Beta - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
BĚTA
(berasal dari "bět" + akhiran "a")
Makna & Definisi:
- Bĕta bermakna "seperti itu", "demikian", atau "begitulah", sering digunakan untuk menyatakan sesuatu yang sudah dikatakan atau dijelaskan sebelumnya.
- Kata ini memiliki fungsi serupa dengan kata dalam bahasa Indonesia seperti "seperti itu", "begitulah", "demikianlah", atau dalam beberapa konteks bisa berarti "jika demikian" atau "dalam hal itu".
Penggunaan dalam Kalimat:
- Běta le → "Begitulah." / "Memang seperti itu."
- Běta mi → "Biarkan saja begitu." / "begitulah."
- Běta kěné reje, běta kěné kami → "Begitu menurut reje maka seperti itulah menurut kami pun - Seperti yang Anda katakan, begitu juga kami katakan." (Digunakan untuk menyatakan kesepakatan atau mengikuti sesuatu yang sudah dikatakan orang lain.)
- Gere běta → "bukan begitu" / "Tidak seperti itu." (Digunakan untuk menolak atau menyatakan ketidaksepakatan, sering menjadi pengantar saran atau pendapat lain.)
- Ke běta (dari ike běta) → "Jika memang begitu." / "Dalam hal itu." / "Jadi kalau begitu."
- Nge běta = nge měta → "Ketika itu terjadi, selanjutnya, kemudian." (Digunakan dalam cerita untuk menunjukkan urutan peristiwa. kata meta saat ini sudah jarang digunakan)
- Aku lapé ike běrběta → arti harfiah "saya lapar kalau begitu", sering digunakan sebagai ungkapan yang bermakna "Saya masih belum puas jika hanya seperti ini." (lebih sering terdengar bebeta daripada berbeta)
- Běběta nsèn kulé jěma oya → "hanya sebegitu saja besarnya orang itu" (Dia tetap sama seperti sebelumnya.) (Tidak mengalami perubahan.)
- S'umur kuinget běběta nsèn tueé → "Seingat saya, dia sudah setua itu." (Saya tidak pernah melihatnya muda.)
- Ike běrběta kin aku pé pandé → "Jika memang begitu, saya juga bisa." (Digunakan untuk menunjukkan kemampuan berdasarkan kondisi tertentu.)
BĚTAN (berasal dari "běta" + akhiran "an")
Bentuk turunan ini lebih sering muncul dalam ungkapan tetap, menunjukkan sesuatu yang bersifat tetap atau sudah dari sananya.
- Bětadné we ari pudah a mi → "Dia memang seperti itu dari dulu."
- Nge bětadné we ari tuke n ineé mi → "Dia memang sudah seperti itu sejak lahir." (Misalnya, memiliki ciri fisik tertentu.)
- Bětanku we → "Saya memang seperti ini." (Digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang menerima keadaannya atau sifat dirinya.)
Berikut persamaan dan perbedaan Meta dan Beta dalam bahasa Gayo:
Aspek | Meta (Mĕta) | Beta (Bĕta) | Kesimpulan Persamaan/Perbedaan |
---|---|---|---|
Awalan berbeda (mĕ- vs. bĕ-). | |||
Kelas Kata | Adjektiva atau kata keterangan (adverb) | Adjektiva atau kata keterangan (adverb) | Persamaan: Keduanya termasuk dalam kategori kata keterangan (menyatakan cara, keadaan, waktu). |
Makna Umum | demikian, seperti itu; digunakan untuk menyatakan kondisi tertentu. | "Seperti itu, demikian, begitulah"; digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang telah disebutkan. | Persamaan: Keduanya memiliki makna serupa, yaitu merujuk pada sesuatu yang sudah dijelaskan. |
Perbedaan: Meta lebih jarang digunakan dan cenderung formal/literatur lama. Beta lebih umum dalam percakapan sehari-hari. | |||
Penggunaan dalam Kalimat | - Nge mĕta: "Ketika hal itu terjadi..." | - Nge bĕta: "Ketika hal itu terjadi..." | Persamaan: Keduanya dapat digunakan dalam konteks narasi untuk menunjukkan urutan peristiwa. |
- Sĕmĕta narué: "Selama itu..." | - Bĕtadné we ari pudah a mi: "Dia memang seperti itu dari dulu." | Perbedaan: Meta sering digunakan dengan partikel nge atau sĕ-, sementara Beta lebih fleksibel dalam berbagai konteks. | |
Fungsi Utama | Digunakan untuk menggambarkan kondisi tertentu atau situasi yang telah terjadi. | Digunakan untuk menyatakan kesepakatan, penegasan, atau penggambaran sesuatu yang sudah jelas. | Persamaan: Keduanya berfungsi sebagai penegasan atau deskripsi keadaan. |
Perbedaan: Beta lebih sering digunakan untuk menunjukkan kesepakatan atau ketidaksepakatan (gere bĕta), sedangkan Meta lebih deskriptif. | |||
Konteks Budaya | Lebih sering muncul dalam teks lama atau literatur tradisional. | Lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari dan konteks modern. | Perbedaan: Meta cenderung menjadi kata arkaik, sementara Beta tetap relevan dalam bahasa modern. |
Turunan Kata | Tidak ada turunan kata yang signifikan. | Ada turunan seperti bĕtan (bĕta + an), yang menunjukkan sifat tetap atau keadaan permanen. | Perbedaan: Beta memiliki variasi bentuk turunan yang lebih kaya dibandingkan Meta. |
Sinonim/Antonim | Sinonim: bĕta (dalam beberapa konteks). | Sinonim: mĕta (dalam beberapa konteks). | Persamaan: Keduanya dapat saling menggantikan dalam konteks tertentu. |
Antonim: Tidak ada catatan spesifik. | Antonim: gere bĕta ("bukan begitu"). | Perbedaan: Beta memiliki antonim eksplisit (gere bĕta), sedangkan Meta tidak. | |
Contoh Penggunaan Modern | Jarang digunakan dalam bahasa modern; lebih sering muncul dalam literatur kuno. | Sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya: ike bĕrbĕta ("jika begitu"). | Perbedaan: Beta lebih hidup dalam bahasa modern, sementara Meta lebih langka. |
Kesimpulan
-
Persamaan Utama:
- Kedua kata memiliki makna yang hampir identik, yaitu merujuk pada sesuatu yang "demikian" atau "seperti itu."
- Keduanya dapat digunakan dalam konteks narasi untuk menunjukkan urutan peristiwa (nge mĕta vs. nge bĕta).
-
Perbedaan Utama:
- Meta lebih jarang digunakan dan cenderung bersifat arkaik atau literatur lama, sementara Beta lebih umum dalam percakapan modern.
- Beta memiliki variasi bentuk turunan (bĕtan) dan lebih fleksibel dalam penggunaannya, termasuk untuk menunjukkan kesepakatan atau ketidaksepakatan.
- Meta lebih deskriptif dan sering digunakan dengan partikel tertentu (nge, sĕ-), sedangkan Beta lebih bebas dan luwes dalam berbagai konteks.
-
Relevansi Budaya:
- Meta mencerminkan pengaruh bahasa lama atau tradisional dalam kosakata Gayo.
- Beta mencerminkan adaptasi bahasa modern yang lebih praktis dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.