Tabi - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Tabi
Salabisasi: ta-bi
Kelas Kata: Nomina / Interjeksi
Makna:
- Permintaan maaf atau izin secara adat, biasanya diucapkan dalam situasi yang memerlukan penghormatan atau permohonan maaf atas perkataan atau perbuatan.
- Bentuk hormat tradisional dalam masyarakat Gayo, sering digunakan bersama dengan gerakan sĕmbah (gerakan tangan sebagai simbol kerendahan hati).
- Memiliki makna dan fungsi yang sama dengan sĕntabi, tetapi lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam konteks santai.
Fungsi Utama:
- Sebagai ekspresi sopan santun dalam situasi sosial.
- Digunakan untuk memulai atau mengakhiri ucapan yang berpotensi menyinggung.
- Juga digunakan dalam konteks formal seperti upacara adat atau saat berbicara dengan orang yang dihormati.
Contoh Penggunaan:
- Ah tabi le aku malé lĕpas — Maafkan, saya ingin lewat. - biasanaya jika harus melewati kumpulan orang-orang terutama melewati kumpulan yang sedang duduk bersila
- Tabi aku malé njangkō tĕratasenmè a — Mohon izin, saya ingin mengambil sesuatu dari atas kepala Anda.
- Tabi, tĕmude! Nge jĕròh mpōn — Permisi, adik (ipar), saya ingin bicara sejenak.
- Ah tabi bĕta — Oh, saya minta maaf — bentuk penutup dialog atau alasan keluar dari situasi.
- Ah aku kupĕnaring le kam mulō mari, tabi le kam — Maafkan saya, saya pergi mendahului, permisi ya
Catatan Tambahan:
- Kata ini memiliki akar budaya kuat dalam masyarakat Gayo dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun acara resmi.
- Dalam konteks adat, tabi bisa disertai dengan gerakan tangan (sĕmbah) sebagai simbol penghormatan.
- Terdapat hubungan langsung antara tabi dan kata sĕntabi, dengan perbedaan bahwa sĕntabi lebih sering muncul dalam konteks ritual adat atau pernikahan.