Melengkan - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Mělèngkan atau malĕngkan
mě-lèng-kan atau ma-lĕng-kan
Kelas kata: Konjungsi / Kata penghubung
Makna: Kata yang berarti "kecuali," "hanya," atau "terkecuali." Digunakan untuk mengecualikan sesuatu dari suatu pernyataan umum. Dalam konteks formal, sering digunakan sebagai frasa hiasan dalam pidato resmi atau cerita tradisional.
Fungsi Utama:
- Menghubungkan dua bagian kalimat dengan mengecualikan satu elemen dari keseluruhan.
- Digunakan dalam pidato formal atau sastra lisan sebagai penanda keanggunan bahasa (definitif). Dalam percakapan sehari-hari jarang digunakan, tetapi sering muncul dalam pidato resmi, ceramah, dan cerita karena dianggap lebih berwibawa. Penggunaannya begitu umum dalam konteks formal sehingga bĕrmĕlèngkan menjadi istilah khas untuk menyampaikan pidato resmi atau berbicara dengan gaya formal (misalnya, saat meminta bantuan para tetua untuk sebuah acara, menjelaskan maksud kenduri, atau memperkenalkan pengantin wanita kepada keluarga mempelai pria).
Contoh Penggunaan:
- Bur lèn sō nge mbèh kuntòngi, mělèngkan bur ini ger’ ilòn.
"Semua bukit saya pernah saya datangi, kecuali bukit belum (pernah dikunjungi)."
(Menunjukkan pengecualian dalam deskripsi).
-
Mělèngkan tuahmu, ètèk, lang sō.
"Kecuali takdir mu esok nak" - ètèk sebutan untuk anak perempuan dalam dialek Gayo Lues, sedang di Gayo laut disebut ipak -
Òya le mělèngkan aku kěndakku běrsebet urum reje.
"Itulah, kecuali aku ingin bersahabat dengan reje" - yang dimaksud dengan reje disini dapat merupakan panggilan kehirmatan lawan bicara meski belum tentu dia reje
- Variasi penggunaan: Frasa bĕrmělèngkan (melakukan mělèngkan) telah menjadi ekspresi idiomatik yang berarti "memberikan pidato resmi" atau "berbicara dengan gaya anggun dan formal."
DISKUSI; catatan
Perbedaan antara mělèngkan dan jemala
Dalam bahasa resmi, bĕrmĕlèngkan dan jemala memiliki fungsi yang berbeda:
1. BĚRMĚLÈNGKAN – berpidato secara resmi, berbicara dalam gaya formal
- Berasal dari mělèngkan (kecuali, hanya), tetapi dalam bentuk ber-, maknanya berkembang menjadi menyampaikan pidato atau berbicara dengan gaya resmi.
- Digunakan dalam konteks pidato upacara, ceramah, atau pertemuan formal yang menggunakan bahasa berbunga-bunga dan istilah yang tinggi.
- Contoh penggunaan:
- Dalam acara pernikahan, seorang tetua bĕrmĕlèngkan untuk menyampaikan maksud dan harapan keluarga kepada pihak besan.
- Saat meminta bantuan masyarakat untuk sebuah hajatan besar, biasanya ada sesi bĕrmĕlèngkan agar permintaan itu lebih berwibawa.
2. JEMALA – kepala, kehormatan, simbol penghormatan
-
Dalam bahasa resmi, jemala sering dipakai untuk menunjukkan kepemimpinan, kehormatan, atau kebesaran seseorang.
-
Kadang digunakan dalam frasa jemala alam, yang bermakna kepala dunia atau pemimpin besar dalam konteks yang lebih simbolis.
-
Bisa juga dipakai dalam ekspresi penghormatan, seperti menerima perintah dengan penuh hormat.
-
Contoh penggunaan:
- Primè a nge le atas ni jemala-alam ku → Apa yang Anda katakan, saya terima dengan penuh hormat (secara harfiah: "di atas kepala saya").
- Seorang raja atau pemimpin dianggap sebagai jemala alam bagi rakyatnya.
-
Bĕrmĕlèngkan berarti menyampaikan pidato resmi atau berbicara dengan gaya formal, sering digunakan dalam konteks acara adat atau pertemuan resmi.
-
Jemala berarti kepala atau simbol kehormatan, digunakan untuk menunjukkan penghormatan atau kepemimpinan dalam bahasa yang lebih tinggi.