitkan kembali masalah lama." | |
mupri | nge mupri buette si manè. | "Apa yang kami lakukan kemarin telah menjadi masalah." | |
Kata Sifat (Adjektiva) | pri sakit | pri sakit nge iprédné ku aku. | "Dia sudah mengancamku." |
pri manis | prié manis pědih. | "Dia memiliki cara berbicara yang menyenangkan dan sopan." | |
Kata Keterangan (Adverbia) | tĕrpri | tĕrpri aku urum kam mulō kĕjep, ara ke jĕma bĕrjuel kōrō i kam sō. | "Izinkan aku berbicara sebentar denganmu, apakah ada orang di kampungmu yang menjual kerbau?" |
Kata Tugas (Partikel) | pémri | ringgit sĕpuluh kuòsan ku reje ken pĕmri(pĕmréd) ni tanóhku. | "Sepuluh ringgit telah kuberikan kepada raja agar dia memberikan keputusan yang menguntungkanku dalam masalah tanahku." |
Penjelasan Tambahan:
-
Variansi dari "pri":
- pri + en = prén: Menunjukkan tindakan berbicara atau menyampaikan sesuatu.
- Contoh: iprédné manè ku aku ("Dia berkata kepadaku kemarin").
- me + pri + en = mĕren: Menunjukkan tindakan berbicara atau berunding.
- Contoh: aku mĕren urum kō bĕsilō ("Aku berbicara denganmu tentang kabar terbaru").
- pri + en = prén: Menunjukkan tindakan berbicara atau menyampaikan sesuatu.
-
Perubahan Makna:
- Kata "pri" dapat berubah makna tergantung pada imbuhan dan konteksnya. Misalnya:
- pri sebagai kata benda: merujuk pada "kata" atau "masalah."
- prii atau mĕmrii sebagai kata kerja: merujuk pada tindakan "membicarakan" atau "menggosip."
- pri sakit sebagai kata sifat: merujuk pada "kata-kata yang menyakitkan."
- Kata "pri" dapat berubah makna tergantung pada imbuhan dan konteksnya. Misalnya:
Contoh Kalimat dengan Variansi:
-
Prii (mĕmrii):
- aku iprii pòlan ikudukenku, N. ("N. membicarakan aku di belakangku.").
-
Bĕrprén:
- Gere nè bĕrsiprén aku urum wé. ("Kami tidak lagi berbicara atau berunding satu sama lain.").
-
Mupri:
- nge mupri buette si manè. ("Apa yang kami lakukan kemarin telah menjadi masalah.").
Perbandingan antara pri, cakap, dan cerak
Aspek pri cakap cerak Salabisasi pri ca-kap cĕ-rak Kelas Kata Utama Nomina (kata benda) Verba / Adjektiva Verba / Adjektiva Makna Utama Ucapan, perkataan, pembicaraan; bisa juga berarti perkara atau masalah. Berbicara secara formal atau fungsional; bisa juga menyiratkan jabatan seperti juru bicara. Bercakap-cakap, terutama dalam konteks informal atau emosional; suka banyak bicara. Fungsi Utama Menyampaikan pesan penting, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam konteks adat/kepemimpinan (reje, mpu ni pri). Digunakan untuk menyatakan tindakan berbicara secara umum, sering dalam konteks resmi atau adat. Digunakan dalam percakapan santai, menunjukkan sifat cerewet, emosional, atau tidak terkontrol dalam berbicara. Bentuk Turunan Umum bĕrpri, mĕmrii, prén, pĕtiprén, tĕrpri, pĕpri bĕrcakap, nyakapi, pĕrcakap bĕrcerak, mĕncĕraki, cĕraken, pĕcĕrak Konteks Formal / Adat Sangat relevan dalam adat dan kepemimpinan; digunakan dalam proses penyelesaian sengketa, lamaran, dan pidato adat. Relevan dalam konteks formal; bisa merujuk pada jabatan atau status. Kurang relevan dalam konteks formal/adat. Lebih bersifat pribadi atau kelompok kecil. Konteks Informal / Emosional Kadang digunakan dalam konteks informal, tetapi lebih jarang. Jarang digunakan dalam konteks emosional. Sering digunakan dalam konteks informal, emosional, atau kiasan. Contoh: cĕraké we dĕlé, buet gere — banyak bicara tapi sedikit kerja. Konotasi Moral / Etika Bisa netral hingga positif jika berkaitan dengan nasihat atau keputusan adat. Juga bisa negatif jika berkaitan dengan gosip atau fitnah. Lebih netral; bisa positif jika berkaitan dengan kemampuan berbicara atau jabatan. Lebih sering negatif, menggambarkan orang yang cerewet, suka membicarakan orang lain, atau tidak bijak. Contoh Kalimat (Bahasa Gayo) Wé si mbōh pri ku reje – Ia membawa masalah kepada reje. Anakku nge tue, artinya ia sudah dewasa dan bisa bĕrcakap secara adat. Cĕraké we dĕlé, buet gere – Ia banyak bicara tapi sedikit bekerja. Contoh Terjemahan Ia membawa perkara ke pemimpin adat. Anakku sudah besar dan bisa berbicara. Ia sangat suka ngobrol, tapi tidak ada hasilnya.
Persamaan:
Aspek Deskripsi Sama-sama berkaitan dengan "berbicara" Ketiganya merujuk pada aktivitas berbicara, baik dalam konteks formal maupun informal. Dapat digunakan sebagai verba aktif Semua kata ini memiliki bentuk turunan yang dapat digunakan sebagai tindakan aktif: bĕrpri, bĕrcakap, bĕrcerak. Memiliki makna intensif atau kiasan Masing-masing bisa digunakan dalam bentuk intensif untuk menyampaikan maksud tertentu, misalnya: pri sakit, pĕcĕrak, pĕrcakap.
Perbedaan:
Aspek pri cakap cerak Konteks Penggunaan Lebih luas: bisa untuk ucapan, pidato, masalah, atau sengketa. Lebih spesifik untuk tindakan berbicara atau kemampuan berbicara. Lebih personal: sering digunakan untuk sifat seseorang yang cerewet atau suka mengoceh. Status Sosial atau Jabatan Terkait langsung dengan sistem adat (reje, tue, saudere), bisa menjadi simbol otoritas atau proses hukum. Bisa merujuk pada kemampuan komunikasi atau jabatan seperti juru bicara (pĕrcakap). Tidak terkait langsung dengan struktur sosial atau adat. Intensitas Makna Lebih serius dan bisa melibatkan konsekuensi hukum/adat. Netral, bisa digunakan dalam situasi apa saja. Lebih ringan, sering kali bernada kritik atau humor. Penggunaan dalam Pepatah / Amanat Budaya Sering muncul dalam pepatah dan nasihat adat. Contoh: pri ni si tetue – nasihat para tua. Jarang muncul dalam pepatah, lebih sering dalam narasi fungsional. Tidak umum dalam pepatah, lebih sering dalam cerita rakyat atau sindiran. - pri lebih luas dan mendalam, termasuk dalam ranah adat dan hukum.
- cakap lebih netral dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau konteks formal.
- cerak lebih santai dan sering kali bernada kritik atau ejekan, terutama untuk menggambarkan sifat seseorang yang suka banyak bicara tanpa hasil.