Cakap - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

Cakap

Salabisasi: ca-kap
Kelas Kata: Verba (kata kerja) / Adjektiva (kata sifat)

Makna:

  1. Verba – Berbicara, berkata, atau bercakap-cakap dengan seseorang.
  2. bĕrcakap – Berbicara satu sama lain; berdiskusi atau berdialog.
  3. nyakapi – Berbicara kepada seseorang; juga bisa dalam konteks membicarakan seseorang (dengan nada negatif).
    • Contoh: icakapi pòng Sĕmidah besilō — Sekarang orang-orang sedang membicarakan Sĕmidah.
  4. pĕrcakap – Sifat suka bicara banyak atau cerewet; juga bisa merujuk pada jabatan seperti pembicara atau juru bicara.
    • Contoh: wé kĕn pĕrcakapte kasé i sō — Ia akan menjadi juru bicara kami nanti.

Fungsi Utama:

  • Digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menyatakan tindakan berbicara atau berdialog.
  • Juga digunakan dalam konteks formal sebagai jabatan atau peran, terutama dalam struktur adat atau kepemimpinan.
  • Bentuk intensif seperti bersicakapen mien digunakan untuk menggambarkan kondisi hubungan yang pulih setelah konflik.

Perbandingan antara pri, cakap, dan cerak

Aspek pri cakap cerak
Salabisasi pri ca-kap cĕ-rak
Kelas Kata Utama Nomina (kata benda) Verba / Adjektiva Verba / Adjektiva
Makna Utama Ucapan, perkataan, pembicaraan; bisa juga berarti perkara atau masalah. Berbicara secara formal atau fungsional; bisa juga menyiratkan jabatan seperti juru bicara. Bercakap-cakap, terutama dalam konteks informal atau emosional; suka banyak bicara.
Fungsi Utama Menyampaikan pesan penting, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam konteks adat/kepemimpinan (reje, mpu ni pri). Digunakan untuk menyatakan tindakan berbicara secara umum, sering dalam konteks resmi atau adat. Digunakan dalam percakapan santai, menunjukkan sifat cerewet, emosional, atau tidak terkontrol dalam berbicara.
Bentuk Turunan Umum bĕrpri, mĕmrii, prén, pĕtiprén, tĕrpri, pĕpri bĕrcakap, nyakapi, pĕrcakap bĕrcerak, mĕncĕraki, cĕraken, pĕcĕrak
Konteks Formal / Adat Sangat relevan dalam adat dan kepemimpinan; digunakan dalam proses penyelesaian sengketa, lamaran, dan pidato adat. Relevan dalam konteks formal; bisa merujuk pada jabatan atau status. Kurang relevan dalam konteks formal/adat. Lebih bersifat pribadi atau kelompok kecil.
Konteks Informal / Emosional Kadang digunakan dalam konteks informal, tetapi lebih jarang. Jarang digunakan dalam konteks emosional. Sering digunakan dalam konteks informal, emosional, atau kiasan. Contoh: cĕraké we dĕlé, buet gere — banyak bicara tapi sedikit kerja.
Konotasi Moral / Etika Bisa netral hingga positif jika berkaitan dengan nasihat atau keputusan adat. Juga bisa negatif jika berkaitan dengan gosip atau fitnah. Lebih netral; bisa positif jika berkaitan dengan kemampuan berbicara atau jabatan. Lebih sering negatif, menggambarkan orang yang cerewet, suka membicarakan orang lain, atau tidak bijak.
Contoh Kalimat (Bahasa Gayo) Wé si mbōh pri ku reje – Ia membawa masalah kepada reje. Anakku nge tue, artinya ia sudah dewasa dan bisa bĕrcakap secara adat. Cĕraké we dĕlé, buet gere – Ia banyak bicara tapi sedikit bekerja.
Contoh Terjemahan Ia membawa perkara ke pemimpin adat. Anakku sudah besar dan bisa berbicara. Ia sangat suka ngobrol, tapi tidak ada hasilnya.

Persamaan:

Aspek Deskripsi
Sama-sama berkaitan dengan "berbicara" Ketiganya merujuk pada aktivitas berbicara, baik dalam konteks formal maupun informal.
Dapat digunakan sebagai verba aktif Semua kata ini memiliki bentuk turunan yang dapat digunakan sebagai tindakan aktif: bĕrpri, bĕrcakap, bĕrcerak.
Memiliki makna intensif atau kiasan Masing-masing bisa digunakan dalam bentuk intensif untuk menyampaikan maksud tertentu, misalnya: pri sakit, pĕcĕrak, pĕrcakap.

Perbedaan:

Aspek pri cakap cerak
Konteks Penggunaan Lebih luas: bisa untuk ucapan, pidato, masalah, atau sengketa. Lebih spesifik untuk tindakan berbicara atau kemampuan berbicara. Lebih personal: sering digunakan untuk sifat seseorang yang cerewet atau suka mengoceh.
Status Sosial atau Jabatan Terkait langsung dengan sistem adat (reje, tue, saudere), bisa menjadi simbol otoritas atau proses hukum. Bisa merujuk pada kemampuan komunikasi atau jabatan seperti juru bicara (pĕrcakap). Tidak terkait langsung dengan struktur sosial atau adat.
Intensitas Makna Lebih serius dan bisa melibatkan konsekuensi hukum/adat. Netral, bisa digunakan dalam situasi apa saja. Lebih ringan, sering kali bernada kritik atau humor.
Penggunaan dalam Pepatah / Amanat Budaya Sering muncul dalam pepatah dan nasihat adat. Contoh: pri ni si tetue – nasihat para tua. Jarang muncul dalam pepatah, lebih sering dalam narasi fungsional. Tidak umum dalam pepatah, lebih sering dalam cerita rakyat atau sindiran.
  • pri lebih luas dan mendalam, termasuk dalam ranah adat dan hukum.
  • cakap lebih netral dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau konteks formal.
  • cerak lebih santai dan sering kali bernada kritik atau ejekan, terutama untuk menggambarkan sifat seseorang yang suka banyak bicara tanpa hasil.