Ter - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Tĕr
1
Salabisasi: tĕr
Kelas kata: Preposisi
Makna: Kata yang menunjukkan lokasi atau posisi, sering digunakan untuk menyatakan hubungan tempat seperti "di sisi", "di sekitar", "dekat", "melewati", atau "menuju". Dalam beberapa konteks, fungsinya mirip dengan ntang dan těntang, dan juga kurang lebih sama dengan kapil. Kadang-kadang (terutama sebelum huruf r) menjadi tĕ.
Fungsi Utama: Kata ini berfungsi sebagai penanda arah, posisi, atau cara. Sering digunakan dalam konteks geografis, deskriptif, atau bahkan metaforis untuk menunjukkan hubungan antara dua entitas.
Contoh:
-
Ter bur (jarang těbur) umahé, terpaluh umahku : Diposisi yang lebih tinggi dari rumahnya, dan di sisi lembah (bagian bawah) rumahku.
-
Tĕrsi děné neik : Darimana jalan untuk naik
-
Tĕr sana kějadédné anakmu e? - Tĕr lō Sělasa : Kapan lahirnya anak mu? - Pada hari Selasa
-
Tĕrsanahmu kòna bědil : Di mana (di bagian tubuhmu) tertembak senapan api?
-
Nti těr òné kō rěmalan, mětauh kasé : Jangan berjalan lewat sana, nanti kamu jatuh
-
Kutěngkahen těr ulué : Saya membacoknya (biasa dengan parang atau kapak) di bagian kepalanya.
-
***Si těraku pědih ara opat paké *** : Yang memiliki hubungan dekat dengan aku ada empat orang - (hubungan dekat tidak lebih jauh dari saudara satu nenek).
Catatan Tambahan:
-
Variasi penggunaan: Kadang-kadang ditulis atau diucapkan sebagai tĕ (terutama sebelum huruf r), misalnya tĕbur (jarang digunakan).
-
Sinonim: Ntang, těntang, kapil (dalam konteks tertentu).
-
Konteks budaya: Kata ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari yang berkaitan dengan lokasi geografis, hubungan sosial, atau deskripsi situasional. Misalnya, dalam cerita rakyat atau narasi tradisional, tĕr digunakan untuk menggambarkan perjalanan atau letak suatu tempat secara deskriptif.
-
Nilai lokal: Kata ini mencerminkan pentingnya orientasi spasial dalam kehidupan masyarakat Gayo, yang sering kali hidup di daerah pegunungan dan lembah.
-
Frasa seperti tĕr bur (di sisi gunung) atau tĕr ulué (di kepala) sering digunakan dalam deskripsi lokasi atau tindakan.
-
Kata ini juga dapat digunakan dalam konteks non-fisik, seperti hubungan kekerabatan (si tĕraku pědih ara opat paké: empat dari mereka adalah kerabat dekat saya).
-
Penggunaan tĕr dalam pertanyaan (misalnya, tĕrsanahmu kòna bědil) menunjukkan fleksibilitasnya sebagai alat bahasa untuk menanyakan posisi atau kondisi tertentu.
2
Salabisasi: tĕr
Kelas kata: Prefiks (imbuhan yang ditambahkan di awal kata)
Makna:
- Menunjukkan suatu keadaan atau tindakan yang terjadi secara tidak sengaja, kebetulan, atau karena kesalahan.
- Dalam konteks dengan negasi, menunjukkan ketidakmungkinan, ketidaklayakan, atau ketidaktercapaian dari suatu keadaan atau tindakan. Kata kerja yang diawali dengan TĔR bisa bermakna bahwa suatu perbuatan atau keadaan terjadi: • Secara tidak sengaja • Karena kesalahan atau kekeliruan • Tanpa disengaja menjadi objek dari suatu tindakan • Dilakukan secara tidak sengaja, spontan, atau tanpa tujuan tertentu
Fungsi Utama:
- Sebagai prefiks yang membentuk derivasi kata kerja, tĕr digunakan untuk menggambarkan tindakan atau keadaan yang tidak disengaja atau dilakukan tanpa maksud tertentu.
- Dalam konteks negasi, tĕr menunjukkan bahwa sesuatu tidak dapat dilakukan atau dicapai, sering kali karena keterbatasan fisik, situasional, atau normatif.
Contoh:
-
Krandamku terayō ku wan bungkusmu atau Krandamku těrayòn aku ku wan bungkusmu : Kotak kapur sirih saya terselip di dalam tas sirihmu, (tidak sengaja masuk ke dalam).
-
Nge těkèt těturuh aku : Tergigit telunjuk ku - Saya tanpa sadar menggigit jari telunjuk saya. (misalnya karena terkejut).
-
Luju ini gere těrayòn aku kuwan sarungé : Saya tidak bisa memasukkan pisau ini ke dalam sarungnya.
-
Anak n reje gere těrkunahi : Anak reje tidak boleh diperlakukan buruk.
-
Nge těranggō (těranggōi atau tĕranggōn) aku umah òya : Aku tanpa sengaja mengundang orang dari rumah itu.
-
Tĕrkunde : Bertanya begitu saja, tanpa tujuan tertentu.
-
Tĕrcěrak-cěrak : Ngobrol begitu saja, berbicara tentang hal-hal ringan tanpa maksud tertentu.
-
Gere těrbaliké sěrèngé papan ini: Dia tidak bisa membalikkan papan ini sendirian.
-
Variasi penggunaan:
- Tĕr sering digunakan bersama sufiks seperti -i atau -en untuk membentuk kata kerja turunan. Misalnya, těranggōn (secara tidak sengaja mengundang).
-
Dalam konteks negasi (gere), tĕr menunjukkan ketidakmampuan atau larangan, misalnya gere těrbaliké (tidak bisa membalikkan).
-
Penggunaan tĕr mencerminkan nilai-nilai lokal yang menekankan pentingnya niat dan kesengajaan dalam tindakan. Contohnya, tindakan yang tidak disengaja sering kali dianggap kurang berdosa dibandingkan tindakan yang disengaja.
-
Dalam konteks negasi, tĕr juga mencerminkan batasan-batasan sosial atau fisik yang diterima oleh masyarakat, seperti larangan terhadap perlakuan buruk terhadap anak raja (gere těrkunahi).
3
Salabisasi: tĕr
Kelas kata: Prefiks (imbuhan yang ditambahkan di awal kata)
Makna: Kata yang digunakan untuk membentuk bilangan distributif, menunjukkan pembagian atau distribusi sesuatu secara merata kepada setiap individu atau kelompok dalam jumlah tertentu. Arti umumnya adalah "masing-masing" atau "setiap [jumlah tertentu]".
Fungsi Utama:
- Sebagai prefiks yang digabungkan dengan bilangan atau kata yang menunjukkan kuantitas, tĕr membentuk bilangan distributif yang menggambarkan pembagian secara adil atau merata.
- Sering kali diikuti oleh sufiks -en atau -an untuk menegaskan distribusi tersebut.
-prefiks ini menunjukkan konsep "masing-masing sebanyak..." atau "setiap ...".
Contoh Penggunaan:
-
Těrsaran : Masing-masing satu.
-
Tě(r)rōan : Masing-masing dua.
-
Tĕrtulōn : Masing-masing tiga
-
Tĕropaten : Masing-masing empat
-
Tĕrsěratusen : Masing-masing seratus
-
Tĕrdue-puluhen : Masing-masing dua puluh
-
Těrsěngkalen : Masing-masing satu kal
-
Tĕrsararinggiten :Masing-masing satu ringgit (satuan uang)
-
Tĕrtikiken : Masing-masing sedikit
-
Těrsětěngahen tènaring n amaé abangé urum ngié : Saudara laki-laki yang lebih tua dan lebih muda masing-masing mendapat separuh warisan ayah mereka.
-
Variasi penggunaan:
- Tĕr dapat digunakan dengan berbagai jenis bilangan atau satuan kuantitas, seperti těrsararinggiten (masing-masing satu dollar), těrdue-puluhen (masing-masing dua puluh), atau těrtikiken (masing-masing sedikit).
-
Kadang-kadang ditulis sebagai tĕ (terutama sebelum huruf r), misalnya těrsaran.
4
Salabisasi: tĕr
Kelas kata: Nomina (substansi) / Adjektiva (dalam konteks derivatif)
Makna:
- Kata dasar yang dianggap berasal dari akar kata mèntĕr dan mutèr, yang awalnya berarti "mata air kecil" atau "sumber air".
- Dalam penggunaan turunan, kata ini juga dapat berarti "menyiprat" atau "mengalir keluar" (biasanya merujuk pada cairan).
Fungsi Utama:
- Sebagai nomina, kata ini mengacu pada sumber air kecil atau mata air yang mengalirkan air secara perlahan.
- Sebagai adjektiva, kata ini digunakan untuk menggambarkan kondisi cairan yang menetes, menyiprat, atau mengalir keluar dari suatu tempat.
Contoh:
-
Ger' ara tèré : Tidak ada yang mengalir keluar [dari saya].
-
Ugahku mutèr mémé ku deret ari manè mi : Nanah mengalir keluar dari lukaku sejak kemarin.
Catatan Tambahan:
-
Variasi penggunaan:
- Kata ini sering digunakan dalam bentuk turunan seperti mèntĕr (berasal dari "mata air kecil") atau mutèr (cairan yang menetes/mengalir keluar).
- Dalam beberapa dialek, tĕr dapat digunakan sebagai bagian dari frasa deskriptif untuk menggambarkan aliran cairan secara halus atau perlahan.
-
Sinonim: Mèntĕr (dalam konteks mata air kecil), mutèr (dalam konteks cairan yang mengalir keluar).
• TĔR dalam konteks ini terkait dengan cairan yang keluar atau mengalir perlahan. • Kata ini juga dapat digunakan dalam makna metaforis, seperti dalam Ger' ara tèré, yang berarti seseorang tidak memiliki sesuatu untuk diberikan. • Mèntĕr dan mutèr masih digunakan dalam bahasa Gayo untuk menggambarkan sesuatu yang menetes atau mengalir perlahan.
Berikut adalah tabel perbandingan dari keempat definisi Tĕr yang telah dijelaskan sebelumnya. Tabel ini mencakup elemen-elemen utama seperti makna, fungsi utama, contoh penggunaan, dan catatan tambahan untuk setiap definisi.
Tabel Perbandingan Definisi Tĕr
No. | Definisi | Makna | Fungsi Utama | Contoh Penggunaan | Catatan Tambahan |
---|---|---|---|---|---|
1 | Preposisi Lokasi | Menunjukkan lokasi atau posisi (di sisi, dekat, melewati, dll.). | Penanda arah, posisi, atau cara dalam konteks geografis, deskriptif, atau sosial. | - Tĕr bur umahé: Di sisi gunung ada rumahnya. - Tĕrsi děné neik: Bagaimana orang bisa sampai ke atas? | - Sinonim: ntang, těntang. - Digunakan dalam konteks geografis atau hubungan sosial. |
2 | Prefiks Aksi Tidak Sengaja | Menunjukkan tindakan atau keadaan yang terjadi secara tidak sengaja, kebetulan, atau karena kesalahan. | Menggambarkan tindakan tanpa maksud tertentu atau ketidakmungkinan melakukan sesuatu. | - Krandamku terayō ku wan bungkusmu: Kotak kapur sirih saya terselip di tas sirihmu. - Gere těrbaliké sěrèngé papan ini: Dia tidak bisa membalikkan papan ini. | - Dalam konteks negasi (gere), menunjukkan ketidakmampuan atau larangan. - Refleksi nilai lokal tentang niat dan kesengajaan. |
3 | Prefiks Bilangan Distributif | Membentuk bilangan distributif untuk menunjukkan pembagian merata (setiap [jumlah tertentu]). | Menunjukkan distribusi adil atau merata kepada individu atau kelompok. | - Těrsaran: Masing-masing satu. - Běrat těrsarapakèn mbah iken kami: Setiap dari kami membawa beban berat ikan. | - Sering diikuti sufiks -en atau -an. - Mencerminkan nilai keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat. |
4 | Kata Dasar "Mata Air Kecil" | Awalnya berarti "mata air kecil" atau "sumber air"; kemudian juga digunakan untuk cairan yang mengalir keluar. | Mengacu pada aliran cairan (biasanya air, nanah, atau darah) yang menetes atau menyiprat. | - Ger' ara tèré: Tidak ada yang mengalir keluar. - Ugahku mutèr mémé ku deret ari manè mi: Nanah mengalir keluar dari lukaku sejak kemarin. | - Sinonim: mèntĕr (mata air kecil), mutèr (cairan mengalir keluar). - Digunakan dalam konteks alam atau tubuh manusia. |
Penjelasan Tambahan
-
Variasi Penggunaan:
- Tĕr memiliki fleksibilitas tinggi dalam berbagai konteks, baik sebagai preposisi, prefiks, maupun kata dasar.
- Variasi penggunaannya mencakup dialek tertentu, seperti penyingkatan menjadi tĕ sebelum huruf r.
-
Sinonim dan Antonim:
- Sinonim bergantung pada konteks, misalnya ntang dan těntang untuk definisi 1, serta mèntĕr dan mutèr untuk definisi 4.
- Tidak ada antonim langsung karena sifat spesifik masing-masing definisi.
-
Konteks Budaya:
- Tĕr mencerminkan nilai-nilai lokal seperti orientasi spasial (definisi 1), pentingnya niat (definisi 2), keadilan distribusi (definisi 3), dan hubungan dengan alam (definisi 4).
- Frasa turunan seperti těrsarapakèn atau těrayòn dapat digunakan sebagai data untuk analisis linguistik lebih lanjut.