Teil - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

TEIL

Salabisasi: teil
Kelas kata: Nomina

Makna:

  1. Satuan berat emas, setara dengan 8 kupang atau sekitar 16 dollar dalam perak saat ini, meskipun nilai sebenarnya sering lebih tinggi akibat peningkatan nilai emas dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah definisi asli dari teil, yang dikenal sebagai teil mas.
  2. Dalam konteks adat dan hukum tradisional, teil juga memiliki makna konvensional sebagai satuan nilai uang yang digunakan untuk menghitung denda atau pembayaran lainnya, meskipun nilainya tidak selalu sesuai dengan nilai emas aslinya.

Variasi dan Makna Spesifik

  1. Teil Mas

    • Makna: Satuan berat emas murni, setara dengan 8 kupang atau 16 dollar dalam perak.
    • Catatan: Nilai ini mencerminkan standar tradisional untuk menimbang emas.
  2. Teil Edet

    • Makna: Satuan nilai konvensional yang digunakan untuk menghitung denda atau pembayaran lainnya, seperti pembayaran adat. Secara teoretis, satu teil edet setara dengan 4 dollar, tetapi dalam praktiknya sering dinegosiasikan hingga hanya 2 dollar per teil.
    • Catatan: Dalam banyak kasus, pembayaran ini bahkan tidak sepenuhnya dipenuhi karena adanya mekanisme pengurangan melalui pemberian barang lain, seperti batil bĕrsap.
  3. Teil Kĕrdje

    • Makna: Satuan nilai yang digunakan khusus untuk mahar (unjuk) dalam pernikahan. Di wilayah Laut dan Deret, satu teil kĕrdje setara dengan 5 ringgit, sedangkan di Gayo Lues setara dengan 4 ringgit.
    • Catatan: Istilah ini sering digunakan dalam konteks adat pernikahan, meskipun jumlahnya sering bersifat teoretis atau simbolis.
  4. Sĕteil / Sara Teil

    • Makna: "Satu teil," yaitu satuan dasar dalam sistem penghitungan tradisional.
  5. Tudjuh Teil Sĕpa

    • Makna: Tujuh teil yang disebutkan dalam prosesi pernikahan secara tradisional. Jumlah ini bersifat teoretis dan simbolis, mirip dengan konsep Sĕlaka Putih Bobot Sĕtail di Jawa.

Kata teil mencerminkan hubungan erat antara nilai material (emas) dan nilai sosial dalam masyarakat Gayo. Misalnya, penggunaan teil edet dalam denda adat menunjukkan bagaimana hukum tradisional mengintegrasikan nilai-nilai ekonomi ke dalam sistem sosial. Fleksibilitas dalam penerapan nilai teil (seperti pengurangan melalui batil bĕrsap) mencerminkan adaptasi budaya terhadap kondisi ekonomi yang berubah.