Tabi - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

Tabi

Salabisasi: ta-bi
Kelas Kata: Nomina / Interjeksi

Makna:

  1. Permintaan maaf atau izin secara adat, biasanya diucapkan dalam situasi yang memerlukan penghormatan atau permohonan maaf atas perkataan atau perbuatan.
  2. Bentuk hormat tradisional dalam masyarakat Gayo, sering digunakan bersama dengan gerakan sĕmbah (gerakan tangan sebagai simbol kerendahan hati).
  3. Memiliki makna dan fungsi yang sama dengan sĕntabi, tetapi lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam konteks santai.

Fungsi Utama:

  • Sebagai ekspresi sopan santun dalam situasi sosial.
  • Digunakan untuk memulai atau mengakhiri ucapan yang berpotensi menyinggung.
  • Juga digunakan dalam konteks formal seperti upacara adat atau saat berbicara dengan orang yang dihormati.

Contoh Penggunaan:

  • Ah tabi le aku malé lĕpas — Maafkan, saya ingin lewat. - biasanaya jika harus melewati kumpulan orang-orang terutama melewati kumpulan yang sedang duduk bersila
  • Tabi aku malé njangkō tĕratasenmè a — Mohon izin, saya ingin mengambil sesuatu dari atas kepala Anda.
  • Tabi, tĕmude! Nge jĕròh mpōn — Permisi, adik (ipar), saya ingin bicara sejenak.
  • Ah tabi bĕta — Oh, saya minta maaf — bentuk penutup dialog atau alasan keluar dari situasi.
  • Ah aku kupĕnaring le kam mulō mari, tabi le kam — Maafkan saya, saya pergi mendahului, permisi ya

Catatan Tambahan:

  • Kata ini memiliki akar budaya kuat dalam masyarakat Gayo dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun acara resmi.
  • Dalam konteks adat, tabi bisa disertai dengan gerakan tangan (sĕmbah) sebagai simbol penghormatan.
  • Terdapat hubungan langsung antara tabi dan kata sĕntabi, dengan perbedaan bahwa sĕntabi lebih sering muncul dalam konteks ritual adat atau pernikahan.