Perbandingan OpenSID dengan Sideka NG - JackMizh/Sisekar GitHub Wiki
Secara umum, pada berbagai aspek, pendekatan Sideka-NG sangat berbeda dengan OpenSID, bahkan banyak yang bertolak belakang.
Sideka-NG dikembangkan oleh instansi pusat, Kemkominfo, dengan berbagai tujuan strategis nasional. Sedangkan OpenSID dikembangkan oleh komunitas desa, dengan tujuan yang lebih sederhana dan praktis, yaitu untuk mendukung secara menyeluruh dan lengkap kebutuhan tata kelola data/informasi di desa.
Sideka-NG disebarkan dari atas, melalui semua jajaran lapisan pemerintahan supra-desa, dengan dukungan anggaran dari Kemkominfo. Sedangkan OpenSID disebarkan oleh pegiat, pengguna dan komunitas desa secara mandiri tanpa anggaran terpusat, semata-mata karena manfaat yang dirasakan.
Meskipun tidak dibebankan biaya bagi desa, desa harus melalui proses pendaftaran untuk dapat menggunakan Sideka-NG. Sedangkan OpenSID bebas diambil dan digunakan tanpa birokrasi atau hambatan apapun.
Sideka-NG mengharuskan desa menggunakan server Kemkominfo dengan versi tunggal dan seragam bagi semua desa. Sebaliknya, desa bebas memasang OpenSID sesuai situasi desa dan juga bebas menyesuaikan/menggunakan versi, fitur maupun tampilan sesuai kebutuhan dan kesiapan desa.
Pengembangan fitur Sideka-NG sepenuhnya bergantung pada strategi, prioritas, jadwal dan anggaran Kemkominfo, di mana peran masukan dari pengguna desa bersifat terbatas. Sebaliknya, OpenSID secara eksplisit dikembangkan untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan pengguna langsung, dengan rilis perbaikan dan penyempurnaan setiap bulan.
Sideka-NG terdiri dari dua modul utama. Yang pertama, Modul Web, berperan sebagai semacam dasbor, di mana web desa dapat menampilkan data dari berbagai sumber data yang dikelola oleh instansi pusat. Sebagai contoh, di Modul Web, desa dapat menampilkan data dari Prodeskel dan Siskuedes yang terintegrasi dapat dibaca oleh Modul Web. Perhatikan bahwa Modul Web tidak mengelola data sendiri, hanya mengambil dari sumber lain. Sebagai contoh, jika data penduduk perlu diubah, maka desa harus melakukan di Prodeskel online, tentunya dengan keterbatasan data yang ada di Prodeskel. Perhatikan, data yang dapat ditampilkan di Modul Web terbatas pada kerjasama antara Kemkominfo dan instansi pusat yang mengelola sumber data terkait. Sebagai contoh, Sideka-NG belum terintegrasi dengan data SIAK dari Dukcapil Kemendagri, karena belum ada kerjasama.
Sebaliknya OpenSID dimaksudkan sebagai Rumah Data Desa, di mana semua data keperluan desa langsung dikelola di OpenSID, dan berpotensi untuk dikirim ke aplikasi luar, seperti Prodeskel. Dengan demikian, cakupan data di OpenSID terus berkembang sesuai permintaan/kebutuhan desa, dan jauh lebih kaya dari data yang tersedia di Modul Web Sideka-NG.
Modul utama kedua Sideka-NG dalah Modul Layanan. Fitur di Modul Layanan terbatas, di mana fitur utamanya adalah untuk mendukung layanan surat keterangan.
Sebaliknya fitur OpenSID sangat kaya, termasuk pemetaan, Layanan Mandiri, Anjungan, daftar calon pemilih, lapak desa, kehadiran perangkat, dstnya yang tidak ada di Modul Layanan Sideka-NG, dan yang terus berkembang sesuai permintaan/kebutuhan pengguna.
Dukungan penggunaan Sideka-NG terutama melalui pelatihan dan bantuan lapisan pemerintahan supra-desa sesuai anggaran yang tersedia dari Kemkominfo dan/atau lembaga pemerintahan supra-desa terkait. Sedangkan dukungan penggunaan OpenSID tersedia setiap saat 24x7x365 melalui komunitas yang besar aktif yang saling membantu secara sukarela.
Keberlanjutan Sideka-NG sepenuhnya bergantung pada kebijakan dan anggaran Kemkominfo, dan bisa saja dihentikan karena perubahan kebijakan atau anggaran Kemkominfo. Sebaliknya, selagi OpenSID masih bermanfaat bagi desa dan didukung oleh komunitas desa, maka OpenSID akan terus dikembangkan tanpa henti.