Aer - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Aèr
Salabisasi: a-èr
Kelas Kata: Nomina
Makna:
- Air; zat cair bening yang menjadi sumber kehidupan.
- Dalam konteks lokal dan dialek Gayo, merupakan bentuk pelafalan dari kata Melayu "air" atau "ayir" (garam), terutama dalam beberapa frasa tertentu.
- Digunakan sebagai unsur dalam beberapa komponen leksikal yang merujuk pada jenis air tertentu, seperti:
- aèr masin → air asin, air laut
Fungsi Utama:
- Merupakan kata dasar untuk menyatakan "air" secara umum.
- Digunakan dalam kombinasi dengan kata lain untuk membentuk frasa deskriptif mengenai jenis air tertentu.
Contoh Penggunaan:
- Aèr masin → Air yang rasanya asin, yaitu air laut.
Catatan Tambahan:
-
Kata ini memiliki hubungan makna langsung dengan entri lain seperti:
- ayar → varian penulisan dan pengucapan dari kata yang sama
- mĕntèr, matayar → yang juga bermakna "sumber air"
- jĕmèr → sungai besar yang mengalir melalui wilayah Deret
Perbandingan leksikal dan semantik antara kata-kata berikut dalam bahasa Gayo: Aer, Ayar, Weih, Menter, dan Matayar
Tabel Perbandingan Kata dalam Bahasa Gayo
No | Kata | Salabisasi | Kelas Kata | Makna / Arti | Fungsi Utama | Contoh Penggunaan (bahasa Gayo) | Terjemahan Indonesia | Catatan Tambahan |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Aer | a-èr | Nomina | Air (dalam konteks umum), air asin (aèr masin) | Merupakan bentuk serapan dari bahasa Melayu “air” atau “ajir” | aèr masin | air asin | Variasi pelafalan tergantung daerah; sinonim dengan ayar |
2 | Ayar | a-yar | Nomina | Air (serapan dari bahasa Melayu “air”), digunakan dalam beberapa dialek Gayo | Sering muncul dalam nama tempat atau geografi | Weih ni Ajar Mamis, Ajar Tĕnang | air | Digunakan dalam toponimi dan memiliki variasi fonetik seperti "air" |
3 | Weih | we-ih | Nomina | Air (bentuk asli bahasa Gayo); bisa merujuk pada sungai, air tawar, atau cairan lain seperti susu atau air kelapa | Kata dasar untuk konsep air dalam kebudayaan lokal Gayo | Weih n soesoe, Weih n toe, Weih n krō | air, susu, air tebu, bubur | Lebih baku sebagai istilah lokal, tidak serapan dari Melayu |
4 | Menter | men-ter | Nomina | Mata air kecil, sumber air yang mengalir menjadi anak sungai | Merupakan satuan hidrologi mikro dalam sistem perairan alami di pegunungan | Mentèr ikuwén rayoh | mata air kecil | Dikenal juga dalam bentuk mutèr; sering ditemukan dalam jalur perjalanan atau nama tempat |
5 | Matayar | ma-ta-yar / me-ta-yar | Nomina | Sumber air, sumur alami | Mirip dengan menter, tetapi lebih spesifik sebagai tempat keluarnya air tanah | Matayar | sumber air, sumur | Dikenal juga dalam dialek Gayo Lues; sinonim dengan menter |
Analisis Komparatif dan Relasi Makna
Aspek | Deskripsi |
---|---|
Kemiripan Fonologis | Aèr dan Ayar sangat mirip secara fonetik karena sama-sama berasal dari kata Melayu “air”. Menter dan Matayar juga menunjukkan kesamaan struktur morfologis dan arti. |
Perbedaan Semantik | Weih merupakan kata dasar lokal yang mencakup semua jenis air (sungai, susu, air tebu, dll.), sedangkan Aèr/Ayar lebih terbatas pada air dalam konteks serapan Melayu. Menter/Matayar lebih spesifik pada sumber air alami. |
Penggunaan Geografis | Weih banyak dipakai dalam kosakata lokal dan frasa geografi (misalnya Nanggō Weih, Weih Köl). Menter dan Matayar biasanya ditemukan dalam toponimi pegunungan dan jalur tradisional. |
Fungsi Idiomatik & Budaya | Weih memiliki fungsi idiomatik kuat, seperti dalam ekspresi muweih umeé (sawah yang tergenang air), muweih ròngôké (berkeringat lehernya) |
Variasi Dialek | - Weih lebih umum digunakan di wilayah tengah dan selatan Gayo- Aèr/Ayar lebih dominan di wilayah pesisir dekat Aceh- Menter dan Matayar lebih dikenal di wilayah pegunungan dan Gayo Lues |
Sumber :
- Hazeu, GAJ (1907) Gajosch - Nederlandsch Wordenboek, Batavia Landsrukkerij, halaman (4)