Angkap - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

NGKAP

Salabisasi: ANG-KAP
Kelas kata:

  1. Nomina
  2. Verba (dalam konteks tindakan, seperti mĕnangkap)

Makna:

  1. Nomina: Sistem pernikahan tradisional dalam masyarakat Gayo yang dikenal sebagai "ambil-anak", di mana seorang pria (biasanya orang asing, seperti orang Aceh) diambil sebagai menantu tanpa pembayaran mahar. Dalam sistem ini, pria tersebut secara resmi dimasukkan ke dalam keluarga besar mempelai wanita.

    • Contoh variasi:
      • Angkap sah: Pernikahan angkap permanen, di mana pria menjadi bagian tetap dari keluarga istri.
      • Angkap janji: Pernikahan angkap bersyarat atau sementara.
      • Angkap sĕmĕntaran: Pernikahan angkap sementara, biasanya karena mahar belum dibayarkan.
      • Angkap duduk edet: Pernikahan angkap dengan status jaminan untuk pembayaran mahar di masa depan.
  2. Verba: Mengambil, memetik, atau mengumpulkan sesuatu; dalam konteks sosial, merujuk pada tindakan mengambil seseorang sebagai menantu dalam sistem angkap.

Fungsi Utama:
Kata ini digunakan untuk menjelaskan sistem pernikahan tradisional yang unik dalam budaya Gayo, serta aktivitas fisik seperti memetik buah atau mengambil langkah simbolis dalam ritual tertentu.

Contoh Penggunaan:

  • Kĕrje angkap : Pernikahan angkap, berlawanan dengan pernikahan dengan mahar (kĕrje bĕrunjuk).

  • Menangkap urang Acéh : Mengambil seorang pria Aceh sebagai menantu dalam sistem angkap.

  • Anaké iangkapné ku urang Acéh : Anaknya dinikahkan dengan seorang pria Aceh melalui sistem angkap.

  • Angkapenkō pé blō sō : tolong petiklah sirih itu sebentar.

  • Angkap janji : (angkap sĕmĕntaran): angkap bersyarat.

  • Angkap duduk edet: sementara—pengantin pria belum membayar mahar, tapi boleh menempati rumah istri hingga ia mampu membayar.

  • Angkap sah (angkap nasap atau angkap nas, Gayo Lues): angkap definitif, pria asing (Aceh, Melayu, Krintji, Arab, Cina, dsb.) diterima masuk sepenuhnya ke dalam garis keturunan istri.

Verba (mĕnangkap):

  • anakku si ulubere kujuelen, si bangsu kuangkap “Anak sulungku kunikahkan dengan cara juelen, sedangkan si bungsu kukawinkan lewat angkap.”

  • iangkapié wah ni asamku : “ia memetik jerukku.”

Ritual menangkap langkah: “menangkap langkah” (bawa tujuh langkah dari tangga rumah, disertai sesaji—sepelé beras tapé dan sebatang lembing) untuk memohon perjalanan yang selamat.

Ungkapan & praktik:

Pĕnangkap juga nama uang “5 teil” yang dibayar kepada raja sebagai tanda resmi penerimaan menantu angkap.

Bĕrsiangkapen blah sō urum blah ini: kedua pihak saling mengangkat menantu satu sama lain.

Puangkap (pĕrangkap): sebutan untuk orang yang gemar menciptakan pernikahan angkap.

Catatan Tambahan:

  1. Sistem Pernikahan Angkap:
  • Dalam masyarakat Gayo, sistem angkap merupakan bentuk adaptasi terhadap kondisi ekonomi dan sosial, terutama ketika pihak pria tidak mampu membayar mahar. Sistem ini juga mencerminkan nilai-nilai inklusivitas, di mana orang asing dapat diintegrasikan ke dalam keluarga besar mempelai wanita.
  • Pernikahan angkap sering kali bersifat sementara hingga mahar dapat dibayarkan, setelah itu pasangan dapat pindah ke rumah suami.
  1. Nilai Lokal:
  • Sistem ini menunjukkan pentingnya fleksibilitas dalam aturan adat, terutama dalam hal perkawinan. Ini juga mencerminkan hubungan harmonis antara keluarga pengantin dan komunitas lokal.

  • Dalam beberapa kasus, sistem angkap digunakan untuk memperkuat hubungan antar-etnis, terutama dengan orang Aceh, Melayu, atau etnis lainnya.

  • Variasi Dialek:

    • Dalam dialek Gayo Lues, istilah seperti angkap nasap atau angkap nas digunakan untuk merujuk pada pernikahan angkap permanen.
    • Frasa seperti pĕrangkap digunakan untuk menyebut biaya administratif yang dibayarkan kepada pemimpin adat (reje) sebagai tanda formal penerimaan menantu dalam keluarga besar.