Bang - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Bang
1
Salabisasi: bang
Kelas Kata: Partikel / Partikula Adjektival (Bijwoordelijk gebruik)
Makna:
- Partikula yang digunakan untuk menyatakan kemungkinan, keraguan, atau kesan yang tidak pasti; "mungkin saja", "tampaknya", "seolah-olah".
Fungsi Utama:
- Digunakan setelah sebuah kata atau frasa untuk menunjukkan bahwa perkataan tersebut bersifat tidak mutlak, hanya dugaan, atau didasarkan pada kesan.
- Sering dipakai dalam percakapan sehari-hari untuk mengurangi kepastian atau kekerasan dari suatu pernyataan.
Contoh Penggunaan:
- Ntah ara bangé → Mungkin ada barang kali.
- Uren bangé ini kasé → Mungkin akan hujan nanti.
- Ah, mĕgile bang jĕma òya → Ah, tampaknya orang itu tidak waras.
- Gere mĕra malé maté bang ilòn → Ia tampaknya belum mati juga.
- Ah, kuntòng bang k' umahé mulō → Ah, mungkin saya harus melihat ke rumahnya dulu.
- Ulak mi bang kite → Kita mungkin harus pulang dulu.
Catatan Tambahan:
- Partikulasi ini hanya terdapat dalam bentuk lisan dan memiliki fungsi serupa dengan partikel “kayaknya” atau “mungkin” dalam bahasa Indonesia sehari-hari.
- Dalam konteks linguistik, ini merupakan elemen modus/penegasan sikap pembicara terhadap isi ujaran.
2
Salabisasi: bang
Kelas Kata: Nomina
Makna:
- Azan, Panggilan ritual untuk melaksanakan salat (ibadah wajib umat Islam), biasanya dilakukan di masjid.
- Dalam konteks adat atau tradisi bayi baru lahir, bang (azan) juga bisa merujuk pada doa atau ucapan yang diucapkan secara perlahan ke telinga bayi sebagai bagian dari adat.
Fungsi Utama:
- Sebagai panggilan keagamaan resmi untuk melaksanakan ibadah salat.
- Juga digunakan dalam praktik adat kelahiran sebagai simbol penerimaan anak dalam lingkungan spiritual dan sosial.
Contoh Penggunaan:
- Bilel (bĕr)bang i mĕsĕgit → Bilal (bilel) sedang azan di masjid.
- Bangen (nĕbangen) budak ben jadi → Memberikan bang (doa) ke telinga bayi yang baru lahir.
Catatan Tambahan:
-
Kata ini berasal dari kata Arab "adhan" atau "iqamah", meskipun maknanya lebih spesifik dalam konteks lokal Gayo.
-
Bang dalam konteks agama Islam memiliki nilai religius yang tinggi, sedangkan dalam konteks adat kelahiran memiliki fungsi simbolis dan budaya.
Aspek | Berabun | Bang (1) |
---|---|---|
Bentuk Dasar | abun | bang |
Kelas Kata | Verba | Partikula (bijwoord) |
Makna | Memberikan syarat atau memasukkan pembatasan pada suatu pernyataan atau rencana | Menyatakan kemungkinan, keraguan, atau kesan tidak pasti; seperti "mungkin" atau "tampaknya" |
Fungsi Utama | Digunakan untuk menyertakan kondisi atau batasan dalam sebuah janji, rencana, atau tindakan | Digunakan setelah frasa/kata untuk mengurangi kepastian atau memberi nuansa keraguan terhadap suatu pernyataan |
Contoh Penggunaan dalam Bahasa Gayo | - Terdapat frasa: bĕrpri bĕrabun, rĕmalan bĕrtungket → berbicara dengan syarat-syarat (tidak pasti), seperti berjalan dengan tongkat | - Ntah ara bangé → Mungkin memang begitu.- Uren bangé ini kasé → Kami mungkin akan kehujanan nanti.- Ah, mĕgile bang jĕma òya → Ah, tampaknya orang itu tidak waras. |
Konteks Penggunaan | Formal maupun informal, sering dalam konteks perjanjian, komitmen, atau rencana yang bersyarat | Informal, digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menyampaikan dugaan atau ketidakpastian |
Keterangan Tambahan | Termasuk dalam sistem ekspresi adat dan percakapan yang menunjukkan sikap hati-hati atau waspada dalam membuat pernyataan | Berfungsi sebagai partikula modus, menunjukkan sikap penutur terhadap isi ujaran |