Juel - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

JUEL

Salabisasi: ju-el
Kelas Kata: Verba

Makna:

  1. mĕnjuel — memberikan barang dengan imbalan uang atau barter.
  2. Dalam konteks adat perkawinan: mengirimkan anak perempuan untuk menikah ke luar keluarga atau suku, biasanya dengan (mas kawin).
  3. Sebagai nomina: juelen — hasil jualan; dalam konteks perkawinan, merujuk pada wanita yang telah dinikahkan ke luar keluarga.

Fungsi Utama: Sebagai kata kerja (verba) untuk mendeskripsikan tindakan menjual barang atau menikahkan anak perempuan ke luar keluarga. Juga digunakan sebagai nomina untuk menyebut hasil penjualan atau status sosial wanita yang telah dinikahkan ke luar keluarga.

Contoh Penggunaan

  1. Aku malé mĕnjuel kōrōngku – saya akan menjual kerbau saya

  2. Ijuelié kōrōé mbĕh – dia telah menjual semua kerbaunya

  3. Juelenkó kōrōngku 'ni – tolong jualkan kerbau ini untukku

  4. Ijuelné anaké ku Lingge – ia menikahkan putrinya dengan mas kawin ke Linge

  5. Ipĕtijuelné / itĕjuelné kōrōé ku pòng – ia menyuruh orang lain menjual kerbaunya

  6. Utangku ike gere bĕrjuel kōrō, gere tĕrbèri aku – jika saya tidak menjual kerbau, saya tidak bisa bayar utang

  7. Aku bĕrjuel kōrō ngĕrjen anakku tengahé a – saya menjual beberapa kerbau saat menikahkan anak saya
    (untuk biaya pernikahan)

  8. Pĕ(r)juel pĕdih wé, bédné rĕta n amaé ijuelié – gemar menjual brang-barang, bahkan semua harta orang tuanya habis dijual

  9. Juelen – hasil jualan; dalam konteks adat: wanita yang telah dinikahkan ke luar keluarga

  10. Anak juelen – anak dari seorang wanita yang telah dinikahkan ke luar keluarga (dilihat dari sudut keluarga ibu)

  11. Kĕrje bĕrjuelen / kĕrje bĕrunjuk – pernikahan dengan mas kawin

  12. Sar’ anak juelen – saudara sepupu dari pihak ibu (yang telah dinikahkan dari keluarga asal)

  13. Ari juelen atawa ari ralik – lihat entri biak

Catatan Tambahan: Pada masa lalu, masyarakat yang berdomisili diduatu wilayah (kampung) pada umumnya memiliki hubungan kekerabatan mengikuti garis keturunan Ayah, sehingga pada masa itu tidak lazim (tabu) terjadi pernikahan dalam satu kampung. garis keturunan yang lebih tua biasa disebut blah tue, sedang yang lebih muda disebut blah mude. adakalanya blah mude dan blah tue sudah terpisah wilayah administratif, namun, karena masih memiliki hubungan kekerabatan, secara adat perkawinan kedua blah ini masih dianggap tabu (kemali)

  • Konteks Budaya:
    Konsep juelen sangat penting dalam sistem kekerabatan dan adat Gayo, terutama dalam hubungan antarkeluarga melalui pernikahan. Wanita yang dinikahkan ke luar keluarga disebut juelen, dan anak-anak mereka disebut anak juelen. Hubungan ini menjadi dasar untuk undangan adat, warisan, dan pertalian sosial.

    • ralik – pihak keluarga yang menerima perempuan dalam pernikahan
  • Variasi Fonemik & Penulisan:

    • Bentuk dasar: juel
    • Verba aktif: mĕnjuel – menjual
    • Nomina: juelen – hasil jualan / wanita yang dinikahkan keluar
    • Frasa: ari juelen – dari pihak yang dikirimkan dalam pernikahan
    • Ekspresi idiomatik: pĕrjuel pĕdih wé – sangat suka menjual apa saja