kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) - Rian010/Journal GitHub Wiki

Berikut penjelasan mendalam tentang kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), sistem lelang SUN (Surat Utang Negara), dan peran primary dealer dalam konteks pasar keuangan Indonesia:


1. Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI)

Kebijakan moneter BI bertujuan mengendalikan inflasi, stabilisasi nilai tukar rupiah, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Instrumen utamanya meliputi:

a. Suku Bunga Acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate)

  • Apa itu?
    Suku bunga utama BI yang menjadi patokan bagi bank dalam menetapkan suku bunga pinjaman dan deposito.
  • Contoh:
    Jika BI menaikkan suku bunga acuan (misal dari 5% ke 5.5%), bank komersial akan menaikkan suku bunga kredit, mengurangi permintaan pinjaman, dan mengerem inflasi.

b. Operasi Pasar Terbuka (OPT)

  • Mekanisme:
    BI membeli/menjual instrumen keuangan (seperti SBI, SUN, atau repo) untuk mengatur likuiditas di pasar.
  • Jenis OPT:
    • Penyerapan Likuiditas: BI menerbitkan SBI atau melakukan reverse repo untuk mengurangi uang beredar.
    • Penambahan Likuiditas: BI membeli SUN atau SBI dari pasar untuk menyuntikkan uang.

c. Giro Wajib Minimum (GWM)

  • Definisi:
    Persentase dana pihak ketiga yang harus disimpan bank di BI.
  • Contoh:
    Jika BI menaikkan GWM dari 5% ke 6%, bank memiliki lebih sedikit uang untuk dipinjamkan β†’ likuiditas pasar berkurang.

d. Intervensi Valas

  • BI membeli/menjual valas (misal USD) untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

e. Kebijakan Makroprudensial

Contoh: Aturan Loan-to-Value (LTV) untuk kredit properti atau pembatasan transaksi valas.


2. Sistem Lelang SUN (Surat Utang Negara)

SUN diterbitkan pemerintah melalui lelang untuk membiayai defisit APBN. Prosesnya melibatkan primary dealer dan diatur oleh Kementerian Keuangan bersama BI.

Tahapan Lelang SUN:

  1. Pengumuman Lelang:

    • Pemerintah mengumumkan jadwal, jumlah, dan jenis SUN yang akan dilelang (misal: SPN 3 bulan, Obligasi FR0070).
    • Contoh: Lelang SUN senilai Rp10 triliun setiap Selasa.
  2. Pendaftaran Peserta:

    • Hanya primary dealer yang boleh mengajukan penawaran (bid).
  3. Penawaran (Bidding):

    • Peserta mengajukan dua jenis bid:
      • Competitive Bid: Menyebutkan jumlah dan yield yang diminta (misal: Rp500 miliar dengan yield 6.2%).
      • Non-Competitive Bid: Hanya menyebutkan jumlah, tanpa menentukan yield (yield mengikuti hasil lelang).
  4. Penentuan Pemenang:

    • Pemerintah memilih penawaran dengan yield terendah hingga jumlah lelang terpenuhi (Dutch Auction).
    • Contoh: Jika total penawaran Rp15 triliun, pemerintah memilih bid dengan yield terendah sampai terkumpul Rp10 triliun.
  5. Penyelesaian (Settlement):

    • Transaksi diselesaikan dalam 2 hari kerja (T+2).

Jenis Lelang SUN:

  • Konvensional: Obligasi dengan kupon tetap (contoh: ORI, FR).
  • Syariah (SBSN): Sukuk dengan skema bagi hasil (contoh: PBS, ST).

3. Peran Primary Dealer

Primary dealer adalah lembaga keuangan (bank/sekuritas) yang ditunjuk pemerintah sebagai penjamin utama dalam lelang SUN/SBSN. Mereka bertindak sebagai perantara antara pemerintah dan pasar.

Tugas Utama Primary Dealer:

  1. Underwriting:

    • Membeli SUN/SBSN yang tidak terserap pasar dalam lelang (menjamin keberhasilan lelang).
  2. Market Making:

    • Menyediakan likuiditas di pasar sekunder dengan membeli/menjual SUN/SBSN setiap hari.
  3. Penyedia Informasi Pasar:

    • Memberikan rekomendasi yield kepada investor berdasarkan permintaan dan penawaran.
  4. Agen Pemerintah:

    • Memfasilitasi transaksi BI dalam operasi pasar terbuka (misal: BI membeli SUN untuk injeksi likuiditas).
  5. Penyebaran SUN ke Investor Ritel:

    • Menjual SUN/SBSN ke publik melalui platform seperti e-SBN (www.ksp.go.id).

Contoh Primary Dealer di Indonesia:

  • Bank: Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI.
  • Sekuritas: Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas.

Tabel Ringkasan: Interaksi BI, Lelang SUN, dan Primary Dealer

Aktor Peran Contoh Tindakan
Bank Indonesia Mengontrol likuiditas & suku bunga Menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate
Pemerintah Menerbitkan SUN untuk pendanaan APBN Lelang SUN senilai Rp15 triliun per minggu
Primary Dealer Jembatan antara pemerintah dan pasar Membeli SUN tidak terserap di lelang

Contoh Kasus: Dampak Kebijakan BI pada Lelang SUN

  • Skenario: BI menaikkan suku bunga acuan dari 5% ke 5.5% untuk tekan inflasi.
  • Dampak pada Lelang SUN:
    • Investor meminta yield SUN lebih tinggi (karena suku bunga naik).
    • Primary dealer harus menyesuaikan bid yield di lelang agar SUN tetap laku.
    • Harga SUN di pasar sekunder turun (karena hubungan terbalik harga-yield).

Tips untuk Pemula

  1. Pantau Laporan BI:
    • Baca Laporan Kebijakan Moneter BI (terbit triwulan) dan Rilis Hasil Rapat RDG BI.
  2. Amati Hasil Lelang SUN:
    • Cek website Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu untuk data lelang.
  3. Pelajari Perilaku Primary Dealer:
    • Analisis laporan keuangan bank/sekuritas yang jadi primary dealer untuk pahami strategi pasar mereka.
  4. Mulai dari Posisi Back Office:
    • Bekerja di back office primary dealer (misal: settlement transaksi SUN) bisa jadi pintu masuk ke dunia ini.

Dengan memahami tiga pilar ini, Anda akan memiliki dasar kuat untuk berkarier di bidang treasury, pasar uang, atau investasi fixed income! πŸ’ΌπŸ“Š