Tetap - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Tĕtap
Salabisasi : tĕ-tap Kelas kata: adjektiva, verba
Makna:
- Adjektiva: tenang, tetap, tidak berubah, selalu sama; stabil, pasti, abadi.
- Verba: menenangkan, membuat damai, menghentikan pertengkaran atau konflik.
Fungsi Utama:
- Sebagai adjektiva, digunakan untuk menyatakan keadaan yang tidak berubah, tetap, atau stabil.
- Sebagai verba, digunakan dalam konteks adat dan ritual untuk menyatakan tindakan menenangkan, mendamaikan, atau menyelesaikan perselisihan.
- Juga digunakan dalam frasa khusus untuk menyebut bentuk penyelesaian masalah sosial atau adat melalui pemberian hadiah simbolis (pĕnĕtap).
Contoh Penggunaan:
- Nge tĕtap aku isinen → Aku menetap tinggal di sini.
- Isinen mi kite nomé, kĕné, renjel tĕtap nomé iòné → "Disini saja kita tidur (beristirahat)," katanya, lalu mereka benar-benar (selalu) tidur di sana.
- bĕsilō nge tĕtap i kampung dirié masing-masing → Kini mereka telah kembali tinggal di kampung masing-masing.
- Nge le tĕtap mulō keber ni Kòjan → Cerita tentang Kòjan sementara sampai disini dulu (dalam bercerita).
- Itĕtapié prié (janjié) → Dia memegang janjinya.
- Nge itĕtapné jĕma pĕlōlō → Dia berhasil menenangkan orang-orang yang sedang bertengkar.
- Bĕrsitĕtapen utangte → Mereka saling membayar utang-piutang.
- Bĕsilō mutétap aténgku → Hatiku sekarang menjadi tenang.
- Tĕmétap mulō kam → Tenanglah dulu, hentikan dulu pertengkaran itu.
Bentuk turunan:
- nge tĕtap : tetap tinggal, tetap pada suatu keadaan.
- itĕtapié / itĕtapné : menepati janji, menenangkan.
- bĕrsitĕtapen : saling menyelesaikan urusan (utang, perselisihan).
- mutĕtap / mutétap : menjadi tenang.
- pĕnĕtap : hadiah atau pembayaran adat untuk mendamaikan dua keluarga yang berselisih, terutama dalam kasus penculikan atau pernikahan tanpa izin.
catatan :
-
Dalam konteks budaya Gayo, pĕnĕtap adalah alat penyelesaian konflik secara damai, mirip dengan tulak sĕnjata, namun lebih spesifik pada konflik antarkeluarga karena pelarian calon pengantin wanita atau penculikan.
-
Besaran pĕnĕtap bisa bervariasi tergantung wilayah dan kesepakatan adat:
- Umumnya 8–10 ringgit atau 4 potong kain putih.
- Di Gayo Lues hanya sebesar 1 ringgit atau 2 blok kain putih.
-
Makna metaforis:
- “Menjadi tĕtap” juga bisa bermakna spiritual, yaitu ketenangan batin setelah masa sulit.
- Dalam narasi atau cerita rakyat, istilah seperti nge le tĕtap mulō keber digunakan untuk menyela atau menghentikan cerita sejenak.
-
Kata ini memiliki hubungan semantik dengan kata tulak, edet, hukum, dan kĕnduri, yang sering muncul dalam kerangka prosesi adat dan perdamaian masyarakat Gayo.