Blo - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

Blo

Salabisasi : blō

Kelas kata : Nomina

Makna : Sirih, yaitu tanaman merambat yang sering digunakan dalam budaya Gayo untuk berbagai keperluan, seperti upacara adat, konsumsi, atau simbolisasi.

Fungsi Utama
Digunakan untuk merujuk pada tanaman sirih secara umum, bagian-bagiannya (batang, daun), serta jenis-jenis sirih tertentu. Kata ini juga memiliki makna kultural dalam konteks ritual dan adat istiadat.

  • Batang ni blō : Batang tanaman sirih.

  • Ulung ni blō / ulung : Daun sirih yang tumbuh di batang utama atau cabang-cabang tanaman sirih. Ulung krakap Daun yang tumbuh di batang muda, Ulung rudang atau ulung jěróh (Gayo Lues) Daun yang tumbuh di cabang samping.

Jenis-Jenis Sirih

Berikut adalah variasi jenis sirih dalam bahasa Gayo:

Nama Jenis Sirih Arti dalam Bahasa Indonesia Keterangan
Blō Gěnting Sirih dari Gènting Dikenal karena kualitasnya yang sangat baik.
Blō lawang Sirih lawang Jenis sirih dengan kualitas sedang.
Blō uten Sirih liar Digunakan hanya jika tidak ada sirih berkualitas lebih baik.
Blō pědih Sirih pedih Dianggap sebagai sirih terbaik.
Blō piandang Sirih piandang Jenis sirih liar, mirip dengan blō uten.
Blō rang Sirih rang Disebut juga blō lawang di Gayo Lues.
Blō tō atau blō kòlak Sirih tō/kòlak Jenis sirih yang dianggap baik.

Ukuran dan Pengelompokan Daun Sirih

  • Blō sara rèbèk (rèsèk) : Setengah lembar daun sirih

  • Blō sara rilah : Satu lembar daun sirih utuh.

  • Blō sara susun : Tumpukan 22 lembar daun sirih yang disusun lalu dilipat menjadi dua.

  • Blō sara Pědi : Ikatan lima susun daun sirih.

  • Mbah blō (= ménginté) : "Membawa sirih," yaitu proses memberikan sirih sebagai simbol permintaan resmi dalam adat pernikahan.
    Verba

  • Nge kulěkaten blō n anakku ku Pěparik : "Aku telah menetapkan pertunangan anakku dengan seorang gadis dari Pěparik.

  • Blō ni anakkoe gere ipan jěma (of gere měra lěkat) : "Pinangan anak saya saya ditolak."

  • Ipliednen blō é : "Pertunangannya telah dibatalkan."

  • Blō kaul of — kōl ; "Sirih besar," yaitu pemberitahuan resmi dari pihak mempelai wanita kepada pihak mempelai pria tentang tanggal pelaksanaan pernikahan. Setelah pemberitahuan ini, pernikahan tidak dapat dibatalkan kecuali dengan denda berat.

  • Fungsi Utama: Menandai tahap akhir dari proses adat pernikahan, di mana tanggal pernikahan telah ditentukan secara resmi.

  • Blō use of — uce : "Sirih kecil," yaitu pemberitahuan awal yang kurang formal dari pihak mempelai wanita kepada pihak mempelai pria tentang rencana tanggal pernikahan.

  • Fungsi Utama: Sebagai tahap awal komunikasi adat sebelum blō kōl.

  • Catatan Tambahan:

    • Beberapa sumber menyebutkan bahwa mbah blō use adalah permintaan resmi pernikahan, mirip dengan měnginté atau mbah blō.
    1. Blō nèrahi kambing : "Sirih mencari kambing" (sebaliknya dari kambing yang mencari sirih). Digunakan untuk menggambarkan seorang wanita yang secara aktif mendekati seorang pria untuk tujuan pernikahan.
  • Fungsi Utama: Sebagai sindiran atau ungkapan kritik terhadap perilaku yang dianggap tidak sesuai norma adat.

  • Catatan Tambahan:

    • Peribahasa ini sering dibandingkan dengan ungkapan lain seperti tělege nèrah lójók (sumur mencari timba)
  1. Konteks Budaya:
    • Sirih (blō) adalah simbol penting dalam budaya Gayo, terutama dalam ritual pernikahan. Penggunaannya mencerminkan nilai-nilai hormat, formalitas, dan komitmen dalam hubungan sosial.
    • Proses komunikasi adat melalui sirih menunjukkan pentingnya peran keluarga dan adat dalam kehidupan masyarakat Gayo.