Wet - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Wet
-
Salabisasi: wet
-
Kelas kata: Verba (intranzitif)
-
Makna:
- bangkit, berdiri (dari posisi duduk atau tidur)
- pergi, berangkat (dalam konteks perjalanan atau kegiatan)
-
Fungsi Utama:
- Menyatakan perpindahan fisik dari satu kondisi statis ke aktif
- Digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menyatakan tindakan "berangkat" atau "bangkit"
-
Contoh Penggunaan:
- Renyel wé wet ari kundulé. → lalu ia bangkit dari duduknya.
- Wet ari nòmé. → Bangun dari tidur.
- Wet aku kĕkabur, sawah aku yō-yō. → Saya berangkat pagi, sampai sore hari.
-
Catatan Tambahan:
- Dalam dialek Gayo Lues, kata ini juga digunakan dalam frasa seperti: sĕlō kō wet jadi, artinya “kapan kamu akan berangkat?”
Nwet
atau nuwet
-
Salabisasi: n-wet / nu-wet
-
Kelas kata: Verba (tranzitif)
-
Makna:
- mengangkat, mengambil, menghilangkan
- mengambil paket/pajak, menarik hewan ternak sebagai sanksi adat atau pelunasan hutang
-
Fungsi Utama:
- Digunakan dalam konteks pengambilan barang atau hewan ternak sebagai upaya penyelesaian masalah adat atau hutang piutang
- Juga bisa bermakna mengambil benda dari tempat tertentu
-
Contoh Penggunaan:
- Iweté atang kōl. → Ia mengambil pematang sawah besar
- Aku nge nuwet ari Pĕparik. → Aku telah mengambil dari Peparik - misal hewan ternak dari orang-orang Pĕparik karena hutang.
-
Catatan Tambahan:
- Termasuk dalam kosakata adat, terutama berkaitan dengan penyelesaian konflik atau pelunasan hutang dengan cara non-verbal tetapi bersifat simbolis.
- Dalam beberapa konteks ritual/hukum adat, pengambilan kerbau (nuwet) merupakan cara resmi menegaskan tekanan kepada pihak yang ingkar janji atau belum membayar utang.
Weti
-
Salabisasi: we-ti
-
Kelas kata: Verba (transitif, jamak objek)
-
Makna:
- mengangkat banyak hal sekaligus
- melepas/mengambil pakaian atau benda pribadi
-
Fungsi Utama:
- Digunakan dalam situasi multi-objek atau saat melepaskan sesuatu dari tubuh
-
Contoh Penggunaan:
- Iwetikō atu e bédné. → Angkat semua batu itu.
- Iwetié pĕkayadné. → Ia melepas pakaiannya.
-
Catatan Tambahan:
- Kata ini sering muncul dalam konteks pekerjaan atau ritual, misalnya melepas pakaian saat acara adat atau membersihkan area.
Weten
-
Salabisasi: we-ten
-
Kelas kata: Verba
-
Makna:
- mengambil, mengangkat, menghilangkan (benda, uang, pakaian, dll.)
- juga bisa berarti mengambil anak angkat atau mengambil hak seseorang
-
Fungsi Utama:
- Menggambarkan tindakan mengambil atau memindahkan sesuatu dari satu tempat/orang ke tempat lain
-
Contoh Penggunaan:
-
Kĕkanak mĕtauh ari umah e wetenkō. → Angkatlah anak itu yang jatuh dari rumah.
-
Kuweten ringgité ari wan pĕtié klam sine. → Malam itu aku ambil uangnya dari peti miliknya.
-
-
Catatan Tambahan:
- Bentuk ini lebih luas mencakup makna pengambilan baik secara fisik maupun abstrak (hak, status, dll.)
pĕtiweten
-
Salabisasi: pĕ-ti-we-ten
-
Kelas kata: Verba
-
Makna:
- menyebabkan sesuatu diangkat/dihilangkan oleh orang lain
-
Fungsi Utama: menyatakan bahwa subjek membuat pihak lain melakukan tindakan pengambilan/penyatuan
-
Contoh Penggunaan:
- Kōrō ni Tie Gunung nge kupĕtiweten ku Pang Laut. → Kerbau Tie Gunung dibuat hilang oleh Pang Laut atas permintaanku.
-
Catatan Tambahan:
- Termasuk dalam verba kausatif, di mana subyek menyebabkan terjadinya suatu aktivitas pada objek.
ter(wet)
-
Salabisasi: ter-wet
-
Kelas kata: Verba
-
Makna:
- keliru mengambil atau mengangkat
- mengambil barang yang bukan target semula
-
Fungsi Utama: menyatakan kesalahan dalam tindakan pengambilan
-
Contoh Penggunaan:
- Tĕruwet aku kōrō ni Aman Jata... → Aku keliru mengambil kerbau milik Aman Jata...
-
Catatan Tambahan:
- Menunjukkan tindakan yang tidak sengaja atau hasil yang tidak direncanakan dalam proses pengambilan.
ber(u)wet
-
Salabisasi: ber-u-wet
-
Kelas kata: Verba
-
Makna:
- melakukan pengambilan (hewan ternak, barang, dll.) sebagai langkah adat
- mengambil anak angkat
-
Fungsi Utama: digunakan dalam konteks formal atau adat untuk menyatakan pengambilan sebagai bentuk tindakan resmi
-
Contoh Penggunaan:
-
Ini kōrō bĕr(u)wet ari Pòrang manè. → Ini adalah kerbau yang saya ambil dari Porang kemarin.
-
Anak ber(u)wet le ini, nume anak (si) kujadén. → Anak ini adalah anak angkat, bukan anak kandung saya.
-
-
Catatan Tambahan:
- Termasuk dalam kosakata adat penting, khususnya dalam sistem penyelesaian perkara atau praktik sosial seperti pengangkatan anak.
muwet
-
Salabisasi: mu-wet
-
Kelas kata: Verba
-
Makna:
- sedang mengambil, sedang mengangkat – dalam bentuk pasif atau peristiwa yang sedang terjadi
-
Fungsi Utama: menjelaskan bahwa obyek sedang dalam proses pengambilan
-
Contoh Penggunaan:
- Nge muwet kōrōte òpat ku Pĕparik. → Empat kerbau kami sedang diambil oleh orang Pĕparik.
-
Catatan Tambahan:
- Bentuk ini sering digunakan dalam narasi atau cerita yang sedang terjadi saat ini.
puwet-wet
-
Salabisasi: pu-wet-wet
-
Kelas kata: Verba
-
Makna:
- selalu mengambil, mencuri, suka mengambil barang orang lain
-
Fungsi Utama: menyatakan perilaku atau sifat konstan seseorang
pĕruewet
-
Salabisasi: pĕ-ru-e-wet
-
Kelas kata: Adjektiva
-
Makna:
- suka mengambil, suka mencuri, cenderung mengambil barang-barang secara tidak sah
-
Fungsi Utama: menggambarkan karakteristik individu
-
Catatan Tambahan:
- Termasuk dalam kosakata deskriptif moral, biasanya digunakan dalam konteks evaluasi perilaku seseorang.
pĕn(u)wet(en)
-
Salabisasi: pĕ-nu-wet
-
Kelas kata: Nomina
-
Makna:
- alat-alat dapur harian yang digunakan perempuan (periuk, panci, piring, dll.)
-
Fungsi Utama: menyebutkan bagian dari peralatan rumah tangga yang menjadi tanggung jawab perempuan
-
Catatan Tambahan:
- Sinonim: pĕnamaten
- Termasuk dalam kosakata budaya yang menggambarkan pembagian peran gender tradisional dalam masyarakat Gayo.