Angkap - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
NGKAP
Salabisasi: ANG-KAP
Kelas kata:
- Nomina
- Verba (dalam konteks tindakan, seperti mĕnangkap)
Makna:
-
Nomina: Sistem pernikahan tradisional dalam masyarakat Gayo yang dikenal sebagai "ambil-anak", di mana seorang pria (biasanya orang asing, seperti orang Aceh) diambil sebagai menantu tanpa pembayaran mahar. Dalam sistem ini, pria tersebut secara resmi dimasukkan ke dalam keluarga besar mempelai wanita.
- Contoh variasi:
- Angkap sah: Pernikahan angkap permanen, di mana pria menjadi bagian tetap dari keluarga istri.
- Angkap janji: Pernikahan angkap bersyarat atau sementara.
- Angkap sĕmĕntaran: Pernikahan angkap sementara, biasanya karena mahar belum dibayarkan.
- Angkap duduk edet: Pernikahan angkap dengan status jaminan untuk pembayaran mahar di masa depan.
- Contoh variasi:
-
Verba: Mengambil, memetik, atau mengumpulkan sesuatu; dalam konteks sosial, merujuk pada tindakan mengambil seseorang sebagai menantu dalam sistem angkap.
Fungsi Utama:
Kata ini digunakan untuk menjelaskan sistem pernikahan tradisional yang unik dalam budaya Gayo, serta aktivitas fisik seperti memetik buah atau mengambil langkah simbolis dalam ritual tertentu.
Contoh Penggunaan:
-
Kĕrje angkap : Pernikahan angkap, berlawanan dengan pernikahan dengan mahar (kĕrje bĕrunjuk).
-
Menangkap urang Acéh : Mengambil seorang pria Aceh sebagai menantu dalam sistem angkap.
-
Anaké iangkapné ku urang Acéh : Anaknya dinikahkan dengan seorang pria Aceh melalui sistem angkap.
-
Angkapenkō pé blō sō : tolong petiklah sirih itu sebentar.
-
Angkap janji : (angkap sĕmĕntaran): angkap bersyarat.
-
Angkap duduk edet: sementara—pengantin pria belum membayar mahar, tapi boleh menempati rumah istri hingga ia mampu membayar.
-
Angkap sah (angkap nasap atau angkap nas, Gayo Lues): angkap definitif, pria asing (Aceh, Melayu, Krintji, Arab, Cina, dsb.) diterima masuk sepenuhnya ke dalam garis keturunan istri.
Verba (mĕnangkap):
-
anakku si ulubere kujuelen, si bangsu kuangkap “Anak sulungku kunikahkan dengan cara juelen, sedangkan si bungsu kukawinkan lewat angkap.”
-
iangkapié wah ni asamku : “ia memetik jerukku.”
Ritual menangkap langkah: “menangkap langkah” (bawa tujuh langkah dari tangga rumah, disertai sesaji—sepelé beras tapé dan sebatang lembing) untuk memohon perjalanan yang selamat.
Ungkapan & praktik:
Pĕnangkap juga nama uang “5 teil” yang dibayar kepada raja sebagai tanda resmi penerimaan menantu angkap.
Bĕrsiangkapen blah sō urum blah ini: kedua pihak saling mengangkat menantu satu sama lain.
Puangkap (pĕrangkap): sebutan untuk orang yang gemar menciptakan pernikahan angkap.
Catatan Tambahan:
- Sistem Pernikahan Angkap:
- Dalam masyarakat Gayo, sistem angkap merupakan bentuk adaptasi terhadap kondisi ekonomi dan sosial, terutama ketika pihak pria tidak mampu membayar mahar. Sistem ini juga mencerminkan nilai-nilai inklusivitas, di mana orang asing dapat diintegrasikan ke dalam keluarga besar mempelai wanita.
- Pernikahan angkap sering kali bersifat sementara hingga mahar dapat dibayarkan, setelah itu pasangan dapat pindah ke rumah suami.
- Nilai Lokal:
-
Sistem ini menunjukkan pentingnya fleksibilitas dalam aturan adat, terutama dalam hal perkawinan. Ini juga mencerminkan hubungan harmonis antara keluarga pengantin dan komunitas lokal.
-
Dalam beberapa kasus, sistem angkap digunakan untuk memperkuat hubungan antar-etnis, terutama dengan orang Aceh, Melayu, atau etnis lainnya.
-
Variasi Dialek:
- Dalam dialek Gayo Lues, istilah seperti angkap nasap atau angkap nas digunakan untuk merujuk pada pernikahan angkap permanen.
- Frasa seperti pĕrangkap digunakan untuk menyebut biaya administratif yang dibayarkan kepada pemimpin adat (reje) sebagai tanda formal penerimaan menantu dalam keluarga besar.