Pitching bidding - Rian010/Journal GitHub Wiki

Berikut perbedaan antara pitching dan bidding dalam konteks bisnis atau proyek:

Pitching

  • Tujuan: Meyakinkan klien/pihak lain untuk menerima ide, konsep, atau layanan Anda.
  • Proses: Lebih informal, fokus pada kreativitas, storytelling, dan hubungan emosional.
  • Isi: Menjelaskan nilai unik, solusi inovatif, atau keunggulan kompetitif.
  • Bentuk: Presentasi, demo, atau diskusi interaktif.
  • Konteks: Sering digunakan di awal proses (misal: menjual ide ke investor, klien potensial, atau mitra).
  • Contoh: Startup mempresentasikan produknya ke investor, agensi kreatif menawarkan konsep kampanye ke klien.

Bidding

  • Tujuan: Memenangkan kontrak atau proyek melalui penawaran kompetitif.
  • Proses: Formal dan terstruktur, sering mengikuti RFP (Request for Proposal) atau tender.
  • Isi: Rincian teknis, anggaran, timeline, kualifikasi tim, dan kepatuhan pada persyaratan klien.
  • Bentuk: Dokumen tertulis (proposal, penawaran harga, dokumen legal).
  • Konteks: Digunakan saat klien sudah membuka proses seleksi vendor/pemasok.
  • Contoh: Perusahaan konstruksi mengajukan penawaran harga untuk proyek pemerintah.

Perbedaan Utama

  1. Fokus:

    • Pitching = kreativitas dan hubungan.
    • Bidding = kepatuhan dan harga.
  2. Formalitas:

    • Pitching lebih fleksibel, sementara bidding punya aturan ketat (misal: deadline, format dokumen).
  3. Tahapan:

    • Pitching sering terjadi sebelum bidding (misal: meyakinkan klien sebelum mereka membuka tender).
  4. Interaksi:

    • Pitching melibatkan dialog langsung, sementara bidding bisa tanpa interaksi (misal: tender tertutup).

Overlap

Terkadang, pitching bisa menjadi bagian dari proses bidding. Contoh: Setelah mengirim proposal (bidding), tim mungkin diminta presentasi (pitching) untuk meyakinkan klien.