Pengulu - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

PĔNGULU

Salabisasi: PĔN-GU-LU
Kelas kata:

  1. Nomina (untuk menyebut gelar atau kepala adat).
  2. Adjektiva (untuk merujuk pada yang utama atau terpenting dalam suatu kelompok).

Makna:

  1. Nomina: Gelar tradisional untuk pemimpin adat dalam masyarakat Gayo, khususnya di republik-republik kecil Gayo. Istilah ini awalnya digunakan sebagai gelar utama sebelum digantikan oleh reje di beberapa daerah. Namun, kedua gelar ini masih digunakan secara bergantian, meskipun preferensi bervariasi menurut wilayah.
  2. Adjektiva: "Yang utama" atau "yang terpenting" dalam suatu kelompok benda atau makhluk hidup.
    Fungsi Utama:
    Kata ini digunakan untuk menyebut pemimpin adat dalam masyarakat Gayo serta untuk menggambarkan sesuatu yang dianggap utama atau paling penting dalam suatu kelompok.

Contoh Penggunaan:

  • Pĕngulu XII: Gelar untuk pemimpin adat ke-12 di Gayo Lues, tidak akan disebut sebagai Reje XII.
  • Pĕngulu n uten: Eufemisme untuk hewan besar seperti harimau (kule) atau gajah.
  • Pĕngulu ni [kelompok]: Pimpinan dari suatu kelompok.

Catatan Tambahan:

  1. Sistem Kepemimpinan Tradisional:
    • Gelar Pĕngulu mencerminkan sistem kepemimpinan patriarkal dalam masyarakat Gayo, di mana pemimpin adat memiliki peran sentral dalam menjaga adat (edet), menyelesaikan konflik, dan memimpin upacara ritual.
    • Meskipun gelar reje lebih populer di beberapa daerah, Pĕngulu tetap digunakan sebagai gelar resmi di wilayah seperti Gayo Lues.
  2. Nilai Lokal:
    • Penggunaan istilah Pĕngulu mencerminkan hierarki sosial dan nilai-nilai kehormatan dalam masyarakat Gayo.
    • Eufemisme seperti Pĕngulu n uten menunjukkan rasa hormat terhadap alam dan makhluk hidup, terutama hewan besar seperti harimau dan gajah yang dianggap memiliki kekuatan mistis.
  3. Metafora:
    • Frasa seperti Pĕngulu ni [kelompok] digunakan untuk menunjukkan prioritas atau keunggulan tertentu dalam suatu kelompok, baik itu manusia, hewan, atau benda.
  • Variasi Dialek:
    • Di beberapa daerah, gelar Pĕngulu lebih dihormati dan dipertahankan dibandingkan reje. Misalnya, di Gayo Lues, gelar Pĕngulu XII tetap digunakan tanpa menggunakan istilah reje.