Ite - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Ite
juga Nite atau mĕnite
mĕnite
Salabisasi: me-ni-te
Kelas Kata: Verba (kata kerja)
Makna:
- Menghangatkan diri dengan duduk atau berbaring menghadapkan punggung ke api.
- Proses pemulihan khusus bagi wanita pasca melahirkan dengan cara memanaskan bagian belakang tubuh menggunakan api perapian selama 44 hari.
- (Kiasan) Memberi penghormatan atau pembayaran simbolis kepada ibu yang telah merawat anak sebelum adopsi sebagai bentuk apresiasi atas "pengorbanannya".
Fungsi Utama:
- Sebagai kata kerja aktif dalam kalimat yang menjelaskan tindakan menghangatkan diri.
- Digunakan dalam konteks budaya, terutama dalam ritual masa nifas/pemulihan pasca melahirkan.
- Juga digunakan dalam konteks adat, seperti pembayaran simbolik dalam proses adopsi anak.
Contoh Penggunaan:
-
Benen-ku tengah menite: Istriku sedang menite, artinya ia baru melahirkan dan sedang dalam masa pemulihan dengan menghangatkan tubuhnya di dekat api.
-
Datok oya nge iiteiè dapurku: Kakek itu menghangatkan diri di dapur ku - Dapur jaman dulu berbentuk perapian/tungku perapian
-
Iitedné benedné: Ia membiarkan istrinya menite (menghangatkan diri) di dekat api.
-
Perite pedih datok oya: Kakek itu suka menghangatkan diri, karena mudah kedinginan.
-
Dapur penitenku ini: Inilah tungku/perapian, tempat aku menghangatkan diri.
-
Upah nite: Secara harfiah "upah menite", yaitu sejumlah uang (misalnya 5 dolar) yang diberikan oleh pihak yang mengadopsi seorang anak kepada ibu kandungnya. Ini dianggap sebagai kompensasi atas pengorbanan sang ibu selama masa kehamilan dan pemulihan setelah melahirkan, termasuk masa menite tersebut.
Catatan Tambahan:
-
Kata mĕnite memiliki beberapa bentuk turunan:
- iníteié / ipĕníteié – bentuk pasif verbal (sedang dipanaskan/dimasukkan dalam ritual ini).
- pĕniten – benda/tempat untuk memanaskan diri (nomina), biasanya tungku atau api khusus.
- Iitedné / initedné / ipĕnitedné – bentuk lampau dari verba “mĕnite”.
-
Konteks Budaya: Ritual mĕnite merupakan praktik tradisional penting dalam masyarakat Gayo, khususnya bagi wanita pasca melahirkan. Selama 44 hari, ibu baru akan berbaring dengan posisi punggung menghadap api yang menyala di rumahnya. Hal ini dipercaya membantu proses penyembuhan fisik, membersihkan darah kotor, serta memberikan kehangatan spiritual.
-
Varian Dialek:
- Di beberapa wilayah, kata ini juga disebut mencite atau menite, tergantung pada aksen lokal.
- Dalam bahasa Gayo Hulu, sering disebut mĕnte, sementara di daerah pesisir lebih sering menggunakan bentuk mĕnite.
ite/mĕnite vs niru**
** Perbandingan:Aspek | mĕnite / ite | niru |
---|---|---|
Kelas Kata | Verba | Verba |
Salabisasi | me-ni-te / i-te | ni-ru |
Makna Umum | Menghangatkan diri dengan punggung menghadap api; ritual pasca melahirkan selama 44 hari | Menghangatkan diri di dekat sumber panas (api/tungku), secara umum |
Konteks Budaya | Spesifik pada ritus adat pasca melahirkan (paso mĕnite), seringkali terkait dengan wanita yang baru saja melahirkan atau pembayaran simbolis dalam adopsi | Lebih umum, bisa digunakan oleh siapa saja saat cuaca dingin atau ingin merasa hangat |
Penggunaan Fungsi Utama | Ritual/pemulihan fisik dan spiritual setelah melahirkan; simbol kehangatan batin; bentuk apresiasi adat | Aktivitas sehari-hari untuk menghangatkan tubuh; tidak terbatas pada kelompok usia atau gender tertentu |
Contoh Kalimat | - Benen ku tĕngah mĕnite → Istriku sedang melakukan ritual pemanasan pasca melahirkan - Initeié dapurku → Dia sedang dipanaskan/dimasukkan dalam ritual ini di dekat tungkuku | - Aku malé niru ku dapur → Aku akan pergi menghangatkan diri di dekat tungku - Dapurku iniruié → Ia sedang menghangatkan diri di dekat tungkuku |
Turunan Kata | - iníte, ipĕníte – bentuk pasif/terlampau - pĕniten – tempat pemanasan - Iitedné / ipĕnitedné – dia membiarkan istrinya dipanaskan | - iniru, diniru – bentuk pasif - pĕniron – tempat pemanasan - nironlah! – imperatif |
Sinonim Kontekstual | mĕnte, pĕniten (dalam konteks ritual) | panase, mencebok, menghangat |
Antonim Kontekstual | mandeh, mati hangat | dingin, sejuk, mati api |
Varian Dialek | Di beberapa daerah disebut mencite atau menite; bentuk mĕnte lebih sering dipakai di Hulu Gayo | Di Gayo Darat lebih sering niru, sedangkan di Hulu bisa menjadi neru atau naru |
Dimensi Sosial | Terkait erat dengan nilai budaya, kesehatan tradisional, dan struktur keluarga besar | Lebih individual dan bersifat situasional |