Aruah - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Aruah
Salabisasi: a-ru-ah
Kelas Kata: Nomina (kata benda)
Makna:
- Roh atau jiwa dari orang yang telah meninggal dunia.
- Dalam kepercayaan masyarakat Gayo dan tradisi lokal, manusia hidup memiliki empat unsur jiwa:
- ròh
- aruah
- semangat
- nyawa — yang tidak pernah meninggalkan tubuh selama hayat masih ada.
- Dalam praktik sehari-hari, tidak ada pembedaan jelas antara ròh dan aruah, sehingga sering digunakan bersama dalam bentuk ròh-arua.
- Jaman dahulu digunakan juga dalam konteks ritual adat seperti kĕnduri, yaitu upacara doa atau persembahan untuk roh leluhur.
Fungsi Utama:
- Merujuk pada konsep spiritual tentang jiwa orang yang sudah meninggal.
- Digunakan dalam narasi budaya, cerita rakyat, serta ritual adat dan keagamaan.
- Sering muncul dalam cerita mistis atau legenda daerah.
Contoh Penggunaan:
- Ini kĕnduri kĕn ròh-arua ni amangku, kĕn mĕlèkat ni mpu-datungku si nge mulō bĕrkubur — Ini adalah kenduri untuk roh-arua ayahku dan para leluhurku yang telah lama dikubur.
Catatan Tambahan:
- Konsep aruah memiliki kesamaan dengan kata mĕlèkat dalam beberapa konteks, terutama dalam percakapan sehari-hari dan cerita rakyat.
- Keyakinan terhadap aruah menunjukkan pengaruh kuat kepercayaan animisme dalam budaya Gayo, meskipun telah berbaur dengan ajaran Islam.
- Ritual seperti kĕnduri dilakukan untuk menghormati aruah dan memohon perlindungan atau berkah dari leluhur.
- ròh – jiwa yang bisa keluar dari tubuh saat tidur
- semangat – unsur jiwa yang berkaitan dengan semangat hidup
- nyawa – nyawa, yang tidak meninggalkan tubuh selama hidup
- mĕlèkat – malaikat atau roh dalam kepercayaan Gayo jaman dahulu