En - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

En-

Ĕn-

Salabisasi: - Kelas Kata: Infix

Makna: Elemen infix en- digunakan untuk mengubah kata dasar menjadi kata baru dengan makna yang lebih spesifik. Infix ini sering kali menunjukkan objek, hasil, atau abstraksi dari sebuah tindakan.

Fungsi Utama: Infix en- digunakan untuk mengubah kata dasar menjadi kata baru dengan makna yang lebih spesifik, seperti objek hasil dari suatu tindakan, abstraksi dari suatu tindakan, atau alat yang digunakan untuk melakukan suatu tindakan.

Contoh Penggunaan:

  1. Tĕnaring : warisan.
    Dari kata taring - tinggal --> t-en-aring

  2. Tĕnasō : Pemyimpanan dari kata Taso atau tason --> t - en - asp

  3. Tĕnumpit(en) : yang dipangku

  4. Pĕna(a)n : Kue
    dari Pan - makan --> p-en-an atau p-en-aan

  5. Bĕnakuten :

  6. Kĕnundulen

  7. Tĕnende

  8. Utem bĕnĕlah

  • Konteks Budaya: Infix en- mencerminkan hubungan erat antara bahasa dan budaya masyarakat Gayo. Kata-kata yang dibentuk dengan infix ini sering kali digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari, seperti barang-barang berharga, alat, atau simbol-simbol budaya.

  • Nilai Lokal: Penggunaan infix en- mencerminkan cara masyarakat Gayo memanfaatkan bahasa untuk menggambarkan objek, hasil, atau abstraksi dari suatu tindakan. Ini menunjukkan kearifan lokal dalam mengkomunikasikan ide-ide kompleks melalui bahasa.


En-

Entri Kamus: -en
Kelas Kata: Sufiks

Makna:
Akhiran -en digunakan untuk membentuk berbagai kelas kata seperti ;

  1. (Verba transitif) Menyatakan tindakan yang berhubungan dengan objek langsung/tidak langsung, seringkali bermakna kausatif ("membuat jadi/melakukan").

  2. (Adjektiva) Menyatakan sifat atau kondisi, sering bernuansa negatif ("ber-", "-an", atau "ter-").

  3. (Komparatif) Menyatakan perbandingan ("lebih").

  4. (Nomina) Menyatakan hasil, alat, atau tempat tindakan; atau benda tiruan dalam bentuk miniatur.

dengan variasi makna tergantung pada akar kata dasar.

Jika kata dasar diakhiri dengan vokal, biasanya terjadi kontraksi antara vokal kata dasar dan vokal dari akhiran tersebut, misalnya:

  • aran dari ara-an (-en)
  • duen dari due-en
  • parén dari pari-an
  • gurōn dari guru-an
  • jawèn dari jawé-an
  • ayòn dari ayō-an

Vokal dari akhiran ini sering kali menjadi lemah atau tidak terdengar dalam pengucapan, terutama jika kata berikutnya dimulai dengan vokal. Misalnya:

  • iunuhen amaé atau iunuhn amaé
  • iunuhné dari iunuhen-é.

En- Transitif Verba

Fungsi Utama: Menunjukkan tindakan yang terkait dengan objek langsung atau tidak langsung, sering kali bermakna menyebabkan atau memaksa objek melakukan sesuatu.

Contoh:

  • agaken – membuat perkiraan
  • imenen – mempercayai
  • nyuneten – menyunat
  • tenahen – memesan
  • pengèn – mendengarkan
  • baliken – membalikkan
  • geipen – menjauhkan
  • ingeten – mengingatkan
  • òngòten – membuat diam.

Termasuk juga bentuk turunan dari bilangan:

  • ntulōn – tiga kali
  • nlimen – lima kali, dst.

Catatan Tambahan:

  • Jika akar kata berakhiran vokal, terjadi penyatuan vokal (e.g., guru-angurōn).
  • Dalam beberapa dialek, sufiks ini bisa disingkat menjadi "-an" atau "-en" bergantung pada konteks.

Catatan: Jarang ada kata kerja intransitif yang memakai akhiran -en, misalnya ngĕtaren – gemetar di seluruh tubuh.


En- Adjektiva

Fungsi Utama: Menunjukkan sifat atau karakteristik yang dimiliki subjek, sering kali dengan makna negatif atau kualitatif.

Contoh Penggunaan:

  • pòròlen: Kepala keras
  • tĕpapen – terkena cacar air
  • sakiten – sedang sakit
  • sĕjuken – Kedinginan
  • pĕrusen – Mengelus - membujuk
  • pĕpungguren – pemarah
  • ògòh-ògòhen – bertindak bodoh
  • awa(h)-awahen – pengosip

Beberapa kata ganti bisa juga ditambahkan -en/-an tanpa mengubah makna, misalnya:

kunehen, kunahan, sahan, sanahen.

Catatan Tambahan:

  • Banyak kata benda dapat ditambahkan "-en" tanpa mengubah makna, seperti kunehen dan kunahan.
  • Reduplikasi sering digunakan untuk menekankan sifat (e.g., ògòh-ògòhen = "bertindak bodoh").

En- Komparatif

Fungsi Utama: Menunjukkan perbandingan atau peningkatan derajat.

Contoh Penggunaan:

  • dĕlèn – lebih banyak
  • narōn – lebih panjang
  • kōlen – lebih besar
  • atasen – lebih tinggi.

Catatan Tambahan:

  • Kadang-kadang dikombinasikan dengan awalan pĕ- atau mĕ- (e.g., pĕdĕlèn = "lebih banyak lagi").
  • Digunakan dalam konteks perbandingan fisik atau abstrak.

En- Nomina

Fungsi Utama: Menunjukkan objek, hasil, atau instrumen dari tindakan, serta kolektif atau miniatur.

Contoh Penggunaan:

  • juelen – dijual
  • ikòten – diikat/bungkusan
  • tangsaran – air terjun
  • tajuren – pancuran
  • umahan – rumah-rumahan
  • bĕbĕdilen – bermain tembak-tembakan
  • dĕdiangen – mainan

Catatan Tambahan:

  • Reduplikasi digunakan untuk menunjukkan miniatur (e.g., kĕkòròn = "kerbau mini").

  • Banyak kata benda yang berasal dari tindakan (e.g., manisen = "gula merah hasil perasan").

  • Penyatuan vokal (samesh sound) terjadi ketika sufiks "-en" diikuti oleh vokal (e.g., iunuhné dari iunuhen-é). .

  • akhiran -en / -an dalam bahasa gayo berfungsi sangat luas: membentuk kata kerja (sering transitif dan kausatif), kata sifat (yang menggambarkan kondisi atau sifat tertentu), kata pembanding, dan kata benda (hasil, alat, tempat, atau bentuk kecil dari sesuatu).


Berikut adalah tabel perbandingan empat fungsi sufiks -en/-an dalam bahasa Gayo berdasarkan makna, kelas kata, contoh, dan konteks penggunaan:

Fungsi Kelas Kata Makna/Peran Contoh Kata Contoh Kalimat (Gayo-Indonesia) Konteks/Keterangan
1. Verba Transitif Verba Membentuk kata kerja berobjek (langsung/tidak langsung), sering kausatif ("membuat jadi"). agaken, imenen, tĕnahen Iunuhen amaé = "Mendengarkan ayahnya."Tĕnahen pesen = "Memesan sesuatu." Digunakan untuk tindakan yang melibatkan objek (mirip sufiks -kan dalam BI).
2. Adjektiva Adjektiva Menyatakan sifat/kondisi, sering negatif ("ber-", "ter-"). sĕjuken, pòròlen, bĕbĕtulen Anak sĕjuken = "Anak yang menggigil."Ia pòròlen = "Dia keras kepala." Nuansa tidak nyaman atau kondisi fisik/mental.
3. Komparatif Adjektiva Menyatakan perbandingan ("lebih"). dĕlèn, narōn, atasen Ku atasen = "Lebih tinggi."Ini narōn = "Ini lebih panjang." Sering dipadukan dengan prefiks (pĕ-, mĕ-).
4. Nomina Nomina Menyatakan hasil, alat, tempat, atau benda miniatur. bagén, bĕbĕdilen, tajuren Bagén ku = "Bagianku."Bĕbĕdilen anak = "Mainan senapan anak." Reduplikasi (bĕbĕdilen) menunjukkan benda tiruan.

Catatan Perbandingan:

  1. Fleksibilitas:
    • Sufiks -en/-an bisa membentuk berbagai kelas kata tergantung konteks (contoh: sĕjuken bisa verba "mendinginkan" atau adjektiva "menggigil").
  2. Kausatif vs. Kondisi:
    • Verba transitif (agaken) vs. adjektiva (sĕjuken) menunjukkan perbedaan aksi dan keadaan.
  3. Reduplikasi:
    • Khusus nomina, reduplikasi (bĕbĕdilen) menandakan benda kecil/tiruan.
  4. Budaya:
    • Nomina seperti bĕbĕdilen mencerminkan permainan tradisional, sementara verba waken terkait praktik spiritual.