Due - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Due
Salabisasi: du-e
Kelas kata: Numeralia (Bilangan) / Adjektiva (Bilangan Ordinal) / Verba (Kata Kerja)
Makna:
- Numeralia: Dua (digunakan dalam bilangan majemuk sebagai pengganti kata asli Gayo rōa).
- Contoh: due bĕlas = dua belas (12), due puluh = dua puluh (20).
- Adjektiva: Kedua (menunjukkan urutan atau posisi).
- Contoh: kĕdue = kedua, maté kĕdue = keduanya mati (ibu dan anak saat persalinan gagal).
- Verba: Melakukan sesuatu untuk kedua kalinya (misalnya membajak sawah, menumbuk padi, atau memeras tebu).
- Contoh: mĕndue = melakukan ulang, iduëidé = telah dikerjakan ulang.
Fungsi Utama:
- Sebagai bilangan dasar dalam angka majemuk (due puluh, due ratus).
- Menyatakan urutan (kĕdue) atau kuantitas ganda (maté kĕdue).
- Menandai tindakan pengulangan (mĕndue) dalam konteks pertanian, tekstil, atau ritual.
Contoh Penggunaan:
- Due bĕlas → Dua belas.
- Due puluh due ringgit → Dua puluh dua ringit.
- Kurang due due puluh → Delapan belas (18) [harfiah: "kurang dua dari dua puluh"].
- Kĕdue → Kedua (dalam urutan atau jumlah).
- Maté kĕdue → Ibu dan anak keduanya mati (saat persalinan).
- Mĕndue padi → Menumbuk padi untuk kedua kalinya (memastikan halus).
- Iduëidé bĕnangé → Ia menggandakan benangnya (menyatukan dua helai benang untuk menguatkan).
- Nòn pitu → Empat belas (14) [harfiah: "dua kali tujuh", cara hitung tradisional].
- Due bulen → Dua bulan.
Catatan Tambahan:
- Variasi Bentuk:
- Numeralia: due (dasar), due puluh/due ratus (majemuk).
- Ordinal: kĕdue (kedua).
- Verba: mĕndue (aktif), iduëidé (pasif/completed).
- Konteks Budaya:
- Tradisi Tekstil: Iduëidé bĕnang (menggandakan benang) adalah teknik tradisional untuk memperkuat benang sebelum ditenun, terutama untuk kain impor (benang Alas tidak melalui proses ini).
- Hitungan Tradisional: Nòn pitu (14) adalah cara kuno menghitung dengan mengalikan 7 dua kali.
- Hukum Adat: Dalam kasus kematian ibu dan anak saat persalinan (maté kĕdue), keluarga korban sering melakukan upacara adat khusus.
- Sinonim:
- rōa (kata asli Gayo untuk "dua"), tetapi due lebih umum dalam bilangan majemuk.
- nòn/ndòn (dua kali) dalam konteks pengulangan.