Bank Holding Company (BHC) - Rian010/Journal GitHub Wiki
apa itu Bank Holding Company (BHC)
Bank Holding Company (BHC) adalah badan hukum yang dibentuk dan/atau dimiliki oleh Pemegang Saham Pengendali (PSP) untuk mengkonsolidasikan dan mengendalikan secara langsung seluruh aktivitas bank-bank yang menjadi anak perusahaannya. BHC dapat berdiri sendiri sebagai satu badan hukum (perusahaan induk di bidang perbankan) atau menjadi bagian dari perusahaan induk di bidang keuangan (financial holding company) yang mengonsolidasikan lembaga keuangan lain yang dimiliki oleh PSP[1][4].
Fungsi utama BHC adalah memberikan arahan strategis dan mengkonsolidasikan laporan keuangan bank-bank yang menjadi anak perusahaannya. Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap BHC sebagai bagian dari pengawasan perbankan secara keseluruhan[2][4].
Ringkasan:
- BHC adalah perusahaan induk di bidang perbankan.
- Tugas: Mengendalikan dan mengkonsolidasikan bank-bank yang menjadi anak perusahaannya.
- Pengawasan: Diatur dan diawasi oleh otoritas pengawas perbankan[1][2][4].
Kutipan: [1] [PDF] Kebijakan Kepemilikan Tunggal Perbankan Di Indonesia Ditinjau ... https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/download/1986/1646 [2] [PDF] FREQUENTLY ASKED QUESTIONS PERATURAN BANK ... https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/PBI-tentang-Kepemilikan-Tunggal-pada-Perbankan-Indonesia/faq_pbi_142412.pdf [3] [PDF] 10 BAB 2 PENERAPAN SINGLE PRESENCE POLICY DI ... - lib@ui https://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2Fold17%2F128945-T+26693-Implikasi+penerapan-Literatur.pdf [4] [PDF] PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 14/ 24 /PBI/2012 ... - OJK https://www.ojk.go.id/Files/batchen2/36.PDF [5] BANK HOLDING COMPANY SEBAGAI BENTUK PENYESUAIAN ... https://repository.unair.ac.id/11517/ [6] [PDF] bab iii implementasi kebijakan single presence policy terhadap ... https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10949/05.3%20bab%203.pdf?sequence=7 [7] Mengenal Apa itu Holding Company dan Contoh Perusahaannya https://www.ocbc.id/id/article/2024/01/04/apa-itu-holding-company [8] [PDF] 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bank di ... http://digilib.unila.ac.id/2906/10/BAB%20I.pdf
Apa perbedaan antara BHC dan perusahaan induk di bidang keuangan
Berikut perbedaan antara Bank Holding Company (BHC) dan perusahaan induk di bidang keuangan (financial holding company):
Aspek | Bank Holding Company (BHC) | Perusahaan Induk di Bidang Keuangan (Financial Holding Company) |
---|---|---|
Lingkup | Mengendalikan dan mengonsolidasikan bank-bank sebagai anak perusahaan secara langsung | Mengonsolidasikan berbagai lembaga keuangan (bank, asuransi, sekuritas, dsb.) |
Struktur | Berada 1 tingkat di atas bank yang dikendalikan, bisa berdiri sendiri atau bagian dari financial holding company | Menjadi induk dari berbagai jenis lembaga keuangan, termasuk BHC dan non-bank |
Tugas | Memberikan arahan strategis, mengonsolidasikan laporan keuangan bank anak, serta mengawasi pelaksanaan program kerja bank | Mengendalikan dan mengonsolidasikan seluruh lembaga keuangan yang menjadi anak perusahaan, termasuk bank, asuransi, dsb. |
Regulasi | Diatur dan diawasi sebagai perusahaan induk di bidang perbankan | Diatur sebagai perusahaan induk yang mengendalikan beberapa lembaga keuangan |
Contoh | PT XYZ Bank Holding Company | PT ABC Financial Holding Company (memiliki bank, asuransi, dan sekuritas) |
Singkatnya:
BHC fokus pada pengendalian dan pengelolaan bank-bank sebagai anak perusahaan, sedangkan perusahaan induk di bidang keuangan dapat mengendalikan berbagai jenis lembaga keuangan, termasuk BHC itu sendiri[1][3][7].
Kutipan: [1] [PDF] Kebijakan Kepemilikan Tunggal Perbankan Di Indonesia Ditinjau ... https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/download/1986/1646 [2] [PDF] bab iii implementasi kebijakan single presence policy terhadap ... https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10949/05.3%20bab%203.pdf?sequence=7 [3] [PDF] Yth. 1. Direksi Bank Umum Konvensional - OJK https://ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/Kepemilikan-Tunggal-pada-Perbankan-Indonesia/SAL%20SEOJK%2044%20-%20Kepemilikan%20tunggal.pdf [4] [PDF] 10 BAB 2 PENERAPAN SINGLE PRESENCE POLICY DI ... - lib@ui https://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2Fold17%2F128945-T+26693-Implikasi+penerapan-Literatur.pdf [5] Pengertian Perusahaan Induk - HSB Investasi https://www.hsb.co.id/glosarium/p/perusahaan-induk [6] Pengertian Holding Company beserta Contoh Perusahaannya https://klikpajak.id/blog/holding-company/ [7] [PDF] SAL POJK 39 - Kepemilikan Tunggal.pdf - Peraturan BPK https://peraturan.bpk.go.id/Download/120593/SAL%20POJK%2039%20-%20Kepemilikan%20Tunggal.pdf [8] [PDF] PERKEMBANGAN INDUSTRI PERBANKAN AMERIKA SERIKAT https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/download/305/282/
Bagaimana BHC mempengaruhi strategi keuangan kelompok usaha yang dikendalikannya
Bank Holding Company (BHC) memiliki pengaruh signifikan terhadap strategi keuangan kelompok usaha yang dikendalikannya. Berikut beberapa pengaruh utama BHC pada strategi keuangan anak perusahaan (terutama bank):
- Konsolidasi dan Pengawasan Keuangan
BHC mengkonsolidasikan laporan keuangan seluruh bank yang menjadi anak perusahaannya, sehingga dapat mengarahkan dan mengawasi secara terpusat strategi keuangan, termasuk alokasi modal, struktur pendanaan, dan pengelolaan risiko keuangan[5][6]. - Optimalisasi Pendanaan
BHC menentukan strategi pendanaan optimal, seperti keputusan mengenai proporsi utang dan ekuitas, serta memastikan bank anak memperoleh pendanaan dengan biaya yang efisien dan risiko yang minimal[5][6]. - Pengelolaan Risiko Terpusat
BHC mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko keuangan secara terpusat, termasuk risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko pasar, sehingga bank anak dapat fokus pada operasional sambil tetap berada dalam pengawasan manajemen risiko yang ketat[6]. - Keputusan Investasi dan Dividen
BHC menentukan kebijakan investasi jangka panjang dan keputusan dividen, menyeimbangkan antara kebutuhan pertumbuhan bank anak dan kepentingan pemegang saham[5][6]. - Efisiensi Operasional
Dengan skala ekonomi dan pengelolaan terpusat, BHC dapat menerapkan standar keuangan yang lebih efisien, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan profitabilitas kelompok usaha secara keseluruhan[6].
Dengan demikian, BHC berperan sebagai pusat strategi keuangan yang mengarahkan, mengawasi, dan mengoptimalkan kinerja keuangan seluruh bank yang berada di bawah kendalinya.
Kutipan: [1] Strategi Manajemen Keuangan Agar Bisnis Semakin Berkembang https://www.jurnal.id/id/blog/mengenali-manfaat-dan-tujuan-manajemen-keuangan/ [2] Mengelola Aspek Keuangan dalam Bisnis dengan Efisien https://www.ilmukeuangan.com/post/mengelola-aspek-keuangan-dalam-bisnis-dengan-efisien [3] Cara Pengelolaan Keuangan Usaha yang Efektif dan Efisien - Bee.id https://www.bee.id/blog/pengelolaan-keuangan-usaha/ [4] BAB II Makalah Strategi Keuangan | PDF - Scribd https://id.scribd.com/document/451619288/BAB-II-Makalah-Strategi-Keuangan-docx [5] Strategi Keuangan: Pengertian, Komponen, dan Tips Mengelolanya https://kledo.com/blog/strategi-keuangan-bisnis/ [6] Strategi Optimal dalam Pengelolaan Keuangan Perusahaan https://www.ilmukeuangan.com/post/strategi-optimal-dalam-pengelolaan-keuangan-perusahaan [7] Strategi & Tips Mengatur Keuangan Efektif untuk UMKM https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-manajemen-keuangan-bagi-umkm/ [8] Strategi Manajemen Keuangan Dalam Berbisnis | PDF - Scribd https://id.scribd.com/document/512559108/STRATEGI-MANAJEMEN-KEUANGAN-DALAM-BERBISNIS
Bagaimana BHC memutuskan alokasi modal antara investasi jangka panjang dan pendanaan operasional
Bank Holding Company (BHC) memutuskan alokasi modal antara investasi jangka panjang dan pendanaan operasional melalui proses analisis dan evaluasi strategis yang mempertimbangkan berbagai aspek berikut:
- Penilaian Kelayakan Investasi:
BHC menilai setiap opsi investasi, baik untuk pertumbuhan jangka panjang (seperti ekspansi bisnis, akuisisi, atau pengembangan produk baru) maupun kebutuhan operasional sehari-hari (seperti modal kerja, pembiayaan transaksi, dan pembayaran utang). Penilaian ini mencakup analisis kelayakan, potensi pengembalian (return), serta risiko yang terkait dengan masing-masing opsi[1][2]. - Prioritas Strategis:
BHC menentukan prioritas strategis berdasarkan visi dan misi perusahaan induk. Investasi jangka panjang biasanya dipilih jika mendukung pertumbuhan dan inovasi, sementara pendanaan operasional diprioritaskan untuk menjaga kelangsungan usaha dan likuiditas[1][2]. - Pengelolaan Risiko:
BHC melakukan diversifikasi portofolio dan memastikan alokasi modal tidak terlalu terkonsentrasi pada satu jenis investasi atau aktivitas operasional. Hal ini untuk meminimalkan risiko dan menjaga stabilitas keuangan kelompok usaha[2][5]. - Pertimbangan Likuiditas:
BHC memastikan bahwa alokasi modal ke investasi jangka panjang tidak mengganggu kebutuhan likuiditas jangka pendek. Keseimbangan antara pertumbuhan dan likuiditas dijaga agar bank anak tetap mampu memenuhi kewajiban operasionalnya[2][5]. - Konsultasi dan Persetujuan:
Keputusan alokasi modal biasanya melibatkan proses persetujuan dari dewan manajemen dan komite investasi, serta mengikuti kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan induk[5].
Dengan demikian, BHC memutuskan alokasi modal secara hati-hati, mempertimbangkan potensi pengembalian, risiko, prioritas strategis, dan kebutuhan likuiditas, agar dapat memaksimalkan nilai bagi pemegang saham dan seluruh stakeholders[1][2][5].
Kutipan: [1] Apa itu Alokasi Modal? - Accounting BINUS https://accounting.binus.ac.id/2023/11/21/apa-itu-alokasi-modal/ [2] Alokasi Modal | PDF | Hukum - Scribd https://id.scribd.com/document/597147359/Alokasi-Modal [3] [PDF] Analisa dan Pembahasan Manajemen - Bank Danamon https://www.danamon.co.id/-/media/ALL-CONTENT-ABOUT-DANAMON/LAPORAN-KEUANGAN/LAPORAN-TAHUNAN/2013/04-Analisa-dan-Pembahasan-Manajemen.pdf [4] [PDF] LKIP - Kementerian BUMN https://www.bumn.go.id/storage/kontenlaporan/files/files_1728277189.pdf [5] [PDF] Reaching Greater Heights - Bakrie & Brothers https://bakrie-brothers.com/wp-content/uploads/2020/12/ENG2020042015873635249421.pdf [6] [PDF] LAPORAN TAHUNAN 2017 - IDX https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/201804/58e08538f3_8ebbe548bc.pdf [7] Panduan Lengkap Investasi Jangka Panjang untuk Pemula - Bizhare https://www.bizhare.id/media/investasi/investasi-jangka-panjang [8] Proses Alokasi Modal | PDF - Scribd https://id.scribd.com/document/505066034/Proses-Alokasi-Modal
Bagaimana BHC mengevaluasi kelayakan investasi jangka panjang
Bank Holding Company (BHC) mengevaluasi kelayakan investasi jangka panjang dengan menerapkan metode analisis keuangan yang terstandarisasi dan komprehensif. Berikut beberapa metode utama yang digunakan:
- Payback Period (PP):
Menghitung berapa lama modal yang diinvestasikan dapat kembali. Semakin singkat payback period, semakin baik kelayakan investasi[1][5]. - Net Present Value (NPV):
Mengukur selisih antara nilai sekarang arus kas masuk dan keluar. Investasi layak jika NPV > 0, artinya proyek memberikan nilai tambah bagi perusahaan[2][4][7]. - Internal Rate of Return (IRR):
Menentukan tingkat pengembalian yang dihasilkan investasi. Investasi layak jika IRR lebih tinggi dari biaya modal (cost of capital)[2][4][5]. - Profitability Index (PI):
Menilai rasio manfaat terhadap biaya. Investasi layak jika PI > 1, artinya manfaat lebih besar dari biaya[2][5]. - Average Rate of Return (ARR):
Menghitung rata-rata pengembalian tahunan dari investasi. Investasi layak jika ARR lebih besar dari return yang disyaratkan[5][7].
Selain itu, BHC juga mempertimbangkan faktor risiko, kondisi pasar, dan kesesuaian dengan strategi bisnis kelompok usaha. Evaluasi ini dilakukan secara berkala dan selalu dikaitkan dengan tujuan jangka panjang perusahaan induk[6][8].
Kutipan: [1] 6 Metode Penilaian Investasi yang Perlu Diketahui Investor - OCBC https://www.ocbc.id/article/2023/05/29/metode-penilaian-investasi [2] [PDF] analisis kelayakan investasi pada pt. bank mandiri https://ejournals.umma.ac.id/index.php/point/article/download/120/76/ [3] Menilai Kelayakan Investasi dan Hasil Investasi - Integrasi Edukasi https://www.integrasi-edukasi.org/menilai-kelayakan-investasi-dan-hasil-investasi/ [4] [PDF] analisis kelayakan investasi aktiva tetap (studi kasus pada cincau jo ... https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/23603/23260 [5] [PDF] EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ... - Neliti https://media.neliti.com/media/publications/86205-ID-evaluasi-kelayakan-investasi-aktiva-teta.pdf [6] 5 Metode Penilaian Investasi dan Contohnya, Investor Wajib Tau! https://pintu.co.id/blog/metode-penilaian-investasi-dan-contohnya [7] Evaluasi Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Dalam Upaya ... http://repository.ub.ac.id/115603/ [8] Kinerja Portofolio Perlu Dievaluasi Berkala, Bagaimana Caranya? https://www.makmur.id/id/blog/artikel/kinerja-portofolio-perlu-dievaluasi-berkala-bagaimana-caranya
Apa metode penilaian investasi yang paling sering digunakan oleh BHC
Bank Holding Company (BHC) umumnya menggunakan beberapa metode penilaian investasi yang paling populer dan terstandarisasi dalam mengevaluasi kelayakan investasi, baik untuk keputusan internal maupun eksternal. Berikut adalah metode yang paling sering digunakan:
- Net Present Value (NPV):
Menghitung selisih antara nilai sekarang arus kas masuk dan keluar dari suatu investasi. Investasi dianggap layak jika nilai NPV positif, karena berarti potensi keuntungan melebihi biaya modal yang dikeluarkan. Metode ini sangat populer karena memperhitungkan nilai waktu uang dan memberikan gambaran keuntungan absolut[1][4][5]. - Internal Rate of Return (IRR):
Menentukan tingkat pengembalian yang dihasilkan investasi, dengan menghitung tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol. Investasi layak jika IRR lebih tinggi dari biaya modal perusahaan[2][4]. - Payback Period (PP):
Mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal awal dari arus kas yang dihasilkan investasi. Semakin singkat payback period, semakin baik investasi tersebut dinilai[1][4][6]. - Profitability Index (PI):
Menghitung rasio manfaat terhadap biaya investasi. Investasi layak jika PI lebih besar dari 1[1][4]. - Average Rate of Return (ARR):
Menilai pengembalian rata-rata tahunan dari investasi, biasanya digunakan untuk proyek dengan umur ekonomis tetap[4][6].
NPV dan IRR sering menjadi metode utama yang dipilih BHC karena keduanya mempertimbangkan nilai waktu uang dan memberikan gambaran komprehensif atas potensi keuntungan dan risiko investasi jangka panjang[1][4][5].
Kutipan: [1] 6 Metode Penilaian Investasi yang Perlu Diketahui Investor - OCBC https://www.ocbc.id/article/2023/05/29/metode-penilaian-investasi [2] 5 Metode Penilaian Investasi dan Contohnya, Investor Wajib Tau! https://pintu.co.id/blog/metode-penilaian-investasi-dan-contohnya [3] Apa 6 Metode Penilaian Investasi Utama bagi Investor? - Pluang https://pluang.com/blog/news-analysis/lima-metode-penilaian-investasi [4] 10 Metode Penilaian Investasi Terbaik https://blog.hsb.co.id/pengetahuan-keuangan/metode-penilaian-investasi-terbaik/ [5] Apa Itu Metode Penilaian Investasi? Definisi dan Tujuan https://indodax.com/academy/apa-itu-metode-penilaian-investasi/ [6] 7 Metode Penilaian Investasi, Investor Wajib Tahu! - Republika.co. https://republika.co.id/berita/sindikasi/tips-sindikasi/rome812016000/7-metode-penilaian-investasi-investor-wajib-tahu [7] [PDF] analisis rencana investasi aktiva tetap terhadap perluasan usaha ... https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/idaarah/article/download/4265/3927 [8] Penilaian Usaha dan Investasi Saham - Website DJKN https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/2301/Penilaian-Usaha-dan-Investasi-Saham.html
Bagaimana BHC memilih antara metode NPV dan IRR
Bank Holding Company (BHC) memilih antara metode Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dengan mempertimbangkan keunggulan, kelemahan, serta kebutuhan spesifik dari analisis investasi yang dilakukan. Berikut penjelasan bagaimana BHC umumnya memilih dan menggunakan kedua metode tersebut:
- NPV Lebih Unggul Secara Teoritis:
BHC cenderung menggunakan NPV sebagai tolok utama pengambilan keputusan, karena NPV memberikan gambaran absolut nilai tambah investasi dalam satuan uang, memperhitungkan nilai waktu uang, dan dapat digunakan untuk membandingkan proyek dengan skala berbeda. NPV juga lebih konsisten dalam menilai proyek yang saling eksklusif (mutually exclusive), di mana proyek dengan NPV lebih besar selalu dipilih walaupun memiliki IRR lebih rendah[5][7][8]. - IRR untuk Efisiensi dan Komunikasi:
IRR sering digunakan sebagai pelengkap karena mudah dipahami dan dikomunikasikan, serta memungkinkan perbandingan cepat dengan biaya modal perusahaan. Namun, IRR memiliki keterbatasan, seperti potensi hasil ganda (multiple IRR) pada proyek dengan arus kas tidak konvensional, serta asumsi tingkat reinvestasi yang tidak realistis[5][1]. - Penggunaan Bersamaan:
BHC biasanya menggunakan kedua metode secara bersamaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif. Jika hasil NPV dan IRR saling mendukung (misal, NPV positif dan IRR lebih besar dari cost of capital), investasi dianggap layak. Namun, jika terjadi konflik (terutama pada proyek bersifat mutually exclusive), NPV diutamakan sebagai dasar pengambilan keputusan[5][2][7]. - Kebutuhan dan Konteks Proyek:
Pilihan metode juga dipengaruhi oleh kompleksitas proyek, kebutuhan pelaporan, dan preferensi manajemen. Untuk proyek dengan arus kas sederhana, IRR bisa lebih mudah digunakan, sementara untuk proyek besar dan kompleks, NPV lebih diandalkan.
Kesimpulan:
BHC memilih NPV sebagai tolok utama karena keunggulan teoritis dan konsistensinya, sementara IRR digunakan sebagai pelengkap untuk memudahkan komunikasi dan perbandingan cepat. Kedua metode sering digunakan bersama, namun NPV selalu menjadi prioritas utama dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang[5][7][8].
Kutipan: [1] Jangan Sampai Zonk! Cek Dulu NPV, IRR, PP, PI, dan B/C Ratio ... https://kumparan.com/sandapatrisia/jangan-sampai-zonk-cek-dulu-npv-irr-pp-pi-dan-b-c-ratio-sebelum-investasi-22kTmzrO7Mu [2] Mana yang Harus Digunakan dalam Mengukur Kelayakan Bisnis https://www.neliti.com/id/publications/431912/npv-vs-irr-mana-yang-harus-digunakan-dalam-mengukur-kelayakan-bisnis [3] Hubungan NPV Dengan IRR Dalam Keuangan | PDF - Scribd https://www.scribd.com/document/631387672/hubungan-NPV-dengan-IRR-dalam-keuangan [4] 07.05 Apa itu Metode Penilaian Investasi : Metode NPV, IRR ... https://murdansianturi.com/w/0705-apa-itu-metode-penilaian-investasi-metode-npv-irr-payback-period [5] IRR Vs NPV | PDF - Scribd https://pt.scribd.com/doc/102920190/IRR-Vs-NPV [6] Jalankan arus kas: Menghitung NPV dan IRR di Excel https://support.microsoft.com/id-id/office/jalankan-arus-kas-menghitung-npv-dan-irr-di-excel-9e3d78bb-f1de-4f8e-a20e-b8955851690c [7] Mengapa NPV Lebih Disukai Dibandingkan dengan Metode yang ... https://www.kompasiana.com/crusbusa/66636014c925c44a1f6992d2/mengapa-npv-lebih-disukai-dibandingkan-dengan-metode-yang-lain [8] [PDF] peranan net present value (npv) dan internal rate of retur (irr) dalam ... https://investasi.unwir.ac.id/index.php/investasi/article/download/15/17/31
Apa faktor utama yang mempengaruhi pilihan antara NPV dan IRR oleh BHC
Faktor utama yang mempengaruhi pilihan antara NPV dan IRR oleh Bank Holding Company (BHC) adalah sebagai berikut:
- Sifat Proyek Investasi:
Jika proyek bersifat mutually exclusive (hanya satu yang bisa dipilih), NPV lebih diutamakan karena memberikan nilai absolut keuntungan dan lebih konsisten dalam peringkat proyek, sementara IRR bisa menghasilkan ranking yang tidak konsisten terutama jika proyek berbeda skala atau pola arus kasnya[4][5]. - Skala dan Ukuran Investasi:
NPV cocok untuk membandingkan proyek dengan ukuran investasi berbeda, karena menyatakan keuntungan dalam nilai absolut. IRR lebih cocok untuk membandingkan tingkat pengembalian relatif, namun bisa menyesatkan jika skala proyek berbeda signifikan[4][6]. - Kebutuhan Komunikasi dan Pemahaman:
IRR sering digunakan karena mudah dipahami dan dikomunikasikan sebagai persentase pengembalian, sedangkan NPV lebih kompleks karena menyajikan nilai uang[4][6]. - Asumsi Reinvestasi:
IRR mengasumsikan arus kas diinvestasikan kembali pada tingkat IRR, yang sering tidak realistis. NPV mengasumsikan reinvestasi pada tingkat diskonto, yang lebih realistis dan sesuai dengan biaya modal perusahaan[4][5]. - Konsistensi dan Kelemahan Metode:
NPV dianggap lebih unggul secara teoritis karena mengatasi kelemahan IRR (seperti multiple IRR dan konflik ranking), serta memberikan gambaran keuntungan absolut yang jelas[4][5]. - Tujuan dan Kebijakan Investasi:
Jika tujuan utama adalah menambah kekayaan pemegang saham, NPV lebih diprioritaskan. Jika lebih fokus pada efisiensi modal, IRR bisa digunakan sebagai pelengkap[6][8].
Secara umum, NPV lebih diutamakan untuk pengambilan keputusan utama, sementara IRR digunakan sebagai pelengkap atau alat komunikasi yang mudah dipahami. Keduanya sering digunakan bersamaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif[4][5][6].
Kutipan: [1] Hubungan NPV Dengan IRR Dalam Keuangan | PDF - Scribd https://id.scribd.com/document/631387672/hubungan-NPV-dengan-IRR-dalam-keuangan [2] Net Present Value: Definisi dan Cara Menghitungnya - ToffeeDev https://toffeedev.com/blog/business-and-marketing/net-present-value/ [3] View of PERANAN NET PRESENT VALUE (NPV) DAN INTERNAL ... https://investasi.unwir.ac.id/index.php/investasi/article/view/15/17 [4] IRR Vs NPV | PDF - Scribd https://pt.scribd.com/doc/102920190/IRR-Vs-NPV [5] Cara Menghitung IRR (Internal Rate of Return) untuk Investasi https://www.mas-software.com/blog/cara-menghitung-irr-adalah [6] perbedaan npv dan irr - Perbedaan.co.id https://www.perbedaan.co.id/perbedaan-npv-dan-irr/ [7] Pengertian NPV, IRR, dan Discount Rate serta Hubungannya ... https://grapadinews.co.id/pengertian-npv-irr-dan-discount-rate-serta-hubungannya-dengan-aspek-pasar-dan-dampaknya-jika-tidak-terpenuhi/ [8] Memahami Net Present Value (NPV) untuk Pengambilan Keputusan ... https://retoris.id/artikel/investasi/memahami-net-present-value-npv-untuk-pengambilan-keputusan-keuangan-4-e