Aruah - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

Aruah

Salabisasi: a-ru-ah
Kelas Kata: Nomina (kata benda)

Makna:

  1. Roh atau jiwa dari orang yang telah meninggal dunia.
  2. Dalam kepercayaan masyarakat Gayo dan tradisi lokal, manusia hidup memiliki empat unsur jiwa:
    • ròh
    • aruah
    • semangat
    • nyawa — yang tidak pernah meninggalkan tubuh selama hayat masih ada.
  3. Dalam praktik sehari-hari, tidak ada pembedaan jelas antara ròh dan aruah, sehingga sering digunakan bersama dalam bentuk ròh-arua.
  4. Jaman dahulu digunakan juga dalam konteks ritual adat seperti kĕnduri, yaitu upacara doa atau persembahan untuk roh leluhur.

Fungsi Utama:

  • Merujuk pada konsep spiritual tentang jiwa orang yang sudah meninggal.
  • Digunakan dalam narasi budaya, cerita rakyat, serta ritual adat dan keagamaan.
  • Sering muncul dalam cerita mistis atau legenda daerah.

Contoh Penggunaan:

  • Ini kĕnduri kĕn ròh-arua ni amangku, kĕn mĕlèkat ni mpu-datungku si nge mulō bĕrkubur — Ini adalah kenduri untuk roh-arua ayahku dan para leluhurku yang telah lama dikubur.

Catatan Tambahan:

  • Konsep aruah memiliki kesamaan dengan kata mĕlèkat dalam beberapa konteks, terutama dalam percakapan sehari-hari dan cerita rakyat.
  • Keyakinan terhadap aruah menunjukkan pengaruh kuat kepercayaan animisme dalam budaya Gayo, meskipun telah berbaur dengan ajaran Islam.
  • Ritual seperti kĕnduri dilakukan untuk menghormati aruah dan memohon perlindungan atau berkah dari leluhur.
  • ròh – jiwa yang bisa keluar dari tubuh saat tidur
  • semangat – unsur jiwa yang berkaitan dengan semangat hidup
  • nyawa – nyawa, yang tidak meninggalkan tubuh selama hidup
  • mĕlèkat – malaikat atau roh dalam kepercayaan Gayo jaman dahulu