Sakit - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
SAKIT
- Salabisasi: sa-kit
- Kelas Kata: Nomina / Adjektiva
Makna
- Rasa nyeri, kesakitan, atau gangguan fisik pada tubuh.
- Penyakit, baik fisik maupun mental.
- Dalam konteks emosional atau sosial, sakit juga bisa berarti:
- Marah
- Tersinggung
- Kecewa
- Bisa juga digunakan secara kiasan untuk menyatakan nasib buruk, kemalangan, atau kesulitan hidup.
Fungsi Utama Digunakan dalam konteks:
- Menjelaskan kondisi nyeri atau penyakit fisik.
- Menggambarkan perasaan emosi negatif seperti marah atau tersinggung.
- Sebagai alat ekspresi metaforis dalam cerita rakyat atau percakapan sehari-hari.
- Dalam adat dan kepercayaan, bisa merujuk pada gangguan roh jahat atau sihir (wak) yang menyebabkan sakit fisik atau mental.
Contoh Penggunaan
-
Sanahmu sakit?
→ Apa yang terasa sakit? Di mana Anda merasa sakit? -
Sakit riru
→ Sakit cacar -
Sakit plōah cirit
→ Sakit kolera/muntaber -
Sakit dapur
→ Dalam masa nifas (melahirkan), istilah halus dari bĕranak. -
Sakit ulu
→ Sakit kepala -
Sakit ulu até
→ Sakit perut / sakit lambung -
Sakit até
→ Marah, tersinggung, tidak senang
Contoh:
Nge sakit atéa kĕn benedné → Dia marah pada istrinya. -
Sakit untung
→ Orang sial, susah, miskin. -
Pri sakit
→ Ucapan kasar atau menyakitkan.Contoh:
gèh kĕné si bĕru òya, adi kĕrjen ama aku ku Pang Laut, sakit ni pri, mĕran aku ku asu-asu sō kĕrjen ama
→ “Lebih baik menikah dengan anjing daripada dengan Pang Laut, ayah nikahkan” kata gadis itu sebagai sindiran keras. -
Sakit ni prii
→ Secara kiasan, menyampaikan sesuatu dengan cara keras atau menyakitkan.
Contoh:
ike gèh Blende ku Gayō ini, kuharamen gere mĕra aku taluk, sakit ni pri, glah terbang aku tĕrini ku langit : Datang Belanda ke Gayo, kuharamkan untuk takluk, "kasarnya" biarlah aku terbang kelangit dari sini (mati)
→ Kalimat ini digunakan secara simbolik untuk menyampaikan penolakan keras terhadap pendudukan Belanda. -
Ike gere sakit-makit, gèh aku lang
→ Jika saya tidak sakit, saya akan datang besok.
(Kondisi fisik menjadi alasan utama dalam penundaan aktivitas.) -
Sĕsakit / Mĕnyĕnyakit
→ Berpura-pura sakit; mengaku sakit padahal tidak.
Contoh:
Bei isĕsakité dirié, kati nti bĕrsĕntabi ku mpurahé
→ Calon pengantin pria berpura-pura sakit agar tidak harus membayar biaya adat kepada mertua. -
Sakiti
→ Menyakiti, memaksa, mendesak seseorang melakukan sesuatu.
Contoh:
Isakiti guru inumé wak peit
→ Guru mendesaknya untuk minum obat pahit itu. -
Ipĕsĕsakité dirié
→ Berpura-pura sakit terus-menerus. -
Gere tĕrsakiti blōh jĕma òya, gere mĕra wé
→ Tidak bisa dipaksa melakukan apa pun jika ia tidak mau. -
Aku nge bersakit-pri urum wé manè, malé rap pĕlōlō mi we
→ Kemarin kami bertengkar hebat hampir sampai berkelahi. -
Pĕrsakit pĕdih wé, numen ulen sakit
→ Sering sakit-sakitan, mudah jatuh sakit. -
Pĕnyakit
→ Penyakit, gangguan fisik atau bahaya.
Contoh:
Pĕnyakit riru = cacar
Pĕnyakit kòtèk = kusta
Tamas sō ara pĕnyakit = ada bahaya di semak-semak itu -
Kĕsakiten
→ Sakit yang sangat parah atau berkepanjangan.
Contoh:
Musĕpit pumuku ibōh pintu, nge kĕsakiten aku, gere ara si mĕmbantué
→ Tanganku terjepit pintu, saya kesakitan, tapi tidak ada yang membantu.
Bentuk Turunan
Sakiti / Mĕnyakiti
- Makna: Mendesak, menyakiti, membuat orang lain menderita.
- Fungsi utama: Digunakan dalam konteks emosional, fisik, atau adat.
Sakit Até
- Makna: Marah, tersinggung, sakit hati.
- Fungsi utama: Digunakan dalam percakapan sehari-hari dan narasi adat.
- Contoh:
- Jĕma bĕrsĕnde nti bĕrsakit-até → jangan mudah tersinggung hanya karena bergurau
Pĕnyakit
- Makna: Penyakit, bahaya, atau ancaman.
- Fungsi utama: Merujuk pada gangguan fisik, metafisik, atau lingkungan.
Kĕsakiten
- Makna: Sakit yang sangat berat atau berkepanjangan.
- Fungsi utama: Untuk menggambarkan rasa sakit yang luar biasa atau kondisi penyakit kronis.
Musim Pĕnyakiten
- Makna: Musim wabah atau musim penyakit.
- Fungsi utama: Digunakan dalam konteks musim panas, banjir, atau bencana yang menyebabkan banyak penyakit.