Cerak - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Cĕrak
Salabisasi: cĕ-rak
Kelas Kata: Verba (kata kerja) / Adjektiva (kata sifat)
Makna:
- Verba – Berbicara, bercakap-cakap, atau melakukan percakapan dengan seseorang.
- bĕrcerak – Berbicara satu sama lain; berdiskusi atau berdialog.
- mĕnjĕraki – Berbicara kepada seseorang; menyampaikan sesuatu secara langsung.
- cĕraken – Membicarakan sesuatu; membahas suatu hal dalam percakapan.
- tĕrcĕrak – Terlibat dalam pembicaraan, bisa secara sengaja maupun tidak sengaja.
- Adjektiva – Sifat suka banyak bicara, cerewet, atau suka mengobrol tanpa henti.
- Contoh: pĕcĕrak – orang yang suka banyak bicara.
Fungsi Utama:
- Digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menyatakan tindakan berbicara atau berdialog.
- Dalam konteks adat, bĕrcĕrak bisa merujuk pada diskusi awal sebelum proses lamaran pernikahan.
- Juga digunakan dalam bentuk kiasan untuk menggambarkan sifat seseorang yang suka banyak bicara atau tidak terkontrol dalam tutur kata.
Contoh Penggunaan:
- Cĕraké we dĕlé, buet gere — Dia banyak bicara, tetapi sedikit bekerja. ; banyak bicara tanpa bukti
- Tue (dĕlé) pĕdih cĕraké — banyak berbicara atau hanya pandai berkata-kata. - konotasi negatif
- Kōl pĕdih cĕraké — terlalu banyak berbicara
- Nge tĕrcĕrak aku rĕsiengku ku Polan a manè — Aku tidak sengaja menceritakan rahasiaku kepada Polan kemarin.
- Tĕrcĕrak-cĕrak mulō kite kĕjep — Mari kita ngobrol dulu sejenak.
- Gere nè mucĕrak bĕsilō — Sekarang ia tidak lagi bisa berkata-kata -- setelah dulu sering berkata-kata besar.
- Pĕcĕrak — Orang yang suka mengoceh dan tidak bisa diam.
Catatan Tambahan:
- Kata ini memiliki makna yang mirip dengan cakap, tetapi lebih umum digunakan dalam konteks informal atau kiasan.
- Dalam narasi adat, bĕrcĕrak bisa menjadi tahap penting dalam komunikasi antar keluarga sebelum memasuki kesepakatan perkawinan.
- Frasa seperti nti òlòk-òlòk bĕrcĕrak, glah pòra-pòra padi digunakan sebagai nasihat untuk berbicara dengan sopan dan tidak keras.
Perbandingan antara pri, cakap, dan cerak
Aspek | pri | cakap | cerak |
---|---|---|---|
Salabisasi | pri | ca-kap | cĕ-rak |
Kelas Kata Utama | Nomina (kata benda) | Verba / Adjektiva | Verba / Adjektiva |
Makna Utama | Ucapan, perkataan, pembicaraan; bisa juga berarti perkara atau masalah. | Berbicara secara formal atau fungsional; bisa juga menyiratkan jabatan seperti juru bicara. | Bercakap-cakap, terutama dalam konteks informal atau emosional; suka banyak bicara. |
Fungsi Utama | Menyampaikan pesan penting, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam konteks adat/kepemimpinan (reje, mpu ni pri). | Digunakan untuk menyatakan tindakan berbicara secara umum, sering dalam konteks resmi atau adat. | Digunakan dalam percakapan santai, menunjukkan sifat cerewet, emosional, atau tidak terkontrol dalam berbicara. |
Bentuk Turunan Umum | bĕrpri, mĕmrii, prén, pĕtiprén, tĕrpri, pĕpri | bĕrcakap, nyakapi, pĕrcakap | bĕrcerak, mĕncĕraki, cĕraken, pĕcĕrak |
Konteks Formal / Adat | Sangat relevan dalam adat dan kepemimpinan; digunakan dalam proses penyelesaian sengketa, lamaran, dan pidato adat. | Relevan dalam konteks formal; bisa merujuk pada jabatan atau status. | Kurang relevan dalam konteks formal/adat. Lebih bersifat pribadi atau kelompok kecil. |
Konteks Informal / Emosional | Kadang digunakan dalam konteks informal, tetapi lebih jarang. | Jarang digunakan dalam konteks emosional. | Sering digunakan dalam konteks informal, emosional, atau kiasan. Contoh: cĕraké we dĕlé, buet gere — banyak bicara tapi sedikit kerja. |
Konotasi Moral / Etika | Bisa netral hingga positif jika berkaitan dengan nasihat atau keputusan adat. Juga bisa negatif jika berkaitan dengan gosip atau fitnah. | Lebih netral; bisa positif jika berkaitan dengan kemampuan berbicara atau jabatan. | Lebih sering negatif, menggambarkan orang yang cerewet, suka membicarakan orang lain, atau tidak bijak. |
Contoh Kalimat (Bahasa Gayo) | Wé si mbōh pri ku reje – Ia membawa masalah kepada reje. | Anakku nge tue, artinya ia sudah dewasa dan bisa bĕrcakap secara adat. | Cĕraké we dĕlé, buet gere – Ia banyak bicara tapi sedikit bekerja. |
Contoh Terjemahan | Ia membawa perkara ke pemimpin adat. | Anakku sudah besar dan bisa berbicara. | Ia sangat suka ngobrol, tapi tidak ada hasilnya. |
Persamaan:
Aspek | Deskripsi |
---|---|
Sama-sama berkaitan dengan "berbicara" | Ketiganya merujuk pada aktivitas berbicara, baik dalam konteks formal maupun informal. |
Dapat digunakan sebagai verba aktif | Semua kata ini memiliki bentuk turunan yang dapat digunakan sebagai tindakan aktif: bĕrpri, bĕrcakap, bĕrcerak. |
Memiliki makna intensif atau kiasan | Masing-masing bisa digunakan dalam bentuk intensif untuk menyampaikan maksud tertentu, misalnya: pri sakit, pĕcĕrak, pĕrcakap. |
Perbedaan:
Aspek | pri | cakap | cerak |
---|---|---|---|
Konteks Penggunaan | Lebih luas: bisa untuk ucapan, pidato, masalah, atau sengketa. | Lebih spesifik untuk tindakan berbicara atau kemampuan berbicara. | Lebih personal: sering digunakan untuk sifat seseorang yang cerewet atau suka mengoceh. |
Status Sosial atau Jabatan | Terkait langsung dengan sistem adat (reje, tue, saudere), bisa menjadi simbol otoritas atau proses hukum. | Bisa merujuk pada kemampuan komunikasi atau jabatan seperti juru bicara (pĕrcakap). | Tidak terkait langsung dengan struktur sosial atau adat. |
Intensitas Makna | Lebih serius dan bisa melibatkan konsekuensi hukum/adat. | Netral, bisa digunakan dalam situasi apa saja. | Lebih ringan, sering kali bernada kritik atau humor. |
Penggunaan dalam Pepatah / Amanat Budaya | Sering muncul dalam pepatah dan nasihat adat. Contoh: pri ni si tetue – nasihat para tua. | Jarang muncul dalam pepatah, lebih sering dalam narasi fungsional. | Tidak umum dalam pepatah, lebih sering dalam cerita rakyat atau sindiran. |
- pri lebih luas dan mendalam, termasuk dalam ranah adat dan hukum.
- cakap lebih netral dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau konteks formal.
- cerak lebih santai dan sering kali bernada kritik atau ejekan, terutama untuk menggambarkan sifat seseorang yang suka banyak bicara tanpa hasil.