Tue - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

Tue

1 Tue

Salabisasi: tu-e Kelas Kata: Adjektiva / Nomina / Frasa

Makna Umum:

  1. Tua; berusia lanjut
  2. Sudah menikah (politik lebih dewasa)
  3. Gelap warna (digunakan setelah nama warna)
  4. Jabatan adat: salah satu tokoh otoritas dalam struktur kepemimpinan masyarakat Gayo, posisinya mirip wakil reje (kepala desa/adat)

Contoh Kalimat

USIA

  • Mpungku nge tue pedih : kakek saya sudah sangat tua.

  • Upuh tue : kain yang sudah tua (lawannya upuh ayu)

  • Anakku nge tue : anak saya sudah dewasa atau sudah menikah.

  • Ilang tue : merah tua/dongker.

  • Wé tue ni krambil item put atau wé tue lĕngkues, mangkin tue mangkin bues : meskipun sudah tua, tetap saja bertingkah seperti pemuda.

Jabatan Adat

  • Tue atau urang tue atau petue :

    • gelar ketiga dalam hierarki pemimpin adat, yang dianggap sebagai pembantu utama reje, membantu menjalankan fungsi pemerintahan

    • Dalam beberapa kasus menggantikan peran reje, dalam konteks ini, tue bertindak sebagai pejabat polisi adat.

    • Tue membantu menyelesaikan berbagai perkara terutama berkaitan dengan hukum adat, serta melakukan mediasi penyelesaian perkara besar sebelum diajukan kepada reje.

    • Kadang-kadang, bila masyarakat tinggal di kampung yang berjauhan, tue tinggal di tempat berbeda dari reje, dan bertindak sebagai wakilnya (bedel).

    • Di Gayo Lues, posisi tue lebih rendah dibandingkan daerah lain. Ia hanya bertindak sebagai utusan reje dan menyelesaikan sengketa kecil agar tidak sampai ke ranah reje.

    • Selain reje cik, jabatan-jabatan lain seperti reje mude, wakil, imem, dan katip juga memiliki tue masing-masing. Maka disebutlah tue delem (tue milik reje cik), tue ni mude (milik reje mude), tue ni wakil, tue n imem, dan tue ni katip.

    • Tue si mĕnèwèdni pintu, tue yang menjaga gerbang/pintu (sebagai pejabat polisi adat).

  • Tue ròlat : "tue darurat", orang yang bertindak sebagai tue sementara saat tue resmi sedang tidak ada, misalnya dalam perselisihan mendadak. Ia akan mundur begitu tue resmi hadir.

  • (urang] tue si lime : lima tue (hanya ada di Gayo Lues).

POSISI

  • Jĕma tue atau si tue

    • Orang tua/tua
    • Orang yang telah menikah (dan secara politik dianggap dewasa)
    • Tokoh adat/penasehat di kampung, biasanya berusia matang dan dihormati karena pengetahuan adatnya.
  • Urang-tue atau si tĕtue, istilah hormat untuk ayah atau ibu.

    • Urang-tueku (si tĕtueku) ara ilon murip rawan benen, kedua orang tuaku masih hidup
    • Urang-tueku si rawan nge benasa : ayahku sudah meninggal.
  • Òya si bĕbĕru ke? – Nume, òya si tĕtue : apakah dia masih gadis? – Tidak, dia sudah menikah.

  • Pĕlōlō si bĕbujang gere ngōk campur si tĕtue : dalam perselisihan antar remaja, para orang tua tidak boleh ikut campur.

  • Pri ni si tĕtue ara: mas i purōi, malu iruangi : Pepatah dari orang tua: uang dimasukkan dalam dompet, wanita harus berada di ruang dalam rumah.

Turunan Kata dan Frasa

  • Tuei (nuei): yang dituakan, atau dijadikan tua

    • si bĕbujang pĕlōlō nti ituei : Remaja bertengkar tidak perlu dinasehati (ikut campur)
    • Nuei labu, nuei bĕnang, dll.: membiarkan labu menjadi tua, membuat benang yang berwarna gelap
    • Ituen (ituei) si bĕbujang 'ni blōh bĕrsaman ku Kute-Lintang : Dijadikan pemimpin rombongan remaja yang akan ikut pertandingan saman di Kute-Lintang.
    • Si bĕbĕru blōh bĕrutem ituei atau ituen, atau bĕrsi-tĕtue blōhé : anak gadis pergi mencari kayu bakar, harus didampingi oleh orang yang lebih tua (perempuan lebih dewasa).
  • Nge kutuen anakku si ulu bere : saya sudah menikahkan anak sulung saya (lebih sopan daripada kĕrjen).

  • Pĕtue,

    • urang tue atau tue
    • bentuk frasa atau turunan lain dari kata tue
  • Pĕnuenku ger’ ilòn mbèh manè : benang yang saya warnai lebih gelap belum selesai kemarin


2 (Tué)

Salabisasi: tu-é
Kelas kata: Nomina
Makna: Sejenis hidangan besar yang ditutup dengan kain (sap) dan berisi sejumlah kecil makanan lezat yang sangat halus. Hidangan ini biasanya disajikan pada acara adat Jege Kōl di wilayah Gayo Laut. Tue dihidangkan kepada Reje dan guru didong

Fungsi Utama: Kata ini digunakan untuk menyebut suatu jenis hidangan tradisional yang memiliki nilai simbolis dalam ritual adat tertentu, terutama sebagai bagian dari perayaan atau upacara penting.

Variasi penggunaan: Dalam dialek Gayo Lues, hidangan serupa dikenal dengan istilah Trul Běrapit.

Tué disajikan sebelum dilaksanakan Pawé (arak-arakan)