Tutur - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
TUTUR
Salabisasi: tu-tur
Kelas Kata: Nomina
Makna: Gelar kekerabatan atau kata yang digunakan untuk menyebut atau memanggil seseorang, terutama dalam konteks hubungan keluarga.
Fungsi Utama: Frasa ini digunakan untuk menunjukkan cara seseorang memanggil atau merujuk pada kerabatnya berdasarkan sistem kekerabatan dalam masyarakat Gayo.
1. Hubungan Kekerabatan
- Tutur adalah istilah yang menunjukkan bagaimana seseorang harus memanggil atau menyebut kerabatnya sesuai dengan tingkat hubungan kekerabatan.
Contoh: Kune tutur ku ku kam? - Běrabang ke, běrama ke? : Bagaimana saya harus memanggilmu? - Apakah "abang" atau "ama"?
Jawaban atas pertanyaan tersebut bergantung pada hubungan kekerabatan antara penutur dan orang yang dipanggil:
-
Běrama kō ku aku, sebep amamu tuturku běrabang. : Kamu memanggil saya "ama," karena saya memanggil ayahmu dengan sebutan "abang.
-
Jěma òya tuturku běrama (atau tutur-pěramanku). : Saya memanggil pria itu "ama"
-
Ama tutur, semua orang yang disebut atau dipanggil sebagai "ama" (ayah)
2. Perbandingan dengan Istilah Lain
-
Tutur sering kali dibandingkan dengan istilah lain seperti:
-
Tutur-pěrabangenku: Gelar yang digunakan untuk menyebut saudara laki-laki atau kerabat yang lebih tua.
-
Tutur-pěramanku: Gelar yang digunakan untuk menyebut ayah.
-
-
Contoh Perbandingan:
- Jika seseorang memanggil ayahnya dengan sebutan ama, maka ia akan menggunakan tutur-pěramanku untuk menjelaskan hubungan tersebut.
- Jika seseorang memanggil saudara laki-laki atau kerabat yang lebih tua dengan sebutan abang, maka ia akan menggunakan tutur-pěrabangenku.
3. Fungsi Sosial dan Budaya
-
Penghormatan: Sistem tutur mencerminkan rasa hormat terhadap anggota keluarga, terutama kepada kerabat yang lebih tua.
-
Identitas Kekerabatan: Tutur membantu menegaskan identitas seseorang dalam struktur keluarga dan masyarakat.
-
Komunikasi Efektif: Dengan menggunakan tutur, anggota masyarakat dapat berkomunikasi dengan jelas dan tepat mengenai hubungan kekerabatan mereka.
-
Tutur asal: Merujuk pada istilah kekerabatan yang sesuai dengan hubungan darah atau keluarga inti.
- Contoh:
-
Ama pědih: Ayah kandung (ayah biologis)
-
Tutur umah: Gelar kekerabatan dalam lingkup rumah tangga.
-
Tutur pěmatang: Gelar kekerabatan dalam lingkup sawah atau ladang.
-
- Contoh:
-
Fungsi: Digunakan untuk menyebut atau memanggil anggota keluarga inti berdasarkan hubungan kekerabatan yang jelas.
Tutur Děné (Hubungan Sosial atau Kesopanan)
-
Tutur děné: Merujuk pada istilah kekerabatan yang digunakan sebagai bentuk penghormatan kepada orang asing atau tidak dikenal.
- Contoh:
- Tutur blang: Gelar kekerabatan yang digunakan di area ladang.
- Tutur kampung: Gelar kekerabatan yang digunakan di kampung.
- Contoh:
-
Penggunaan Berdasarkan Usia:
-
Pemilihan gelar kekerabatan didasarkan pada usia relatif seseorang dibandingkan dengan penutur. Misalnya:
- Ama: Untuk pria yang lebih tua (setara ayah).
- Ine: Untuk wanita yang lebih tua (setara ibu).
- Abang: Untuk pria yang lebih muda tetapi dewasa.
- Win: Untuk anak laki-laki.
- Ipak: Untuk anak perempuan.
-
Contoh Penggunaan:
- Jika seseorang bertemu orang asing yang lebih tua di jalan, mereka dapat memanggilnya dengan hormat menggunakan ama atau ine.
-
3. Perbedaan Antara Tutur Asal dan Tutur Děné
Aspek | Tutur Asal | Tutur Děné |
---|---|---|
Hubungan | Berdasarkan hubungan darah atau keluarga inti. | Berdasarkan kesopanan atau situasi sosial. |
Konteks | Digunakan dalam keluarga atau lingkup intim. | Digunakan untuk orang asing atau tidak dikenal. |
Contoh | Ama pědih, tutur umah. | Tutur blang, tutur kampung. |
Perbedaan Antara Tutur Asal dan Tutur Blang
-
Konteks Utama:
-
Tutur asal: Istilah kekerabatan yang berasal dari hubungan darah atau keluarga inti. Contohnya: ama pědih (ayah kandung), tutur umah (hubungan dalam rumah tangga).
-
Tutur blang: Istilah kekerabatan yang digunakan sebagai bentuk kesopanan kepada orang asing atau tidak dikenal. Contohnya: Memanggil seseorang di ladang (blang) atau desa (kampung) dengan gelar seperti abang, ama, atau ine.
-
-
Contoh Penggunaan:
- Aku běrabang ku wé, tapé tutur blang we, nume tutur asal : Saya memanggilnya "abang," tetapi itu bukan istilah yang berasal dari hubungan keluarga, melainkan hanya bentuk penghormatan.
-
Fungsi Utama:
- Tutur asal: Digunakan dalam lingkup keluarga atau komunitas dekat untuk menegaskan hubungan kekerabatan sebenarnya.
- Tutur blang: Digunakan untuk menjaga harmoni sosial dan kesopanan, terutama saat berinteraksi dengan orang asing atau di tempat umum.
Penentuan Gelar Kekerabatan dalam Adat Pernikahan
-
Konteks Adat:
Dalam adat pernikahan (sěmbah itěntōn/mutěntu), salah satu kerabat senior dari pihak pengantin wanita menetapkan gelar kekerabatan (tutur) untuk pengantin pria, mana yang disebut mpurah mana těmude -
Fungsi Utama:
Proses ini bertujuan untuk menegaskan hubungan kekerabatan baru yang terbentuk akibat pernikahan. Setiap kali pengantin pria melakukan upacara sěmbah, ia diberi informasi tentang gelar kekerabatan yang tepat untuk digunakan kepada anggota keluarga baru.- Těngah waktu sěmbah itěntōn, tutur ni bei waktu sembah (perkenalan) pastikan sebutan pada pegantin pria
Perubahan Gelar Kekerabatan (Mindah Tutur)
-
Konteks Utama:
Perubahan gelar kekerabatan (mindah tutur) sering terjadi akibat pernikahan, yang mengubah hubungan kekerabatan secara signifikan. Misalnya, seseorang yang awalnya dipanggil abang mungkin harus dipanggil ama setelah pernikahan karena perubahan status sosial. -
Fungsi Utama:
- Menyesuaikan gelar kekerabatan dengan perubahan struktur keluarga.
- Mencerminkan dinamika hubungan sosial dan budaya dalam masyarakat.
Penggunaan Gelar Tinggi (Atas Tutur)
-
Konteks Utama:
Seseorang dapat dipanggil dengan gelar kekerabatan tinggi (atas tutur) jika tidak ada orang lain yang memanggilnya dengan gelar rendah seperti ngi (adik). Sebaliknya, semua orang memanggilnya dengan gelar tinggi seperti abang, ama, atau mpu. -
Fungsi Utama:
- Menghormati individu tersebut dengan memberikan gelar yang mencerminkan kedudukan tinggi dalam silsilah keluarga.
- Menunjukkan rasa hormat terhadap generasi tua atau individu yang memiliki otoritas spiritual atau sosial.
Interaksi Sosial dengan Gelar Kekerabatan (Bĕrtutur Ku Jěma)
-
Konteks Utama:
Istilah bĕrtutur ku jěma merujuk pada praktik menggunakan gelar kekerabatan untuk berbicara dengan orang lain. Ini mencerminkan pentingnya penggunaan gelar kekerabatan dalam interaksi sosial masyarakat Gayo. -
Fungsi Utama:
- Membantu menjaga harmoni sosial dan rasa hormat dalam komunikasi.
- Menunjukkan identitas seseorang dalam struktur kekerabatan dan masyarakat.
Tutur dalam Budaya Gayo
Kata tutur dalam bahasa Gayo mencakup sistem kekerabatan yang kompleks dan dinamis, meliputi berbagai aspek hubungan keluarga, kesopanan sosial, serta adat istiadat.
1. Definisi Utama
- Tutur: Istilah atau gelar kekerabatan yang digunakan untuk menyebut atau memanggil seseorang, baik dalam konteks hubungan darah (tutur asal) maupun sebagai bentuk kesopanan kepada orang asing (tutur blang).
2. Kategori Utama Tutur
a. Tutur Asal
- Gelar kekerabatan yang berasal dari hubungan darah atau keluarga inti.
- Contoh: Ama pědih (ayah kandung), tutur umah (hubungan dalam rumah tangga).
- Fungsi: Menegaskan identitas individu dalam struktur keluarga.
b. Tutur Blang
- Gelar kekerabatan yang digunakan sebagai bentuk kesopanan kepada orang asing atau tidak dikenal.
- Contoh: Memanggil seseorang di ladang atau desa dengan gelar seperti abang, ama, atau ine.
- Fungsi: Mencerminkan nilai-nilai penghormatan dan harmoni sosial.
3. Penentuan Gelar dalam Adat Pernikahan
- Dalam prosesi pernikahan (sěmbah itěntōn/mutěntu), gelar kekerabatan untuk pengantin pria ditentukan oleh kerabat senior dari pihak pengantin wanita.
4. Perubahan Gelar (Mindah Tutur)
- Perubahan gelar kekerabatan dapat terjadi akibat pernikahan atau perubahan status sosial.
- Contoh: Seseorang yang awalnya dipanggil abang mungkin harus dipanggil ama setelah menikah.
- Fungsi: Menyesuaikan gelar dengan perubahan struktur keluarga dan status sosial.
5. Gelar Tinggi (Atas Tutur)
- Gelar tinggi diberikan kepada individu yang memiliki kedudukan tinggi dalam silsilah keluarga atau masyarakat.
- Contoh: Dipanggil ama, abang, atau mpu oleh semua orang tanpa ada yang menggunakan gelar rendah seperti ngi.
- Fungsi: Menghormati generasi tua atau individu dengan otoritas spiritual atau sosial.
6. Penggunaan dalam Interaksi Sosial (Bĕrtutur Ku Jěma)
- Praktik menggunakan gelar kekerabatan dalam komunikasi sehari-hari.
7. Kesimpulan Kata tutur adalah elemen penting dalam budaya Gayo yang mencerminkan nilai-nilai penghormatan, identitas, dan harmoni sosial. Sistem ini memiliki beberapa fungsi utama:
- Hubungan Darah: Menegaskan hubungan kekerabatan sebenarnya (tutur asal).
- Kesopanan Sosial: Digunakan untuk menghormati orang asing atau tidak dikenal (tutur blang).
- Adat Pernikahan: Menetapkan gelar kekerabatan baru dalam konteks pernikahan.
- Perubahan Status: Menyesuaikan gelar kekerabatan dengan perubahan status sosial (mindah tutur).
- Penghormatan Generasi Tua: Memberikan gelar tinggi kepada individu dengan kedudukan sosial atau spiritual tinggi (atas tutur).
- Interaksi Sosial: Menggunakan gelar kekerabatan untuk menjaga harmoni dalam komunikasi (bĕrtutur ku jěma).
Dengan demikian, tutur bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga simbol penting dalam menjaga tradisi, identitas, dan nilai-nilai budaya masyarakat Gayo. Sistem ini membantu membangun struktur kekerabatan yang terorganisasi dengan baik serta mendukung interaksi sosial yang sopan dan efektif dalam masyarakat.