N - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

1

N

Salabisasi: N
Kelas kata: Partikel fonetik / Morfem
Makna: Neusklank (nasal awalan) yang digunakan dalam pembentukan bentuk dasar verba aktif atau derivasi kata tertentu dalam bahasa Gayo.
Fungsi Utama: Digunakan sebagai alat morfologis untuk membentuk kata kerja aktif, baik dalam bentuk dasar maupun dengan sufiks tambahan (-i atau -en), terutama jika kata dasar dimulai dengan vokal atau konsonan tertentu.

a. Penggunaan N dalam Pembentukan Kata Kerja Aktif

  • Kondisi Penggunaan:

    • Jika kata dasar dimulai dengan vokal (a, e, i, o, u).
    • Jika kata dasar dimulai dengan salah satu dari konsonan berikut: t, d, c, j, y, w, r, l, h, s.
  • Contoh Penggunaan:

    • Mĕ-n-dĕmu (bertemu): Awalan mĕ- bergabung dengan neusklank n karena kata dasar dĕmu dimulai dengan konsonan d.
    • N-těsalamen (bersalam-salaman): Neusklank n- digunakan sebelum awalan tĕ- karena kata dasar těsalamen dimulai dengan konsonan t.

b. Penggunaan N dengan Sufiks -te

  • Kondisi Penggunaan:

    • Neusklank n digunakan antara substantif (kata benda) yang berakhir dengan vokal dan sufiks -te, terutama dalam dialek Gayo Laut dan kadang-kadang Gayo Lues.
  • Contoh Penggunaan:

    • Amante (ayah kami): Dibentuk dari kata benda ama (ayah) + sufiks -te dengan penambahan neusklank n.

c. Perbedaan Dialektal

  • Gayo Laut: Neusklank n selalu digunakan dalam konteks ini.
  • Gayo Lues: Neusklank n kadang-kadang digunakan, tergantung pada variasi lokal.

Catatan Tambahan

  • Kontrastif dengan Pĕngé:

    • Neusklank n sering kali dibandingkan dengan pola pembentukan kata lain seperti pĕngé (lihat entri sub pĕti-), yang menggunakan mekanisme berbeda.
  • Variasi Dialektal: Penggunaan neusklank n menunjukkan perbedaan dialektal antara Gayo Laut dan Gayo Lues, yang penting untuk analisis linguistik regional.

  • Pola Morfologis: Neusklank n adalah elemen kunci dalam memahami pola pembentukan kata dalam bahasa Gayo, terutama dalam konteks verba aktif dan sufiks -te.

Kesimpulan Umum

Neusklank n adalah elemen fonetik dan morfologis yang penting dalam bahasa Gayo, digunakan dalam pembentukan kata kerja aktif dan derivasi kata tertentu. Penggunaannya mencerminkan kompleksitas sistem bahasa Gayo, termasuk pengaruh dialek regional seperti Gayo Laut dan Gayo Lues. Penelitian lebih lanjut tentang neusklank n dapat memberikan wawasan mendalam tentang struktur fonologis dan morfologis bahasa Gayo, serta membantu dalam pengembangan korpus linguistik dan model NLP/LLM yang lebih akurat.


2

N
Salabisasi: N
Kelas kata: Prefiks (awalan)
Makna: Awalan yang digunakan sebelum kata dasar yang dimulai dengan vokal, menggantikan fungsi infiks -ĕn-.
Fungsi Utama: Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja atau kata benda, tergantung konteks penggunaannya.


3

A

N dan ni
Salabisasi: N, ni
Kelas kata: Preposisi (kata depan)
Makna: Kata depan yang berarti "kepada", "untuk", atau "terkait dengan". Digunakan terutama dalam konteks pembagian untuk menunjukkan orang atau pihak yang menerima bagian tertentu. Juga dapat berarti "mengenai" atau "tentang".
Fungsi Utama:

  • Menunjukkan penerima atau tujuan dalam konteks pembagian.
  • Menarik perhatian pada kata yang mengikutinya.
  • Bentuk n digunakan sebelum kata yang dimulai dengan vokal, terutama sebelum aku.
  • Bentuk ni digunakan sebelum kata yang dimulai dengan konsonan.
  • Jika ni diikuti oleh kata ganti kam atau , dalam dialek Gayo Laut, dan kadang-kadang Gayo Lues, disisipkan ng, sehingga menjadi ni ngkam dan ni ngkö.
  • N berubah menjadi ng sebelum k dan g, serta menjadi m sebelum p dan b.

Contoh Penggunaan:

  • N aku : untukku

  • Ni kō : untukmu

  • Ni ngkam : untuk kalian

  • ini n(i)aku, òya ni ngkam : Ini untukku, itu untukmu

  • Ini n(i)ama, ója n(i) (ě)mpu : "Ini untuk ayah, itu untuk kakek."

  • Si n(i) dirimu mei si ni sé taringen : Bagian mu bawalah, bagian dia tinggalkan

  • Běrbagi kite pěkèn, si ni (ng)kō ni(ng)kō, si n(i)aku n(i)aku : "berbagi pakaian kita, mana yang menjadi punya mu dan mana yang menjadi bagian ku

  • N(i) aku ara(g)ngé padi : Untukku arang saja

  • Pudělèn ni sé ari n(i) aku (kōrō, ròm) : Dia mendapat lebih banyak dari pada aku (kerbau, padi)

  • Ni sé jěroh pěkèdné : Dia bagus pakaiannya

  • N(i) aku pé ku péngé : Aku juga mendengarkannya

  • Ni(atau m) benen sine nge ibětihé òya beié, n(i)saudeger e gere naè bětihé òya benedné : si Wanita itu sudah tahu bahwa dia adalah suaminya, tetapi sang pedagang tidak tahu kalau dia adalah istrinya.

  • Ama n Ratus ngōk ke gèh ku ini lang ? — Ah, ni sé gere muhali : "Ama n Ratus bisakah datang besok? — Ah, dia tidak ada halangan

  • N(i) aku gere le běta kěkireng ku : "Bagiku, bukan seperti itu pendapat ku


B

n / ni
Salabisasi: n, ni
Kelas kata: Penanda genitif (kepemilikan)
Makna: "Dari", "milik", atau "yang dimiliki oleh".
Fungsi Utama:

  • Menunjukkan hubungan kepemilikan atau asal-usul.
  • n digunakan setelah kata yang berakhir dengan vokal atau konsonan, tetapi dapat berubah menjadi ng sebelum k dan g, serta menjadi m sebelum p dan b.
  • ni digunakan dalam konteks yang lebih umum dan fleksibel.
  • Dalam beberapa kasus, n menunjukkan hubungan yang lebih erat atau langsung antara pemilik dan yang dimiliki, sedangkan ni lebih umum.

Contoh Penggunaan:

  • Gěral n(i) abangé : Nama kakak laki-lakinya

  • Ulu n(i) (of ng) kule : Kepala harimau

  • Òya kōrō ni urang Rikit : Itu kerbau milik orang Rikit

  • Iwadn(i) umah : Di dalam rumah

  • Amal n (of m) pětěri : "Mimpi sang putri

  • Ama n (of ni) pětěri
    Terjemahan: "Ayah sang putri."

  • I wadni (= i wah(en) ni) kěben : Di dalam lumbung padi

Catatan Tambahan:

  • Perbedaan antara n dan ni terletak pada tingkat keakraban hubungan kepemilikan. n menunjukkan hubungan yang lebih erat, sementara ni lebih umum.
  • Contoh:
    • Ama n Umer: "Ayah Umer" (sebagai pěraman, nama panggilan berdasarkan anak pertama).
    • Ama ni Umer: "Ayah dari Umer" (menunjukkan hubungan kepemilikan biasa).
  • Variasi fonetik seperti ng dan m terjadi berdasarkan aturan fonetik bahasa Gayo.
  • Konteks budaya yang terkait adalah sistem penamaan dan hubungan keluarga dalam masyarakat Gayo, yang menekankan hierarki dan keakraban.

4

Salabisasi: n
Kelas kata: Afiks (akhiran yang disingkat)
Makna: Bentuk singkat dari akhiran -en, terutama digunakan sebelum sufiks yang dimulai dengan vokal.
Fungsi Utama:

  • Menggantikan akhiran -en dalam bentuk singkat untuk memudahkan pengucapan.
  • Digunakan dalam konteks morfologis tertentu untuk membentuk kata kerja atau kata benda.

Contoh Penggunaan:

  • Ibětihné (bentuk singkat dari ibětihené) - dia tahu

  • Juelné (bentuk singkat dari juelené) - dijualnya

Catatan Tambahan:

  • Penggunaan n sebagai pengganti -en mencerminkan efisiensi fonetik dalam bahasa Gayo.
  • Bentuk ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk mempermudah pengucapan.
  • Variasi ini tidak mengubah makna kata, hanya mempersingkat bentuknya.

Berikut adalah rangkuman penggunaan kata "n" dalam bahasa Gayo yang disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman perbedaan dan penggunaannya:


Jenis Fungsi Utama Contoh Penggunaan Variasi & Aturan Fonetik Perbedaan dengan Variasi Lain
N 1 Membentuk kata kerja aktif (bentuk dasar). - ntènèngèn (terdengan) - ntěsalamen (menyalami) - Digunakan sebelum kata dasar yang dimulai dengan vokal atau konsonan tertentu (t, d, c, j, y, w, r, l, h). - n disisipkan sebelum sufiks -te (contoh: amante). - Fokus pada pembentukan kata kerja.
N 2 Menggantikan infiks -ĕn- sebelum kata dasar yang dimulai dengan vokal. - ........ - Hanya digunakan sebelum kata dasar yang dimulai dengan vokal. - Lebih spesifik untuk menggantikan infiks -ĕn-.
N 3 Sebagai preposisi atau penanda kepemilikan ("untuk", "kepada", "milik"). - n(i) aku (untukku) - ni ngkam (untuk kami) - m pětěri òya (untuk putri itu) - n digunakan sebelum vokal, ni sebelum konsonan. - n berubah menjadi ng sebelum k dan g, serta menjadi m sebelum p dan b. - n menunjukkan hubungan lebih erat, ni lebih umum.
N 4 Singkatan dari sufiks -en, terutama sebelum sufiks yang dimulai dengan vokal. - ibětihné (dia telah menikahinya) - juelné (dia telah memanggilnya) - Digunakan untuk mempersingkat kata dengan menggantikan -en. - Fokus pada efisiensi pengucapan.

Penjelasan Tambahan:

  1. N 1 dan N 2 berkaitan dengan pembentukan kata kerja, sementara N 3 dan N 4 lebih fokus pada preposisi, kepemilikan, dan efisiensi bahasa.
  2. N 3 memiliki variasi fonetik yang kompleks (n → ng/m) tergantung huruf berikutnya, sementara N 4 hanya berupa singkatan.
  3. N 3 juga mencerminkan nilai budaya seperti keadilan dalam pembagian dan hierarki keluarga.