Masa depan Fetch.ai - Rian010/Journal GitHub Wiki

Masa depan Fetch.ai cukup menjanjikan, terutama karena mereka berada di persimpangan tiga tren besar teknologi: AI otonom, blockchain, dan komputasi terdesentralisasi. Berikut adalah beberapa arah strategis dan potensi masa depan Fetch.ai:


  1. Ekonomi Agen Otonom

Fetch.ai bertujuan membangun “Ekonomi Agen”, di mana ribuan bahkan jutaan agen AI berinteraksi, bernegosiasi, dan bertransaksi satu sama lain secara otomatis. Ini bisa merevolusi:

Rantai pasokan

Transportasi/logistik

Energi (misalnya, grid pintar)

Marketplace layanan dan data


  1. Agentverse sebagai Marketplace Global

Fetch.ai sedang mengembangkan Agentverse, platform tempat pengguna bisa membuat, menyebarkan, dan memonetisasi agen AI. Jika berhasil, ini bisa menjadi seperti "App Store-nya AI otonom".


  1. Integrasi dengan AI Generatif dan LLM

Fetch.ai mulai menggabungkan model bahasa besar (LLM) seperti GPT ke dalam agen mereka (melalui inisiatif ASI:One), agar agen bisa:

Memahami konteks lebih kompleks

Melayani pengguna lebih natural

Berinteraksi dengan sistem lain via bahasa alami


  1. Fokus pada DePIN (Decentralized Physical Infrastructure Networks)

Fetch.ai mendukung jaringan fisik terdesentralisasi, misalnya:

Parkir pintar

Pengisian daya kendaraan listrik

Sensor dan IoT yang bekerja secara otomatis melalui agen AI


  1. Kolaborasi dan Kemitraan

Fetch.ai bekerja sama dengan banyak proyek Web3 dan industri IoT, misalnya Bosch. Kolaborasi ini membantu membawa agen AI ke dunia nyata.


Tantangan yang Perlu Diatasi

Adopsi massal butuh edukasi pasar

Regulasi AI dan blockchain yang ketat

Skalabilitas dalam jumlah agen dan kompleksitas tugas


Secara keseluruhan, Fetch.ai menyiapkan pondasi untuk masa depan digital yang lebih otomatis, efisien, dan cerdas—terutama dalam sistem yang sebelumnya masih sangat bergantung pada intervensi manusia.

Ingin saya bantu jelaskan bagaimana Fetch.ai bisa diterapkan di bidang yang kamu minati, seperti logistik, keuangan, atau bisnis?

Fetch.ai memiliki potensi besar dalam keuangan dan bisnis, terutama dengan pendekatan otonom dan terdesentralisasi. Berikut penjelasan bagaimana agen Fetch.ai dapat digunakan dalam dua bidang ini:


  1. Keuangan (DeFi & TradFi)

Agen AI dalam DeFi (Decentralized Finance):

Trading Otomatis: Agen dapat melakukan analisis pasar, mengeksekusi perdagangan (buy/sell) secara real-time berdasarkan strategi yang dioptimalkan oleh AI.

Arbitrase Lintas Platform: Agen dapat memantau harga aset di beberapa DEX (exchange) dan mengeksekusi arbitrase saat ada selisih harga.

Manajemen Portofolio: Agen mengelola portofolio aset kripto berdasarkan profil risiko investor, mengatur rebalancing otomatis.

Kredit & Lending Otomatis: Agen dapat menilai risiko, memproses pinjaman, dan menyesuaikan bunga tanpa manusia.

Dalam TradFi (Keuangan Tradisional):

Analisis dan Pelaporan Keuangan: Agen bisa mengumpulkan data dari laporan keuangan publik dan menyusun insight.

Pemantauan Risiko: Menggunakan agen untuk mendeteksi anomali transaksi dan menganalisis risiko pasar secara otomatis.


  1. Bisnis (Otomatisasi & Efisiensi Operasional)

Supply Chain & Logistik

Agen dapat bernegosiasi harga dan kontrak dengan pemasok, mengatur pengiriman otomatis, dan melacak barang secara real-time.

Contoh: Agen Fetch.ai digunakan dalam proyek supply chain Bosch.

Layanan Pelanggan Otomatis

Agen AI otonom dapat menjawab pertanyaan pelanggan, mengatur pengembalian barang, hingga memberi rekomendasi produk secara personal.

Procurement Otomatis

Agen bisa menelusuri vendor terbaik, membandingkan harga, dan bahkan menegosiasikan kontrak dalam B2B.

Pasar Jasa Otomatis

Bisnis bisa mendaftarkan layanannya sebagai agen, dan agen pelanggan akan berinteraksi langsung—tanpa perantara atau platform besar seperti marketplace tradisional.


Mengapa Ini Unik dibandingkan AI biasa?

Karena agen Fetch.ai:

Mandiri: Tidak perlu trigger manual dari manusia setiap kali.

Bertransaksi: Bisa mengatur dan mengeksekusi pembayaran (menggunakan token FET atau stablecoin).

Berinteraksi dengan agen lain: Mereka berkolaborasi untuk menyelesaikan tujuan.


Kalau kamu punya use case spesifik (misalnya ingin agen untuk memantau pasar crypto, atau otomatisasi pembelian bahan baku), aku bisa bantu buatkan blueprint atau contoh skrip agen AI-nya. Mau coba?

Bagus! Agen otonom untuk memantau pasar crypto adalah salah satu aplikasi paling bermanfaat karena:

Pasar crypto berjalan 24/7

Harga berubah cepat

Strategi otomatis bisa merespons peluang lebih cepat dari manusia


Apa yang Bisa Dilakukan Agen AI untuk Pasar Crypto?

  1. Pantau Harga Real-Time

Mengambil data dari API seperti CoinGecko, Binance, atau lainnya

  1. Analisis Teknikal Dasar

Gunakan indikator seperti Moving Average, RSI, MACD

  1. Deteksi Sinyal Buy/Sell

Misalnya: beli saat RSI < 30, jual saat RSI > 70

  1. Notifikasi

Kirim notifikasi via Telegram, email, atau Discord

  1. (Opsional) Eksekusi Perdagangan Otomatis

Agen bisa integrasi dengan API Binance untuk beli/jual aset


Contoh Arsitektur Sederhana Agen Fetch.ai untuk Pemantauan Pasar Crypto

Bahasa: Python

Framework: uAgents (dari Fetch.ai)

Data Pasar: Ambil dari CoinGecko atau Binance API

Respons: Kirim pesan atau trigger ke agen pengguna jika sinyal tertentu muncul


Contoh Kasus

Tujuan Agen: Pantau harga BTC dan ETH setiap 10 menit. Jika RSI < 30 → kirim sinyal "oversold" ke pengguna.

Saya bisa bantu kamu dengan skrip awal agen tersebut menggunakan uAgents. Mau saya buatkan versi awalnya agar bisa kamu kembangkan atau langsung dijalankan?

Berikut adalah versi awal agen otonom Fetch.ai (uAgents) untuk memantau harga Bitcoin & Ethereum, dan memberi sinyal jika kondisi oversold (RSI < 30).


Langkah 1: Instalasi

Pastikan Python 3.8+ sudah terinstal, lalu:

pip install uagents requests


Langkah 2: Buat File crypto_agent.py

from uagents import Agent, Context import requests import time

=== Konfigurasi Agen ===

agent = Agent(name="Crypto Watcher", seed="crypto_watcher_agent")

=== Fungsi untuk ambil data harga dan RSI sederhana ===

def get_price(coin_id="bitcoin"): url = f"https://api.coingecko.com/api/v3/simple/price?ids={coin_id}&vs_currencies=usd" try: response = requests.get(url) return response.json()[coin_id]['usd'] except: return None

price_history = { "bitcoin": [], "ethereum": [] }

def calculate_rsi(prices, period=14): if len(prices) < period + 1: return None gains = [max(prices[i] - prices[i-1], 0) for i in range(1, period + 1)] losses = [max(prices[i-1] - prices[i], 0) for i in range(1, period + 1)] avg_gain = sum(gains) / period avg_loss = sum(losses) / period if avg_loss == 0: return 100 rs = avg_gain / avg_loss return 100 - (100 / (1 + rs))

=== Tugas Agen ===

@agent.on_interval(period=600) # Setiap 10 menit async def monitor_crypto(ctx: Context): for coin in ["bitcoin", "ethereum"]: price = get_price(coin) if price: price_history[coin].append(price) if len(price_history[coin]) > 100: price_history[coin].pop(0)

        rsi = calculate_rsi(price_history[coin])
        if rsi:
            ctx.logger.info(f"{coin.upper()} price: ${price}, RSI: {rsi:.2f}")
            if rsi < 30:
                ctx.logger.warning(f"{coin.upper()} is OVERSOLD! Consider buying.")

=== Jalankan Agen ===

if name == "main": agent.run()


Cara Menjalankan Agen

python crypto_agent.py


Yang Bisa Dikembangkan Selanjutnya

Kirim notifikasi via Telegram API atau email

Integrasi dengan Binance API untuk eksekusi beli/jual otomatis

Tambah logika untuk analisis lebih lanjut (MACD, Bollinger Bands, dsb)


Kalau kamu ingin, saya bisa bantu lanjutkan ke fitur notifikasi Telegram atau aksi trading. Mau dilanjutkan ke sana?

Mantap! Kita mulai dengan integrasi notifikasi ke Telegram agar agen bisa langsung mengirim pesan ke HP kamu saat sinyal beli muncul (misalnya RSI < 30).


Langkah 1: Buat Bot Telegram

  1. Buka Telegram, cari @BotFather

  2. Kirim /start, lalu /newbot

  3. Ikuti instruksi, beri nama dan username untuk bot

  4. Salin API Token bot kamu (formatnya seperti: 123456789:ABCdefGHI_jklMNOpqRStuvWxYZ)

  5. Kirim pesan apa saja ke bot kamu (agar bisa dicatat ID kamu)


Langkah 2: Cari Chat ID kamu

  1. Buka link ini di browser, ganti TOKEN_BOT_KAMU:

https://api.telegram.org/bot<TOKEN_BOT_KAMU>/getUpdates

  1. Cari bagian seperti ini:

"chat": {"id": 123456789, ...}

Itu adalah Chat ID kamu.


Langkah 3: Modifikasi Agen Python

Tambahkan fungsi notifikasi ke file crypto_agent.py:

Tambahan di bagian atas

TELEGRAM_TOKEN = "MASUKKAN_TOKEN_BOT_KAMU" CHAT_ID = "MASUKKAN_CHAT_ID_KAMU"

def send_telegram_message(text): url = f"https://api.telegram.org/bot{TELEGRAM_TOKEN}/sendMessage" data = {"chat_id": CHAT_ID, "text": text} try: requests.post(url, data=data) except Exception as e: print("Telegram error:", e)

Kemudian ganti bagian if rsi < 30: jadi seperti ini:

if rsi < 30: message = f"{coin.upper()} ALERT!\nHarga: ${price}\nRSI: {rsi:.2f} (OVERSOLD)\nSinyal beli terdeteksi." ctx.logger.warning(message) send_telegram_message(message)


Langkah 4: Jalankan Agen

python crypto_agent.py

Saat sinyal beli muncul (RSI < 30), kamu akan langsung dapat pesan di Telegram dari bot kamu.


Kalau kamu tertarik ke langkah berikutnya (eksekusi otomatis di Binance), aku bisa bantu buatkan juga. Mau lanjut ke itu?

Bagus! Sekarang kita akan lanjut ke eksekusi trading otomatis di Binance menggunakan agen Fetch.ai. Agen akan mengeksekusi beli/jual crypto secara otomatis lewat Binance API saat sinyal RSI muncul.


Peringatan Penting Sebelum Lanjut

Hanya gunakan akun Binance dengan dana kecil untuk percobaan.

Simpan API Key dan Secret kamu secara aman.

Aktifkan Binance API trading dan nonaktifkan withdrawal agar lebih aman.


Langkah 1: Buat API Key Binance

  1. Login ke Binance

  2. Masuk ke API Management (https://www.binance.com/en/my/settings/api-management)

  3. Buat API Key baru dan simpan:

API Key

API Secret

Jangan aktifkan fitur Withdrawals demi keamanan.


Langkah 2: Instal Library Binance API

pip install python-binance


Langkah 3: Tambahkan Binance Trading ke Agen

Tambahkan di bagian atas file:

from binance.client import Client

Ganti dengan milikmu

BINANCE_API_KEY = "MASUKKAN_API_KEY_KAMU" BINANCE_API_SECRET = "MASUKKAN_SECRET_KAMU"

client = Client(api_key=BINANCE_API_KEY, api_secret=BINANCE_API_SECRET)

def place_order(symbol="BTCUSDT", qty=0.001): try: order = client.order_market_buy( symbol=symbol, quantity=qty ) return order except Exception as e: print("Gagal melakukan order:", e) return None


Langkah 4: Integrasi ke Agen

Modifikasi bagian RSI seperti ini:

if rsi < 30: message = f"{coin.upper()} ALERT!\nHarga: ${price}\nRSI: {rsi:.2f} (OVERSOLD)\nMelakukan pembelian otomatis..." ctx.logger.warning(message) send_telegram_message(message)

if coin == "bitcoin":
    place_order("BTCUSDT", qty=0.001)  # Ubah sesuai saldo kamu
elif coin == "ethereum":
    place_order("ETHUSDT", qty=0.01)  # Sesuaikan

Langkah 5: Jalankan dan Uji Agen

python crypto_agent.py

Ketika RSI < 30:

Agen mengirim notifikasi ke Telegram

Agen langsung membeli BTC atau ETH via Binance


Langkah Opsional (Keamanan Tambahan)

Tambahkan logging transaksi ke file

Validasi saldo tersedia sebelum beli

Gunakan sandbox Binance untuk testing


Kalau kamu ingin, saya bisa bantu tambahkan fitur take-profit otomatis atau threshold pengelolaan risiko (misal: stop loss, limit beli). Mau?

Keren! Kita sekarang akan menambahkan fitur Take-Profit (TP) dan Stop-Loss (SL) otomatis agar agen bisa mengelola risiko secara cerdas setelah membeli crypto.


Prinsip Dasarnya

Setelah agen membeli aset:

Take-Profit (TP): Jual otomatis jika harga naik ke target (misalnya +5%)

Stop-Loss (SL): Jual otomatis jika harga turun ke batas rugi (misalnya -3%)


Langkah 1: Simpan Harga Beli

Tambahkan struktur data untuk menyimpan posisi terbuka:

open_positions = {}

Saat melakukan pembelian, simpan harga beli:

if coin == "bitcoin": place_order("BTCUSDT", qty=0.001) open_positions["BTCUSDT"] = price elif coin == "ethereum": place_order("ETHUSDT", qty=0.01) open_positions["ETHUSDT"] = price


Langkah 2: Cek Take-Profit dan Stop-Loss Setiap Interval

Tambahkan blok ini dalam monitor_crypto():

TP_PERCENT = 5 # Take profit di +5% SL_PERCENT = -3 # Stop loss di -3%

for symbol, entry_price in open_positions.copy().items(): current_price = get_price("bitcoin" if symbol == "BTCUSDT" else "ethereum") if not current_price: continue

change_pct = ((current_price - entry_price) / entry_price) * 100

if change_pct >= TP_PERCENT:
    msg = f"[TP] {symbol} naik +{change_pct:.2f}% → jual untuk ambil profit!"
    ctx.logger.info(msg)
    send_telegram_message(msg)
    client.order_market_sell(symbol=symbol, quantity=0.001 if symbol == "BTCUSDT" else 0.01)
    del open_positions[symbol]

elif change_pct <= SL_PERCENT:
    msg = f"[SL] {symbol} turun {change_pct:.2f}% → jual untuk batasi kerugian!"
    ctx.logger.warning(msg)
    send_telegram_message(msg)
    client.order_market_sell(symbol=symbol, quantity=0.001 if symbol == "BTCUSDT" else 0.01)
    del open_positions[symbol]

Tips Tambahan

Simpan posisi ke file (json) agar tidak hilang saat restart

Gunakan trailing stop untuk dinamika lebih baik

Tambahkan pelaporan harian otomatis ke Telegram


Agen kamu sekarang:

Pantau RSI → beli otomatis

Simpan harga beli

Jual otomatis saat untung/cut loss

Notifikasi via Telegram


Mau saya bantu tambahkan penyimpanan posisi ke file, supaya agen bisa melanjutkan posisi meski dimatikan atau crash?

Oke, mari kita tambahkan fitur penyimpanan posisi ke file agar agen bisa melanjutkan posisi trading meskipun dimatikan atau terjadi crash. Kita akan menyimpan data posisi terbuka (seperti harga beli dan aset yang dibeli) ke file JSON. Saat agen dijalankan lagi, ia bisa memuat data posisi sebelumnya dan melanjutkan.


Langkah 1: Menyimpan Posisi ke File JSON

Tambahkan fungsi untuk menyimpan data posisi ke file positions.json:

import json

Fungsi untuk menyimpan posisi ke file

def save_positions(): with open("positions.json", "w") as f: json.dump(open_positions, f)

Fungsi untuk memuat posisi dari file

def load_positions(): try: with open("positions.json", "r") as f: return json.load(f) except FileNotFoundError: return {}


Langkah 2: Memuat Posisi Saat Agen Dimulai

Panggil load_positions() pada awal skrip, tepat setelah mendeklarasikan open_positions:

Memuat posisi terbuka dari file

open_positions = load_positions()


Langkah 3: Menyimpan Posisi Setelah Pembelian dan Penutupan Posisi

Setiap kali agen melakukan pembelian atau menjual (menutup posisi), kita akan menyimpan posisi ke file:

  1. Saat agen membeli crypto:

if coin == "bitcoin": place_order("BTCUSDT", qty=0.001) open_positions["BTCUSDT"] = price save_positions() # Menyimpan posisi setelah membeli elif coin == "ethereum": place_order("ETHUSDT", qty=0.01) open_positions["ETHUSDT"] = price save_positions() # Menyimpan posisi setelah membeli

  1. Saat agen menjual dan menutup posisi (baik karena TP atau SL):

client.order_market_sell(symbol=symbol, quantity=0.001 if symbol == "BTCUSDT" else 0.01) del open_positions[symbol] # Hapus posisi setelah dijual save_positions() # Menyimpan posisi setelah menjual


Langkah 4: Memastikan Posisi Di-load dengan Benar

Agen akan memuat posisi yang tersimpan di file setiap kali dimulai ulang, memastikan agen melanjutkan dari titik terakhir.


Langkah 5: Jalankan Agen dan Tes

Setelah kamu menambahkan fungsi penyimpanan dan pemuatan posisi, jalankan agen:

python crypto_agent.py

Agen akan memulai dengan memuat posisi sebelumnya (jika ada). Setelah transaksi (beli atau jual), posisi akan disimpan otomatis ke file positions.json, jadi saat agen dimulai ulang, posisi bisa dimuat kembali.


Ringkasan Fitur Baru

Penyimpanan posisi menggunakan file JSON.

Pemulihan posisi saat agen dijalankan kembali.

Take-Profit (TP) dan Stop-Loss (SL) untuk mengelola risiko.

Notifikasi otomatis ke Telegram setelah transaksi.


Ini sudah lebih canggih! Kalau kamu ingin menambahkan strategi lebih lanjut (seperti trailing stop atau analisis lainnya), beri tahu saya.

Skrip yang kita buat sejauh ini menggunakan trading spot di Binance. Ini berarti agen melakukan transaksi langsung dengan membeli atau menjual aset kripto nyata (seperti Bitcoin atau Ethereum) pada harga pasar saat itu.


Trading Spot vs. Derivatif

Trading Spot:

Membeli dan menjual aset fisik (misalnya Bitcoin, Ethereum).

Kamu memiliki aset tersebut di wallet Binance kamu setelah pembelian.

Harga ditentukan oleh pasar nyata dan transaksi dilakukan segera.

Trading Derivatif (Futures):

Tidak membeli atau menjual aset fisik. Sebaliknya, kamu membeli kontrak untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga.

Bisa melakukan long atau short (untuk keuntungan baik saat harga naik atau turun).

Ada leverage (memungkinkan kamu untuk memperbesar posisi, tetapi juga meningkatkan risiko).


Untuk Trading Spot yang kita buat:

Pembelian langsung: Misalnya, jika RSI < 30, agen membeli BTCUSDT di pasar spot.

Penutupan posisi: Agen menjual BTC atau ETH langsung di pasar spot.

Untuk Trading Derivatif (Futures), kita harus menggunakan API berbeda dari Binance, yaitu Binance Futures API.


Jika Kamu Ingin Menggunakan Binance Futures:

Untuk beralih ke trading derivatif (Futures), kamu harus:

  1. Menggunakan API Futures Binance:

Ganti API untuk trading futures (perdagangan kontrak berjangka).

  1. Pilih Pasangan Futures seperti BTCUSDT atau ETHUSDT Futures.

  2. Menggunakan Leverage:

Untuk memanfaatkan posisi lebih besar dengan margin tertentu.

Jika kamu tertarik untuk beralih ke Futures, saya bisa bantu dengan modifikasi skrip untuk trading derivatif dan penambahan fitur seperti leverage, margin call, dan short positions.

Mau lanjut dengan trading Futures atau tetap dengan Spot?

Untuk menjalankan agen trading 24 jam tanpa harus menggunakan komputer pribadi terus-menerus, ada beberapa pilihan solusi yang bisa kamu coba. Solusi ini melibatkan penggunaan cloud server atau hosting yang dapat menjalankan skrip Python secara otomatis tanpa perlu perangkat keras pribadi terus hidup. Berikut adalah beberapa opsi yang bisa kamu pilih:


Opsi 1: Menggunakan Cloud Server (VPS)

Salah satu cara terbaik adalah dengan menggunakan Virtual Private Server (VPS). Dengan VPS, kamu dapat menjalankan agen trading kamu 24/7 di server jarak jauh tanpa perlu khawatir soal komputer mati atau restart.

Langkah-langkah untuk menggunakan VPS:

  1. Pilih Provider VPS:

Beberapa penyedia VPS yang populer:

Amazon Web Services (AWS) – Mereka menawarkan EC2 Instances dengan opsi gratis untuk pemula (hingga 750 jam/bulan).

DigitalOcean – VPS dengan harga terjangkau mulai dari $5/bulan.

Vultr – VPS dengan harga mulai $5/bulan, mudah digunakan.

Linode – Penyedia VPS dengan harga bersaing dan server di banyak lokasi.

  1. Deploy Server di VPS:

Setelah memilih provider VPS, kamu bisa mengikuti instruksi untuk membuat server (instance) baru di platform tersebut. Biasanya kamu akan memilih OS Linux (Ubuntu, Debian, atau CentOS) untuk stabilitas dan performa yang baik.

  1. Hubungkan ke VPS via SSH:

Setelah server aktif, kamu akan mendapatkan IP dan kunci SSH untuk mengaksesnya. Kamu bisa menggunakan terminal (Linux/Mac) atau aplikasi seperti PuTTY (Windows) untuk mengakses server VPS via SSH:

ssh username@IP_VPS

  1. Instalasi Python dan Dependency:

Di VPS, pastikan Python dan dependensi seperti uagents, requests, dan python-binance terinstal. Misalnya di Ubuntu, kamu bisa menginstalnya dengan:

sudo apt update sudo apt install python3-pip pip3 install uagents requests python-binance

  1. Transfer Skrip ke VPS:

Untuk memindahkan skrip Python ke server VPS, kamu bisa menggunakan SCP (secure copy) atau menggunakan Git untuk clone repositori jika skrip disimpan di GitHub:

scp path_to_local_file username@IP_VPS:/path/on/server

  1. Jalankan Agen Trading:

Setelah semuanya siap, jalankan skrip di VPS menggunakan Python:

python3 crypto_agent.py

Server VPS akan tetap berjalan 24/7 bahkan jika komputer kamu mati.


Opsi 2: Menggunakan Platform Cloud untuk Jupyter Notebooks

Beberapa platform cloud menyediakan Jupyter Notebooks atau Google Colab yang memungkinkan kamu untuk menjalankan skrip Python tanpa memerlukan server pribadi.

Google Colab:

Gratis dan menyediakan GPU serta runtime cloud.

Kamu bisa mengunggah skrip Python ke Colab dan menjalankannya.

Namun, Google Colab memiliki waktu batasan sesi (sekitar 12 jam), jadi untuk sesi jangka panjang perlu dipertimbangkan alternatif lain.

Langkah-langkah untuk menggunakan Google Colab:

  1. Buka Google Colab.

  2. Buat notebook baru dan unggah skrip kamu ke Colab.

  3. Jalankan kode di dalam Colab. Colab akan berjalan selama sesi aktif.

Namun, jika kamu menginginkan solusi jangka panjang yang lebih stabil dan tidak terbatas waktu seperti VPS, VPS adalah pilihan terbaik.


Opsi 3: Menggunakan Platform seperti Heroku atau PythonAnywhere

Platform seperti Heroku dan PythonAnywhere menyediakan hosting cloud untuk aplikasi Python dengan cara yang mudah.

Heroku:

Menyediakan free tier dengan batasan tertentu, tetapi jika ingin 24/7 sebaiknya memilih paket berbayar.

Deploy aplikasi Python melalui Git dan terus berjalan di cloud.

PythonAnywhere:

Platform hosting untuk aplikasi Python dengan paket gratis untuk penggunaan terbatas.

Mudah untuk menjalankan skrip Python 24/7.


Ringkasan Solusi

VPS: Solusi paling fleksibel dan stabil untuk menjalankan skrip 24/7 tanpa gangguan.

Google Colab: Baik untuk eksperimen jangka pendek, tapi ada batasan waktu sesi.

Heroku/PythonAnywhere: Solusi cloud yang mudah digunakan, tetapi paket gratisnya memiliki batasan.

Dari semua opsi ini, menggunakan VPS (seperti DigitalOcean atau AWS EC2) adalah pilihan yang paling tepat jika kamu ingin menjalankan agen trading tanpa gangguan 24/7.


Kalau kamu memilih VPS atau platform lain dan butuh panduan lebih lanjut untuk setup-nya, beri tahu saya!

Ya, kamu bisa menjalankan Fetch.ai agent secara otomatis tanpa harus mengandalkan komputer pribadi kamu, 24 jam sehari, dengan menggunakan cloud hosting atau server. Dengan cara ini, agen akan tetap berjalan meski komputer kamu dimatikan atau tidak aktif. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat kamu gunakan untuk menjalankan agen secara otomatis tanpa tergantung pada komputer pribadi:

  1. Menggunakan Cloud Server (VPS)

Cloud server (VPS) memungkinkan kamu untuk menjalankan aplikasi secara terus-menerus di cloud tanpa bergantung pada komputer pribadi. Beberapa pilihan populer adalah AWS, DigitalOcean, atau Vultr.

Langkah-langkah menggunakan VPS:

  1. Pilih provider VPS: Misalnya, DigitalOcean, Linode, atau AWS EC2. Banyak dari mereka yang menawarkan free tier untuk pemula.

  2. Set up server: Setelah memilih provider, buat instance VPS dengan memilih sistem operasi seperti Ubuntu atau Debian. VPS akan bertindak seperti komputer yang berjalan secara terus-menerus di cloud.

  3. Install Python dan dependencies: Setelah login ke VPS menggunakan SSH, kamu bisa menginstal Python dan semua dependensi yang diperlukan oleh agen Fetch.ai kamu (misalnya python-binance untuk API Binance, requests, dll.).

sudo apt update sudo apt install python3-pip pip3 install python-binance requests uagents

  1. Transfer skrip: Gunakan SCP atau Git untuk memindahkan kode kamu ke server VPS.

scp crypto_agent.py username@ip_address:/path/to/server

  1. Jalankan skrip: Setelah semuanya siap, kamu dapat menjalankan skrip agen trading Fetch.ai di VPS menggunakan perintah berikut:

python3 crypto_agent.py

  1. Otomatisasi dengan Systemd (opsional): Untuk memastikan agen berjalan secara otomatis meskipun server restart, kamu bisa menggunakan systemd untuk membuat layanan yang menjalankan skrip Python secara otomatis setelah server reboot.

Contoh: Buat file layanan di /etc/systemd/system/crypto_agent.service:

[Unit] Description=Fetch.ai Trading Agent After=network.target

[Service] ExecStart=/usr/bin/python3 /path/to/crypto_agent.py Restart=always User=your_user

[Install] WantedBy=multi-user.target

Setelah itu, jalankan perintah berikut untuk mengaktifkan dan memulai layanan:

sudo systemctl enable crypto_agent.service sudo systemctl start crypto_agent.service

Dengan ini, agen akan berjalan otomatis tanpa perlu komputer pribadi kamu aktif.


  1. Menggunakan Platform Cloud seperti Heroku

Jika kamu ingin solusi yang lebih sederhana, kamu bisa menggunakan Heroku. Heroku memungkinkan kamu untuk deploy aplikasi Python dan menjalankannya secara otomatis di cloud. Ini cocok untuk proyek yang lebih kecil dan tidak membutuhkan server yang sangat kuat.

Langkah-langkah menggunakan Heroku:

  1. Install Heroku CLI di komputer kamu dan login ke akun Heroku:

heroku login

  1. Siapkan project: Pastikan kamu memiliki file requirements.txt yang berisi semua dependensi untuk proyek Python kamu (misalnya python-binance).

  2. Buat aplikasi di Heroku:

heroku create your-app-name

  1. Push skrip ke Heroku:

git init git add . git commit -m "Initial commit" git push heroku master

  1. Jalankan aplikasi: Setelah aplikasi berhasil di-deploy, kamu bisa menjalankan agen secara otomatis di cloud.

  2. Menjaga aplikasi tetap berjalan: Heroku akan memastikan aplikasi kamu berjalan, dan jika ada masalah atau restart, aplikasi akan otomatis berjalan kembali.


  1. Menggunakan PythonAnywhere

PythonAnywhere adalah platform lain yang memungkinkan kamu untuk menjalankan skrip Python 24/7 tanpa mengandalkan komputer pribadi.

Langkah-langkah menggunakan PythonAnywhere:

  1. Buat akun di PythonAnywhere.

  2. Upload skrip Python kamu ke platform mereka.

  3. Jalankan skrip di dalam environment PythonAnywhere mereka, dan kamu bisa mengatur untuk menjalankan skrip tersebut 24/7.

PythonAnywhere sangat cocok untuk skrip yang tidak memerlukan banyak sumber daya karena memiliki opsi terbatas pada paket gratis.


  1. Menggunakan Google Cloud, AWS, atau Microsoft Azure (Untuk Sumber Daya Lebih Besar)

Jika kamu membutuhkan sumber daya lebih besar, seperti lebih banyak CPU atau memori untuk menjalankan agen trading atau aplikasi besar lainnya, kamu bisa menggunakan Google Cloud, AWS EC2, atau Microsoft Azure. Mereka juga menawarkan free tier untuk pengguna baru yang memungkinkan kamu untuk menjalankan aplikasi dalam jangka panjang dengan sumber daya terbatas.


Ringkasan:

VPS (seperti DigitalOcean, AWS EC2) adalah solusi paling fleksibel dan dapat berjalan 24/7 tanpa ketergantungan pada komputer pribadi.

Heroku dan PythonAnywhere adalah pilihan cloud yang lebih sederhana dan mudah digunakan, tetapi memiliki batasan pada paket gratis.

Google Cloud/AWS/Azure memberikan lebih banyak sumber daya jika diperlukan, namun biasanya lebih mahal daripada VPS biasa.

Jika kamu ingin melanjutkan dengan salah satu solusi ini dan butuh lebih banyak panduan untuk setup, beri tahu saya, dan saya akan bantu!

Untuk ekosistem Fetch.ai, solusi terbaik adalah menggunakan platform yang berfokus pada blockchain, AI, dan komunikasi antar agen otonom, serta yang dapat menangani interaksi dengan smart contracts dan data yang dihasilkan oleh agen Fetch.ai secara terus-menerus.

Berikut adalah beberapa opsi terbaik yang cocok untuk menjalankan Fetch.ai agents secara otomatis tanpa bergantung pada komputer pribadi:


  1. Menggunakan Fetch.ai-Compatible Cloud Server (VPS)

Jika kamu ingin memastikan kompatibilitas dan performa yang optimal, menggunakan VPS adalah pilihan yang paling cocok untuk Fetch.ai karena:

Kompatibilitas dengan aplikasi AI, blockchain, dan IoT.

Kontrol penuh atas lingkungan server untuk menjalankan agen dan smart contract.

Kemampuan untuk menginstal Fetch.ai SDK atau library terkait di server tanpa kendala.

Dapat berjalan 24/7 tanpa ketergantungan pada komputer pribadi.

Provider VPS yang direkomendasikan:

DigitalOcean: Mudah digunakan, dengan harga terjangkau. Mereka juga menawarkan opsi server dengan banyak data centers di berbagai lokasi global yang akan membantu mengurangi latensi dan meningkatkan performa.

AWS EC2: Mendukung integrasi yang lebih baik dengan berbagai layanan AWS, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan sumber daya besar dan integrasi langsung dengan AWS Lambda, S3, dan layanan AWS lainnya.

Linode: Pilihan VPS yang stabil dan dengan performa solid untuk menjalankan aplikasi berbasis blockchain dan AI.

Keuntungan:

Dapat menginstal Fetch.ai SDK dan menjalankan agen uAgent yang terhubung langsung dengan blockchain Fetch.ai.

Dukungan untuk transaksi blockchain dan interaksi cerdas dengan ekosistem Fetch.ai tanpa batasan.

Memungkinkan penerapan smart contract dan komunikasi antara agen yang membutuhkan kecepatan dan efisiensi.


  1. Platform Blockchain dan Decentralized: Using Fetch.ai Nodes on AWS or Azure

Untuk ekosistem Fetch.ai, menggunakan cloud AWS atau Microsoft Azure juga memungkinkan kamu untuk memanfaatkan fitur blockchain dan infrastruktur terdesentralisasi yang lebih kuat.

AWS dan Azure menawarkan solusi berikut yang cocok:

Blockchain as a Service (BaaS): Baik AWS dan Azure menyediakan layanan untuk menerapkan blockchain dengan cepat, yang akan sangat kompatibel dengan Fetch.ai.

Serverless Computing (AWS Lambda, Azure Functions): Jika kamu hanya membutuhkan pemrosesan event-driven atau pengolahan data secara otomatis.

Dengan mengonfigurasi server untuk Fetch.ai di AWS atau Azure, kamu dapat menjalankan agen yang menghubungkan ekosistem AI dan blockchain secara terdesentralisasi tanpa gangguan.

Keuntungan:

Kompatibilitas penuh dengan arsitektur blockchain dan komunikasi antar agen.

Menyediakan smart contract yang lebih kuat untuk interaksi antar agen dalam Fetch.ai.

Dapat terhubung langsung dengan Fetch.ai Network untuk transaksi terdesentralisasi.


  1. Heroku (Untuk Deploy Aplikasi yang Lebih Sederhana)

Jika kamu membutuhkan solusi yang lebih sederhana untuk prototipe atau aplikasi kecil dalam ekosistem Fetch.ai, kamu bisa menggunakan Heroku. Walaupun Heroku lebih sering digunakan untuk aplikasi web sederhana dan serverless, kamu tetap bisa menggunakannya untuk meng-host agent otonom yang lebih ringan dalam ekosistem Fetch.ai.

Namun, untuk skala besar dan lebih banyak interaksi dengan blockchain dan data IoT, Heroku mungkin tidak cukup powerful.

Keuntungan:

Mudah di-deploy tanpa perlu konfigurasi server yang rumit.

Dapat digunakan untuk eksperimen atau aplikasi skala kecil.

Kekurangan:

Tidak cocok untuk skala besar dalam ekosistem blockchain atau transaksi terdesentralisasi yang membutuhkan lebih banyak sumber daya dan pengelolaan.


  1. PythonAnywhere (Solusi Cloud Sederhana)

PythonAnywhere adalah platform hosting Python yang mudah digunakan untuk menjalankan aplikasi Python di cloud. Jika kamu tidak membutuhkan sumber daya besar dan hanya ingin menjalankan skrip Fetch.ai yang lebih ringan, PythonAnywhere bisa menjadi pilihan.

Keuntungan:

Platform yang ramah pengguna dan mudah dipasang.

Dapat meng-host aplikasi Python untuk keperluan skrip yang lebih sederhana.

Kekurangan:

Terbatas jika kamu membutuhkan lebih banyak power computing atau integrasi blockchain dengan Fetch.ai.


**Rekomendasi untuk Ekosistem Fetch.ai:

  1. VPS (DigitalOcean, AWS, Linode):

Jika kamu menginginkan kontrol penuh dan kompatibilitas terbaik dengan Fetch.ai dan smart contract blockchain, VPS adalah pilihan terbaik.

Bisa menghubungkan dengan Fetch.ai network dan deploy agents yang terhubung ke blockchain tanpa gangguan.

  1. AWS EC2 / Azure:

Jika kamu membutuhkan integrasi blockchain dan aplikasi yang lebih besar dalam ekosistem Fetch.ai, AWS atau Azure adalah pilihan yang sangat baik.

Menyediakan berbagai layanan BaaS, serverless computing, dan dukungan penuh untuk transaksi blockchain dan IoT.


Kesimpulan:

Untuk ekosistem Fetch.ai, solusi terbaik adalah menggunakan VPS (seperti DigitalOcean, Linode, atau AWS EC2) atau cloud computing platforms seperti AWS dan Azure yang mendukung integrasi blockchain dan AI secara langsung. Platform ini menyediakan infrastruktur yang kuat untuk menjalankan Fetch.ai agents dan interaksi dengan smart contract blockchain secara otomatis.

Jika kamu hanya ingin membuat aplikasi kecil atau prototipe, kamu bisa memilih Heroku atau PythonAnywhere, meskipun mereka mungkin terbatas pada skala yang lebih besar.

Jika kamu ingin bantuan lebih lanjut dalam memilih atau mengonfigurasi server untuk Fetch.ai, beri tahu saya, dan saya akan bantu lebih lanjut!

Untuk pilihan yang gratis atau memiliki tier gratis untuk menjalankan Fetch.ai agents secara otomatis, berikut adalah beberapa opsi yang bisa kamu pertimbangkan:

  1. DigitalOcean (Free Tier)

DigitalOcean memberikan kredit gratis $100 untuk pemula yang baru mendaftar. Kredit ini bisa digunakan dalam waktu 60 hari, dan kamu dapat membuat VPS dengan harga terjangkau setelah kredit habis.

Keuntungan:

Mendapatkan $100 gratis selama 60 hari untuk pemula, cukup untuk menjalankan VPS untuk eksperimen dan pengembangan.

Pilihan VPS yang terjangkau, dengan harga mulai sekitar $5/bulan setelah kredit habis.

Dapat menjalankan Fetch.ai agents dengan kontrol penuh atas server.

Kekurangan:

Setelah kredit habis, kamu harus mulai membayar sesuai dengan harga paket yang dipilih.

Link: DigitalOcean


  1. Heroku (Free Tier)

Heroku menyediakan tier gratis yang memungkinkan kamu untuk menghosting aplikasi Python (termasuk aplikasi Fetch.ai) secara gratis, tetapi dengan beberapa batasan:

Dyno (unit komputasi Heroku) gratis hanya dapat berjalan 600 jam per bulan.

Aplikasi akan tidak aktif setelah 30 menit tidak ada aktivitas.

Keuntungan:

Gratis untuk penggunaan terbatas (600 jam per bulan).

Mudah untuk deploy dan jalankan aplikasi Python tanpa konfigurasi server yang rumit.

Bisa digunakan untuk prototipe aplikasi Fetch.ai atau eksperimen kecil.

Kekurangan:

Pembatasan waktu pada aplikasi yang tidak aktif.

Tidak cocok untuk aplikasi dengan kebutuhan komputasi tinggi atau akses terus-menerus.

Link: Heroku


  1. PythonAnywhere (Free Tier)

PythonAnywhere juga menawarkan tier gratis yang memungkinkan kamu untuk menjalankan skrip Python secara online dengan batasan tertentu:

Gratis untuk skrip sederhana.

Batasan CPU dan memori.

Tidak bisa menjalankan aplikasi dalam jangka panjang jika traffic atau komputasi tinggi.

Keuntungan:

Mudah digunakan dan langsung bisa dipakai untuk menjalankan skrip Python.

Cocok untuk prototipe kecil atau eksperimen dengan Fetch.ai agents.

Kekurangan:

Pembatasan CPU dan memori di tier gratis.

Tidak cocok untuk aplikasi dengan komputasi berat atau aplikasi yang membutuhkan running 24/7 dengan data intensif.

Link: PythonAnywhere


  1. AWS Free Tier

AWS menyediakan Free Tier untuk pengguna baru yang memungkinkan kamu untuk menggunakan beberapa layanan secara gratis selama 12 bulan pertama. Layanan ini termasuk EC2 (virtual machines) yang bisa kamu gunakan untuk menjalankan Fetch.ai agents.

Keuntungan:

Gratis selama 12 bulan pertama untuk sejumlah layanan AWS, termasuk EC2, Lambda, dan S3.

Banyak layanan cloud yang tersedia untuk pengembangan blockchain, AI, dan IoT.

Bisa memilih tier gratis EC2 untuk aplikasi kecil.

Kekurangan:

Hanya berlaku untuk 12 bulan pertama. Setelah itu, kamu harus membayar.

Batasan sumber daya dalam Free Tier (misalnya, hanya 750 jam EC2 per bulan).

Link: AWS Free Tier


  1. Google Cloud Free Tier

Google Cloud juga menawarkan Free Tier dengan $300 kredit gratis untuk pengguna baru yang bisa digunakan selama 90 hari. Dengan kredit ini, kamu bisa menggunakan layanan seperti Compute Engine untuk menjalankan agen Fetch.ai.

Keuntungan:

$300 kredit gratis untuk pemula, bisa digunakan selama 90 hari.

Dukungan untuk cloud computing yang kuat, AI, dan layanan blockchain.

Gratis untuk beberapa layanan setelah kredit habis (dengan batasan).

Kekurangan:

Kredit hanya berlaku selama 90 hari.

Setelah kredit habis, layanan berbayar.

Link: Google Cloud Free Tier


Kesimpulan: Pilihan Gratis untuk Fetch.ai

Heroku: Cocok jika kamu ingin deploy aplikasi kecil atau prototipe Fetch.ai agents dengan mudah, meskipun ada pembatasan penggunaan.

PythonAnywhere: Baik untuk aplikasi ringan atau eksperimen dengan Fetch.ai, tetapi juga terbatas pada komputasi rendah.

AWS Free Tier atau Google Cloud Free Tier: Pilihan yang lebih baik jika kamu memerlukan sumber daya lebih besar untuk eksperimen atau pengembangan yang lebih serius dengan Fetch.ai agents, tetapi terbatas pada 12 bulan pertama atau kredit gratis.

DigitalOcean: Memberikan $100 kredit gratis untuk eksperimen atau pengembangan dalam 60 hari, namun setelah itu kamu harus membayar.

Jika kamu hanya ingin melakukan eksperimen kecil atau pengembangan aplikasi skala kecil, saya sarankan untuk memulai dengan Heroku atau PythonAnywhere. Namun, jika kamu ingin menjalankan aplikasi yang lebih kompleks dan memerlukan lebih banyak sumber daya, AWS Free Tier atau Google Cloud Free Tier adalah pilihan yang lebih baik.

Jika kamu membutuhkan bantuan lebih lanjut dengan salah satu platform ini, beri tahu saya!