Kerje - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

KĔRJE

Salabisasi: kĕr-je
Kelas Kata: Nomina / Verba

Makna:

  1. Pernikahan — baik dalam arti formal maupun simbolis.
  2. Acara atau upacara pernikahan — bisa sederhana (kĕrje sĕlalu) hingga besar-besaran (kĕrje mupriesen).
  3. Dalam konteks luas: aktivitas sosial yang melibatkan banyak orang, mirip dengan buet, tetapi lebih terfokus pada acara keluarga penting seperti pernikahan dan pemakaman.
  4. Dalam bentuk verba: menikah, mengadakan pesta pernikahan, atau menyelenggarakan acara adat.

Fungsi Utama: Digunakan sebagai nama untuk menyebut peristiwa pernikahan, serta sebagai kata kerja untuk mendeskripsikan tindakan menikah atau menyelenggarakan pesta.

Contoh Penggunaan

Pernikahan/Acara (Nomina):

  1. Kĕrje angkap – pernikahan dengan cara ambil anak (angkat)

  2. Kĕrje bĕrjuelen / bĕrunjuk – pernikahan dengan mas kawin

  3. Kĕrje mupriesen – pernikahan besar dengan hiburan, misal diselenggarakan didong

  4. Kĕrje sĕlalu – pernikahan sederhana tanpa hiburan besar

  5. Kĕrje muwali – pernikahan yang harus ada wali

  6. Kĕrje murip / maté – "pesta hidup dan pesta mati" — istilah untuk pekerjaan imem (pembawa acara adat/penyelenggara pesta dan pemakaman)
    saat ini leboh sering disebut sinte murip dan sinte mate

  7. Umah kĕrje – rumah tempat berlangsungnya pesta pernikahan, sering juga disebut dengan umah sara

  8. Musim ni kĕrje-mĕrje – musim pesta, biasanya setelah panen

  9. Pĕkĕrjen – pesta pernikahan; juga bisa berarti pesta secara umum

  10. Sana pĕkĕrjen ni jĕma i kampung sō?, kiruh pĕdih – apa pesta yang sedang dirayakan di kampung itu?, sangat berisik

Menikah / Mengadakan Pesta (Verba):

  1. Aku nge kĕrje – saya sudah menikah

  2. Wé malé kĕrje urum anak ni Polan – dia ingin menikahi putri Polan

  3. Ngĕrje – mengadakan pesta pernikahan

  4. Ngĕrje bĕtadah – mengadakan pesta besar, kadang dengan pembagian opium (tradisi lama)

  5. Kĕrjei / mĕngĕrjei – menikahkan anak, menjodohkan

  6. Kĕrjen – menikahkan/mengirimkan anak dalam pernikahan (lihat juga entri juelen, angkap)

  7. Ngĕrjen èlĕmu – mencari ilmu gaib atau tobat spiritual (misalnya dengan mengasingkan diri)

  8. Pĕtikĕrjen / tĕkĕrjen – menyerahkan proses penikahan kepada pihak lain

  9. Tĕrkĕrjen – dilarang menikah karena hubungan keluarga/suku

Bentuk Frasa Lain:

  1. Bĕrkĕrje – sedang menikah/merayakan pernikahan (hanya dipakai di Gayo Lues)

  2. Bĕrkĕrjen bédné jĕjep umah – pesta di tiap rumah (pernikahan massal atau bergantian)

  3. Bĕkĕkĕrjen – bermain pura-pura menikah (biasanya anak-anak)

  4. Bĕrsikĕrjen – saling menikah antarkeluarga, suku, atau golongan

  5. Pukĕkĕrjen – menikah berulang-ulang, terutama dalam pola angkap

  6. Pukĕrje – sangat suka menikah

Catatan Tambahan:

  • Konteks Budaya:
    Konsep kĕrje sangat penting dalam sistem sosial dan adat Gayo. Pernikahan bukan hanya urusan individu, tetapi juga melibatkan keluarga besar, struktur adat, dan ritual tertentu.

  • Sinonim:

    • Dalam konteks pernikahan: unjuk, bĕrunjuk, bĕrjuelen
    • Dalam konteks pesta: buet, mupriesen
  • Variasi Fonemik & Penulisan:

    • Bentuk dasar: kĕrje
    • Verba aktif: kĕrjei / mĕngĕrjei / kĕrjen / ngĕrje
    • Frasa: kĕrje bĕrjuelen, kĕrje mupriesen, kĕrje sĕlalu
    • Ekspresi idiomatik: kĕrje murip dan maté, musim kĕrje-mĕrje