Kundul - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

KUNDUL

Salabisasi: KUN-DUL
Kelas kata:

  1. Verba (dalam konteks tindakan, seperti mĕngunduli atau kundulen)
  2. Nomina (untuk posisi atau tempat duduk, seperti pengundulen)

Makna:

  1. Verba: Duduk atau berada dalam posisi tertentu dengan cara yang khas dalam masyarakat Gayo. Kata ini memiliki variasi makna tergantung pada jenis posisi duduk atau situasi sosialnya.
  2. Nomina: Tempat atau posisi duduk, baik secara fisik maupun metaforis. Frasa seperti pengundulen atau kenundulen merujuk pada tempat atau objek yang biasa digunakan untuk duduk.

Fungsi Utama:
Kata ini digunakan untuk menggambarkan berbagai posisi duduk yang mencerminkan norma-norma budaya, etika, atau praktik sosial dalam masyarakat Gayo. Selain itu, kata ini juga digunakan untuk merujuk pada tempat atau objek yang digunakan sebagai tempat duduk.

  • Renjel kundul wé ku ampangé sine, “lalu ia duduk di atas tikar tempat itu.”
  • I si kundulé bĕsilō? – I Peparik, i umah ni Tie Mude : Di manakah ia tinggal sekarang? – Di Peparik, di rumah Tie Mude.

Gaya duduk

  • kundul bĕrjunté: duduk dengan kaki terulur (mis. di atas peti atau pagar).
  • kundul kĕnelpit: duduk meringkuk dengan lutut terlipat hingga telapak kaki di bawah pantat (sikap hormat di hadapan kepala adat atau mertua, serta dalam bĕrsaman).
  • kundul (i)uliken uku (= kĕmali): duduk memeluk lutut (postur orang sedih atau murung).
  • kundul sĕmile atau bĕrsilō: duduk satu kaki ditekuk di bawah badan, satu kaki diangkat lurus di atasnya (cara duduk sopan untuk pria).
  • kundul timpuh: duduk di atas kedua tumit ditekuk ke kanan (cara duduk sopan untuk wanita).
  • kundul tinggung (atau hanya tinggung): jongkok, misalnya saat buang air.
  • kundul cangkung: duduk dengan satu lutut terangkat (sering dipakai saat makan).
  • kundul utang: “duduk utang” (ungkapan spesifik).

Kata kerja turunan

  • kunduli (mĕngunduli): duduk di atas sesuatu.

    Glah, aku ngunduli ampang tĕbel e, “Baiklah, aku akan duduk di tikar tebal itu” (ungkapan siap menikah: mempersiapkan tempat duduk sebagai calon pengantin pria).

  • kundulen: membuat orang duduk, menugaskan tempat duduk.

    Kundulenkō mulō jamu e ku sĕrambi sō kĕjep,
    “Silakan para tamu duduk dahulu di serambi, aku sedang sibuk.”

  • Bĕrkundul: melakukan pekerjaan sambil duduk.
  • Bĕrkundulen: duduk bersama-sama.
  • Bĕrsikundulen tĕnumpit: saling duduk di pangkuan (bisa untuk pacaran atau bertengkar).
  • Pékekundul: sering duduk; tekun duduk-duduk.
  • Pékundul: suka duduk diam; pemalas.

Tempat atau benda tempat duduk

  • pengundulen atau pĕkundulen: tempat yang biasa diduduki.

    Ini pengundulen ni kule, “Di sini harimau pernah berdiam” (terlihat dari rumput yang terinjak).
    Ini atu tĕmpat pĕkundulenku, “Di batu ini sering kusiang-siang menonton” (anak muda duduk di batu besar berjajar di blang).

  • kĕnundul(en): apa saja yang jadi sandaran atau alas duduk.

    Ini ampang kĕnundulenku, “Ini tikar dudukku.”

  • kĕnundulen ni rering: pijakan dinding, alas di tepi dalam rumah tempat kayu dinding bertumpu (sering berhias panel).
  • kĕnundulen atau kekundulen ni suyen: batu empat sisi atau neuten kayu yang menopang tiang rumah.

Catatan Tambahan:

  • Sinonim: Dalam konteks posisi duduk, sinonimnya adalah duduk, berada, atau tinggal. Dalam konteks tempat duduk, sinonimnya adalah tempat duduk, kursi, atau tikar.

Berikut adalah perbandingan antara duduk dan kundul

Perbandingan Antara Duduk dan Kundul

Aspek Duduk Kundul
Salabisasi DU-DUK KUN-DUL
Kelas Kata Verba (tindakan) dan Nomina (posisi/keadaan) Verba (tindakan) dan Nomina (posisi/keadaan)
Makna Umum Duduk atau tinggal sementara di suatu tempat, sering digunakan dalam konteks sosial/budaya. Duduk dengan variasi posisi tubuh tertentu yang mencerminkan norma budaya atau etika lokal.
Penggunaan Utama - Digunakan dalam situasi umum seperti tinggal sementara (duduk edet). - Digunakan untuk menggambarkan berbagai gaya duduk yang spesifik (kundul kĕnelpit, dll.).
- Sering berkaitan dengan sistem sosial (angkap duduk edet, mĕnduduki utang). - Fokus pada posisi tubuh dan makna simbolisnya (kundul bĕrjunté, kundul uliken uku).
Konteks Budaya - Berkaitan dengan praktik tradisional seperti pernikahan angkap (duduk edet). - Mencerminkan aturan sopan santun dalam masyarakat (kundul kĕnelpit sebagai bentuk hormat).
- Menunjukkan tanggung jawab sosial (mĕnduduki utang). - Digunakan dalam ritual atau acara adat (kundul timpuh untuk wanita).
Posisi Tubuh Tidak terlalu fokus pada detail posisi tubuh, lebih menekankan keadaan atau situasi. Sangat spesifik dalam menggambarkan posisi tubuh (misalnya: kundul cangkung, kundul tinggung).
Variasi Dialek Dalam dialek Gayo Lues, digunakan dalam konteks pembentukan alat keramik (nge ku duduk pĕnĕpanku). Variasi seperti kenundulen atau pengundulen merujuk pada tempat duduk atau bekas jejak.
Contoh Penggunaan - Angkap duduk edet: Pernikahan angkap sementara. - Kundul bĕrjunté: Duduk dengan kaki tergantung bebas.
- Mĕnduduki utang: Tinggal di rumah pemberi utang hingga lunas. - Kundul kĕnelpit: Duduk bersila dengan sopan.
Sinonim Kundul, menetap, tinggal. Duduk, berada.
Antonim Berdiri, berjalan, tidak menetap. Berdiri, berjalan, tidak menetap.
  • Duduk lebih bersifat umum dan sering digunakan untuk menggambarkan situasi atau keadaan seseorang dalam konteks sosial, seperti tinggal sementara atau menetap di suatu tempat.
  • Kundul lebih spesifik, terutama dalam menggambarkan posisi tubuh yang mencerminkan norma-norma budaya atau etika lokal.

Keduanya saling melengkapi dalam konteks bahasa dan budaya Gayo, tetapi memiliki fokus penggunaan yang berbeda: duduk lebih luas dalam arti sosial, sedangkan kundul lebih mendetail dalam hal fisik dan simbolisme posisi tubuh.