Balut - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

Balut

Salabisasi: ba-lut

Kelas kata: Nomina

Makna: Proses membungkus, melilit, atau mengemas sesuatu. Kata ini juga merujuk pada bahan yang digunakan untuk membungkus atau mengemas suatu objek.

Fungsi Utama: Kata ini digunakan untuk menyebut tindakan atau material yang digunakan dalam proses membungkus, melilit, atau mengemas sesuatu, baik dalam konteks praktis sehari-hari maupun dalam konteks budaya tertentu.

Contoh Penggunaan:

  1. Balut n blō
    Anyaman tikar kecil yang digunakan untuk membungkus sirih atau pekerjaan jahitan.

  2. Ulung kĕn balut ni lĕpat
    Daun digunakan untuk membungkus lĕpat.

  3. Mèt ibalut kĕn saput
    Jenazah dibungkus dengan kain kafan.

  4. Ibalutié wah n asam
    Dia melilitkan buah jeruk (di pohon) dengan kain agar tidak dimakan oleh tupai.

  5. Ipĕbaluté ugahé
    *Dia membalut lukanya

  6. Glang berbalut
    Gelang atau cincin logam yang dilapisi dengan kain.

  7. Iken mubalut ku wan puket
    Ikan tersangkut terbungkus dalam jaring.

  8. Mubalut-balut prié
    Argumennya rumit, tidak jelas.

Catatan Tambahan:

  • Sinonim: Membungkus, melilit, mengemas.
  • Variasi penggunaan:
    • Balut: Bentuk dasar, merujuk pada bahan atau proses membungkus.
    • Mĕmbalut: Verba aktif, misalnya aku mĕmbalut (saya membungkus).
    • Ibalut: Bentuk pasif/refleksif, misalnya ibalutié ugahé (lukanya dibalut).
    • Pĕmbalut: Nomina, merujuk pada bahan pembungkus, seperti daun, kain, atau kertas.

Perbandingan antara bebalut dan balut berdasarkan makna, fungsi, konteks penggunaan, serta aspek budaya dan linguistiknya:

1. Kesamaan:

  • Keduanya memiliki akar kata yang sama, yaitu "balut", yang merujuk pada konsep "membungkus," "melilit," atau "mengemas."
  • Keduanya digunakan dalam konteks praktis sehari-hari untuk menggambarkan tindakan membungkus sesuatu, baik secara fisik maupun metaforis.

2. Perbedaan:

A. Makna Utama:

  • Bebalut:

    • Merujuk pada jaring panjang terbuat dari ijuk (jaut), yang digunakan untuk menangkap hewan darat (rusa, babi hutan) atau ikan di sungai.
    • Kata ini lebih spesifik untuk alat tangkap tradisional yang digunakan dalam aktivitas berburu atau perikanan.
  • Balut:

    • Merujuk pada proses membungkus, melilit, atau mengemas sesuatu, baik menggunakan bahan alami (daun, kain, dll.) maupun material lainnya.
    • Kata ini lebih umum dan dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti membungkus makanan, jenazah, atau bahkan metaforis (argumen yang rumit).

B. Fungsi Utama:

  • Bebalut:

    • Digunakan sebagai alat tangkap tradisional untuk aktivitas berburu atau menangkap ikan.
    • Fungsinya bersifat praktis dan langsung terkait dengan kebutuhan pangan atau ekonomi masyarakat Gayo.
  • Balut:

    • Digunakan untuk membungkus atau melilit sesuatu, baik dalam konteks fisik (makanan, barang) maupun non-fisik (metaforis).
    • Fungsinya lebih luas dan serbaguna, mencakup kehidupan sehari-hari, ritual adat, dan bahkan ungkapan bahasa figuratif.

C. Konteks Penggunaan:

  • Bebalut:

    • Digunakan dalam aktivitas berburu atau memancing, terutama di daerah hutan atau sungai.
  • Balut:

    • Digunakan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari, seperti membungkus makanan, jenazah, atau barang penting.
    • Contoh:
      • Ulung kĕn balut ni lĕpat (Daun digunakan untuk membungkus lĕpat).
      • Mèt ibalut kĕn saput (Jenazah dibungkus dengan kain kafan).

D. Material Utama:

  • Bebalut:

    • Terbuat dari ijuk (jaut), bahan alami yang kuat dan tahan lama, cocok untuk membuat jaring.
  • Balut:

    • Menggunakan berbagai bahan, seperti daun pisang, kain, kertas, atau bahan lainnya, tergantung pada tujuan pembungkusannya.

E. Nuansa Budaya:

  • Bebalut:

    • Mencerminkan keahlian masyarakat Gayo dalam teknologi berburu dan perikanan tradisional, serta pengetahuan tentang bahan alami yang digunakan untuk membuat alat tangkap.
    • Alat ini sering dikaitkan dengan aktivitas kolektif di hutan atau sungai, mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan kerja sama dalam komunitas.
  • Balut:

    • Mencerminkan kebiasaan masyarakat Gayo dalam menghormati alam dan tradisi, seperti membungkus makanan dengan daun pisang atau membungkus jenazah dengan kain kafan.
    • Tindakan membungkus juga sering digunakan dalam ritual adat atau acara penting, menunjukkan nilai-nilai spiritual dan kesopanan.

3. Perbandingan Berdasarkan Aspek Linguistik:

A. Kelas Kata:

  • Bebalut: Nomina (benda), merujuk pada alat tangkap tradisional.
  • Balut: Nomina (konsep) atau Verba (tindakan), tergantung pada konteks penggunaannya.

B. Variasi Penggunaan:

  • Bebalut:

    • Lebih spesifik, hanya digunakan untuk alat tangkap tradisional.
    • Tidak memiliki banyak variasi penggunaan di luar konteks perburuan atau perikanan.
  • Balut:

    • Lebih fleksibel, dapat digunakan dalam berbagai konteks, baik fisik maupun metaforis.
    • Memiliki variasi seperti mĕmbalut (verba aktif), ibalut (bentuk pasif/refleksif), dan pĕmbalut (nomina, merujuk pada bahan pembungkus).
  • Bebalut adalah istilah spesifik yang merujuk pada jaring panjang terbuat dari ijuk, digunakan untuk menangkap hewan darat atau ikan.

  • Balut adalah istilah umum yang merujuk pada proses atau konsep membungkus, melilit, atau mengemas sesuatu, baik dalam konteks fisik maupun metaforis.

Keduanya mencerminkan adaptasi masyarakat Gayo terhadap lingkungan alam mereka, tetapi bebalut lebih fokus pada aktivitas berburu dan perikanan, sementara balut memiliki aplikasi yang lebih luas dalam kehidupan sehari-hari, adat istiadat, dan bahasa figuratif.